TUGAS AKHIR
Oleh :
NUR EKO JULIANTORO
NPM: 15300114
TUGAS AKHIR
Oleh :
NUR EKO JULIANTORO
NPM: 15300114
Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh :
Mengetahui
iii
PERNYATAAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya serahkan ini
benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan
yang telah saya jelaskan sumbernya.
Apabila dikemudian hari terbukti Tugas Akhir ini hasil plagiasi, maka sebutan
Ahli Madya yang diberikan oleh Politeknik Negeri Madiun akan dicabut.
Materai
6000
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya
yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kelancaran kepada saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
AYAH dan IBU serta keluarga yang selalu memberikan do’a tiada henti agar
dapat menjadi anak yang soleh dan sukses kelak.
Terima kasih kepada semua dosen Politeknik Negeri Madiun Kususnya Dosen
Otomotif dan terutama Dosen Pembimbing saya yang tidak pernah lelah dan sabar
memberikan bimbingan dan arahan kepada saya.
Terima kasih atas kerja sama dan dukungan kalian, tanpa kalian semua ini tidak
akan tercapai dengan maksimal.
Terima kasih telah menjadi teman, saudara, bahkan keluarga selama berada di
kampus Politeknik Negeri Madiun yang tercinta ini. Semoga kalian semua bisa
SUKSES sesuai dengan harapan kalian masing-masing.
v
ABSTRAK
STUDI EKSPERIMEN PENAMBAHAN VOLUME INJEKSI BAHAN BAKAR
DENGAN REMAPPING ECU TERHADAP UNJUK KERJA MESIN EMPAT
LANGKAH SATU SILINDER BERBAHAN BAKAR ETANOL
Oleh :
NUR EKO JULIANTORO
Kata kunci : Electronic Control Unit, etanol, Air Fuel Ratio, mapping ECU.
vi
ABSTRACT
EXPERIMENTAL STUDY OF ADDITION FUEL VOLUME INJECTION WITH
REMAPPING ECU ON THE PERFORMANCE OF THE ENGINE FOUR
STROKE ONE CYLINDER WITH ETHANOL FUEL
By :
NUR EKO JULIANTORO
Keywords: Electronic Control Unit, ethanol, Air Fuel Ratio, mapping ECU.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat serta
karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang
berjudul “Studi Eksperimen Penambahan Volume Injeksi Bahan Bakar Dengan
Remapping ECU Terhadap Unjuk Kerja Mesin Empat Langkah Satu Silinder
Berbahan Bakar Etanol”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan
penyusunan tugas akhir pada Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik
Negeri Madiun. Dan tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, membimbing, memberikan arahan, masukan serta
dorongan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, kepada yang terhormat :
1. Bapak M. Eric Echsony, S.ST, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Politeknik
Negeri Madiun.
2. Bapak Kholis Nur Faizin, S.Pd., M.T. selaku Koordinator Program Studi
Mesin Otomotif Politeknik Negeri Madiun
3. Bapak Indarto Yuwono, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir.
4. Bapak Achmad Aminudin, S.Pd., M.T. selaku Dosen Pembimbing II Tugas
Akhir.
5. Bapak/ Ibu dosen politeknik negeri madiun.
6. Teman-teman mahasiswa Mesin Otomotif yang telah memberikan dukungan
shingga penyusunan Proposal Tugas Akhir ini daat terselesaikan.
Demikian Tugas Akhir ini disusun, semoga Tugas Akhir yang berjudul
“Studi Eksperimen Penambahan Volume Injeksi Bahan Bakar Dengan Remapping
ECU Terhadap Unjuk Kerja Mesin Empat Langkah Satu Silinder Berbahan Bakar
Etanol” dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Kami mohon
maaf atas kekurangan dan keterbatasannya. Atas segala saran, kritik, dan
masukan, penyusun sampaikan terima kasih.
