Tran Dan Issue
Tran Dan Issue
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan tahap dasar untuk
perkembangan selanjutnya yang disebut dengan masa kritis (critical period)
atau masa keemasan (golden age), sehingga pada masa ini membutuhkan
kecukupan nutrisi yang adekuat bagi tumbuh kembang anak.
Kecukupan nutrisi yang adekuat bagi anak banyak disalah artikan
sebagian masyarakat awam yang tidak mengerti kesehatan dengan memberi
makanan yang berlebihan pada anak dan membiarkan anak mengkonsumsi
jenis makanan yang dapat memicu terjadi gizi kurang dan gizi lebih (Martin,
2017).
Pada anak dengan gizi kurang dan gizi lebih juga dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan yang mengganggu kualitas hidup seperti
gangguan tumbuh kembang. Tingginya angka kekurangan gizi dan kelebihan
gizi di Indonesia perlu mendapatkan perawatan yang mudah dan terjangkau
dengan layanan kesehatan yang berkualitas, salah satunya adalah melalui
pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah orang pertama dan terdekat yang
mempengaruhi gaya hidup anak. Gaya hidup sehat yang tidak ditentukan
oleh pengasuhan dari keluarga atau keluarga lainnya yaitu termasuk diet,
perilaku makan dan aktivitas anak.
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi
yang cukup, malnutrisidapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan di antarapengambilan makanan dengan kebutuhan gizi
untuk mempertahankan kesehatan. Ini bias terjadi karena asupan makan
terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidakseimbang. Selain itu,
kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsimakanan
atau kegagalan metabolik (Oxford medical dictionary 2007: 524 ).
Masalah gizi anak usia sekolah disebabkan adanya ketidakseimbangan
antara asupan (intake dengan kebutuhan tubuh akan makanan dan pengaruh
interaksi penyakit (infeksi). Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007
menyebutkan bahwa masalah gizi pada anak usia sekolah yang utama
hingga saat ini adalah Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Anemia Defisiensi Besi
(Depkes,2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Keluarga?
2. Definisi Anak Usia Sekolah ?
3. Bagaimana Nutrisi pada Keluarga dan Anak?
4. Bagaiamana Pola Makan pada Keluarga dan Anak?
5. Apa pengaruh modifikasi keluarga terhadap pemberdayaan keluarga ?
A. Definisi Kelurga
Menurut Departemen Kesehatan dalam Effendy (1998), mendefinisikan
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat , terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Friedman dalam Suprajitno (2004), mendefinisikan bahwa
keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing -
masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Definisi pemberdayaan keluarga atau family empowerment merupakaan
upaya untuk menjalankan peran sesuai dengan fungsinya dalam keluarga,
dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anggota keluarga secara
maksimal, sehingga terbentuk ketahanan keluarga.
Fungsi keluarga menurut Effendi ( 1998), yaitu:
1. Fungsi biologis
a. Meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya.
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan
hari tua dan sebagainya.
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat -tingkat perkembangannya.
B. Pendahuluan
Kelebihan berat badan dan gizi kurang dan gizi lebih dipandang sebagai
tren tanda kesuksesan seseorang atau keluarga, dengan mempunyai anak-
anak yang berbadan gemuk menandakan keluarga tersebut makmur
(Rombemba, 2016). Tren dan gaya hidup tentang kelebihan berat badan dan
gizi kurang dan gizi lebih yang tidak tepat di masyarakat menyebabkan
kecenderungan peningkatan angka gizi kurang dan gizi lebih dari tahun ke
tahun pada berbagai kelompok usia, termasuk pada anak-anak (Pangesti,
2016). Gizi kurang dan gizi lebih pada anak-anak sebagai suatu peningkatan
yang mengkhawatirkan dalam beberapa dekade terakhir (Scerri dan
Ventura, 2010).
Gizi kurang dan gizi lebih pada masa kanak-kanak merupakan krisis
kesehatan masyarakat yang besar secara nasional dan internasional (Karnik
dan Kanekar, 2012). Anak-anak dengan berat badan berlebih berisiko tinggi
menjadi remaja dan orang dewasa yang kelebihan berat badan,
menempatkan mereka pada risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit
jantung dan diabetes di kemudian hari (Marks, 2015). Obesity dan
overweight pada anak cenderung lebih mengalami stres, sedih, dan rendah
diri (Benarich, 2016).
Gizi kurang dan gizi lebih disebabkan berbagai faktor yaitu makanan,
aktivitas, genetik, umur dan psikologis (Seharto, 2004). Faktor resiko utama
yang menyebabkan gizi kurang dan gizi lebih adalah faktor perilaku yaitu
pola makan yang tidak sehat ditambah dengan konsumsi serat (buah dan
sayur) tidak mencukupi, fisik yang tidak aktif (Dewi, 2015).
C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah semi-eksperimen satu kelompok desain pre
dan post test dengan 172 responden diambil dengan teknik purposive
sampling. Pemberdayaan Keluarga diukur dengan menggunakan Skala
Pemberdayaan Keluarga (FES) sebelum dan sesudah model modifikasi
pemberdayaan keluarga. Model pemberdayaan keluarga dilakukan pada
satu waktu dan mengevaluasi dalam 2 bulan untuk keluarga. Analisis data
dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank.
E. Kesimpulan
Menurut hasil penelitian ini dan karena peningkatan pengetahuan
dan pemahaman keluarga tentang model diet. Keluarga adalah orang
pertama dan terdekat yang mempengaruhi gaya hidup anak, itu akan
menjadi keseimbangan dalam pemenuhan gizi anak.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dewi, M.C. (2015). Faktor-faktor yang menyebabkan gizi kurang dan gizi lebih
pada anak. Majority ECG
Santoso, S. (2014). Kesehatan dan Gizi. Cetakan kedua. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya.