Anda di halaman 1dari 9

ANTENA

SEJARAH ANTENA
Pada tahun 600 SM Thales Matematikawan asal yunani menemukan bahwa batu amber
yang digosokkan ke kain sutra dapat menarik potongan jerami atau rambut. Batu amber dalam
bahasa yunani disebut Elektron. Thales juga mencatat daya tarik yang dihasilkan oleh kepingan
magnet alami, yang ditemukan pada suatu daerah yang bernama Magnesia.
Tahun 1819 seorang profesor fisika Denmark yang bernama Hans Christian Oersted
menemukan bahwa arus pada sebuah kawat yang didekatkan dengan kompas, akan menyebabkan
jarum kompas bergerak, sehingga ditemukan bahwa Magnet dapat diciptakan dari Listrik. Sebelum
penemuan Oersted ini listrik dan magnet dianggap sesuatu yang independent.
Pada tahun-tahun berikutnya, André Marie Ampère ahli fisika perancis melanjutkan
penelitian Oersted. Dia menemukan teori selenoidal coil (lilitan kawat) untuk menghasilkan medan
magnet.
Pada tahun 1831, Michael Faraday dari London mendemonstrasikan perubahan medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik.
James Clerk Maxwell, meneliti mengenai Listrik dan Magnet. Selanjutnya Maxwell
menyatukan Teori kelistrikan dan kemagnetan dan ditemukan disimplin ilmu baru
Elektromagnetik dan menyatakan bahwa memungkinkan terjadi radiasi elektromagnetik. Banyak
ilmuan di zamannya meragukan teori Maxwell selama beberapa decade sampai teori tersebut
akhirnya dibuktikan oleh Heinrich Rudolph Hertz dan menemukan RADIO. Eksperimen pertama
Hertz telah mampu mengirimkan sinyal dengan panjang gelombang 8 meter sampai akhirnya dia
mampu mengirimkan sinyal dengan panjang gelombang sekitar 30 cm
Radi Hertz selanjutnya dikembangkan oleh Marconi. Pada penelitian selanjutnya di
lakukan uji coba untuk panjang gelombang yang lebih pendek sampai ukuran milimeter maupun
nanometer.

PENGERTIAN ANTENA
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi gelombang
elektromagnetik kemudian memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya yaitu menangkap
gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena juga
tergolong sebagai Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi
lainnya. Antena merupakan salah satu komponen atau elemen terpenting dalam suatu rangkaian
dan perangkat Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi Radio ataupun gelombang
Elektromagnetik. Perangkat Elektronika tersebut diantaranya adalah Perangkat Komunikasi yang
sifatnya tanpa kabel atau wireless seperti Radio, Televisi, Radar, Ponsel, Wi-Fi, GPS dan juga
Bluetooth. Antena diperlukan baik bagi perangkat yang menerima sinyal maupun perangkat yang
memancarkan sinyal.

Antena merupakan instrumen yang penting dalam suatu sistem komunikasi radio. Antena
adalah suatu media peralihan antara ruang bebas dengan piranti pemandu (dapat berupa kabel
koaksial atau pemandu gelombang/Waveguide) yang digunakan untuk menggerakkan energi
elektromagnetik dari sumber pemancar ke antena atau dari antena ke penerima. Berdasarkan hal
ini maka antena dibedakan menjadi antena pemancar dan antena penerima.
PRINSIP KERJA ANTENA

Pada umumnya Antena terdiri dari elemen atau susunan bahan logam yang terhubung dengan
saluran Transmisi dari pemancar maupun penerima yang berkaitan dengan gelombang
elektromagnetik. Untuk membahas lebih lanjut mengenai cara kerjanya, kita mengambil sebuah
contoh pada sebuah Stasiun Pemancar Radio yang ingin memancarkan programnya, pertama kali
stasiun pemancar tersebut harus merekam musik atau menangkap suara si pembicara melalui
Mikropon yang dapat mengubah suara menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan masuk ke
rangkaian pemancar untuk dimodulasi dan diperkuat sinyal RF-nya.
Dari Rangkaian Pemancar Radio tersebut, sinyal listrik akan mengalir ke sepanjang kabel transmisi
antena hingga mencapai Antenanya. Elektron yang terdapat dalam sinyal listrik tersebut bergerak
naik dan turun (bolak-balik) sehingga menciptakan radiasi elektromagnetik dalam bentuk
gelombang radio. Gelombang yang menyertakan program radio tersebut kemudian akan
dipancarkan dan melakukan perjalanan secepat kecepatan cahaya.
Pada saat ada orang mengaktifkan radionya sesuai dengan frekuensi pemancar di jarak beberapa
kilometer kemudian, gelombang radio yang dikirimkan tersebut akan mengalir melalui Antena
dan menyebabkan elektron bergerak naik dan turun (bolak-balik) pada Antena yang bersangkutan
sehingga menimbulkan energi listrik. Energi listrik ini kemudian diteruskan ke rangkaian penerima
radio sehingga kita dapat mendengarkan berbagai program dari Stasiun Radio.