Madiun, Juli 2018
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.3 Unjuk Kerja Motor Bakar ................................................................... 20
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Bahan Bakar Gasoline Dan Etanol .......... 6
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.13 Contoh Koreksi Durasi Injeksi Pada Beda Tegangan ................ 18
xiii
Gambar 4.5 Kondisi Dynotest .......................................................................... 34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
6. Lampiran Alat
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada motor bakar dengan bahan bakar bensin, konversi energi yang
terjadi dari pembakaran bahan bakar 100% akan dihasilkan daya output tidak
lebih dari 30% saja . Hal ini oleh kerugian panas, kerugian mekanis, kerugian
karena kurang sempurnanya pembakaran dan kerugian yang lain. Emisi gas
sisa pembakaran atau emisi gas buang yang mengandung unsur polutan yang
berbahaya bagi kesehatan. Salah satu usaha untuk menjawab masalah tersebut
tingkat polusi yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor, terutama
tersebut yang mengandung zat berbahaya seperti CO, NOx, dan HC, dimana
penyakit yang disebabkan oleh emisi gas buang adalah infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA). Cadangan minyak indonesian hanya 3,65 miliar barel
1
2
dan tingkat produksi sekitar 800 ribu barel perhari. Dengan cadangan 3,65
atas standar maksimal bensin, yaitu 108.6 dan motor octane 89.7.(Farkhan,
2015)
mengurangi jumlah emisi gas buang pada mesin dapat dilakukan salah satunya
bakar etanol dengan kinerja yang normal, karena karakteristik bahan bakar
lebih kaya dari gasoline. Selain itu motor injeksi yang berbahan bakar bensin
dengan ECU standar tidak bisa disetting AFR kaya karena ECU standar motor
sudah terprogram dan tidak bisa diubah settinganya. Hanya dengan mengatur
penmbahan volume injeksi yang sesuai dengan AFR stokiometri etanol untuk
setiap putaran mesin mampu memperoleh hasil yang maksimal pada mesin.
Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah :
3
bakar etanol?
2. Bagaimana unjuk kerja mesin yang telah diubah kebahan bakar etanol
Agar penelitian ini tidak terlalu lebar, maka perlu adanya pembatasan
1. Sepeda motor yang dipakai dalam penelitian ini adalah Honda Beat dengan
2. Bahan bakar yang digunakan adalah Etanol murni dengan kadar 95%.
terkondisi.
4. Kinerja yang diuji hanya daya, torsi dan AFR (Air Fuel Ratio).
1.4 Tujuan
2. Mengetahui unjuk kerja mesin yang telah diubah kebahan bakar etanol
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Etanol
molekul C2H5OH. Alkohol atau Ethanol ini adalah bahan kimia dalam bentuk
cairan yang bening, tidak berwarna, mudah menguap, memiliki aroma yang
tajam, dan terasa pedih di kulit. Ethanol dalam kehidupan sehari-hari dikenal
sebagai bahan yang digunakan untuk pelarut, bahan anti septik, bahan baku
pembuatan eter. Ethanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif
Ethanol sendiri didapat dari destilasi bahan baku nabati yaitu jagung
dan ubi ubian. Ethanol secara teoritik memiliki angka research octane di atas
standar maksimal bensin, yaitu 108.6 dan motor octane 89.7(Farkhan, 2015).
4
5
suatu bahan bakar terhadap detonasi. Bahan bakar dengan angka oktan
lebih tinggi dapat dipakai pada motor dengan kompresi yang lebih tinggi,
dari bahan bakar yang masuk kedalam silinder harus berbentuk gas untuk
makin tinggi angka oktan maka makin rendah kecenderungan bahan bakar
untuk terjadi knocking. Angka oktan merupakan salah satu ukuran untuk
bahan bakar maka karakteristik bahan bakar tersebut semakin baik. Angka
oktan bahan bakar yang semakin tinggi dikhususkan untuk mesin dengan
tentang bahan bakar bensin atau gasoline yang mempunyai angka oktan
6
87-92 atau setara dengan pertamax dan bahan bakar etanol dengan angka
oktan 109-111.
gasoline dan etanol terutama pada AFR idealnya yaitu 9:1 maka perlu
hingga 175%, torsi dari engine akan semakin besar dari durasi 100%. Hal
ini terjadi karena AFR dari engine semakin turun akibat laju aliran massa
7
bahan bakar yang terus bertambah sedangkan laju aliran massa udaranya
18,683%, 32,658%, dan 42,060% untuk durasi 125%, 150%, dan 175%.
