Anda di halaman 1dari 46

HUMAS

PEMERINTAHAN
Dr. A R I E S, M.Si
Kontrak Perkuliahan dan Sistem Penilaian

Cat: jika 3 kali berturut-turut tidak hadir tanpa keterangan dianggap mengundurkan
diri dari mata kuliah Humas Pemerintahan
Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2011

tentang

Pedoman Umum Pengelolaan Komunikasi Krisis


di Lingkungan Instansi Pemerintah
Paradigma Kehumasan

PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU


RESPONSIBLE
REACTIVE PROACTIVE

PAST PRESENT FUTURE

4
Tugas Humas Pemerintah
1. Melaksanakan komunikasi timbal balik antara instansi pemerintah dan publik yang
terencana untuk menciptakan saling pengertian dalam mencapai tujuan, demi
memperoleh manfaat bersama
2. Meningkatkan kelancaran arus informasi dan aksesibilitas publik
3. Meningkatkan koordinasi dalam penyebarluasan informasi tentang kebijakan
pemerintah
4. Membangun citra dan reputasi positif

5
Keadaan Krisis
krisis yang terjadi
tanpa dapat
diantisipasi

Isu

Krisis
krisis yang
terjadinya dapat
diantisipasi
Penanganan konflik Penanganan masalah
yang tidak diatasi yang lambat dan
dengan baik berkepanjangan
Dampak Krisis
Reputasi instansi pemerintah menurun
(adanya kemungkinan tuntutan publik
dan kemungkinan pimpinan tersangkut
tindakan melanggar hukum).

Instansi pemerintah dapat bertahan


(kehilangan citra dan rasa hormat dari
publik).

Instansi pemerintah bangkit dari krisis


(mampu mengatasi krisis dan
membentuk opini publik).
Langkah-langkah Penanganan Krisis
Deteksi dan identifikasi

Pencegahan krisis

Perencanaan penanganan krisis

Pembatasan lingkup krisis

Pemulihan krisis
 Besaran krisis diperhitungkan berdasarkan bobot peluang terjadinya dan risiko dampaknya.

 Semakin tinggi peluang terjadinya atau risiko dampaknya semakin besar bobotnya.

Bobot 2 = Bobot 3 =
sedang besar Bobot 2 = tidak
Bobot 3 =
menimbulkan
terlalu
krisis yang
mengganggu
mengganggu
operasional
Bobot 4 = operasional
Bobot 1 =
sangat
kecil
besar Bobot 4 =
Peluang Bobot 1 = tidak
mempengaruhi
menimbulkan
krisis yang sangat
operasional mengganggu
Dampak operasional

Krisis
Komunikasi Krisis
Media merupakan pihak
yang mempublikasikan fakta
di lapangan, sekaligus
perkembangan mutakhir Media juga menyajikan
penanganan krisis kepada berbagai tanggapan, umpan
publik. balik, dan reaksi publik atas
krisis yang terjadi serta
penanganannya.
Digital Crisis Management

Hour 18 Hour 24
Hour 12
Hour 6 Editorial
Sharing
Micromedia

0 Hour

CRISIS Mainstream
HITS
Search

Blogs
Mengoptimalkan Komunikasi Krisis

Menyiapkan
pesan kunci Memberikan
Membentuk
Melatih Tokoh (key messages) perkembangan
Tim
Kunci (key dan antisipasi informasi
Komunikasi
person) pertanyaan terkini secara
Krisis
yang akan regular
muncul.
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PENGELOLAAN KOMUNIKASI KRISIS

Manajemen
Krisis dan
Efektivitas
Budaya Komposisi
Organisasi
Tim Tim Krisis

Penguasaan Kepemim-
Krisis
Interaksi pinan
Awal
Crisis Communications Cycle

Pre-crisis
Predict, Prepare,
Prevent

Recovery Response
Rebuild relationships Act and Communicate

Act
OPINI PUBLIK
Definisi Opini Publik
• Opini publik adalah referensi yang diekspresikan oleh sejumlah orang penting
tentang sesuatu isu yang menyangkut kepentingan umum.
• Opini publik adalah pendapat, sikap, perasaan, ramalan, pendirian, dan
harapan rata-rata individu kelompok dalam masyarakat, tentang sesuatu yang
berhubungan dengan kepentingan umum dan persoalan-persoalan sosial.
• Opini publik adalah hasil interaksi, diskusi dan penilaian sosial antar individu
tersebut yang berdasarkan pertukaran pikiran yang sadar dan rasional yang
dinyatakan baik lisan maupun tulisan.
Substansi Opini Publik (James Brice)

