Anda di halaman 1dari 10

VOLT

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro


P-ISSN: 2528-5688
Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/VOLT
E-ISSN: 2528-5696 Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 37-46

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA


BERBASIS TIK PADA PEMBELAJARAN DASAR LISTRIK ELEKTRONIKA

Mustofa Abi Hamid1

1PendidikanTeknik Elektro, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 42117, Indonesia
E-mail: abi.mustofa@untirta.ac.id

Diterima: 08 September 2016. Disetujui: 02 Oktober 2016. Dipublikasikan: 07 Oktober 2016

Abstrak

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk instrumen


penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK pada mata pelajaran Dasar Listrik Elektronika (DLE) di
jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 5 Padang. Instrumen penilaian hasil belajar siswa ber-
basis TIK ini digunakan untuk mengungkap hasil belajar siswa yang sesungguhnya secara akurat
dengan sistem tes komputerisasi menggantikan penilaian konvensional berbasis kertas (paper
based test). Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R and D)
dan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation).
Jenis data yang diperoleh berupa data primer. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan validitas dan praktikalitas instrumen
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK. Hasil yang diperoleh dari penelitian pengembangan ini
sebagai berikut: (1) Validitas instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK dinyatakan
sangat valid pada aspek desain produk dan aspek isi/materi, (2) Praktikalitas instrumen penilaian
hasil belajar siswa berbasis TIK berdasarkan respon guru dan siswa dinyatakan sangat praktis.
Berdasarkan temuan penelitian ini disimpulkan bahwa instrumen penilaian hasil belajar siswa
berbasis TIK ini valid dan praktis untuk dimanfaatkan sebagai alat evaluasi atau penilaian hasil
belajar pada pembelajaran DLE.

© 2016 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FKIP UNTIRTA

Kata kunci: DLE, Instrumen Penilaian, Praktikalitas, TIK, Validitas.

PENDAHULUAN memperoleh informasi tentang pencapaian


hasil dari proses pembelajaran peserta didik
Kegiatan penilaian siswa merupakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,
komponen penting dan integral di dalam maka dibutuhkan penilaian hasil belajar.
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk Menurut (Wahidmurni, Mustikawan, & Ridho,
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

2010) fungsi penting bagi pendidik dalam men- Data penilaian siswa yang dikumpulkan
gevaluasi belajar peserta didik adalah mem- guru melalui prosedur dan alat penilaian yang
berikan umpan balik kepada siswa dalam sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi oleh siswa atau indikator-indikator yang telah
dari proses pembelajaran yang dilakukan. (Mil- ditentukan untuk dinilai. Alat penilaian hasil
ler, Linn, & Gronlund, 2012) mendefinisikan belajar dapat memanfaatkan teknologi yang
penilaian belajar siswa sebagai berbagai berkembang saat ini dimana penilaian hasil
prosedur untuk memperoleh informasi belajar belajar siswa akan lebih cepat menggunakan
siswa dan menentukan keputusan berkaitan mesin (komputasi), menjangkau segala peker-
dengan kinerja atau hasil belajar siswa. jaan rutin (otomatisasi), dan komunikasi dil-
Penilaian hasil belajar siswa merupakan ke- akukan dari mana saja dan kapan saja.
giatan guru yang berkaitan dengan pengambi- Teknologi Informasi dan Komunikasi
lan keputusan tentang pencapaian kompetensi (TIK) memiliki manfaat yang begitu luas ter-
atau hasil belajar siswa selama mengikuti pro- hadap pencapaian tujuan pendidikan. Melalui
ses pembelajaran. TIK, guru dan siswa dapat mengoptimalkan po-
Penilaian hasil belajar ini harus me- tensi pendidikan yang ada sehingga tujuan
menuhi prinsip sebagaimana diungkapkan oleh pendidikan yang telah direncanakan bisa segera
(Anderson, 2003) yaitu (1) bermakna (mean- tercapai. TIK memberikan kontribusi positif
ingfulness), siapa pun yang berkepentingan ter- terhadap pembelajaran di sekolah dan supaya
hadap hasil penilaian siswa dapat melihat mak- efektif diperlukan usaha sadar untuk saling
na di balik hasil penilaian yang telah dilakukan bekerja sama antara kepala sekolah, guru,
tersebut, (2) transparansi atau keterbukaan orang tua, siswa serta seluruh komponen pen-
(expicitness), setiap pihak yang membutuhkan dukungnya termasuk infrastruktur sarana dan
informasi hasil belajar siswa dapat mengetahui prasarana yang memadai.
bagaimana guru melakukan kegiatan penilaian TIK yang terus berkembang juga
belajar siswa dan hasil penilaiannya. Trans- berdampak pada peran pendidikan sebagai
paransi terhadap informasi yang menjadi per- modal pembangunan bangsa sehingga dituntut
timbangan guru dalam menentukan penilaian untuk semakin berperan aktif dalam mening-
belajar siswa, komponen-komponen penilaian katkan dan mengembangkan kualitas sumber
belajar siswa yang membentuk nilai, pen- daya manusia. Perkembangan ilmu penge-
golahan data hasil kegiatan penilaian belajar tahuan dan teknologi memiliki implikasi yang
siswa, dll, (3) adil (fairness), setiap siswa mem- luas dalam kehidupan manusia sehingga manu-
peroleh kesempatan yang sama di dalam sistem sia diharapkan perlu mendalami untuk
penilaian belajar yang dilakukan guru dan mengambil manfaat secara optimal dan me-
sekolah. Adil bukan berarti setiap siswa mem- reduksi implikasi negatif yang ada (Mukhtar,
peroleh nilai yang sama tetapi memperoleh 2011). Teknologi informasi dan komunikasi
nilai yang seharusnya diperoleh sesuai dengan berpotensi besar untuk dimanfaatkan dalam
kemampuan belajar masing-masing siswa, serta dunia pendidikan, setidaknya ada tujuh fungsi
memenuhi kriteria validitas (validity) dan relia- TIK dalam pendidikan yaitu sebagai sumber
bilitas (reliability). belajar, alat bantu belajar, fasilitas pembelaja-
ran, standar kompetensi, sistem administrasi,
38
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

dan pendukung keputusan sebagai infra- atau kesalahan teknis dalam penggandaan soal.
struktur. Hal ini tentu akan menyulitkan siswa dalam
Berdasarkan observasi yang dilakukan membaca soal dan memakan waktu untuk
di SMK Negeri 5 Padang diketahui bahwa guru meralat dan memperbaiki soal tersebut. Ber-
di sekolah belum mengoptimalkan pemanfaatan beda dengan tes secara komputerisasi, tampilan
sarana media TIK secara maksimal. Sarana dan soal lebih menarik, terlihat jelas, dan tidak me-
prasarana laboratorium komputer yang terse- merlukan biaya pencetakan soal atau penggan-
dia di sekolah sudah memadai 50 unit kompu- daan soal, sehingga lebih ekonomis dan praktis.
ter yang siap digunakan untuk siswa dalam Beberapa aspek penting yang dapat di-
menunjang proses pembelajaran. Jumlah terse- jadikan pertimbangan dalam mengembangkan
but tentunya cukup untuk digunakan seluruh produk instrumen penilaian hasil belajar ber-
siswa dalam satu kelas mulai dari proses pem- basis TIK ini didasarkan pada nilai praktis,
belajaran hingga pengambilan nilai oleh guru ekonomis, dan kemudahan dalam pelaksanaan
sebagai penilaian hasil belajar dan evaluasi proses pendidikan di sekolah. Tata nilai itu dia-
hasil belajar siswa secara keseluruhan. Sarana nut agar suasana proses pembelajaran di kelas
dan prasarana laboratorium komputer tersebut dari awal hingga akhir menjadi lebih kondusif,
sudah memenuhi standar komponen utama TIK efektif, dan produktif. Nilai praktis dalam prin-
yang dikemukakan oleh (Munir, 2008) yaitu sipnya memberikan kemudahan dalam setiap
komputer dan sistem komputer, software, in- proses yang dilakukan dengan memanfaatkan
formasi, pemrograman, dan manusia (pengguna TIK. Nilai ekonomis dalam hal ini adalah
dan praktisi profesional). pelaksanaan pendidikan yang memanfaatkan
Perkembangan teknologi informasi dan TIK lebih murah dan efisien. Kecenderungan
komunikasi yang semakin pesat saat ini, prakti- penggunaan bahan kertas dapat dikurangi se-
si pendidikan mulai mengarahkan ujian atau tes hingga mengurangi biaya pembelian kertas dan
berpindah ke sistem komputerisasi untuk bahan-bahan lainnya (Sutrisno, 2012).
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknolo-
Untuk itu, perlu dikembangkan media evaluasi gi informasi dan komunikasi, teknik tes tertulis
menggunakan teknologi untuk menunjang yang awalnya menggunakan alat dan cara yang
proses penilaian hasil belajar siswa. konvensional yaitu menggunakan kertas dan
Selama ini guru melakukan penilaian alat tulis serta manusia dalam pengoperasiann-
hasil belajar atau tes hasil belajar siswa ya mulai terbantukan dengan komputer serta
menggunakan cara konvensional yaitu berbasis alat-alat TIK lainnya. Peneliti dari Universitas
kertas (paper based test). Kelemahan paper Rhode Island, (Pawasauskas, Matson, & Youssef,
based test atau paper and pencil test dian- 2014) mengatakan bahwa “Overall student and
taranya pengadaan logistik berupa kertas dan faculty experience with computer-based testing
penggandaan soal memerlukan biaya yang was favorable. The software utilized in our study
cukup besar dan kurang ekonomis. Selain itu, was easily implemented and determined to be a
soal hasil dari pencetakan atau fotokopi terka- cost-effective and environment-friendly alterna-
dang masih ada yang kualitasnya rendah, ku- tive to paper-based testing”
rang menarik, buram, dan tulisan yang kurang Sebuah inovasi diperlukan dalam
jelas akibat dari buruknya kualitas fotokopi melakukan penilaian hasil belajar mengguna-
39
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

