Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat-alat yang Digunakan


1. HTT10X Heat Transfer Service Unit
2. HT11 Linier Heat Conduction Accessory
3. Multimeter
4. Termokopel

3.2 Modul yang Digunakan


1. Brass 13 mm dan 25 mm
2. Aluminium 25 mm
3. Stainless Steel 25 mm

1.3 Prosedur Percobaan


3.3.1 Konduksi Panas pada Aliran Linier
a. Persiapan Peralatan
Sebelum melaksanakan praktikum, persiapkan, dan pastikan keadaan alat
dalam keadaan baik:
1. Alat HT11 Linier Heat Conduction diletakkan di samping HT10X Heat
Transfer Service Unit pada tempat yang sesuai. Pemanas dan pendingin
dari HT11 dijepitkan secara bersamaan yang dilapisi dengan thermal
paste.
2. Termokopel dihubungkan pada HT11 dengan soket yang sesuai pada
bagian depan dari unit. Pastikan label pada termokopel (T1-T8) cocok
dengan label pada soket.
3. Voltage control potentiometer diset menuju minimum (berlawanan arah
jarum jam) dan posisikan ke pilihan manual kemudian hubungkan
sumber arus dari HT11 ke soket bertanda O/P3 pada unit.
4. Suplai air pendingin dipastikan terhubung dengan regulating valve pada
HT11.
5. Pastikan semua unit terhubung dengan sumber listrik.

11
b. Prosedur Praktikum
1. Semua unit siap dioperasikan.
2. Modul dipasang pada tempat yang telah ditentukan.
3. Air pendingin dialirkan ke peralatan percobaan.
4. Tegangan pemanas diset pada 4,5 Volt. Untuk mengatur tegangan
pemanas terlebih dahulu ubah panel pada unit pemanas pada posisi V.
5. Biarkan alat HT11 pada kondisi stabil.
6. Pada saat temperatur sudah stabil. Catat: T1, T2, T3, T6, T7, T8, serta
nilai V dan I.
7. Percobaan dilakukan kembali dengan variasi tegangan pemanas 5,5; 6,5;
dan 7,5 Volt.
8. Kemudian praktikum dilakukan kembali dengan menggunakan modul
berbeda.

3.3.2 Konduksi Panas secara Radial


a. Persiapan Peralatan
Sebelum melaksanakan praktikum, persiapkan, dan pastikan keadaan alat
dalam keadaan baik :
1. Alat HT12 Radial Heat Conduction diletakkan di samping HT10X Heat
Transfer Service Unit pada tempat yang sesuai. Pemanas dan pendingin
dari HT12 dijepitkan secara bersamaan yang dilapisi dengan thermal
paste.
2. Termokopel dihubungkan pada HT12 dengan soket yang sesuai pada
bagian depan dari unit. Pastikan label pada termokopel (T1-T8) cocok
dengan label pada soket.
3. Voltage control potentiometer diset menuju minimum (berlawanan arah
jarum jam) dan posisikan ke pilihan manual kemudian hubungkan
sumber arus dari HT12 ke soket bertanda O/P3 pada unit.
4. Suplai air pendingin dipastikan terhubung dengan regulating valve pada
HT11.
5. Pastikan semua unit terhubung dengan sumber listrik.

12
b. Prosedur Praktikum
1. Semua unit siap dioperasikan.
2. Modul dipasang pada tempat yang telah ditentukan.
3. Air pendingin dialirkan ke peralatan percobaan.
4. Tegangan pemanas diset pada 4,5 Volt. Untuk mengatur tegangan
pemanas terlebih dahulu ubah panel pada unit pemanas pada posisi V.
5. Biarkan alat HT11 pada kondisi stabil.
6. Pada saat temperatur sudah stabil. Catat: T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7, T8,
serta nilai V dan I.
7. Percobaan dilakukan kembali dengan variasi tegangan pemanas 1, 2, 3,
4, 5 dan 6 Volt

13

Anda mungkin juga menyukai