Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

CARPAL TUNNEL SYNDROME

Penyusun:
Heni Wahyuningtyas (030.13.227)

Lula Gestiana Taufan (030.15.103)

Pembimbing:
dr. Ratri Dianti, Sp.Rad
dr. Srie Retno Endah, Sp.Rad, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 25 MARET-27 APRIL 2019

1
BAB I
STATUS PASIEN

1.1 Identitas pasien


Nama : MN
Umur : 69 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Cawang, Kramat Jati
Agama : Islam
Suku bangsa : Betawi
Status pernikahan : sudah menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

1.2 Anamnesis (Subjective)


Dilakukan autoanamnesis di poli bedah umum RSUD Budhi Asih pada tanggal 27 Maret
2019. Pasien pertama kali datang pada tanggal 25 Maret 2019.

1.2.1 Keluhan utama


Kesemutan pada jari tangan dan nyeri pada telapak tangan kanan.

1.2.2 Riwayat penyakit sekarang


Pasien dating ke poli bedah umum dengan keluhan kesemutan pada jari dan nyeri telapak
tangan kanan sejak 3 bulan SMRS. Awalnya pasien merasakan ada benjolan pada telapak
tangan, tangan kanannya yang semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan
tersebut muncul secara tiba-tiba tanpa ada trauma yang mendahului.

1.2.3 Riwayat penyakit dahulu


- Pasien memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterolemia
- Riwayat keganasan disangkal
- Riwayat trauma disangkal

2
1.2.4 Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat keganasan dalam keluarga disangkal. Terdapat riwayat hipertensi.

1.2.5 Riwayat pengobatan


- Pasien mengonsumsi obat antihipertensi dan anti hiperkolesterolemia
- Konsumsi obat-obatan terlarang disangkal

1.2.6 Riwayat kebiasaan


- Tidak merokok
- Tidak mengonsumsi alkohol
- Sehari-hari hanya beraktivitas ringan seperti menjahit/merajut

1.2.7 Sosial ekonomi


- Pasien tidak bekerja, dan tinggal dengan anaknya.
- Pasien berobat menggunakan BPJS.
- Hubungan dengan keluarga dan tetangga baik.

1.3 Pemeriksaan fisik (Objective)


Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : sakit sedang
Kesan gizi : gizi lebih

Antropometri
Berat badan : 67 kg
Tinggi badan : 154 cm

Tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 68 x/menit
Respirasi : 16 x/menit

3
Suhu : 36,7º C
SpO2 : 98 %

Status generalis
Kepala : Normosefali, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Leher : Tiroid dan KGB dalam batas normal
Thoraks : Paru (simetris, tidak ada retraksi costa, suara nafas vaskuler normal, tidak
ada rhonki, tidak ada wheezing)
Jantung (Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak ada mur-mur, tidak ada
gallop)
Abdomen : Buncit, bising usus dalam batas normal, tidak ada nyeri tekan
Genitalia : Dalam batas normal
Ektremitas : CRT <2detik, akral hangat

Status lokalis pada manus dextra


Inspeksi : terdapat benjolan dengan diameter 5 cm di intermetacarpal pertama telapak
tangan kanan,
Palpasi : palpasi menunjukkan adanya tumor yang berbatas tegas pada telapak tangan,
tidak hangat, tidak nyeri, mobile, konsistensi kenyal dan lembut. Sensitivitas dan
mobilitas menurun

Pemeriksaan fisik khusus untuk carpal tunnel syndrome (CTS)


Berikut ini adalah beberapa tes provokasi yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis
CTS:
a. Tinel sign (+)
Tinnel sign dilakukan dengan cara melakukan perkusi pada terowongan karpal dengan
posisi tangan sedikit dorsofleksi. Positif bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus.
b. Phalen test (+)
Pasien diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal. Positif bila dalam waktu 60
detik timbul gejala seperti CTS. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat

4
sensitif untuk menegakkan diagnosa CTS.
c. Torniquet test (+)
Pada pemeriksaan ini dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan tensimeter
di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. Positif bila dalam 1 menit
timbul gejala seperti CTS.

Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan:


a. Ultrasonografi pada manus dextra

Gambar 1. Penampilan ultrasonik struktur ovoid echogenik yang jelas menunjukkan


adanya lipoma.

5
Gambar 2. Lipoma dalam terowongan karpal terlihat bersebelahan dengan nervus
medianus dan tendon fleksor.

b. MRI pada manus dextra

Gambar 3. Potongan aksial foto MRI T1 Gambar 4. Potongan aksial foto MRI T1
menunjukkan tumor (hypersignal T1) yang menunjukkan ekstensi distal lipoma di ruang
mendesak tendon fleksor spontan tanpa invasi. metacarpal pertama.

6
Gambar 5. Potongan frontal foto MRI T1 Gambar 6. Potongan frontal foto MRI T1
menunjukkan lipoma di antara tendon menunjukkan infiltrasi tumor tanpa
fleksor dan meluas ke terowongan karpal. invasi.

7
1.4 Diagnosis (Assesment)
Diagnosis kerja:
- Lipoma
- Carpal tunnel syndrome
- Hipertensi
Diagnosis banding:
- Liposarcoma
- Fibrolipoma
- Kista ganglion
- Gout

1.5 Rencana pengobatan (Planning)


Anjuran pemeriksaan penunjang:
- Biopsi dan pemeriksaan histopatologi
- Darah perifer lengkap
- Pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol

Penatalaksanaan:
- Istirahatkan pergelangan tangan
- Obat anti inflamasi non steroid (ibuprofen)
- Liposuction (sedot lemak)
- Surgical resection
- Anti hipertensi (amlodipine)

1.6 Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam

8
BAB II
RESUME

Wanita 69 tahun, dating dengan keluhan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan kanan
sejak 3 bulan SMRS. Sebelum merasakan keluhan tersebut pasien merasakan terdapat benjolan
yang semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu. Setelah 3 bulan benjolan yang semakin
membesar, pasien mulai merasakan nyeri dan kesemutan pada telapak tangannya, tepatnya
dibagian distal benjolan.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, ditemukan benjolan dengan diameter 5cm, mobile,
konsistensi kenyal, tidak merah dan tidak nyeri tekan. Berdasarkan pemeriksaan fisik khusus
didapatkan hasil bahwa Tinel test (+) dan Phalen test (+). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
kompresi dari nervus medianus dextra.
Untuk membuktikan diagnosis, dilakukan pemeriksaan penunjang berupa USG dan MRI.
Hasil dari pemeriksaan USG, ditemukan gambaran lipoma yang berada disebelah nervus
medianus dan tendon fleksor. Sedangkan hasil dari pemeriksaan MRI, didapatkan gambaran
tumor di intermetacarpal pertama yang mendesak tendon fleksor dan meluas ke terowongan
karpal.

9
BAB IV
ANALISIS KASUS

Lipoma adalah tumor jinak yang paling umum ditemukan pada anggota gerak. Meskipun
kejadiannya pada tangan bias terbilang masih jarang, yaitu sekitar 1-3,8% dari kejadian tumor
jinak pada tangan. Kejadian lipoma pada tangan sering terjadi pada individu lanjut usia atau yang
berusia >50 tahun.1 Pasien awalnya mengeluh ada benjolan pada tangannya yang makin lama
membesar, mobile, dan tidak nyeri. Rasa nyeri pada sebagian pasien diakibatkan oleh kompresi
dari nervus setempat. Pada dasarnya, gambaran klinis dari kompresi giant lipoma diidentifikasi
oleh topografi kompresinya. Dapat menjadi sindrom carpal tunnel jika mengompresi nervus
medianus, hipoestesi ulnaris dalam kasus kompresi kanal Guyon.1 Lokalisasi lainnya lebih
bersifat anecdotal, misalnya pada kompresi cabang sensorik superfisial nervus radialis di
anatomical snuffbox atau kompresi saraf interoseus posterior.1

