Anda di halaman 1dari 109

KULIAH-

EPIDEMIOLOGI

Ns. Ni Kadek Sutini, S.Kep. M.Kes


SESI I

 KONSEP UMUM EPIDEMIOLOGI


PENDAHULUAN E
P
POPULASI I
D
E
PERMASALAHAN M
KESEHATAN I
O
L
O
SURVEILANS
Tugas G
Out break/Wabah/KLB
AMK PELAYANAN KESEHATAN I
Pencegahan danPenanggulangan
masalah serta evaluasi keberhasilan
program
SURVEILANS DAN KLB
• Sistem kewaspadaan dini
• Pengertian surveilans: Pengamatan berkelanjutan dan sistematis
permasalahan kesehatan di populasi berupa pengumpulan data,
analisis, interpretasi dan diseminasi hasil kepada berbagai pihak
yang membutuhkan untuk kepentingan penanggulangan
SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN KLB

Sistem Kewaspadaan Dini


TIPE

AREA
 Kejadian Luar Biasa
DAMPAK
POLITIK

 Public Health Response


DEFINISI EPIDEMIOLOGI

 Ilmu yang mempelajari distribusi,


frekuensi dan faktor penyebab
(determinan) suatu masalah kesehatan
(penyakit) yang menimpa sekelompok
penduduk /Masyarakat berdasarkan
konsep WHO-WHERE-WHEN.
Definisi Epidemiologi
 Berkembang sesuai dengan pemakaiannya
 Yang dipakai sampai saat ini:
Mac Mahon (1960)
Studi tentang distribusi kejadian penyakit dan
kejadian lain di masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya

Atau dengan kata lain: untuk mencari jawaban (meneliti) mengapa


distribusinya seperti itu (WHO_WHERE-WHEN. Melalui suatu analisis
yang dilakukan secara sistematis (surveilans), investigasi KLB atau
penelitian factor risiko.
Pekerjaan Penderita Penduduk Kejadian
kanker Bali Kanker (%)

• Petani 259 1 juta 0,03

• Pegawai 15 50.000 0,03

• Pedagang 600 40.000 1,50

• Tdk diketahui 8 20.000 0,04

Jumlah 296
Kedokteran Klinis Epidemiologi
 Bersifat spesifik pada  Bersifat spesifik pada
penegakan diagnosis penyakit
penegakan diagnosis individu di populasi yang
meliputi proses penelitian
penyakit individu minimal untuk mencari
dengan pemberian determinan factor dan
distribusi penyakit di populasi
Terapi, Perawatan dan
 Memberi dasar pengambilan
penyembuhan individu keputusan bagi yang
berkepentingan untuk
menyusun perencanaan,
implementasi dan evaluasi
program
Public Health
Diagnosa Evaluasi
Statistik
Epid
Demografi
Anthro
Medis
Perencanaan Evaluasi
Pelaksanaan
KB,
PKM P2M,
Sanitasi dll
Program
Lingk Gizi

Pencegahan Pencegahan
Pencegahan
primer sekunder tersier
Perkembangan pemakaian
epidemiologi (perkembangan definisi)
Dulu hanya untuk mempelajari penyakit-penyakit infeksi
saja dan inipun dalam keadaan wabah saja (epidemi)

Keadaan yang bukan wabah (endemi)

Penyakit-penyakit non-infeksi

Mempelajari keadaan tidak sakit

Mempelajari semua masalah (sosial, politik, dll)


Perkembangannya yang
diangggap penting (tonggak)
• Sampai saat ini  5 tonggak
• Empat tonggak  lengkap di handout
 I: Mulai 2000 tahun yang lalu
 II: Kuantifikasi kejadian di populasi
 III: Eksperimen alamiah
 IV: Eksperimen yang sesungguhnya
 V: Pemakaian epid dalam biomol
Penggunaan Epidemiologi 1

• Menentukan caution penyakit di populasi


Lingkungan fisik
Lalat
Air bersih

Agent Sakit
Bakteri Individu
Diare
Virus sehat
dll

Prilaku
Mencuci tangan
Caution penyakit di populasi

• Jenis epidemic yang di kenal :


– Common sours (exposure) epidemics,karena
adanya satu sumber penularan.

