Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIAKSI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF

SRI WANGI

OLEH :

AKBAR PAISAL

C1D318029

JURUSAN JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini yang berjudul KOMUNIAKSI INTERPERSONAL
YANG EFEKTIF. Dalam pembuatan makalah ini, banyak kesulitan yang kami
alami terutama disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami
buat ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa
yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….....ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

A. Latar Belakang………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….....3

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal…………………………….....……3


B. Persepsi Interpersonal dan Konsep Diri dalam Keahlian Komunikasi
Interpersonal……………………………………………………………….4
C. Hubungan Keahlian komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi……...6
D. Penerapan Komunikasi Antar Pribadi (INTERPERSONAL)……………..8

BAB III PENUTUP………………………………………………………………12

A. Kesimpulan……………………………………………………………...12
B. Saran……………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang


paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur
di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita
digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Dengan demikian
kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar.
Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan
pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang
disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi
seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan
mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus
dimiliki seorang manusia.

Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana


tujuan-tujuan tersebut dicapai. Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah
mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya,
maka usaha komunikasi tersebut akan gagal. Keberhasilan komunikasi juga
tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti
pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi
atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima
mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator
benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan.

Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat


diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal,
misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang
adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar
kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.

1
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam
berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki
communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan
gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka
pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan dalam
berkomunikasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal?

2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam komunikasi interpersonal?

3. Bagaimana memupuk keahlian komunikasi iterpersonal?

4. Bagaimana pentingnya keahlaian komunikasi interpersonal dalam komunikasi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaina informasi antara dua


orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yanh vital dalam organisasi
karena komunikasi diperlukan bagi evektifitas kepemimpinan, perencanaan,
pengendalian, koordinasi, latihan , manajemen konfilk, serta proses-proses
organisasi lainnya.

Komunikasi interpersonal biasanya didefinisikan oleh komunikasi ulama


dalam berbagai cara, biasanya menggambarkan peserta yang tergantung pada satu
sama lain dan memiliki sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan satu pada satu
percakapan atau individu berinteraksi dengan banyak orang dalam masyarakat. Ini
membantu kita memahami bagaimana dan mengapa orang berperilaku dan
berkomunikasi dengan cara yang berbeda untuk membangun dan menegosiasikan
realitas sosial . Sementara komunikasi interpersonal dapat didefinisikan sebagai
area sendiri studi, itu juga terjadi dalam konteks lain seperti kelompok dan
organisasi.

Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan


pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek
komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi
nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal
terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti
bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah
besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif. Deddy Mulyana (2005)
menyatakan: “komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun nonverbal.” (Mulyana, 2005:73).

3
Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung
pada siapa mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika
seseorang berkomunikasi dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi akan lebih
dari mungkin berbeda dari jenis komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam
tindakan komunikatif dengan teman atau penting lainnya.

Secara keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik


dan tidak langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi, serta
komputer-mediated-komunikasi. Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim
pesan dan penerima pesan akan menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang
dikirim pada tingkat mengerti makna dan implikasi.

Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan keterangan tentang sesuatu kepada


penerima, mempengaruhi sikap penerima, memberikan dukungan psikologis
kepada penerima, atau mempengaruhi penerima.

B. Persepsi Interpersonal dan Konsep Diri dalam Keahlian Komunikasi


Interpersonal

Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian


dalam kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti
orang tersebut mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal
besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada
hubungan interpersonal. Karena itu kecermatan persepsi interpersonal akan sangat
berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita. Faktor-faktor
personal yang mempengaruhi persepsi nterpersonal diantaranya adalah
pengalaman, motivasi, kepribadian, stereotyping,atribusi.

Perilaku kita dalam berkomunikasi interpersonal amat bergantung pada


persepsi interpersonal. Jadi persepsi interpersonal membawa pengaruh yang besar
bagi komunikasi interpersonal. Kegagalan komunikasi dapat diperbaiki apabila
orang tersebut menyadari bahwa persepsinya salah. Komunikasi interpersonal kita
akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa persepsi kita bersifat
subjektif dan cenderung keliru.

4
Konsep diri diperlukan agar kita bisa mengamati diri dan sampailah pada
gambaran dan penilaian diri kita. William D. Brooks mendefinisikan konsep diri
sebagai pandangan dan perassan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini
boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis. Konsep diri bisa juga dijadikan alat
pengukur kepercayaan diri kita.

Faktor-faktor yang mempengruhi konsep diri diantaranya adalah orang lain


dan kelompok. Ada kelomok yang secara emosional mengikat kita, dan
berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Ini disebut kelompok
rujukan. Dengan melihat kelompok ini, orang mengarahkan perilakunya dan
menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Pengaruh konsep diri pada
komunikasi interpersonal diantaranya adalah sebagai berikut:

• Nubuat yang dipenuhi sendiri

Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi


interpersonal karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan
konsep dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri
deisebut sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri. Sukses komunikasi interpersonal
banyak bergantung pada kualitas konsep diri yang positif atau negatif. Sebagai
peminat komunikasi, sebaiknya kita mampu mengidentifikasi tanda-tanda konsep
diri yang positif atau negatif.