Perancangan antena yang baik adalah ketika antena dapat mentransmisikan energi atau daya
maksimum dalam arah yang diharapkan oleh penerima. Meskipun pada kenyataannya terdapat
rugi-rugi yang terjadi ketika penjalaran gelombang seperti rugi-rugi pada saluran transmisi dan
terjadi kondisi tidak matching antara saluran transmisi dan antena. Sehingga matching impedansi
juga merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan sebuah
antena.
Sebuah antena terdiri dari beberapa elemen atau susunan bahan logam. Susunan tersebut terhubung
dengan sebuah saluran transmisi dari pemancar ataupun penerima yang tentunya ada kaitannya
dengan gelombang elektromagnetik. Untuk lebih mempermudah, mari kita ambil contoh sebuah
Stasiun pemancar radio.
Stasiun pemancar radio yang ingin memancarkan programnya, tentu harus merekam musik atau
menangkap suara si penyiar melalui microfone terlebih dahulu. Kemudian sinyal suara tersebut
diubah menjadi sinyal listrik. Setelah itu sinyal listrik tersebut masuk ke rangkaian pemancar untuk
dimodulasi serta diperkuat sinyal RFnya.
Kemudian dari rangkaian pemancar tadi, sinyal listrik mengalir ke sepanjang kabel transmisi
antena hingga pada akhirnya sampai ke antena. Nah, elektron yang berada pada sinyal listrik akan
bergerak naik turun (bolak-balik) sehingga dapat menimbulkan radiasi elektromagnetik yang
berbentuk gelombang radio.
Dan selanjutnya gelombang radio tersebut dipancarkan dengan kecepatan cahaya. Pada saat orang
menyalakan radio dengan frekwensi tertentu, gelombang radio yang dikirim akan mengalir
melalui antena dan menyebabkan elektron bergerak naik turun (bolak-balik). Pergerakan elektron
pada antena tersebut akan menimbulkan energi listrik.
Yang terakhir energi listrik dari antena akan diteruskan menuju ke rangkaian penerima sehingga
kita bisa mendengarkan program atau siaran radio. Dengan contoh tadi diharapkan anda bisa lebih
mudah memahami bagaimana prinsip kerja antena yang sebenarnya baik saat berfungsi sebagai
pemancar maupun penerima.

PARAMETER ANTENA
1. Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah
antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola
radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada
bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola
azimuth)
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola Sebuah antena isotropis. Antena seperti
ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu,
di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka
antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena,
maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol
banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada
astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada
rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas
sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki
directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini
tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.
2. Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah
kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya,
melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain
adalah desibel.

3. Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki
polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem
komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada
astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek
astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
(DITAMBAHIN SAMA YANG DI PPT)

JENIS ANTENA
Secara umum, ada 2 (dua) jenis antena. Yaitu;
1. Antena Omni Directional.
2. Antena Directional.

 ANTENA OMNI DIRECTIONAL


a. Pengertian Antena OmniDirectional
Antena OmniDirectional terkadang disebut sebagai antena nondirectional, adalah sebuah
perangkat penerima yang mampu mengirim dan menerima sinyal dari segala arah.
Antena jenis ini dapat digunakan untuk menerima sinyal siaran televise atau siaran audio dari
stasiun radio, atau memungkinkan perangkat robot untuk dioperasikan dengan menggunakan
microwave atau teknologi wireless. Handphone atau layanan telepon selular, serta koneksi internet
nirkabel menggunakan antena omnidirectional sebagai bagian dari proses broadcasting sinyal
stabil ke perangkat tersebut.

b. Spesifikasi Antena OmniDirectional


Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya
lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak
dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional
mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk
koneksi multiple point atau hotspot.
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam
satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke
atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan
untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah
pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima
menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah
pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran
360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang
vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani
atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian
atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

c. Keuntungan Dan Kerugian Antena OmniDirectional

Keuntungan dari Antena OmniDirectional antara lain adalah ;


Dapat melayani jumlah pengguna lebih banyak
Daya lebih luas

Kerugian dari Antena OmniDirectional antara lain adalah ;


Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak terjadi interferensi
Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses membroadcast 3600

 ANTENA DIRECTIONAL
a. Pengertian Antena Directional
Antena directional yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah
tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah
(konfigurasi Point to Point) yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada
lorong-lorong yang panjang.
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran
yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas,
antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada
fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple
point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antenna sectoral.
b. Contoh Antena Directional
Jenis yang paling umum adalah antena Yagi, dengan log-periodik antena, dan sudut reflektor, yang
sering digabungkan dan dijual sebagai hunian komersial antena TV. Seluler repeater sering
memanfaatkan arah antena eksternal untuk memberikan sinyal yang jauh lebih besar daripada yang
dapat diperoleh pada standar ponsel. Untuk panjang dan menengah panjang gelombang frekuensi,
menara array digunakan dalam kebanyakan kasus sebagai antena directional.
1. Antena Yagi
Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena
ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk batang.
contoh antena yagi:
Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah.
Mempunyai penguatan antara 7 – 19 dBi
Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik drivenadalah setengah panjang
gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.
Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,dengan panjang
fisik lebih panjang daripada driven.
Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven.
Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat pola pengarahan
antena menjadi lebih sempit.

2. Parabolic (Parabola)
Contoh antena parabolic :
Digunakan untuk jarak menengah/sedang
Mempunyai penguatan antara18 – 28 dBi
Kelebihan antenna parabola
Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola
Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
Membutuhkan lebih banyak LNBF Channel yang diterima lebih sedikit

3. Wajan Bolic
Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net.
Wajan Bolic yang di ciptakan oleh Gunadi atau sering dikenal sebagai pak Gun ini, telah popular
di kalangan masyarakat, dimana cara pemasangan wajan bolic ini mirip dengan antenna tv yang
dipasang di luar / antenna Out Door. Fungsi dari Wajan Bolic ini sendiri berfungsi untuk
memperpanjang penangkapan sinyal pada wireless, dimana kita sendiri membutuhkan area hotspot
yang tersedia, serta user dan password yang diberikan oleh sang admin untuk mendapatkan akses
internet.

1. a. Pengertian Antena OmniDirectional


Antena OmniDirectional terkadang disebut sebagai antena nondirectional, adalah sebuah
perangkat penerima yang mampu mengirim dan menerima sinyal dari segala arah.
Antena jenis ini dapat digunakan untuk menerima sinyal siaran televise atau siaran audio
dari stasiun radio, atau memungkinkan perangkat robot untuk dioperasikan dengan
menggunakan microwave atau teknologi wireless. Handphone atau layanan telepon selular,
serta koneksi internet nirkabel menggunakan antena omnidirectional sebagai bagian dari
proses broadcasting sinyal stabil ke perangkat tersebut.

1. c. Spesifikasi Antena OmniDirectional


Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan
daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni
antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada
kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena
omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama,
biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.
Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara
seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak
lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi.
Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik
di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika
client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang
ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena.
Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada
dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi
potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi
pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena
tidak memiliki sinyal radiasi.

1. d. Keuntungan Dan Kerugian Antena OmniDirectional


Keuntungan dari Antena OmniDirectional antara lain adalah ;
 Dapat melayani jumlah pengguna lebih banyak
 Daya lebih luas
Kerugian dari Antena OmniDirectional antara lain adalah ;
 Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak terjadi interferensi

 Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses membroadcast 3600

1. I. ANTENA DIRECTIONAL
1. a. Pengertian Antena Directional
Antena directional yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah
tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk
daerah (konfigurasi Point to Point) yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil
seperti pada lorong-lorong yang panjang.
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut
pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa
menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya
pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk
koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid,
dish “parabolic”, yagi, dan antenna sectoral.

1. b. Contoh Antena Directional


Jenis yang paling umum adalah antena Yagi, dengan log-periodik antena, dan sudut
reflektor, yang sering digabungkan dan dijual sebagai hunian komersial antena TV. Seluler
repeater sering memanfaatkan arah antena eksternal untuk memberikan sinyal yang jauh
lebih besar daripada yang dapat diperoleh pada standar ponsel.
Untuk panjang dan menengah panjang gelombang frekuensi, menara array digunakan
dalam kebanyakan kasus sebagai antena directional.
Antena Yagi
Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi.
Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk batang.
contoh antena yagi:
Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah.
Mempunyai penguatan antara 7 – 19 dBi
Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
 Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik drivenadalah
setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.
 Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven.
 Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada
driven. Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan
membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit.
Parabolic (Parabola)
Contoh antena parabolic :
Digunakan untuk jarak menengah/sedang
Mempunyai penguatan antara18 – 28 dBi
Kelebihan antenna parabola
 Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan
antenna.
 Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
 Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
 Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola
 Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5

 Membutuhkan lebih banyak LNBF Channel yang diterima lebih sedikit

Wajan Bolic
Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net.
Wajan Bolic yang di ciptakan oleh Gunadi atau sering dikenal sebagai pak Gun ini, telah
popular di kalangan masyarakat, dimana cara pemasangan wajan bolic ini mirip dengan
antenna tv yang dipasang di luar / antenna Out Door. Fungsi dari Wajan Bolic ini sendiri
berfungsi untuk memperpanjang penangkapan sinyal pada wireless, dimana kita sendiri
membutuhkan area hotspot yang tersedia, serta user dan password yang diberikan oleh
sang admin untuk mendapatkan akses internet.

Anda mungkin juga menyukai