• Opini Publik adalah kumpulan pendapat orang


Pendapat

• Tentang sesuatu – peristiwa, kasus ataupun


Peristiwa masalah

• mempengaruhi , melibatkan dan menarik minat khalayak,


Menarik komunitas maupun masyarakat
Proses Pembentukan

• Mulai dengan pemuatan dan penyiaran berita yang


Kontro bersifat kontroversial melalui media massa.
versial

• Dimuat berkali-kali dengan ulasan menarik perhatian


Intensitas

• Dikembangkan sebuah topik bahasan yang


Sikap mendorong daya tarik khalayak menyikapi sejumah isu
Proses Pembentukan

• Sejumlah orang melihat peristiwa, tindakan ataupun kejadian


Masalah sebagai problem dan memutuskan untuk memecahkan masalah
Bersama

• Muncul alternatif untuk memecahkan masalah yang


Solusi diperdebatkan diantara publik

• Solusi disepakati mendorong partisipasi untuk aksi


Sikap bersama
Proses Terbentuknya Opini Publik

Terbentuknya pengertian dan


pengetahuan

Sikap dan pendapat

Proses terjadinya gerak


pelaksanaan
Agenda • Apa yang dianggap penting oleh media, menjadi
penting bagi khalayak.

Setting • Media massa mungkin tidak selalu berhasil dalam


memberitahu kita apa yang harus dipikirkan (what to
think), tetapi mereka berhasil dalam memberitahu kita
tentang apa yang harus kita pikirkan (what to think
about).
 Spiral of silence disebabkan oleh rasa takut akan
terisolasi.
 Takut akan terisolasi merupakan gaya sentrifugal,

Spiral of orang yang memiliki rasa takut terisolasi dan


mengetahui perilaku apa yang dapat membuat

Silence mereka terisolasi secara sosial.

Asumsi:
1. Manusia memiliki kemampuan untuk mengetahui
trend publik.
2. Masyarakat ragu dalam mengeluarkan opini minoritas
3. Individu takut akan terisolasi.
Bandwagon • kondisi di mana orang-orang cenderung mengikuti perilaku,
gaya, bahkan cara berbicara orang lain hanya karena semua

Effect orang melakukan itu. Tidak heran kalau satu tren tertentu
bisa diikuti oleh begitu banyak orang.
• Psikolog menyatakan bahwa efek bandwagon ini merupakan
bagian dari bias kognitif yang dialami banyak orang secara
bersamaan. Bias kognitif ini merupakan pemikiran
dipengaruhi karena sesuatu tersebut dilakukan oleh orang
banyak.
Strategi Membangun Opini

• Menyangkut kepentingan khalayak.


• Menggunakan jargon, simbol yang menarik perhatian
• Perhatikan yang sedang berkembang di masyarakat
tentang sosial, ekonomi dan politik
• Perilaku elite, pemerintah, kebijakan publik,
kesejahteraan, keadilan, adalah hal yang menarik
perhatian
E-GOVERNMENT
DEFINISI e-GOVERNMENT

“E-Government adalah aplikasi teknologi informasi


yang berbasis internet dan perangkat digital lainnya
yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan
penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat,
mitra bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga-
lembaga lainnya secara online.”
MANFAAT e-GOV
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada stakeholder
(masyarakat,kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja,
efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate
Governance.
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi relasi, dan
interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk
keperluan aktivitas sehari hari.
MANFAAT e-GOV
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-
sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang
berkepentingan.
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara
cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi
sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik
secara merata dan demokratis.
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
e-GOVERNMENT

1. UUD 1945 pasal 28 F


2. INPRES No.3 Th.2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan eGov
3. UU No.11 Th.2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) 13 bab 54 pasal
4. UU No.14 Th.2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU
KIP) 14 bab 64 pasal
Tujuan Strategis
Pengembangan e-Government
(Inpres 3 tahun 2003)

1) Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik


yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi serta dengan biaya yang
terjangkau masyarakat (G2C)
2) Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha (G2B)
3) Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan semua
lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik, serta
Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan
dan efisien serta memperlancar transaksi dan pelayanan antar
lembaga pemerintah (G2G)
Kerangka Arsitektur e-
e-Gov
K e b ija k a n K e ra n g k a P e ra tu ra n