kan alat evaluasi atau penilaian berbasis TIK komputerisasi sehingga guru tidak perlu
sebagai penerapan TIK dalam bidang pendidi- melakukan koreksi jawaban siswa secara ma-
kan sehingga dapat meningkatkan kualitas nual, sehingga nilai hasil belajar siswa dapat
evaluasi hasil belajar siswa di sekolah tersebut. diketahui pada saat siswa selesai mengerjakan
Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan keseluruhan soal pada tes penilaian hasil bela-
TIK menurut (Munir, 2008), diataranya adalah: jar tersebut.
(1) Komputer bisa melakukan pekerjaan dalam Masalah lain yang timbul dari pelaksa-
waktu yang singkat dan cepat, (2) dapat naan penilaian hasil belajar siswa adalah tinda-
melakukan pekerjaan yang berulang secara kan siswa yang mencontek jawaban temannya.
konsisten, (3) dapat melakukan pekerjaan Berbagai upaya perlu dilakukan untuk
secara tepat dan memperkecil human error, (4) meminimalisir kecurangan tersebut, termasuk
dengan kecepatan, kekonsistenan dan mengawasi proses pelaksanaan tes secara ketat.
ketepatan, maka kita dapat memperkirakan Namun, tindakan mencontek masih dilakukan
bahwa keputusan yang dihasilkannya dapat di- oleh siswa dengan bertanya temannya atau
percaya dan hasil yang sama bisa diperoleh melihat jawaban temannya tersebut. Melalui
berulang kali, (5) meningkatkan produktivitas sistem penilaian yang dikembangkan meng-
dan kreativitas. gunakan software Quiz Creator tersebut, butir
Penilaian hasil belajar dengan me- soal dapat diacak secara otomatis oleh sistem
manfaatkan TIK dapat memberikan berbagai software, sehingga nomor soal yang dikerjakan
kemudahan dalam proses penilaian hasil bela- siswa berbeda antara satu dengan yang lainnya,
jar, salah satu diantaranya dengan pengem- hal ini dapat mencegah dan meminimalisir
bangan tes hasil belajar berbasis TIK meng- peluang kecurangan yang dilakukan siswa me-
gunakan Quiz Creator. Melalui pengembangan lalui tindakan mencontek teman. Oleh karena
tes hasil belajar tersebut, pro-ses penilaian itu, diperlukan sebuah teknik penilaian hasil
hasil belajar siswa dapat dilakukan tanpa belajar siswa berbasis TIK menggunakan soft-
menggunakan kertas (paperless) sehingga dapat ware Quiz Creator sebagai alternatif solusi ter-
menghemat biaya penggandaan soal, ekonomis, hadap permasalahan yang dihadapi guru. Soal
praktis, mudah, ramah lingkungan, akurat dan yang tersaji dalam instrumen penilaian berbasis
efisien. Hal ini sesuai dengan prinsip penilaian TIK menggunakan software Quiz Creator ini
yang dikemukakan oleh (Mardapi, 2012) yaitu berupa tes pilihan ganda (multiple choise)
akurat, ekonomis, dan mendorong peningkatan dengan lima opsi jawaban dan soal isian singkat
kualitas pembelajaran. (short answer). Soal tes mengacu pada Kompe-
Masalah lain yang dihadapi guru adalah tensi Dasar (KD) yang disampaikan oleh guru
masalah koreksi jawaban siswa yang dilakukan kepada siswa untuk materi Dasar Listrik E-
secara manual membutuhkan waktu yang lektonika (DLE), yaitu mengidentifikasi kompo-
cukup lama sehingga penilaian siswa tersebut nen elektronika pasif kapasitor, mengidentifi-
tidak dapat langsung diketahui hasilnya. Kore- kasi komponen elektronika pasif induktor,
ksi jawaban siswa yang dilakukan secara manu- menggunakan hukum rangkaian arus bolak
al juga berpotensi terjadi human error. Oleh ka- balik dan mengidentifikasi komponen aktif
rena itu, diperlukan alat bantu yang dapat dioda.
melakukan koreksi jawaban siswa melalui
40
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

METODE pengembangan (developmental testing). Tahap


keempat yaitu implementasi (implementation)
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Re- yang merupakan langkah nyata untuk me-
search and Development (R&D) atau penelitian nerapkan produk yang telah dibuat. Tahap
pengembangan. Menurut (Gall, Borg, & Gall, kelima yaitu evaluasi (evaluation) yang dil-
2003) “educational research and development akukan untuk mengevaluasi secara menyeluruh
(R&D) is a process used to develop and validate (komprehensif) terhadap produk instrumen
educational product”. Menurut (Sugiyono, 2012) penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK yang
penelitian pengembangan bertujuan untuk telah dihasilkan dan diimplementasikan.
dapat menghasilkan produk tertentu, meliputi Data validitas dan praktikalitas produk
proses pengujian validitas, praktikalitas, dan diperoleh dari angket dengan skala Likert yang
efektivitas. diisi oleh validator, guru/praktisi, dan siswa.
Model pengembangan yang digunakan da-
lam penelitian ini mengacu pada model HASIL DAN PEMBAHASAN
pengembangan ADDIE. (Dick, Carey, & Carey,
2006) menyatakan bahwa “ADDIE is an acro- Data hasil uji validitas isi/materi di-
nym referring to the major processes: Analysis, peroleh dari dua orang validator yang merupa-
Design, Development, Implementation, and Eval- kan praktisi atau guru yang telah berpengala-
uation”. man mengajar mata pelajaran DLE di sekolah.
Tahap pertama yang dilakukan adalah an- Rata-rata nilai validitas isi/materi produk in-
alisis. Dalam tahap ini ada empat yang diana- strumen penilaian hasil belajar siswa berbasis
lisis, yaitu analisis kebutuhan (needs assess- TIK adalah 91,25% dengan kategori sangat va-
ment), analisis kurikulum, studi literatur, dan lid. Data nilai rata-rata uji validitas isi produk
analisis siswa. Analisis tersebut dijadikan lan- berdasarkan aspek kualitas isi/materi, kon-
dasan untuk mengembangkan produk berupa struksi soal dan bahasa dapat dilihat pada gam-
instrumen penilaian siswa. Tahap kedua adalah bar 1:
tahap perancangan (design) yang terdiri dari
beberapa langkah yaitu penyusunan spesifikasi
94
produk, menulis instrumen soal tes dan menen-
92
tukan skala instrumen, menelaah soal dan 90
menentukan pedoman penskoran, merancang 88 92,5
bentuk awal (prototype) produk, dan pengem- 86 90
bangan produk instrumen hasil belajar siswa 84 86,67
berbasis TIK berdasarkan hasil rancangan pro- 82
Materi/IsiKonstruksi Bahasa
totype produk yang telah dibuat sebelumnya.
Soal
Tahap ketiga adalah pengembangan (develop-
ment) yang berisikan validasi produk yang
merupakan tahap untuk menghasilkan produk Gambar 1. Hasil Uji Validitas Isi/Materi Produk.
pengembangan yang dilakukan melalui dua
langkah, yakni penilaian ahli (expert appraisal) Uji validitas desain produk instrumen
yang diikuti dengan revisi produk, uji coba penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK di-
41
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