sempurna, karena AFR stoikiometri dari bioetanol adalah 9:1, lebih kaya
daripada bahan bakar Pertamax. Pada durasi injeksi 150%, torsi yang
dihasilkan di putaran tinggi yaitu 7000 dan 8000 rpm nilainya paling
tinggi dari durasi injeksi yang lainnya. Hal ini terjadi karena pada durasi
penurunan torsi yang drastis dari putaran 6000 rpm sampai 8000 rpm. Hal
ini terjadi karena AFR rata-rata yang dihasilkan pada durasi 200% adalah
6,667:1. AFR tersebut terlalu kaya untuk bahan bakar bioetanol yang
torsi yang dihasilkan akan semakin kecil. AFR dapat dilihat pada gambar
2.1.
bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol oleh ECU (Engine Control Unit)
agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan
dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang
sensor-sensor yang terdiri dari beberapa sensor, seperti sensor IAT, sensor
IAP, sensor TP, sensor O2, sensor EOT, sensor CP yang akan mendeteksi
memberikan sinyal output pada aktuator yang terdiri dari injektor,ISC dan
itu dengan penginjeksian bahan bakar didekat katup masuk losses pada aliran
bahan bakar akibat berat jenis dan sifat termodinamik bahan bakar dapat
oleh robert bosch pada tahun 1922 – 1927. Pada tahun 1960 Prinsip Injeksi
menerapkan sistem D-Jetronik. Pada tahun 1973 Sistem Injeksi Bensin mulai
bahan bakar pada Honda Beat PGM-FI agar bahan bakar dapat di
injeksikan pada saat dan jumlah volume yang tepat berdasarkan kondisi
1. Sensor TP
2017: 26)
sudut pembukaan throttle valve. Saat throttle valve tertutup penuh maka
dan tegangan menjadi 3,2 – 4,9 V pada saat throttle valve terbuka penuh.
penambahan tenaga yang benar dan fuel cut control. (Ruswid, 2008:12).
ditempatkan di bagian atas rotor AC magnet pada Honda Beat, saat mesin
Keterangan :
1. Magnet permanen
2. Bodi sensor
4. Kumparan
3. Sensor EOT
informasi tentang suhu oli mesin Sensor ini merupakan tipe thermistor
yaitu hambatan akan berubah menurut suhu yang dihasilkan oli mesin dan
sensor ini akan memasukan sinyal ke ECU berupa nilai tegangan. Sinyal
12
Sensor ini juga dipakai untuk mendeteksi panas mesin yang berlebihan.
4. Sensor O2
ECU.
ada pada gas buang terhadap jumlah oksigen pada udara luar. Udara luar
memasuki sensor melalui sebuah lubang atau ventilasi pada sisi atas
jumlah oksigen yang terdapat pada gas buang. Tegangan yang bervariasi
pengapian dan penyemprotan bahan bakar lebih presisi. Ada beberapa cara
bakar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin dan mengontrol proses
Bagian-bagian ECU :
memori.
micro processor.
6. Injector
Injector adalah salah satu bagian dari sistem bahan bakar injeksi
yang homogen antara udara dan bahan bakar. Injector dilengkapi dengan
plunger yang akan membuka dan menutup saluran bahan bakar dan kerja
udara yang diberikan pada saat putaran idle. Idle speed control
ISC untuk membuat idle-up dan memberikan umpan balik untuk mencapai
kendaraan bermotor saat ini. Sistem bahan bakar EFI dimaksudkan agar
baik, akselerasi yang lebih responsif stabil pada setiap putaran, pemakaian
bahan bakar yang lebih efisien dan menghasilkan emisi gas buang yang
bakar, yaitu :
16
Pada temperatur rendah bahan bakar akan sulit menjadi uap dan
akan mengirim informasi pada ECU guna koreksi durasi injeksi. Seperti
bakar akan dikurangi apabila kurang dari 20°C, begitu juga sebaliknya.
3. Koreksi Beban.
menambah durasi injeksi. Durasi akan lebih lama apabila katup gas
4. Koreksi Percepatan.
ECU akan membuat durasi injeksi lebih lama saat awal percepatan
untuk menjaga agar mesin tidak tersendat. Semakin cepat bukaan katup
gas dan beban mesin semakin besar maka durasi injeksi semakin lama.
5. Koreksi Perlambatan.
ECU akan mematikan injektor (Fuel Cut Off) sesaat selama katup
bahan bakar. Dapat dilihat dari gambar diatas Fuel Cut Off terhadap
putaran mesin adalah variable, apabila terjadi ekstra beban, maka injeksi
Kejuruan, 2008:327)
pembukaan injektor lebih lambat dari waktu yang diberikan ECU. Dapat
7. Koreksi Ketinggian.
udara akan berkurang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ECU akan
mesin motor bakar untuk merubah energi yang masuk yaitu bahan bakar
diam hingga berjalan. Untuk itu torsi berkaitan dengan akselerasi dan
putaran bawah.
jadi torsi adalah suatau energi. Besarnya torsi adalah besaran turunan yang
biasa digunakan untuk menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang
T = F x b (N.m)
Pada motor bakar, daya yang berguna adalah daya poros. Daya
poros diitimbulkan oleh bahan bakar yang dibakar dalam silinder dan
Hambatan ini akan menimbulkan torsi ( T ) sehingga nilai daya (P) dapat
(hp)
Dengan :
T = torsi (N.m)
maupun suhunya akan turun waktu gas berekspansi. Energi panas diubah
oleh turunnya suhu. Jika toraknya tidak mendapatkan hambatan dan tidak
METODOLOGI PENELITIAN
persiapan, pemeriksaan, dan uji coba bahan dan alat ukur dalam rangka
23
24
daya, RPM per satuan waktu yang di hasilkan dari suatu mesin pada
Mulai
Buku,
Studi literatur Jurnal/paper
Tugas akhir
Tidak
Mesin siap
digunakan?
Ya
A B
25
A B
Memasukkan data
mapping ke ECU
1. Kondisi Standart
2. Kondisi Mapping V1
3. Kondisi Mapping V2
Menghidupkan mesin
sampai temperatur kerja
Ya
C
26
Selesai
berikut :
etanol, dapat diketahui bahwa AFR stokometri pada etanol tidak sama
dengan AFR bensin, AFR stokiometri etanol yaitu 9:1 sedangkan bensin
gas analyzer sebagai alat yang akan digunakan untuk mengetahui AFR
3.5.1 Bahan
ECU standar beat yang akan digunakan sebagai acuan pada saat
pengujian.
3. ECU Programmeble
terlammpir)
4. Etanol
etanol murni dengan kandungan 95% yang didapat dari toko kimia.
dan daya sebuah mesin. Dalam penelitian ini yang akan diuji
adalah daya dan torsi dengan data mapping standar dan data
pengecekan AFR )
ganti nilainya. Semakin besar nilai, semakin besar supply bahan bakar.
satu kotak secara bersamaan. Untuk memilih dua kotak atau lebih, klik
temperatur knalpot )
9. Untuk memprogram timing pengapian, pilih kotak pada tabel dan ubah
10. Untuk pemilihan tabel yang akan dimapping. Dapat memilih lebih dari
satu kotak secara bersamaan. Untuk memilih dua kotak atau lebih, klik
1. Siapkan ECU, Kabel ECU dan PC/Laptop yang sudah terinstal Daytona
2. Uji jalan kendaraan dengan bahan bakar bensin dalam keadaan standar
kalbrasi TPS.
Posisi kunci kontak ON lalu klik read pada posisi close dan tarik
gas setelah itu klik read kembali kemudian klik set untuk mengirim
31
32
etanol.
5. Penambahan bahan bakar atau injeksi bahan bakar dan lakukan uji
belum.
Dalam hal ini perlu pemakaian metode live tunning seperti pada
gambar di atas. Perhatikan dengan teliti pada putaran dan posisi TPS
dengan itu cara membaca posisi tabel yang akan dimapping untuk
maju.