• Membuka diri

Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat


yang sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang
diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan.
Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk
menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cenderung
menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang lain.

5
• Percaya diri

Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif
timbul dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan diri sendiri. Orang yang
tidak menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi
persoalan. Orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin
menghindari situasi komunikasi. Ia takut kalau orang lain akan mengejeknya atau
menyalahkannya.

• Selektivitas

Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri


mempengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita
mempersepsi pesan itu, dan apa yang kita ingat. (Anita Taylor 1977: 112). Dengan
singkat, konsep diri menyebabkan terpaan selektif, persepsi selektif, dan ingatan
selektif.

C. Hubungan Keahlian komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi

Orang yang mempunyai keahlian komunikasi maka komunikasi orang tersebut


akan berjalan efektif. Kita harus memupuk keahlian kita dalam komunikasi
interpersonal melalui konsep diri. Konsep diri seperti yang telah tertuang diatas
sangat penting dilakukan agar kita ahli dalam berkomunikasi. Komunikasi yang
efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi
sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami tetapi hubungan dengan komunikan
menjadi rusak. DeVito (1992) memandang komunikasi interpersonal yang efektif
berdasarkan humanistic model dan pragmatic model. Humanistic model (soft
approach) menunjukkan bahwa kualitas komunikasi interpersonal yang efektif
ditentukan oleh 5 faktor, sebagai berikut: Openness (keterbukaan), Empathy,
Supportiveness (mendukung), Positiveness (sikap positif), Equality (kesetaraan).
Pragmatic model (behavioural) atau disebut juga sebagai pendekatan keras (hard
approach) atau (competence model) fokus pada perilaku tertentu yang harus
digunakan oleh pelaku komunikasi interpersonal baik sebagai pembicara maupun

6
sebagai pendengar apabila ingin efektif. Pendekatan ini pun menyatakan ada 5
skemampuan yang harus dimiliki, yaitu sebagai berikut:

• Confidence (percaya diri) maksudnya adalah para pelaku komunikasi


interpersonal harus memilki rasa percaya diri secara sosial (social
confidence).
• Immediacy merujuk pada situasi adanya perasaan kebersamaan antara
pembicara dan pendengar (oneness). Immediacy ditunjukan dengan sikap
memperhatikan, menyenangi, dan tertarik pada lawan bicara
• Interaction management maksudnya adalah kemampuan untuk mengontrol
interaksi demi memuaskan kedua belah pihak pelaku komunikasi.
• Expressiveness maksudnya adalah kemampuan untuk secara
sungguhsungguh terlibat dalam proses komunikasi.
• Other orientation maksudnya adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan
orang lain selama proses komunikasi interpersonal berlangsung.

Butir-butir tersebut di atas menjelaskan kemampuan yang harus dimiliki


agar suatu proses komunikasi interpersonal efektif. Idealnya semua kemampuan
tersebut harus dimiliki oleh para pelaku komunikasi interpersonal. Namun DeVito
(1992) memberikan peringatan bahwa dalam menerapkan kemampuan tersebut
setiap situasi komunikasi, dan aspek budaya yang berbeda pada pelaku
komunikasi. Jadi aturan-aturan komunikasi interpersonal yang efektif tersebut
harus diterapkan secara fleksibel.

Ada sejumlah model untuk menganalisa hubungan personal, tetapi dengan


mengikuti ikhtisar dari Coleman dan Hammen (1974:224-231). Model-model
tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Model pertukaran sosial

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi


dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu
yang memenuhi kebutuhannya.

7
b. Model peranan masyarakat

Model peranan melihatnya sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang


harus memainkan peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat masyarakat.
Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai
dengan ekspedisi peranan dan tuntutan peranan, memiliki keterampilan peranan,
dan terhindari dari konflik peranan dan kerancunan peranan.

c. Model permainan

Dalam model ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam


permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia.

d. Model interaksional

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap


sistem memiliki sifat-sifat struktural, integratif, dan medan. Semua sistem terdiri
dari subsistem-subsisitem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai
suatu kesatuan.

Pola-pola komunikasi interpersonal mempuanyai efek yang berlainan pada


hubungan interpersonal. Tidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang
melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin baik hubungan
mereka. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan. Tetapi
bagaimana komunikasi itu dilakukan. Faktor-faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal dalam komunikasi interpersonal adalah percaya,
kejujuran, sikap suportif.

D. Penerapan Komunikasi Antar Pribadi (INTERPERSONAL)

Komunikasi antar pribadi merupakan proses pemberian dan penerimaan pesan


antara dua atau diantara orang-orang dalam kelompok kecil melalui satu saluran
atau lebih, dengan melibatkan beberapa pengaruh dan umpan balik. Komunikasi
antar pribadi melibatkan hubungan pribadi antara dua individu atau lebih. Dalam
proses konseling, komunikasi antar pribadi memungkinkan terjadinya interaksi

8
yang bersifat pribadi antara konselor dan klien. Oleh karena itu ketrampilan
komunikasi antar pribadi perlu dikuasai oleh konselor untuk menunjang
keefektifan konseling.

Komunikasi antar pribadi ditandai dengan

a. perkiraan berdasarkan informasi psikologis,


b. interaksi berdasarkan pengetahuan yang lebih jelas, dan
c. interaksi berdasarkan aturan yang dibuat secara pribadi.

Maksud komunikasi antar pribadi ialah untuk:

a. menemukan diri sendiri,


b. menemukan dunia luar,
c. membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain,
d. mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain,
e. bermain dan hiburan,
f. memberikan bantuan.

Untuk melangsungkan komunikasi antar pribadi secara efektif perlu


memperhatikan prinsip komunikasi antar pribadi sebagai berikut:

1. Kita tidak mungkin terhindar dari kehidupan tanpa komunikasi


2. Semua komunikasi merujuk kepadda isi dan hubungan di antara partisipan
3. Komunikasi tergantung pada pertukaran antar partisipan atas dasar
kesamaan sistem tanda dan makna
4. Setiap orang berkomunikasi menggunakan rangsangan dan respon
berdasarkan sudut pandangannya sendiri
5. Komunikasi antar pribadi dapat merangsang timbulnya saling meniru atau
saling melengkapi perilaku antara individu yang satu dengan lainnya.
a. Persepsi dalam komunikasi antar pribadi

Persepsi adalah proses individu menjadi sadar dan memberi makna terhadap
obyek dan peristiwa di luar dirinya melalui bermacam alat dria. Persepsi

9
mendasari proses komunikasi antar pribadi, dalam arti bahwa kualitas komunikasi
itu akan banyak ditentukan oleh persepsi masing-masing partisipan.

Persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

(1). harapan individu,


(2). kesan pertama,
(3). kesan kelompok,
(4). derajat kesamaan perilaku orang lain,
(5). konsistensi (ketetapan) perilaku dalam berbagai situasi,
(6). motivasi internal dan eksternal. Dalam konseling harus dikembangkan
persepsi yang benar dan tepat baik dalam diri konselor maupun dalam diri
klien. Harus dihindari adanya perbedaan pesepsi antara konselor dengan
klien.
b. Menyimak dalam komunikasi antar pribadi

Menyimak merupakan ketrampilan yang sangat diperlukan dalam proses


komunikasi antar pribadi. Menyimak dapat dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
yang diwujudkan dalam bentuk proses mengirimkan kemabali kepada pembicara
mengenai pikiran, mengenai isi dan perasaan pembicara.

Fungsi menyimak dalam komunikasi dalam komunikasi antar pribadi adalah


sebagai bentuk memperoleh: rasa senang, infortmasi, dan bantuan. Sedangkan
maksud menyimak adalah untuk:

1. membuat pendengar mengecek pemahaman secara tepat,


2. menyatakan penerimaan perasaan pembicara,
3. merangsang pembicara agar memperluas perasaan dan pikiran,
4. memberitahukan kepada pembicara mengenai reaksi pendengar,
5. memberikan bimbingan kepada pembicara untuk menyesuaikan isi pesan-
pesannya.

Menyimak yang dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai


berikut;efektif

10
1. Berhenti bicara
2. Tempatkan pembicara dengan mudah
3. Bereaksi secara baik
4. Konsentrasi pada apa yang sedang dibicarakan
5. Jangan terlalu tergesa-gesa memberikan tafsiran
6. Berbagi tangguing jawab dalam komunkasi
7. Ungkapan dengan cara yang benar
8. Menyatakan pemahaman
9. Mengajukan pernyataan
10. Bersikap secara baik seperti: bersahabat, sopan, terbuka, sensitif, dsb.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi antar pribadi merupakan proses pemberian dan penerimaan


pesan antara dua atau diantara orang-orang dalam kelompok kecil melalui satu
saluran atau lebih, dengan melibatkan beberapa pengaruh dan umpan balik.
Komunikasi antar pribadi melibatkan hubungan pribadi antara dua individu atau
lebih. Dalam proses konseling, komunikasi antar pribadi memungkinkan
terjadinya interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan klien. Oleh karena
itu ketrampilan komunikasi antar pribadi perlu dikuasai oleh konselor untuk
menunjang keefektifan konseling.

B. Saran

Dalam kehidupan sehari-hari pasti pasti kita sering di perhadapkan dengan


dengan yang namanya komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal.
Maka dari itu melalui makalah ini saya saya berbagi sedikit ilmu bagaiamana
berkomunikasi interpersonal dengan baik dan benar. Silahkan mempelajari
makalah ini dengan penuh ketekunan agar dapat tercapai apa yang pembaca
inginkanl. Terimaksih.

12
DAFTAR PUSTAKA

• http://edubadrus3.blogspot.com/2013/03/makalah-komunikasi-
interpersonal.html
• http://komunikasi-pembangunan.blogspot.com/2010/06/komunikasi-
efektif.html
• Marhaeni Fajar, ILMU KOMUNIKASI (Teori & Praktek), Graha Ilmu.

13

Anda mungkin juga menyukai