lakukan oleh dua validator desain produk. Rata- liditas desain produk dari validator pertama
rata nilai validitas desain produk instrumen dan validator kedua yang mencakup indikator
penilaian siswa berbasis TIK sebesar 88,61% ketergunaan, keterpaduan, keseimbangan, ben-
dengan kategori sangat valid. Data hasil uji va- tuk, warna, dan bahasa. Data nilai rata-rata uji
liditas desain produk instrumen penilaian siswa validitas desain produk dapat dilihat pada gam-
berbasis TIK ini berasal dari rata-rata nilai va- bar 2

100
96,67
90 90 90
90 85
80
80
Ketergunaan
70
Keterpaduan
60
50 Keseimbangan
40 Bentuk
30 Warna
20 Bahasa
10
0
Gambar 2. Hasil Uji Validitas Desain Produk
Data uji praktikalitas produk instrumen yang dikumpulkan menggunakan angket. Data
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK di- uji praktikalitas produk dapat dilihat pada
peroleh dari tanggapan atau respon tiga guru gambar 3:
dan 30 siswa terhadap kepraktisan produk Berdasarkan respon guru:

90 88,89
88
88 86,66 86,33
86
84
84
82
80
80
Kualitas Isi/Materi
78
Kualitas Teknik
76
74
Guru 1 Guru 2 Guru 3

Gambar 3. Hasil Uji Praktikalitas Produk Berdasarkan Respon Guru


42
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

Data hasil uji praktikalitas instrumen tikalitas instrumen penilaian hasil belajar siswa
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK dari berbasis TIK dikategorikan sangat praktis
respon guru di atas menunjukkan total nilai dengan nilai rata-rata 85,70%. Kepraktisan
praktikalitas berdasarkan kualitas isi dan produk berdasarkan respon siswa dapat dilihat
tujuan dan kualitas teknik. Rata-rata dari nilai pada gambar 4:
praktikalitas di atas menyatakan bahwa prak-