33
7. Penambahan bahan bakar secara bertahap dan lakukan uji jalan, jika
dirasa sudah cukup lakukan uji AFR untuk menentukan standar etanol
4.2 Pengujian
Pengujian dalam penelitian ini dilakukan ada dua macam pengujian yaitu :
sebagai berikut :
1. Pengujian Dynotest
sebagai berikut :
34
4. Menepatkan roda depan diaantara pengunci ban dan ikat degan treck
11. Tekan tombol start untuk memulai pengambilan data dari RPM yang
limit RPM.
bersamaan dengan melepas gas throttle sampai putaran mesin idle lalu
simpan data.
13. Setelah mencapai idle, tekan start dan buka kembali gas throttle hingga
2. Pengujian AFR
kerja.
5. Mulai untuk pengambilan data AFR pada RPM yang telah ditentukan.
pengujian pertama adalah mesin Honda Beat 110cc standar keluaran dari
pabrikan honda pada tahun 2013. Mesin Honda Beat standar dengan seluruh
dilakukan pada tanggal 25 Mei 2018. Penentuan standar etanol ini setelah
dilakukannya uji jalan apakah sudah mendekati sepeda motor beat pada
umumnya dan pengujian AFR ideal etanol. Setelah itu adalah proses
50 111 109 103 103 102 101 103 113 112 110 104 101 100 101 96
40 111 109 102 98 97 101 103 109 107 103 93 90 89 91 87
30 108 106 103 101 98 98 98 95 99 89 82 77 73 69 72
20 105 98 96 92 88 83 79 76 82 73 69 61 62 63 62
15 105 98 96 92 82 75 72 76 71 69 68 61 62 62 61
10 99 92 91 82 72 73 67 71 66 63 64 60 62 61 62
7 98 94 85 76 71 68 66 70 65 62 63 59 62 61 62
4 93 87 76 74 72 74 74 75 69 67 66 60 62 61 62
3 88 76 78 73 71 74 73 76 71 69 69 65 67 64 65
1 81 76 75 75 74 74 75 79 73 71 70 67 70 68 69
37
(%) jadi jika angka yang tertera pada tabela dalah 100 maka itu
mempunyai flowrate 80cc/min dan pada tabel tertera angka 100 maka
dalam satu menit bahan bakar yang keluar dari ijector adalah 80cc atau
100%
pertama dari data tabel mappig ECU standar etanol diatas diturunkan
sebagai berikut.
Putaran (RPM)
135 170 235 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800
1000
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
100 107 105 103 104 105 109 111 115 113 112 111 111 111 109 109
90 104 102 100 101 102 106 108 112 112 112 112 113 109 109 107
80 100 98 96 97 98 102 104 110 111 112 113 115 107 110 105
70 101 99 97 98 99 103 105 110 111 111 111 110 106 108 104
60 103 101 94 95 96 100 102 110 111 110 106 102 102 102 99
50 101 99 93 93 92 91 93 103 102 100 94 91 90 91 86
TPS (%)
40 101 99 92 88 87 91 93 99 97 93 83 80 79 81 77
30 98 96 93 91 88 88 88 85 89 79 72 67 63 59 62
20 95 88 86 82 78 73 69 66 72 63 59 51 52 53 52
15 95 88 86 82 72 65 62 66 61 59 58 51 52 52 51
10 89 82 81 72 62 63 57 61 56 53 54 50 52 51 52
7 88 84 75 66 61 58 56 60 55 52 53 49 52 51 52
4 83 77 66 64 62 64 64 65 59 57 56 50 52 51 52
3 78 66 68 63 61 64 63 66 61 59 59 55 57 54 55
1 71 66 65 65 64 64 65 69 63 61 60 57 60 58 59
variasi kedua atau etanol V2. Pada variasi ini menambahkan 10% bahan
40 121 119 112 108 107 111 113 119 117 113 103 100 99 101 97
30 118 116 113 111 108 108 108 105 109 99 92 87 83 79 82
20 115 108 106 102 98 93 89 86 92 83 79 71 72 73 72
15 115 108 106 102 92 85 82 86 81 79 78 71 72 72 71
10 109 102 101 92 82 83 77 81 76 73 74 70 72 71 72
7 108 104 95 86 81 78 76 80 75 72 73 69 72 71 72
4 103 97 86 84 82 84 84 85 79 77 76 70 72 71 72
3 98 86 88 83 81 84 83 86 81 79 79 75 77 74 75
1 91 86 85 85 84 84 85 89 83 81 80 77 80 78 79
1. Pembahasan
bensin, daya standar etanol 0%, daya etanol V1 etanol atau penurunan
10% dari standar etanol dan daya etanol V2 yaitu penambahan 10% dari
daya standar etanol. Hasil dari dynotest dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
7 V1 (-10%))
6.5
6 Poly. (Standar
5.5 Etanol (0%) )
5
Poly. (Daya
4.5
V2 (+10%))
4
RPM
sebanyak 10% yaitu sebesar 0.2 HP dari standar etanol yang menunjukkan
angka 7,3 HP untuk standar etanol dan 7.1 HP untuk etanol V1, dan pada
sebanyak 10% dari standar etanol yaitu 0,6 HP dari standar etanol yang
etanol.