Kompresi lipoma pada nervus medianus di carpal tunnel dapat menyebabkan terjadinya
Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Patofisiologi dari CTS sendiri merupakan kombinasi trauma
mekanik, peningkatan tekanan, massa/tumor dan iskemik nervus medianus didalam ruang carpal
tunnel. Pergerakan pergelangan tangan yang repetitif (fleksi-ekstensi) dapat menyebabkan
peningkatan tekanan cairan dan penebalan jaringan sinovial yang membungkus tendon pada
ruang carpal tunnel yang menyebabkan kompresi nervus medianus. Kompresi tersebut akan
menyebabkan demielinasi nervus yang dapat menyebar ke seluruh segmen internodal sehingga
terjadi neuroapraxia. Jika kompresi terus berlanjut, maka aliran darah ke sistem kapiler
endoneural terganggu dan terjadi kerusakan pada sawar darah-saraf sehingga menyebabkan
edema endoneural. Munculnya rasa nyeri dan baal/kesemutan merupakan hasil dari kompresi
saraf. Pada kasus ini nyeri pada telapak tangan muncul karena kompresi nervus medianus pada
carpal tunnel oleh massa lipoma.

Untuk mendiagnosis CTS dapat dilihat dari gejala klinisnya, namun bias juga dilakukan
pemeriksaan fisik khusus yang sensitif terhadap CTS, yaitu Tinnel test, Phalen test, dan juga
tourniquet test. Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
etiologi CTS tersebut. Pada kasus ini disarankan untuk melakukan pemeriksaan radiologi oleh

10
karena kecurigaan kompresi oleh giant lipoma. Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan yaitu
menggunakan alat yang efektif untuk mengeksplorasi keberadaan massa di tangan, yaitu USG.
Lesi biasanya muncul dalam struktur hyperechoic homogen dengan margin yang jelas. Pada
kasus ini ditemukan lipoma dalam terowongan karpal terlihat bersebelahan dengan nervus
medianus dan tendon fleksor. Selain itu, MRI adalah modalitas visualisasi pilihan untuk
eksplorasi tumor tangan. lipoma muncul sebagai massa homogen, dengan batas tajam,
hipersignal T1. Tampilan aksial MRI kasus ini menunjukkan lipoma yang berada di ruang
intermetacarpal pertama, mendesak tendon fleksor dan meluar ke carpal tunnel. Dibutuhkan juga
pemeriksaan penunjang lain untuk menyingkirkan diagnose banding. Biopsi dilakukan untuk
mengambil jaringan tumor. Lalu dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk membedakan
lipoma dengan liposarcoma.1

Terapi yang dilakukan untuk pasien ini meliputi terapi konservatif dan operatif.
Tonservatif yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengistirahatkan kerja tangan yang terlibat
dan mengonsumsi obat anti inflamasi non steroid untuk mengurangi reaksi inflamasi akibat
penekanan saraf dan pembuluh darah. Secara operatif, bedah reseksi lipoma adalah perawatan
yang memungkinkan untuk membebaskan ujung saraf yang terkompresi dan secara efektif
mengangkat tumor. Ahli bedah harus melakukan reseksi monobloc dan diseksi dengan hati-hati
dan aman dari cabang neurovaskular untuk secara maksimal mengurangi risiko lesi iatrogenik.
Perawatan hipertensi tetap dijalankan untuk mengurangi risiko sakit lainnya.2

11
BAB V
KESIMPULAN

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah neuropati kompresi yang paling sering
didiagnosis pada ekstremitas atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh kompresi yang berlebihan
pada nervus medianus pergelangan tangan di carpal tunnel. Penyebab CTS antara lain adalah
trauma lokal pada pergelangan tangan, gangguan pendarahan, massa/tumor, rheumatoid arthritis,
diabetes mellitus, dan multiple myeloma. Diagnosis dapat berdasarkan gejala klinis dan
pemeriksaan fisik khusus serta didukung dengan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan
penunjang yang sensitif adalah pemeriksaan radiologi yaitu pemeriksaan USG dan MRI. Perlu
dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk menyingkirkan diagnose keganasan. Untuk
pengobatan dapat dilakukan dengan cara pemberian AINS dan operasi reseksi untuk mengangkat
lipoma.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Fazilleau F, Williams T, Richou J, Sauleau V, Le Nen D. CaseReport: Median Nerve


Compression in Carpal Tunnel Caused by a Giant Lipoma. Case Reports in Orthopedics
2014;1-5.
2. Klauser AS, et al. Carpal tunnel syndrome assessment with US: value of additional cross-
sectional area measurements of the medial nerve in patients versus healthy volunteers.
Musculoskeletal imaging. 2011:250;171-7.

13

Anda mungkin juga menyukai