Akses J a r in g a n T e le k o m u n ik a s i In te rn e t A k s e s L a in -la in

Kebutuhan Masyarakat
Manajemen Perubahan

P o rta l P e n d id ik a n K e s e h a ta n K epen- P e r p a ja k a n
dudukan L a in -la in
P e la y a n a n P u b lik

O rg a n is a s i
p e n g e lo la a n d a n K e p r e s i- K em en- U t ilit a s
te ria n & P e Kmedma e n - L a in -la in
p e n g o la h a n denan te r ia n P u b lik
le m b a g a
In fo r m a s i
T o o ls : S e r v ic e : E - doc
In fr a s tr u k tu r • E - b illin g S ta n d a rd • A u th e n tic & d a ta
& s e c u rity In tr a n e t
d a n a p lik a s i d a s a r • E -p ro c u re • P u b lic K e y m gm t
• e tc • e tc

Sumber : Inpres 3 tahun 2003


Pengembangan Aplikasi e-
e-Government
Aplikasi Layanan Publik Pada
Instansi Pemerintah Pusat
Informasi Kebijakan Publik
Pemerintah (UU, PP, Kepres, Inpres, Kepmen,
Pusat Kepdirjen, dll)
(Dep, Kementr, Layanan Informasi Umum ttg Instansi
Back Office :
LPND) Informasi dari Masyarakat
Untuk Pusat
Layanan Darurat/Bencana
dan Daerah
Layanan Pencatatan/Pendaftaran
Layanan Perijinan
1. Administrasi
Layanan Pembayaran
Keuangan
Layanan Khusus lainnya
2. Kekayaan /
Asset
3. Kepegawaian
Pengem- Aspek yg diperhatikan : 4. Pengendalian
bangan • Tupoksi Proyek Aplikasi Layanan Publik Pada
Aplikasi 5. Pengadaan Instansi Pemerintah Daerah
• Kompleksitas Informasi Kebijakan Publik
E-Gov • Sumber Daya-Tahapan Barang Dan
Jasa Informasi dari Masyarakat
6. Sistem Informasi Daerah (perekon, pariwisata,
Pelaporan pertanian, kependudkn, dll)
7. Pengawasan GIS/Mapping
Internal Informasi Darurat/Bencana
8. dll Layanan Kependdkan (KTP, KK, Akte Lahir
Pemerintah Akte Nikah/Cerai/Kematian, dll)
Daerah Layanan Pendidikan
(Prov, Kab/ Layanan Kesehatan
Kota) Layanan Pendaftaran
Layanan Perijinan
Layanan Pembayaran
Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda

Pelayanan Adm & Mgmt Legislasi Pembangunan Keuangan Kepegawaian

Surat Sistem SIM Data Pembangunan Sistem Pengadaan


Kependudukan Elektronik Administrasi Anggaran PNS
DPRD

Sistim Sistem
Dokumen Sistem Kas dan Perbendaharaan Absensi dan Penggajian
Perpajakan Elektronik Sistem Perencanaan Pembangunan
dan Retribusi Pemilu Daerah Daerah

Sistem
Pendukung Keputusan Sistem Sistem
Pandaftaran Katalog Sistem Penilaian Kinerja
dan Perijinan Hukum, Peraturan dan Pengadaan Barang dan Jasa Akuntasi Daerah
PNS
Perundangan

Bisnis Kolaborasi Sistem


Dan Investasi dan Koordinasi Pendidikan
Pengelolaan
dan dan Latihan
Monitoring Proyek
Pengaduan Manajemen Pelaporan
Masyarakat Pemerintahan
Sistem Evaluasi
dan Informasi Hasil Pembangunan

Publikasi
Info Umum & Kepemerintahan
Contoh: e-Batam
Seamless coordination among Government Sectors in Batam toward Batam Single Window

Business Model
Manfaat Bank Data Penduduk
dgn Pelayanan Publik
Jasa layanan : Pelayanan Sosial :
Air Bersih, Kesehatan,
Telepon, Pendidikan,
Listrik Asuransi, JPS

Intranet
Pelayanan
DATABASE Kepemilikan :
PENDUDUK Sertifikat
Perijinan : ( NIK ) Tanah, IMB
Usaha,
Perdagangan
Perpajakan/Kepo
lisian :
Pelayanan SPT, PBB, BPKB,
Perbankan SIM, STNK,
STMD
Keimigrasian
Pasport, KITAS, KITAP
Multi-Purposes Card
(Kartu Identitas Nasional - KIN)
Additional Flexible Storage
Embossing
Storage Chip Data
Secure ID
Photo & Signatures for Virtual
Digital Certification Verification
Version 123 3333 4545 932
Serial Number Mag Stripe & Bar Codes for
Certificate Authenticator multi-use
Issued/Valid
Subject (User/Company)
Public Key

Digital Signature
Crypto Chip Data

Individual’s Secret Key Algorithm & Processes Functions + Personal


Data

Certificates
on a Smart Card
Masalah2 Implementasi E-Gov

 Pemerintah pusat
 Belum ada rencana induk atau strategi nasional yang komprehensif
 Kesamaan pandangan dan gerak langkah antar departemen belum
optimal
 Pemerintah daerah
 Otonomi daerah membuat tiap daerah memiliki prioritas yang berbeda
tentang implementasi e-gov
 Masyarakat
 Fenomena digital divide masih terasa cukup besar
(Disamping kendala-kendala umum: pemahaman tentang e-gov, dana,
infrastruktur, SDM, dsb)
INPRES NO. 9/ 2015
6 (Enam) Manfaat Inpres No. 9/ 2015

1. Masyarakat mendapatkan informasi berimbang


2. Ada sistem informasi yang sederhana dalam data dan informasi – SIKP
(www.sikp.kominfo.go.id )
3. Mendapatkan informasi pemerintah yang sudah di-Framing dan legal
4. Banyak pilihan konten – Tidak monoton
5. Sinergi diseminasi informasi – lebih masif (bisa dengan GPR Widget
dan SANITA)
6. Memudahkan kinerja humas lebih visible – berkoordinasi dengan
Kemenkominfo
SE MENDAGRI
Subtansi SE Mendagri

1. Mengirimkan data/informasi subtantif


terutama terkait program nawa cita
2. Menyebarluaskan secara serempak,
cepat dan efesien
 Otomasi dengan widget GPR
 Manual dengan memberikan data
contact person dan alamat email yang
valid ke Direktorat Kemitraan
Komunikasi
3. Mengkomunikasikan kebijakan strategis
4. Koordinasi dengan kemenkominfo
terkait komunikasi publik program
prioritas pemerintah
Sistem dan Aplikasi Diseminasi Informasi
Narasi Tunggal Pemerintah (SANITA)
Sistem
Database

Pemerintah
Pusat (K/L)

NARASI
TUNGGAL yang Dit. KK Pelaporan dan
sudah ditetapkan Kominfo Monev Online
Kominfo

Pemerintah
Daerah Humas/
Diskominfo

%
SMS Gateway
• Perubahan pola kerja praktisi humas pemerintah: digitalisasi
untuk efektivitas dan efisiensi
• Perubahan perspektif proses produksi, agenda setting dan
DAMPAK MEDIA penyebarluasan pesan.

BARU DALAM • Perubahan budaya dan manajemen komunikasi pemerintahan.


• Menyediakan peluang untuk berkomunikasi lebih banyak, dan
HUMAS memberi wadah untuk mengekspresikan ide, informasi dan
PEMERINTAH opini.
• Membuka kesempatan baru untuk berkomunikasi langsung
dengan masyarakat dan stakeholder walaupun dapat
menimbulkan resiko seperti berkembang atau adanya informasi
negatif.
• Meningkatkan komunikasi dan informasi secara tepat untuk
berbagai.
• Media baru memungkinkan organisasi untuk memperoleh data
atau informasi secara cepat tentang bagaimana pendapat publik
terhadap lembaga pemerintah.
KOMPETENSI HUMAS DALAM MEDIA BARU

Technology skills
masyarakat dan stakeholder
Online Online Community
Riset & masukan strategis

Pengelolaan komunikasi
constituent communication building and
Keterlibatan dengan
intelligence management participation

publik
Pelayanan
Informasi Publik

Implementasi UU Nomor 14
Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
Sebagai wujud dari
transparansi penyelenggaraan
pemerintahan sebagai badan
publik yang menyediakan
informasi publik secara
berkala, serta merta dan setiap
saat (UU 14/2008)
visi1komunikasi@gmail.com
+62 8780 8886 277

Anda mungkin juga menyukai