– Propagated (progressive) epidemic, karena


adanya banyak sumber penularan akibat person
to person transmission.
Penggunaan Epidemiologi 2 (perjalanan alamiah
penyakit)

Stage
of
Clinical dis-
Presym- stage ability
tomatic
Susceptible stage
(at risk)
Tertiary prev.
Secondary prev. • Disability
Primary prevention
• Early detection limitation
• Health promotion & prompt
• Rehabilitation
• Specific protection treatment
penggunaan Epidemiologi 3
Mendiagnosa masalah kes. di populasi
 Menghitung proporsi, prevalensi, insiden
kejadian (kesakitan, kematian, kejadian lain):

• SIAPA YANG KENA (WHO = PERSON)


• DIMANA TERJADI (WHERE = PLACE)
• KAPAN (WHEN = TIME)

WHO, WHERE, WHEN


Sumber: KPAN, 2010
Penggunaan Epidemiologi 4

Mengetahui peningkatan & penurunan


(trend) masalah kesehtan di populasi
• Sama dengan yang pertama, tetapi
dilakukan berulang-ulang
(SURVEILLANCE = SURVEILAN)
PREVALENSI HIV+ PADA WPS LANGSUNG
DAN WPS TIDAK LANGSUNG
DENPASAR, 2000 - 2012
25
22,5
20 20,5 19,5
WPS LANGSUNG 18,2

% 15 14,5 15,2
12,4
10
8,8 8,5
7 7,2 6,5
WPS TIDAK LANGSUNG 6,1
5 4,1
4
1,6 2 2
0 0,25 0,24
00

01

04

05

06

07

08

09

10

11

12
20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20
Sumber: Yayasan Kerti Praja dan Dinkes Prov. Bali
Penggunaan Epidemiologi 5

Mengetahui riwayat atau perjalanan


penyakit pada sekelompok populasi
• Cara penularannya
• Masa inkubasinya
• Proporsi yang asimtomatis
• Perjalanan penyakit selanjutnya (% mati,
% sembuh dengan cacat, dst).
Guangdong
Province
China

A
A

A
Cara penularan utama SARS

• Close contact
 Dari pasien ke perawat/dokter (hospital)

 Dari pasien ke keluarga di rumah (household)

• Droplet
• Udara (?), benda-benda yang
terkontaminir (?)
Penggunaan Epidemiologi 6

Mengetahui efektivitas program kesehatan

• Membandingkan sebelum dan sesudah program


• Membandingkan hasil Program A dengan
Program B
SESI II
• SURVEILANS
• OUT BREAK
REVIEW
KEJADIAN LUAR BIASA
(KLB)
Pengertian KLB

• Kejadian yang melebihi keadaan biasa, insiden


penyakit (morbiditas dan mortalitas)

• Batasan umum  peningkatan frekuensi penyakit


pada populasi tertentu (person), di wilayah yang
relatif terbatas (place), dan bersifat cepat (time)

• Tidak ada batasan spesifik (Baca di Brees atau


Permenkes RI No 1501/Menkes/Per/X/2010)
Ketentuan KLB
• Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal pada suatu daerah.
• Ada peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun
waktu dalam jam, hari, minggu maupun bulan berturut-turut menurut
penyakitnya.
• Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, minggu maupun
bulan berturut-turut menurut penyakitnya.
• Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 bulan menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.
Ketentuan KLB
• Rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan selama 1 tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada
tahun sebelumnya.
• Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate)
dalam 1 kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50 %
atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
• Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru
pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang
sama
Komponen yang harus ada

• Patogen (dosis/jumlah yang cukup untuk


menginfeksi banyak orang)
• ‘Cara penularan’ (modes of transmission)
• Orang yang rentan (susceptible person)

POLA KLASIK
Perkembangan istilah KLB

• Penyakit (infeksi, non infeksi)

• Bencana alam (banjir, angin topan, gempa


bumi)

• Bencana buatan manusia (crash plane,


tumpahan minyak, banjir lumpur)
KLB Penyakit Menular
Istilah-istilah, misalnya:
Angka kejadian (attack rate, case fatality rate, prevalensi,
insiden dll)
Endemik, pandemik, sporadik, fokus epidemik dll
Cluster, fomites, imunitas, dll
Infeksi, sub-infeksi, karier, kontak, contagious, dll
Reservoir, vektor, zoonosis, index case, sub-sequent case
Emerging infectious disease, New emerging infectious
disease
 Silakan dicari definisinya  pre-requisite MK KLB
KLB Foodborne di US 2010

MMWR, June 12, 2009 / 58(22);609-615


Penyakit Infeksi
• Multistate Outbreak of Human Salmonella Enteritidis
Infections Associated with Shell Eggs ; August 2010
Penyakit Non Infeksi

• Suicide (bunuh diri)


– Hampir 1 juta orang mati setiap tahun
– 86% berasal dari negara miskin dan negara berkembang
– Menempati top 20 penyebab kematian semua umur di dunia

• Depresi menempati ranking 1 sebagai penyebab


ketidakmampuan dan dialami oleh 120 juta orang di
seluruh dunia
– Major Risk factors: mental illness, primarily depression dan
alcohol use disorders, abuse, violence, loss, cultural and
social background
Bencana Alam

EARTH QUAKE di
Haiti, 12 Jan 2010

Flood, Red River valley,


Dacota, US; 25 March 2010

Hurricane Earl; Sept 2010


 2nd largest  East Coast US
Bencana Alam
Typhoon Haiyan Philipina, Nov 2013:
>6000 meninggal, 1800 hilang

http://www.globalpost.com/dispatch/news/science/global-
warming/131217/natural-disasters-struck-2013
Bencana Alam di Indonesia
Mount Kelud Erruption, Feb 2014

http://www.globalpost.com/photo-galleries/planet-pic/6071107/these-9-photos-show-the-widespread-destruction-caused-indonesias-
massive-volcanic-eruption
Bencana akibat ulah manusia
• 2010 Gulf of
Mexico Oil Spill

• Lumpur Lapindo,
Sidoarjo
SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN KLB

Sistem Kewaspadaan Dini


TIPE

AREA
 Kejadian Luar Biasa
DAMPAK
POLITIK

 Public Health Response


Investigasi KLB (Klasik)
• Prevent additional cases in the current outbreak
• Prevent future outbreaks
• Learn about a new disease
• Learn something new about an old disease
• Reassure the public
• Minimize economic and social disruption
• Teach epidemiology
Ringkasan
• KLB merupakan suatu kejadian yang tidak biasa,
tidak terbatas penyakit infeksi, umumnya cepat,
berdampak signifikan
• Surveilans merupakan salah satu sistem deteksi dini
agar bisa memberikan respon cepat
• Jika sudah terjadi, diperlukan langkah-2 intervensi
yang spesifik sesuai jenis KLB
• Diperlukan Preparedness dan Pencegahan causal
“SURVEILANS KESEHATAN
MASYARAKAT”
Pengertian?
• Pengertian surveilans: Pengamatan berkelanjutan dan
sistematis berupa pengumpulan data, analisis, interpretasi
dan diseminasi hasil kepada berbagai pihak yang
membutuhkan untuk kepentingan penanggulangan
Siklus Surveilans (bhismamurti)
Tujuan?

• Menyediakan informasi tepat waktu untuk


kepentingan tertentu:
– Status kesehatan masyarakat
– Early warning system (SKD)
– Data dasar untuk suatu kegiatan
– Menetapkan prioritas masalah spesifik
– Merancang PH program
– Alat untuk evaluasi intervensi dan program
– Merencanakan dan melaksanakan riset
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
(Problem Solving Cycle)
Analisis
Situasi Identifikasi
Evaluasi Masalah

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Cycle Tujuan
Pemantauan

Pelaksanaan & Alternatif


Penggerakkan Pemecahan
Rencana Masalah
Operasional
Apa yang di-surveilans?
• Penyakit
• Injury (kecelakaan, rudapaksa)
• Kecacatan (disability)
• Kematian
• Risk factors
• Vector exposures
• Environmental
Contoh Surveilans Faktor Risiko