2. Pembahasan torsi
bensin, torsi standar etanol 0%, torsi etanol V1 atau penurunan 10% dari
standar etanol dan torsi etanol V2 yaitu penambahan 10% dari daya
23
Poly.
(Standar
Bensin)
18
Poly.
Torsi (N.m)
(Torsi V1
(-10 %))
13 Poly.
(Standar
Etanol
(0%))
Poly.
8
(Torsi V2
(+10 %))
RPM
terdapat pada V2 yaitu sebesar 24.01 N.m. Standar etanol memiliki torsi
maksimal sebesar 23,75 N.m dan standar bensin memiliki maksimal torsi
yaitu 22,87 N.m. Serta V1 etanol memiliki torsi maksimal sebesar 22,82
N.m.
dan V2. Pengujian AFR hanya mengguakan 4 titik RPM yaitu pada RPM
berada di 9,5:1 pada putaran 3000 RPM dan perlahan naik sampai 11:1
pada putaran 6000 RPM. Pada V1 saat putaran 3000 RPM menunjukkan
AFR 10,9:1 dan naik sampai angka 12,1:1. Pada putaran 6000 RPM. Dan
etanol V2 diputaran 3000 RPM berada pada angka 9.2:1 dan naik sampai
mengeluarkan daya dan torsi yang hampir sama seperti kendaraan standar
bensin. Pada saat AFR 9,2:1 atau V2 dapat mengeluarkan daya maksimal
N.m. Pada AFR standar etanol yaitu 9,5:1 daya maksimal mampu
dikeluarkan yaitu 7,3 HP dan torsi maksimalnya yaitu 23,75 N.m. Serta
5.1 Kesimpulan
berikut:
injeksi bahan bakar juga ditambahkan dan berbedanya AFR dari yang
2. Daya saat AFR stokiometri kedua bahan bakar juga berbeda yaitu 7,8 HP
dengan AFR 14,7:1 untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan 7,9 HP
(+10%) hal ini menunjukkan bahwa etanol mampu untuk melebihi daya
dari kendaraan yang berbahan bakar bensin pada umumnya. Torsi pada
saat penggunaan bahan bakar etanol juga lebih tinggi dibanding kendaraan
berbahan bakar bensin yaitu sebesar 22.87 N.m untuk kendaraan berbahan
44
45
bakar bensin dan 24.01N.m untuk kendaraan yang bebahan bakar etanol
V2 (+10%).
5.2 Saran
konsumsi bahan bakar saat unjuk kerja sama dengan engine Honda Beat
standar dan analisa tentang top speed pada kedua jenis bahan bakar
atas.
DAFTAR PUSTAKA
Jeuland, N., Montagne. X., dan Gaurot. 2004 Potentiality of Ethanol as a Fuel
for Dedicated Engine. Journal of Oil & Gas Science and
Technology. Vol. 59, No. 6, pp. 560-565.
Syaibani. Analisis Sistem Efi (Electronic Fuel Injection) Pada Sepeda Motor
Honda Beat Pgm-Fi. Tugas Akhir. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta 2017.
NPM :1530114
Telepon :+6282244928380
Pendidikan Formal