BAB IV
KONTROL KONVENSINAL II
d. Mahal
4. Lampu indicator
Lampu indicator merupakan lampu tanda (pilot) untuk
menunuukan ON atau OFF suatu rangkaian kontrol. Standar dari
lampu-lampu indicator :
5. Sekring/fuse
Sekering digunakan untuk sebagai pengamannan terhadap
over load. Jika terjadi beban lebih maka sekering (fuse) akan putus
sehingga arus listrik tidak lagi mengalir dalam sistem tersebut
untuk mengam Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem
rangkaian elektonik atau rangkaain listrik terjadi arus lebih
ankan komponen lain. Sekering dipasang secara seri, supaya jika
terjadi over load akan dan sekring putus maka rangkaian akan mati.
Prinsip Kerja
7. Timer
Digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya
untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian
tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta
secara otomatis. Rangkaian Timer memiliki kontak NO dan Juga
Kontak NC, seperti pada magnetic kontaktor, hanya bekerjanya
berdasarkan pewaktu yang telah ditentukan.
Prinsip kerja
8. OVER load
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan
switching yang peka terhadap suhu dan akan membuka atau
menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang
ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
Karakteristik
1. Terdapat konstruksi yang berhubungan langsung dengan
terminal kontaktor magnit.
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK II
LABORATORIUM MESIN-MESIN LISTRIK
3. Tombol trip dan tombol reset trip, dan semua sekerup terminal
berada di bagian depan.
4. Indikator trip
5. Mampu bekerja pada suhu -25 °C hingga +55 °C atau (-13 °F
hingga +131 °F)
Prinsip kerja
9. MCB
MCB atau miniature circuite breaker merupakan komponen
listrik yang bekerja dengan system thermal atau panas. Didalamnya
terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang mengalir melebihi
ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung
singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan
memutus aliran listrik dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”.
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK II
LABORATORIUM MESIN-MESIN LISTRIK
4. Timer 1 unit
5. Multimeter 1 unit
Prosedur percobaan
7. Menurunkan MCB.
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK II
LABORATORIUM MESIN-MESIN LISTRIK
4. Timer 1 unit
5. Relay 1 unit
6. Multimeter 1 unit
Prosedur percobaan
Gambar percobaan
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK II
LABORATORIUM MESIN-MESIN LISTRIK
Prosedur percobaan
1. Membuat rangkaian percobaan Y-∆.
2. Menghubungkan MCB.
3. Munguji rangkaian pengawatan percobaan Y-∆.
4. Apabila rangkaian pengawatan telah benar maka masukkan jala-jala
PLN.
5. menekan tombol start, maka motor berputar.
6. Motor berputar dengan coil terhubung Y sesuai setting timer.
7. setelah itu coil motor terhubung ∆ secara otomatis sesuai setting
timer.
8. Menekan tombol stop maka motor akan berhenti berputar.
9. Menurunkan MCB.