Makalah Kelompok 2 Parasitologi
Makalah Kelompok 2 Parasitologi
“PARASITOLOGI”
Disusun Oleh:
Sulistiawati (17130031)
M. Hidayat (17130016)
FAKULTAS FARMASI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan rahmat-
dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah
Palembang, 17 Maret2019
Penulis
DAFTAR ISI
2.3 Helmintologi................................................................................................... 17
2.3.1 Defenisi ................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 33
3.2 Saran ............................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 35
BAB I
PENDAHULUAN
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasad hidup), yang
hidup di permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu
atau selama hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya
dari organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau
makhluk hidup yang menumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk
hidup yang ditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes,
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penulisan ini
1. Bagi Penulis
datang.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil
makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu
yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau
pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya
dari organisme tersebut. Beberapa istilah penting yang perlu diketahui, antara lain :
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang bersifat
permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa jenis simbiose, yaitu :
d) Simbiose obligat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapat hidup
tanpa hospes.
tanpa hospes.
f) Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapat hidup pada
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang dihinggapi
a) Hospes defenitif, yaitu hospes dimana terdapat parasit dalam stadium dewasa di
b) Hospes paratenik, yaitu hospes dimana parasit hanya terdapat dalam stadium
larva dan tidak dapat berkembang menjadi stadium dewasa dan tidak terjadi
perkembangbiakan parasit secara seksual dan parasit ini dapat ditularkan kepada
hospes defenitif karena parasit dalam stadium ini merupakan stadium infektif.
menjadi bentuk infektif yang siap ditularkan kepada hospes/manusia yang lain.
d) Hospes reservoir, yaitu hewan yang mengandung parasit yang sama dengan
e) Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu-satuny spesies yang
f) Hospes alternatif, yaitu hospes utama yang mengandung parasit namun ada
spesies lain yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite dewasa.
g) Hospes insidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat mengandung
dan parasit itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan lainnya. Biasanya yang
Secara umum, pembagian parasit berdasarkan atas jenis parasit tersebut yaitu
kelompok tumbuhan atau kelompok binatang. Atas dasar ini parasit dibagi menjadi :
yaitu: protozoa, metazoa (bersel banyak) seperti cacing dan arthropoda (antara
lain: serangga).
3. Spirochaeta dan Virus. Sebagian besar ilmuwan sependapat bahwa kelompok ini
Selain pembagian tersebut di atas, parasit dapat dibagi berdasarkan letak atau tempat
2. Ektoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di luar atau dipermukaan tubuh
hospes.
Penyebab kesakitan dan kematian pada manusia tesebut dapat dari protozoa, helminthes
1. Protozoa, parasit yang berasal dari protozoa dibagi dalam 4 kelas, yaitu :
2.2 Protozoologi
Gambar 1. Protozoa
2.2.1 Defenisi
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang hidup
sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang dapat
hidup secara mandiri atau berkelompok. Tiap protozoa merupakan satu sel yang
2.2.2 Morfologi
1) Ektoplasma yaitu bagian luar yang terdiri dari hialin yang jernih dan homogen
a) Alat pergerakan,
b) Mengambil makanan,
c) Ekskresi,
d) Respirasi, dan
e) Mempertahankan diri.
2) Endoplasma adalah bagian dalam dari sel, tidak jernih yang berbutir-butir dan
metabolisme.
2.2.3 Reproduksi
makrogamet)
Protozoa yang berperan sebagai parasit pada manusia dalam dunia kedokteran dibagi
Dari kelas Rhizopoda ini dapat dibagi menjadi 4 genus berdasarkan morfologi dari
intinya, yaitu :
Inti entamoeba, yaitu kariosom kecil terletak dibagian tengah inti (eksentris atau
sentris), disekeliling membran inti terdapat banyak granula kromatin. Yang termasuk
a) Entamoeba histolytica
b) Entamoeba coli
c) Entamoeba hartmani
d) Entamoeba gynggivalis
Inti endolimax, kariosomnya besar dibagian tengah inti, bentuk tidak beraturan dan
dihubungkan dengan membran inti oleh serabut akromatik, tidak mempunyai kariosom
Inti iodamoeba, kariosomnya besar terletak di bagian tengah inti dikelilingi butir-butir
akromatik, kromatin perifer tidak ada, yang termasuk genus ini adalah spesies
Iodamoeba butschili.
4) Genus Dientamoeba
Parasit kecil, hanya terdapat stadium trofozoit yang mempunyai 2 inti dientamoeba,
kariosomnya di bagian tengah inti terdiri dari beberapa granula kromatin dan
membentuk lingkaran yang dihubungkan dengan membran inti oleh serabut akromatik.
hartmani , Entamoeba nana, I. butschili, dan D. fragilis, sedangkan satu spesies yaitu
Entamoeba gingivalis hidup di rongga mulut manusia. Dari 7 spesies ini hanya
Entamoeba histolytica yang patogen sedang 6 spesies lainnya tidak patogen dan hidup
komensal pada manusia. Terdapat juga Amoeba yang hidup bebas dan patogen, yaitu
spesies Naegleria fauleri dari genus Naegleria dan Achanthanoeba culbertsoni dati
genus Achanthanoeba.
Kelas ciliata ( bulu getar) adalah golongan protozoa yang mempunyai badan yang
diliputi oleh silia, terdiri dari benang yang berasal dari ektoplasma yang pendek dan
halus dan sama panjang. Silia ini merupakan bulu getar yang dapat bergerak. Fungsi
bulugetaradalah untuk bergerak dan mengambil makanan, dari kelas ini hanya satu genus
dan satu spesies yang penting dalam ilmu kedokteran, yaitu Balantidium coli.
Parasit dari kelas ini merupakan protozoa yang mempunyai satu atau lebih flagel
yang mempunyai kekuatan untuk bergerak. Parasite ini dibagi menjadi dua golongan
rongga mulut, dan tractus urogenital, dari golongan ini yang patogen hanya ada
a) Giardia lamblia
b) Trichomonas vaginalis
2) Flagellata darah dan jaringan, yang menginfeksi sistem vaskular dan bermacam
jaringan tubuh. Dari golongan ini yang patogen terdapat dua genus, yaitu :
Hampir semua golongan flagellata mempunyai stadium trofozoit dan stadium kista,
kecuali genus Trichomonas, yang hanya mempunyai stadium trofozoi. Stadium trofozoit
mempunyai beberapa flagel yang keluar dari bleparoplas. Juga terdapat membran
bergelombang yang mempunyai dasar costa. Kadang-kadang ada struktur yang tampak
sebagai garis dari anterior ke posterior yang disebut axostyl. Ada beberapa flagellata
yang mempunyai sitosoma. Cara berkembangbiak dari protozoa ini secara aseksual
Parasit yang termasuk kelas sporozoa ini berkembangbiak bergantian secara seksual
dan aseksual. Perkembangbiakan ini dapat terjadi dalam satu hospes yang ditemukan
pada Coccidia, sedang pada Haemosporidia diperlukan dua macam hospes yang
perkembangbiakan secara seksual disebut Sporogoni. Parasite ini dapat hidup di dalam
atau di luar berbagai macam vertebrata dan invertebrata. Spesies dari sporozoa yang
a) Genus Eimeria
b) Genus Isospora
c) Genus Toxoplasma
a) Plasmodium
a. Entamoeba histolytica
1. Defenisi
Parasit ini pertama kali ditemukan oleh “Lambl” tahun 1859, sedang 1875 “Losch”
membuktikan sifat patogen dari parasit ini, dan Schaudinn (1903) dapat membedakan
Domain : Eukaryota
Filum : Amoebozoa
Kelas : Archamoebae
Ordo : Amoebida
Genus : Entamoeba
Parasit ini tersebar luas di seluruh dunia, tapi lebih banyak di daerah tropis dan
subtropis daripada di daerah beriklim sedang. Hospes dari parasit ini adalah manusia
dan kera. Di Cina, anjing dan tikus liar merupakan sumber infeksi bagi manusia.
Walaupun bukan merupakan faktor penting dalam penyebaran penyakit pada manusia,
maka hewan-hewan ini dianggap sebagai hospes reservoir dari Entamoeba histolytica.
Bila kista matang tertelan, kista tersebut sampai di lambung dengan keadaan utuh
karena dinding kista tahan terhadap asam lambung. Namun pada ph netral atau alkali,
organisme dalam kista akan aktif untuk kemudian berkembang menjadi 4 tropozoit
metakistik. Stadium ini kemudian berkembang lebih lanjut menjadi tropozoit di dalam
usus besar. Dirongga usus halus dinding kista dihancurkan, terjadi ekskistasi dan
keluarlah bentuk-bentuk minuta yang yang masuk kerongga usus besar. Bentuk minuta
dapat berubah menjadi bentuk histilytica yang patogen dan hidup di mukosa usus besar
dan dapat menimbulkan gejala. Dengan aliradarah, bentuk histolytica dapat tersebar ke
Masa inkubasi dari infeksi Entamoeba histolytica ini berkisar antara 4 sampai 5
hari. Saat stadium histolytica dari parasit ini memasuki mukosa usus besar, maka pada
stadium ini akan mengeluarkan enzim histolisin yang akan menghancurkan jaringan,
lalu stadium histolytica ini akan memasuki lapisan submukosa setelah menembus
diri dengan cara pembelahan menjadi jumlah yang banyak dan membentuk koloni dan
menghancurkan daerah submukosa dan akan membentuk abses yang akhirnya pecah
dan menimbulkan ulkus. Lesi yang terjadi merupakan ulkus-ulkus kecil yang menyebar
di mukosa usus. Ulkus ini pada irisan vertical mempunyai gambaran seperti botol, yaitu
dengan lubang yang sempit di lapisan mukosa, tapi melebar pada dasarnya di lapisan
submukosa. Tepi ulkus ini tidak teratur agak meninggi bergerigi dan dasarnya bergaung.
Stadium histolytica akan ditemukan pada dasar dinding ulkus. Bila terjadi
peristaltik usus maka stadium ini akan dikeluarkan bersama isi ulkus ke rongga usus dan
dapat menyerang mukosa usus di sekitarnya dan dapat pula keluar dari tubuh manusia
bersama tinja. Tinja yang dikeluarkan dari tubuh penderita akan bercampur dengan
lender dan darah. Tempat yang sering dihinggapi oleh parasite ini adalah sekum,
rektum, dan kolon sigmoid. Bila infeksi berat maka dapat mengenai seluruh kolon dan
rektum.
seperti buang air besar disertai darah atau lendir, sakit perut, hilangnya selera makan,
3. Diagnosis
a) Diagnosis klinik,
b) Diagnosis laboratorium,
d) Tes immunologi.
Amoebiasis intestinal akut terjadi jika seseorang mengalami gejala yang berat dan
berangsung dalam waktu kurang dari 1 bulan. Hal ini teradi karena peradangan akut di
kolon dengan adanya ulkus yang menimbulkan gejala yang dikenal syndrome disentri.
Gejala tersebut merupakan gejala yang terdiri dari diare encer dengan tinja yang
a) Gejala klinik, yaitu diare yang terjadi sekitar 10 kali sehari disertai demam dan
sindroma disentri.
Biasanya berupa gejala ringan tanpa demam, ada rasa tidak nyaman di perut dan
rasa mual disertai diare yang bergantian dengan obstipasi. Tinja yang dikeluarkan
biasanya padat, kadang-kadang diliputi darah dan lendir yang tidak merata. Amoebiasis
a) Gejala klinik, diare bergantian dengan obstipasi. Bila terjadi eksa serbasi akut,
agak padat. Pada pemeriksaan ini lebih sulit untuk menemukan parasite ini, maka
perlu dilakukan pemeriksaan tinja berulang sampai 3 kali. Dapat pula dilakukan
3) Amoebiasis hepatis
menggendong perut sebelah kanan, disertai demam, berat badan menurun, dan
nafsu makan berkurang atau sama sekali tidak ada nafsu makan. Pada palpasi
Tes haemaglutinasi
Tes immunologi
tidak ada laporan mengenai gejala klinik yang khas dari Pulmonaryamoebiasis.
4. Pengobatan
Drug of choise dari Entamoeba histolytica stadium histolytica pada dinding usus
besar, hati, dan lesi pada alat yang terkena penyebaran adalah :
Emetin hydro chloride efektif terhadap bentuk histolytika. Dan tidak dianjurkan
pada wanita hamil dan penderita gangguan ginjal dan jantung. DHE kurang toksik
absorpsinya rendah.
Dosis :
Dewasa : 65 mg/hari
Anak > 8 tahun : < 20 mg/hari selama 4-6 hari atau 5-7 hari
b) Metronidazol
pemberian oral baik, serta waktu paruh obat ini 8 – 10 jam. Metronodazol di
ekskresikan malalui urin, air liur, ASI, cairan vagina, dan cairan seminal.
Dosis :
Efektif untuk bentuk kista. Hanya efektif untuk Amoebiasis Intestinal. Pada
pemberian oral, sebagian obat akan diserap ¼ dari yang diberikan dan ditemukan di
dalam urine.
Dosis :
d) Paromomycin
secara invitro maupun invivo. Bekerja langsung terhadap Amoeba serta bersifat anti
bakteri baik terhadap organisme normal maupun patogen dalam usus. Pemberian oral
Dosis :
5. Pencegahan
minuman yang terkontaminasi dengan kotoran manusia. Tidak memakai tinja manusia
sebagai pupuk. Membuang tinja dan kotoran pada tempat yang tidak akan
2.3.1 Defenisi
Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang
hidup pada manusia yang berupa cacing. Berdasrkan taksonomi, parasit cacing
2.3.1.1 Nemathelminthes
Gambar 2. Nemathelminthes
betina),terdiri dari :
1) Nematoda intestinal
2) Nematode jaringan
2.3.1.2 Plathyhelminthes
Gambar 3.Plathyhelminthes
Gambar 4. Trematoda
a) Berbentuk daun
b) Tidak bersegmen
Gambar 5. Cestoda
a) Berbentuk pita
2.3.2 Morfologi
Nematoda merupakan jumlah spesies yang terbesar di antara cacing yang hidup
sebagai parasit pada manusia. Cacing yang hidup sebagai parasit pada manusia
b. Ukuran besar dan panjang berbeda-beda dari 2 mm sampai lebih dari 1 meter.
c. Mempunyai kepala, ekor, dinding dan rongga badan, saluran pencernaan, sistem
partogenesis.
e. Bentuk yang sudah dewasa tidak bertambah banyak dalam tubuh manusia.
f. Pada umumnya mempunyai fase di luar tubuh hospes dengan atau tanpa hospes
perantara.
g. Telur atau larva yang dikeluarkan daritubuh hospes dengan berbagai cara,
sedangkan jumlah telur yang dikeluarkan dari tubuh hospes bervariasi antara 20 –
i. Stadium infektif masuk ke dalam tubuh manusia dapat secara aktif tertelan atau
1) Nematoda intestinal
dan hewan. Diantara nematoda intestinal ini terdapat bebrapa spesies yang tergolong
“Soil Transmitted Helminth”, yaitu nematode yang dalam siklus hidupnya untuk
Dalam mempelajari nematode jaringan, perlu diketahui istilah yang penting yaitu
Periodisitas. Periodisitas adalah istilah yang dipakai untuk menegakkan diagnosis dari
infeksi nematoda jaringan pada manusia. Periodisitas adalah periode saat mikrofilaria
(larva dari nematoda jaringan) berada dalam darah tepi. Periodisitas ini ada beberapa
macam, yaitu :
a) Periodisitas nocturna yaitu saat mikrofilaria berada dalam darah tepi pada malam
hari.
b) Periodisitas diurnal yaitu saat mikrofilaria berada dalam darah tepi pada siang
hari.
c) Sub-periodisitas nocturna, yaitu saat mikrofilaria berada dalam darah tepi malam
d) Sub-periodisitas diurna, yaitu saat mikrofilaria berada dalam darah tepi siang hari
e) Non-periodik, yaitu saat mikrofilaria berada dalam darah tepi sama siang dan
malam, jadi setiap saat mikrofilaria dapat ditemukan dalam darah tepi.
Diantara nematoda jaringan yang penting dalam dunia kedokteran, ada beberapa
spesies, yaitu :
a) Wuchereria bancrofti
b) Bruhia malayi
c) Brugia timori
d) Loa-loa
e) Oncocerca volvulus
f) Dipetalonema perstans
b. Plathyhelminthes (cacing pipih)
- Clonorchis sinensis
- Opisthorchis felinus
- Opisthorchis viverini
- Fasciola hepatica
-Fasciolapsis buski
-Heterophyes heterophyes
- Watsonius watsoni
- Metogonimus yocogaway
- Gastrodiscoides hominis
- Echino stomatidae
- Paragonius westermani
d) Trematoda darah
- Schistosoma japonicum
- Schistosoma mansoni
- Schistosoma haematobium
a) Ordo Pseudophyllidea
b) Ordo Cyclophillidea
Bentuk badan seperti pita dan terdiri dari skolek, leher antara skolek dan badan,
1) Defenisi
berikut :
Kingdom : Metazoa
Philum : Nemathelmintes
Kelas : Nematoda
Famili : Oxyuroidea
Genus : Enterobius
Cacing ini hidup di bagian akhir dari usus halus, didekat usus besar. Cacing ini
berukuran 8-13 mm pada betina dan 2-5 mm pada jantan, mulut mempunyai pelebaran
seperti sayap disebut alae, bulbus esofagusnya jelas, ekor runcing, dan badan kaku,
uterus gravid penuh berisi telur. Cacing betina dalam sehari dapat menghasilkan telur
sebanyak 10.000-11.000 butir. Telur lonjong asimetris dengan dinding dua lapis. Dalam
waktu 6 jam telur dilipatan anus akan menjadi infektif. Manusia akan terinfeksi dengan
Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Tahap pertama, telur cacing berpindah dari
daerah sekitar anus penderita ke pakaian, sprei, dan mainan. Kemudian melalui jari-jari
tangan, telur cacing pindah ke mulut anak dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat
Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus halus dan tumbuh
menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6
minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada
malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur
tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina
inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia
selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat
dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus besar bagian bawah.
2) Patologi dan Gejala Klinik
Gejala terpenting adalah pruritus ani yang disebabkan karena cacing betina yang
bermigrasi ke daerah anus sehingga penderita merasa gatal dan menggaruk sehingga
menimbulkan luka disekitar anus. Keadaan ini sering terjadi pada waktu malam hari
Selain pruritus ani, gejala lainnya yaitu berkurangnya nafsu makan, berat badan
menurun, aktivitas meninggi, enuresis, cepat marah, gigi menggertak dan insomnia.
3) Diagnosa
Diagnosa dapat ditegakkan dengan cara anal swab, yaitu pemeriksaan dengan
kertas dihapuskan ke kaca benda object glass untuk dibuat preparat, disini baru akan
dapat terlihat telur cacing tersebut. Guna menghindari hasil negatif palsu hendaknya
specimen apusan perianal ini diambil sebelum daerah perianal terpapar air dalam
pencucian.
4) Pengobatan
mengobati infeksi cacing ini. Albendazole diberikan dengan dosis 400 mg per oral dosis
tunggal pada anak > 2 tahun. Anak < 2 tahun diberikan 100 mg. mebendazole diberikan
dengan dosis 100 mg per oral dosis tunggal. Pyrantel pamoat diberikan dengan dosis 10
5) Pencegahan
dalam rumah.
2.4 Entomologi
2.4.1 Defenisi
Secara terbatas, Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga. Akan tetapi,
arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari artropoda (hewan
Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda). Istilah ini
berasal dari dua perkataan Latin - entomon bermakna serangga dan logos bermakna
ilmu pengetahuan.
Entomologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang serangga dan hewan
yang termasuk filum Arthropoda yang mempunyai hubungan dengan ilmu kedokteran
a. Badan beruas-ruas
c. Mempunyai eksoskelet
Bentuk badan yang beruas-ruas itu disebelah luar dilapisi oleh lapisan khitin yang
pada bagian tertentu mengeras dan membentuk eksoskelet yang berfungsi sebagai
penguat tubuh dan pelindung alat dalam serta tempat melekatnya otot, pengaturan
penguapan air, dan penerus rangsangan yang berasal dari luar dan pengatur suhu tubuh.
Umbai-umbai yang beruas-ruas akan tumbuh menurut fungsinya, kepala akan
tumbuh menjadi antenna dan mandibular. Pada thorax tumbuh menjadi kaki dan pada
disebut trakea, dan saraf yang terdiri dari otak dan ganglion, perdaran darah terbuka,
dan sistem reproduksi dengan jenis kelamin terpisah jantan dan betina.
yang membungkus tubuhnya akan terdesak dan pecah lalu terjadi pengelupasan kulit
dan tumbuh eksoskelet yang baru. Untuk pertumbuhan serangga ini dipengaruhi oleh
hormon “juvenile” dan untuk pengelupasan kulit dipengaruhi oleh “ecdyson”. Selama
a. Metamorfosis sempurna yang terdiri dari stadium: telur – larva – pupa – dewasa.
b. Metamorfosis tidak sempurna yang terdiri dari stadium: telur – larva – nimfa –
dewasa.
Dalam menularkan penyakit serangga ini dapat melalui dua cara, yaitu :
sebagai hospes.
3) Parasit permanen, yaitu seluruh atau sebagian besar hidupnya menghinggapi satu
4) Parasit periodik (tidak permanen), yaitu parasit yang berpindah-pindah dari satu
dengan cara :
1) Kontak langsung
2) Gigitan
3) Sengatan
4) Tusukan
Serangga sebagai penyebab alergi dapat ditemukan pada tungau debu, dan tusukan
a. Pedikulosis
Klasifikasi kutu kepala :
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Phthiraptera
Familia : Pediculidae
Genus : Pediculis
1) Definisi
Infestasi Kutu (Pedikulosis) adalah serbuan kutu yang menyebabkan rasa gatal
hebat dan bisa menyerang hampir setiap kulit tubuh. Pedikulosis adalah penyakit yang
Anoplura, kelas Insekta.Bentuk tuma ini lonjong, pipih dorso-ventral, berukuran 1,0-1,5
mm, warna kelabu, kepala berbentuk segitiga yang mempunyai mata, sepasang antenna
yang terdiri dari 3 segmen yang menyatu dan abdomen yang terdiri dari 9 ruas yang
menyatu, mempunyai 3 pasang kaki, yang setiap kaki dilengkapi dengan kuku yang
dipergunakan untuk berjalan dari satu helai rambut ke helai yang lain dengan menjepit
rambut dengan kukunya. Tuma ini dapat berpindah dari satu hospes ke hospes yang
lain.metamorfosis tidak sempurna, telur (nits) berwarna putih direkatkan pada rambut
dengan perekat kitin. Tuma ini menghisap darah sedikit demi sedikit dalam waktu lama.
Siklus hidup Pediculus humanus capitis terdiri dari stadium telur, nimfa dan
dewasa. Setelah perkawinan, kutu betina dewasa akan menghasilkan 1 sampai 6 telur
per hari selama 30 hari. Telur kutu berbentuk oval dan umumnya berwarna putih. Telur
diletakkan oleh betina dewasa pada pangkal rambut (sekitar 1 cm dari permukaan kulit
kepala) dan bergerak ke arah distal sesuai dengan pertumbuhan rambut. Telur kutu ini
akan menetas setelah 7-10 hari, dengan meninggalkan kulit atau selubungnya pada
rambut.