Gambar 4. Hasil Uji Praktikalitas Produk Berdasarkan Respon Siswa


Data hasil uji praktikalitas instrumen dapat dengan tepat mengungkapkan kemam-
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK dari puan siswa yang sesungguhnya. Hasil dari pe-
respon siswa di atas menunjukkan total nilai ngukuran atau penilaian hasil belajar siswa ini
praktikalitas berdasarkan kualitas isi dan digunakan untuk pengambilan keputusan guru.
tujuan, kualitas teknik, dan kemudahan Instrumen penilaian hasil belajar siswa
pelaksanaan tes. Rata-rata dari nilai praktikali- berbasis TIK ini merupakan alat evaluasi yang
tas di atas menyatakan bahwa praktikalitas ins- dapat digunakan oleh guru untuk melakukan
trumen penilaian hasil belajar siswa berbasis kegiatan penilaian hasil belajar siswa pada
TIK dikategorikan sangat praktis dengan nilai ranah kognitif. Instrumen penilaian hasil bela-
rata-rata 81%. jar siswa berbasis TIK menggunakan Quiz Crea-
Penilaian hasil belajar siswa merupakan tor ini dapat menggantikan penilaian hasil bela-
salah satu aspek penting dalam pendidikan jar siswa berupa tes secara konvensional yang
yang merupakan rangkaian proses pembelaja- menggunakan kertas dengan tes secara kom-
ran. Penilaian hasil belajar sebagai langkah un- puterisasi sehingga dapat mengatasi kelemahan
tuk melihat tingkat keberhasilan proses pem- tes konvensional berbasis kertas. Tes ini di-
belajaran siswa yang telah dilakukan. Pembela- lakukan setelah seluruh proses pembelajaran
jaran yang berkualitas dan bermakna mampu selesai. Soal-soal yang terdapat pada instrumen
meningkatkan kemampuan/kompetensi siswa penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK yang
dan hasil belajar siswa, sehingga aspek hasil digunakan sudah disesuaikan dengan materi
belajar siswa menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran yang diajarkan oleh guru pada
proses pembelajaran. Untuk mengukur hasil saat proses kegiatan belajar mengajar berlang-
belajar siswa diperlukan alat evaluasi atau ins- sung sehingga instrumen penilaian ini mampu
trumen yang valid, reliabel dan akurat sehingga
43
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

mengungkap kemampuan siswa yang deskriminatif dalam mengungkap perbedaan


sesungguhnya pada ranah kognitif. kemampuan kognitif setiap siswa, spesifik dan
Instrumen penilaian hasil belajar siswa proporsional antara soal dengan tingkat kesu-
berbasis TIK ini telah melalui tahap uji coba va- litan mudah, sedang maupun sulit. Hal ini
liditas, praktikalitas, efektivitas dan diimple- sesuai dengan karakteristik penilaian yang baik
mentasikan untuk melakukan penilaian hasil seperti yang diungkapkan oleh (Arifin, 2012)
belajar siswa di kelas X.2 jurusan TAV SMK yang menyatakan bahwa karakteristik instru-
Negeri 5 Padang pada mata pelajaran DLE. men tes yang baik harus mencakup validitas
Berdasarkan uji validasi yang telah di- dan reliabilitas soal yang baik, relevan, repre-
lakukan, didapatkan produk instrumen penilai- sentatif, praktis, deskriminatif, spesifik dan
an hasil belajar siswa berbasis TIK yang valid. proporsional.
Nilai validasi isi/materi secara keseluruhan PENUTUP
sebesar 89,72 dengan kategori sangat valid dan
validasi desain sebesar 88,61%, sehingga dari Bentuk instrumen penilaian hasil bela-
segi isi atau konten materi produk dan desain jar siswa berbasis TIK pada pembelajaran DLE
sudah layak untuk digunakan sebagai alat yang dihasilkan adalah sebuah sistem penilaian
penilaian hasil belajar siswa pada mata pelaja- hasil belajar siswa secara komputerisasi
ran DLE kelas X. menggunakan software Wondershare Quiz Crea-
Berdasarkan uji praktikalitas yang telah tor. Penelitian pengembangan ini menghasilkan
dilakukan, dihasilkan presentase kepraktisan instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis
produk berdasarkan respon guru sebesar TIK pada pembelajaran DLE yang valid dan
82,73% dengan kategori sangat praktis dan praktis sehingga dapat digunakan sebagai alat
presentase kepraktisan produk berdasarkan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar
respon siswa sebesar 80,69% dengan kategori siswa yang akurat pada aspek kognitif.
praktis. Produk instrumen penilaian hasil bela- Disarankan kepada guru untuk me-
jar siswa berbasis TIK yang telah dikem- nerapkan produk instrumen penilaian hasil
bangkan ini praktis untuk digunakan sebagai belajar siswa berbasis TIK ini dalam setiap
salah satu instrumen penilaian hasil belajar proses penilaian, seperti saat mid semester
siswa pada mata pelajaran DLE secara kompu- maupun ujian semester dan ujian-ujian lainnya
terisasi. secara periodik. Siswa disarankan menggu-
Instrumen penilaian hasil belajar siswa nakan instrumen penilaian hasil belajar siswa
berbasis TIK ini mampu mengukur kompetensi berbasis TIK pada saat ujian agar dapat
siswa yang sesungguhnya secara akurat, hal ini dijadikan sebagai sarana dalam membelajarkan
dibuktikan dengan nilai validitas dan reliabili- sikap jujur dan sportif dalam melakukan tes,
tas tes yang tinggi, relevan dengan SK/KD dan selain itu juga dapat mengukur kompetensi dan
indikator yang telah ditetapkan dan diajarkan kemampuan pribadi yang sesungguhnya.
oleh guru di sekolah, representatif yang me- Sekolah disarankan untuk meningkatkan
wakili keseluruhan SK/KD pada tengah semes- fasilitas laboratorium komputer dengan me-
ter genap sesuai dengan waktu pelaksanaan nambah unit komputer, memberikan pelatihan
penelitian, praktis digunakan untuk memper- atau workshop kepada guru mengenai
mudah pelaksanaan tes hasil belajar siswa, pemanfaatan TIK untuk proses evaluasi dan
44
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

pembelajaran serta mendukung untuk Mardapi, D. (2012). Pengukuran penilaian dan


mengimplementasikan produk instrumen evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Nuha
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK ini Litera.
Miller, M. D., Linn, R. L., & Gronlund, N. E.
sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa atau (2012). Measurement and assessment in
sarana pelaksanaan tes. Disarankan kepada teaching. New Jersey: Pearson Higher
peneliti lain agar mengembangkan produk Education
instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis Mukhtar. (2011). Desain Pembelajaran Berbasis
TIK lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan guru Teknologi Informasi Dan Komunikasi
(Sebuah Orientasi Baru). Jakarta: Gaung
dan siswa, serta mengikuti perkembangan Persada Press.
teknologi yang semakin pesat. Selain itu, di- Munir, T. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi
sarankan untuk mengembangkan pada pem- Informasi dan Komunikasi. Bandung:
belajaran lainnya dan menambah aspek yang Alfabeta.
dinilai seperti aspek afektif dan psikomotor. Pawasauskas, J., Matson, K. L., & Youssef, R.
(2014). Transitioning to computer-
based testing. Currents in Pharmacy
DAFTAR PUSTAKA Teaching and Learning, 6(2), 289–297.
https://doi.org/10.1016/j.cptl.2013.11.
Anderson, L. W. (2003). Classroom assessment: 016
Enhancing the quality of teacher decision Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif
making. New Jersey: Lawrence Erl- kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
baum Associates Inc. Sutrisno, S. (2012). Kreatif Mengembangkan
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Ban- Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Ja-
dung: Remaja Rosdakarya. karta: Referensi.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2006). The sys- Wahidmurni, M., Mustikawan, A., & Ridho, A.
tematic design of instruction (4th Ed.). (2010). Evaluasi Pembelajaran Kompe-
New York: Haper Collins College Pub- tensi dan Praktek. Yogyakarta: Nuha Li-
lishers. tera.
Gall, M. D., Borg, W. R., & Gall, J. P. (2003). Edu-
cational research: An introduction . New
York: Longman Group Publishing.

45
M.A. Hamid / VOLT - Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro 1 (1) (2016) 37-46

46

Anda mungkin juga menyukai