No Surveilans Jenis Faktor Risiko

1 Diare  Ketersediaan air bersih


 Ketersediaan jamban
 Lingkungan tidak bersih (pengelolaan sampah yg
tidak baik)
 Kepadatan vektor ‘lalat’

2 Campak  Adanya kasus kurang gizi yang cukup banyak


 Cakupan anak balita yang belum mendapat
imunisasi dan Vit A rendah
 Beberapa anak yg terserang campak
SUMBER DATA

Sumber Informasi
Survei Data berbasis populasi
Pencatatan penyakit Jumlah kejadian, kefatalan
Rumah Sakit Jumlah kejadian sakit, indikator
pemanfaatan RS
Data administratif Kelahiran, kematian, asuransi,
penggunaan obat, profil layanan
kesehatan dan RS
Data agregat konsumsi Konsumsi per-kapita
Data aktivitas ekonomi Indikator ekonomi
Surveilans sebagai suatu sistem?

INPUT Man
Material
Method
Money

MONITORING
Market

PROSES Pengumpulan data


Pengolahan data
Kajian data
Diseminasi informasi
Umpan balik

Indikator
OUTPUT
Diagram Alur Sistem Surveilans?
MASALAH KESEHATAN

MASYARAKAT
D
DIAGNOSIS
UMPAN BALIK

I
S
E DOKTER
M RUMAH SAKIT
I SUMBER DATA LABORATORIUM
N SEKOLAH
A CATATAN STATISTIK
S
I
I PENERIMAAN DATA
N
F TINGKAT KABUPATEN PROSES
O
R TINGKAT PROPINSI PELAPORAN
M
A TINGKAT PUSAT
S
I
SESI III

UKURAN KESAKITAN DAN KEMATIAN


DALAM EPIDEMIOLOGI
• Ukuran epidemiologi
• Ukuran Morbiditas
• Ukuran Mortalitas
PENDAHULUAN
• Studi epidemiologi selalu identic dengan analisis
data (penelitian kuantitatif) sehingga melibatkan
pekerjaan menghitung, dan pasti berkaitan dengan
alat ukur, cara mengukur, dan hasil pengukuran
yang selanjutnya disajikan dalam bentuk
ringkasan data .
• Salah satu metode yang umum digunakan untuk
meringkas data adalah distribusi frekuensi
menurut sifat orang, tempat dan waktu
Pekerjaan Penderita Penduduk Kejadian
kanker Bali Kanker (%)

• Petani 259 1 juta 0,03

• Pegawai 15 50.000 0,03

• Pedagang 600 40.000 1,50

• Tdk diketahui 8 20.000 0,04

Jumlah 296
PREVALENSI HIV+ PADA WPS LANGSUNG
DAN WPS TIDAK LANGSUNG
DENPASAR, 2000 - 2012
25
22,5
20 20,5 19,5
WPS LANGSUNG 18,2

% 15 14,5 15,2
12,4
10
8,8 8,5
7 7,2 6,5
WPS TIDAK LANGSUNG 6,1
5 4,1
4
1,6 2 2
0 0,25 0,24
00

01

04

05

06

07

08

09

10

11

12
20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20
Sumber: Yayasan Kerti Praja dan Dinkes Prov. Bali
Sebab Kematian Ibu

Komplikasi Nifas, 8% Lain-lain Perdarahan


11% 28%

Trauma Obstetrik, 5%

Emboli Obstetrik, 3%

Persalinan macet/lama, 5% Infeksi


11%
Abortus, 5% Kejang Hamil
24%
Numerical Illustrations
Table 7.2 (p. 144)

Population A Population B
Rate Rate
Age Cases Persons Cases Persons
per 100,000 per 100,000

Young 99 99,000 100 1 1,000 100

Old 10 1,000 1,000 990 99,000 1,000

All 109 100,000 109 991 100,000 991

Rate in Population B is 9× that of Population A


58
Bagaimana menyimpulkan fenomena
penyakit/kejadian di komunitas? (N=200)



O






POPULASI  perkembangan dari sehat menjadi sakit yang
berbeda derajat beratnya

Populasi total

Sakit (10-15%)

Mencari pengobatan

Rawat inap
Meninggal
JENIS UKURAN
• ANGKA ABSOLUT
• ANGKA RELATIF
– RATIO
– PROPORSI
– RATE
• INSIDEN
• PREVALEN
Angka absolut

PEMBILANG

Berdasarkan data Kemenkes RI, total jumlah kasus


Avian Influensa di Indonesia sebesar 179 per
Oktober 2011; dengan jumlah kematian sebesar
147 kasus.
No. Nama Banjar Jumlah Keterangan
1. Giri Darma 15 Meninggal 2 orang
2. Santi Karya 2 Meninggal 1 orang
3. Bakung Sari 4
4. Sari Karya 7
5. Wijaya Kesuma 2 Meninggal 1 orang
6. Wana Giri 1
7. Dusun Kauh 1
8. Dusun Kelod 8
9. Dusun Kangin 10
10 Santi Karya 3
11. Jaba Pura 0
12 Kaja Jati 0
13 Petangan 0
Jumlah 53 Meninggal 4 orang
Angka Relatif

PEMBILANG

n=
PENYEBUT
ANGKA RELATIF
• 3 bentuk dasar ukuran epidemiologi yang
paling sering dipakai mengukur, dan
menjelaskan peristiwa kesakitan, kematian,
dan nilai statistik vital (vital statictics)
angka relative yang terdiri dari

• angka (rate), rasio (ratio), dan proporsi.


a
Rasio Rasio =
b

• Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi


kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa
lainnya.
Rasio
• Pembilang dan penyebut independen
• Contoh:
– Maternal Mortality Ratio
– Dependency Ratio
– Sex Ratio
n=
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O

• 7/193  1/28 (sederhanakan)


a
Proporsi = x 100
Proporsi a+b

• Suatu bentuk khusus dalam perhitungan rasio


adalah proporsi.
• Apabila pembilang merupakan bagian dari
penyebut, maka bentuk perbandingan tersebut
dinamakan proporsi.
• Jadi proporsi bisa diartikan sebagai
jumlah/frekuensi dari sifat tertentu dibanding
dengan seluruh populasi dimana sifat tersebut di
dapatkan
Proporsi
• Pembilang termasuk dalam penyebut
• Contoh:
– Proporsi pengguna IUD dari total pemakai KB
– Proporsi pasien ISPA dari total kunjungan pasien
ke puskesmas

n=
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O
• O O O O O O O O O O O O O O O O

• 7/100 pada perempuan  spesifik


• 6/100 pada laki-laki  spesifik
• Total 13/ 200  crude
DISTRIBUSI KASUS KUMULATIF
HIV/AIDS PER KAB/KOTA

52
1059
78
138
301
6%
2% 15%
3%
2% Badung
4% 1% Bangli 213
Buleleng
81
Denpasar
Gianyar 2179
22%
Jembrana
Karangasem 732
Klungkung
Tabanan
45%
Dinkes Prov, September 2011
Ukuran Morbiditas
• Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit,
cedera, atau gangguan pada populasi. Morbiditas
biasanya dinyatakan dalam angka rate yang
meliputi prevalensi atau insidensi yang umum atau
spesifik.
• Insiden
• Prevalensi
a
Rate =
Rate a+b
• Rate dalam epidemiologi adalah angka atau
frekuensi suatu penyakit per besar unit
populasi. Besar unit populasi bisa
dinyatakan dalam 100,1000 atau 10.000

• Dimana pembilang (a) adalah jumlah kasus penyakit yang


terdapat pada populasi atau dalam subgrup suatu populasi.
• Penyebut (a+b) adalah populasi atau subgrup di dalam
populasi yang mempunyai risiko untuk mendapatkan
penyakit yang bersangkutan.
RATE (INSIDEN & PREVALEN)
• Proporsi dimana penyebutnya adalah “penduduk
yang berisiko” (population at risk)

n=
Populasi at Risk
• populasi/sekumpulan individu yang belum sakit
tetapi mengalami keterpaparan dan mempunyai
risiko untuk sakit.
• Populasi inilah menjadi penyebut dalam perhitungan
rate
• Contoh:
•Jika ingin mengetahui/ penelitian tentang dampak dari
penggunaan kontrasepsi oral, maka yang menjadi
populasi at risk adalah wanita usia subur yang telah
menikah.
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O Bulan ke 1
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O Insiden 1/200
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O

•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O Bulan ke 2
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O Insiden 1/200
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O

•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O Bulan ke 3
•O O O O O O O O O O O O O O O O Insiden 1/200
•O O O O O O O O O O O O O O O O
•O O O O O O O O O O O O O O O O Kalau Insiden 3
•O O O O O O O O O O O O O O O O bulan : 3/200
•O O O O O O O O O O O O O O O O
Insidensi
• Insiden adalah gambaran tentang frekuensi
penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada waktu tertentu pada
kelompok masyarakat.
• Ukuran insiden penyakit terdiri dari angka
insiden:
a. Insidensi rate (incidence rate)
b. Insidensi kumulatif (cumulative incidence/ CI)
c. Attack rate
Insidensi rate (incidence rate)
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan
insidensi yaitu :
Diagnosed cases of Skin Cancer
on Sunny Beach, 1975
 Average population at risk = 500




 
# of new cases = 5 

Incidence rate (year 1975)
= (5/500)*1000  
= 10 per 1000   

 
Insidensi kumulatif (cumulative
incidence/ CI)
• Adalah probabilitas/ risiko (risk) seseorang untuk terkena
penyakit (atau untuk hidup) dalam periode waktu tertentu.

• Insidensi kumulatif merupakan probabilitas/ risiko orang


yang terkena penyakit diantara semua orang yang berisiko
terkena penyakit tersebut
Attack rate
• Adalah incidence pada suatu epidemi/
wabah.

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛


𝐴𝑅 = ×𝑘
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑏𝑎ℎ
Tabel 4. Distribusi Insiden Demam Chikungunya Berdasarkan Jenis Kelamin di
Desa Kusamba 2013-2014

Jenis Jumlah Jumlah penduduk Attack


Kelamin penderita rate(%)
- Laki-laki 56 3846 1,5
- Perempuan 77 3952 1,9
Total 133 7798 1,7
PREVALEN
proporsi penduduk menderita suatu
penyakit saat itu, terhadap penduduk “at
risk” yang diamati.

KASUS BARU DAN KASUS LAMA


TIDAK MENGGAMBARKAN RISIKO
 Point prevalen
◦ Kasus baru + kasus lama pada satu titik waktu
pengukuran
◦ Sering disebut ‘prevalen’ aja

 Period prevalen
◦ Kasus baru+lama pada awal pengukuran ditambah
kasus baru sepanjang waktu pengukuran
◦ Yang tidak sembuh total, ada kambuh-kambuhan
Point prevalence rate
• Point prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan
baru pada suatu saat, dibagi dengan jumlah penduduk pada
saat itu.
𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎 + 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑃𝑟 = ×𝑘
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎
BAGAN
Period prevalen

Kasus Baru

Point prevalen
Diagnosed cases of Skin Cancer
 on Sunny Beach, 9/28/1974

 
# of existing cases = 10

Total population at risk = 450

Point Prevalence (9/28/1974)


 
= (10/450)*1000
= 22 per 1000 
Point prevalence rate
• Point prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan
baru pada suatu saat, dibagi dengan jumlah penduduk pada
saat itu.
𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎 + 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑃𝑟 = ×𝑘
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎
Diagnosed cases of Skin Cancer
on Sunny Beach, 1975
 Average population at risk = 500




 
# of new cases = 5 

Period prevalence (year 1975)
= (15/500)*1000  
= 30 per 1000  

 
BAGAN

insiden

Point prevalen
Hitunglah:
Insiden, point dan
period prevalence
rate-nya

300
sakit
100 penderita
baru
10.800
12.000
diperiksa
diperiksa

1/1/09
1 tahun 31/12/09
Prevalen :
300/12.000 Hitunglah:
Period prevalence Insiden, point dan
Insiden 300+100/ period prevalence
100/ (12.000+10.800):2 rate-nya
(12.00+10.800/2)

300
sakit
100 penderita
baru
10.800
12.000
diperiksa
diperiksa

1/1/09
1 tahun 31/12/09
Distribusi kematian menurut umur dan penyebabnya, 2001- 2002

Bayi umur 0-1 Penduduk umur Keterangan:


Penyebab kematian tahun > 1 tahun Jumlah penduduk Thn
2001 = 51. 933;
Diare 8 19
Thn 2002 = 55.030 orang.
Hipertensi 0 17
Jumlah kelahiran hidup
Pneumonia 11 15 2001 – 2002 = 716.
Tetanus 12 14
CDR =
Tuberkulosa 0 13 58+175
Penyakit 0 12 _____________________ x 1000
degeneratif ½ (51.933+55.030)

Kecelakaan 2 9
Septikemia 2 7
IMR =
Penyakit liver 0 7 58
_______ x 1000
Morbili 2 7 175
Penyebab lain 21 55
Jumlah 58 175

Crude death rate? (per 1000 penduduk)


Proporsi kematian akibat diare?
Ukuran Mortalitas
• Crude Death Rate (CDR / angka kematian kasar)
• Case Fatality rate (CFR)
• Infant Mortality Rate (IMR / angka kematian bayi)
• Marternal Mortality Rate (MMR/angka kematian ibu)
• Age Specific Death Rate (ASDR / angka kematian
menurut usia
• Cause Specific death rate (CSDR/ angka kematian menurut
penyebab tertentu)
Crude Death Rate (CDR / angka kematian kasar)

• Adalah banyaknya kematian pada suatu tahun tertentu dibagi dengan


jml penddk pada pertghan tahun tsb, biasanya dinyatakan untuk 1000
org. CDR disebut kasar karena tidak memperhitungkan tentang usia,
jenis kelamin, atau variabel lain

𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥


𝐶𝐷𝑅 = ×𝑘
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥
Case Fatality rate (CFR)

• Adalah jumlah seluruh kematian akibat satu penyebab


dalam jangka waktu tertentu dibagi jumlah seluruh
penderita pada waktu yang sama dalam persen. CFR
berguna untuk memperoleh gambaran tentang distribusi
penyakit dan tingkat kematian penyakit tertentu.
Infant Mortality Rate (IMR / angka kematian bayi)
Marternal Mortality Rate (MMR/angka kematian ibu)
Age Specific Death Rate (ASDR / angka kematian
menurut usia
Cause Specific death rate (CSDR/ angka kematian
menurut penyebab tertentu)
ISTILAH EPIDEMIOLOGI
• Epidemi Merupakan kenaikkan kejadian suatu penyakit
yang berlangsung cepat dan dalam jumlah insidens yang di
perkirakan.
• Jenis epidemic yang di kenal :
– Common sours (exposure) epidemics,karena
adanya satu sumber penularan.
– Propagated (progressive) epidemic, karena
adanya banyak sumber penularan akibat person
to person transmission.
ENDEMI
• Merupakan penyakit menular yang terus menerus terjadi di
suatu tempat atau prevalensi suatu penyakit yang biasanya
terdapat di suatu tempat.

• Fenomena endemic :
• Penyakit yang umum terjadi pada laju yang konstan
namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai
endemik, contoh penyakit endemik adalah DBD
Pandemi
Penyakit yang berjangkit menjalar ke beberapa Negara atau
seluruh benua.

• Contohnya : H1N1 2009 (Flu Babi)

• Fenomena Pandemi :

Virus flu A/H1N1 muncul di Meksiko pada bulan


Maret, 2009 dan menyebar ke seluruh dunia
WABAH
• Merupakan kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka. (UU RI No 4 th. 1984 tentang wabah
penyakit menular).

• Atau kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada
banyak orang
KLB/OUTBREAK
• Timbulnya suatu kejadian
kesakitan/kematian dan atau meningkatnya
suatu kejadian kesakitan/kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun
waktu tertentu. (Undang-undang Wabah,
1969)
SURVEILANS DAN KLB
• Sistem kewaspadaan dini
• Pengertian surveilans: Pengamatan berkelanjutan dan sistematis
permasalahan kesehatan di populasi berupa pengumpulan data,
analisis, interpretasi dan diseminasi hasil kepada berbagai pihak
yang membutuhkan untuk kepentingan penanggulangan

Anda mungkin juga menyukai