Telur yang menetas akan menjadi nimfa. Bentuknya menyerupai kutu dewasa,
namun dalam ukuran kecil. Nimfa akan menjadi dewasa dalam waktu 9-12 hari setelah
Kutu dewasa mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi
kemerahan jika telah menghisap darah. Kutu kepala tidak bersayap, memipih di bagian
dorso-ventral dan memanjang. Kutu dewasa dapat merayap untuk berpindah dengan
kecepatan sekitar 23 cm per menitnya. Rentang hidupnya sekitar 30 hari dan dapat
Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan tuma dan mulutnya pada waktu
menghisap darah. Lesi sering ditemukan di belakang kepala atau leher. Air liur yang
Pada infeksi berat bisa terjadi infeksi sekunder hingga helaian rambut akan melekat satu
dengan lain dan mengeras. Dapat ditemukan banyak tuma dewasa, telur, dan eksudat
nanah yang berasal dari luka gigitan yang meradang. Keadaan yang berat ini disebut
“Plica palonica” yang mungkin pula akan ditumbuhi jamur. Infestasi mudah terjadi
dengankontak langsung.
4) Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (ditemukan
kutu). Kutu betina melepaskan teluar berwarna abu-abu keputihan yang berkilau dan
tampak sebagai butiran kecil yang menempel di rambut. (Garcia & Bruener, 1986)
5) Pengobatan
a)Permethrin 1 % merupakan pengobatan kutu yang paling aman, paling efektif dan
b)Lindane (tersedia dalam bentuk krim, losyen atau shampoo) juga bisa mengatasi
kutu tetapi tidak dapat diberikan kepada anak-anak karena bisa menimbulkan
c) Ketiga obat tersebut bisa menimbulkan iritasi. 10 hari setelah pemakaian, ketiga
obat tersebut harus dioleskan kembali untuk membunuh kutu yang baru menetas.
d)Malathion tersedia dalam bentuk lotion 0,5% dan 1% digunakan untuk kutu di
kepala selain itu pula dapat digunakan anti parasit lainnya seperti Ivermectin,
e) Jika sumber infestasi (sisir, topi, pakaian dan seprei) tidak dibersihkan melalui
pencucian, penguapan atau dry cleaning, maka kutu bisa bertahan hidup dan
6) Pencegahan
dengan pengandung tuma ini. Pemberantasan dilakukan dengan tangan, sisir, atau
3.1 Kesimpulan
Kata parasitologi berasal dari kata parasitos yang berarti jasad yang mengambil
makanan, dan logos yang berarti ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu
yang mempelajari organisme yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau
pada permukaan organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya
Protozoologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang hewan bersel satu yang
hidup sebagai parasit pada manusia. Sedangkan protozoa adalah hewan bersel satu yang
Helmintologi kedokteran adalah ilmu yang berisi kajian tentang parasit yang
hidup pada manusia yang berupa cacing. Berdasrkan taksonomi, parasit cacing yang
hidup pada manusia dibagi menjadi dua yaitu nemathelmintes dan Platyhelminthes.
Entomologi berasal dari dua kata Latin yaitu entomon bermakna serangga dan
logos bermakna ilmu pengetahuan. Jadi, entomologi kedokteran adalah ilmu yang berisi
kajian tentang serangga dan hewan yang termasuk filum Arthropoda yang mempunyai
3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan kepada pembaca dan penulis sendiri untuk peduli
terhadap lingkungan terutama terhadap diri sendiri. Karena banyak parasit yang menyebabkan
penyakit dikarenakan kurangnya kebersihan dan sanitasi lingkungan, dan juga selalu
memastikan apa yang akan dimakan dan diminum bukan makanan atau minuman yang
terkontaminasi parasit. Serta perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian