Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Maju atau tidaknya sebuah negara dapat dinilai dari tingkat

kesejahteraannya, semakin sejahtera rakyatnya maka negara tersebut dapat

dianggap sebagai negara maju. Kesejahteraan tersebut dapat dilihat dari berbagai

aspek, misalnya tingkat kesehatan dan pendidikan. Namun, ada pula aspek yang tak

kalah pentingnya, yaitu tingkat pendapatan per kapita.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk di suatu

negara. Salah satu hal yang mempengaruhi pendapatan per kapita adalah

perusahaan. Perusahaan, baik swasta maupun milik pemerintah, jika dikelola

dengan benar maka akan mampu menambah pendapatan Nasional.

Hal yang mempengaruhi pendapatan di tiap-tiap perusahaan ini adalah

tingkat kinerja pegawainya. Kinerja pegawai yang baik, berarti perusahaan dapat

memaksimalkan produktivitasnya, sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai

dengan apa yang diinginkan.

Memaksimalkan tingkat kinerja pegawai tentu bukanlah hal yang mudah.

Manajemen harus turun tangan untuk membuat semua pegawai dapat bekerja

dengan maksimal, tapi tanpa ada perasaan terbebani. Jika hal itu sudah terlaksana,
maka kualitas dan kuantitas pekerjaan pun dapat terjamin, dan hubungan pihak

manajemen dan bawahan pun akan semakin kuat.

Kinerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah

kompetensi. Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan atau penunjang yang

harus dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban. Dengan

kompetensi yang sesuai pegawai dapat melakukan pekerjaannya dengan baik,

karena dia paham dan menguasai betul apa-apa saja yang harus dilakukan agar tugas

yang diberikan dapat terselesaikan.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah budaya organisasi. Budaya

organisasi dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan secara terus-

menerus oleh keseluruhan pegawai dalam suatu organisasi. Apabila budaya

organisasi yang diterapkan bersifat positif, maka akan berdampak positif pula bagi

organisasinya. Misalnya dengan menerapkan budaya pelayanan yang ramah, maka

akan berdampak pada kustomer yang akan terus meningkat.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah perusahaan penyedia jasa dan

jaringan telekomunikasi untuk seluruh wilayah di Indonesia. Telkom mengklaim

sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan

telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini

dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik, Bank of New

York, dan investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas
di 13 anak perusahaan, seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom

Akses, Telkom Metra.

Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat

segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen

lainnya.

Berikut penjelasan portofolio bisnis TelkomGroup:

1. Mobile

Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added

service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas

anak, Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI,

Kartu As dan Loop untuk pra bayar.

2. Fixed

Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed

broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya,

dengan brand IndiHome.

3. Wholesale & International

Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service,

Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet,

dan solution.

4. Network Infrastructure

Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan

tower.
5. Enterprise Digital

Terdiri dari layanan information and communication technology platform

service dan smart enabler platform service.

6. Consumer Digital

Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-

commerce (blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain

itu, kami juga menawarkan digital life service seperti digital life

style (Langit Musik dan VideoMax), digital payment seperti

TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital

advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang

menawarkan layanan Internet of Things (IoT).

Pelanggan yang melimpah, berarti pekerjaan yang harus dijalankan pun juga

melimpah pula. Agar dapat selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk

pelanggan, kinerja pegawai Telkom harus terus terjaga. Demikian dengan

persaingan yang semakin ketat, Telkom harus memberikan yang terbaik agar tidak

kalah dengan para pesaingnya.


Grafik 1.1
Tingkat Kinerja Pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon

102.2

102.1

102

101.9

101.8

101.7

101.6

101.5
2015 2016 2017

Tabel 1.2
Standar Nilai yang Digunakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia

Nilai Standar Nilai Keterangan


> 110 P1 Istimewa
≥ 103 SD < 110 P2 Baik Sekali
≥ 96 SD < 103 P3 Baik
≥ 90 SD < 96 P4 Kurang
< 90 P5 Kurang Sekali

Penilaian kinerja dilakukan secara online (berbasis web), dengan metode

penilaian secara 360o. Seorang pegawai akan dinilai kinerjanya oleh atasan, rekan

kerja, dan kemudian oleh bawahannya (apabila ia memiliki bawahan).


Kinerja pegawai dilihat dari beberapa kriteria, diantaranya:

1. Kreativitas
2. Kerjasama
3. Kemampuan dan profesionalisme
4. Pelaksanaan intruksi
5. Perencanaan
6. Kebersihan dan kerapihan
7. Tanggung jawab

Tahap-tahap penilaian kinerja dimulai dari login atau mengisi username dan

password, hal ini dimaksudkan agar tidak sembarang orang yang dapat mengakses

form penilaian kinerja tersebut. Setelah itu, pemberian form atas kriteria-kriteria apa

saja yang harus dinilai dan identitas pegawai yang akan dinilai. Kemudian,

penilaian dilakukan berdasarkan kriteria. Terakhir, mengisi form rekomendasi dan

mengisi identitas user.

Gambar 1.1
Activity Diagram Penilaian Kinerja
Proses penilaian kinerja sangat penting untuk dilakukan. Setiap individu

dapat mengetahui tingkat kinerjanya, kemudian dapat dievaluasi, menyediakan

umpan balik pada kinerja individu, perbaikan atas hasil evaluasi, dan pemberian

reward atau punishment sesuai penilaian kinerja yang didapat.

Sebagai penunjang kinerja, dibutuhkan kompetensi. Tugas dan pekerjaan

yang diberikan haruslah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai, hal

itu diperuntukkan agar pekerjaan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien juga

mengurangi kemungkinan kesalahan yang terjadi.

Pengembangan kompetensi di Telkom, perusahaan menerapkan pendekatan

Competency Based Human Resources Management atau yang disingkat menjadi

CBHRM. Ada tiga model yang dikembangkan berdasarkan pendekatan tersebut,

yaitu:

1. Spesific Competency (Skill & Knowledge)

2. Generic Competency (Personal Quality)

3. Core Competency (Values)

Ketiganya dikembangkan guna mendukung proses penilian kualitas

karyawan dengan cara yang transparan dan adil.

Seiring dengan perkembangan zaman, lingkungan dan pola kerja pun terus

berubah. Pola pikir, teknologi dan budaya-budaya juga turut mengalami perubahan.

Dalam prakteknya, Telkom harus terus mengikuti dan menghadapi perubahan-

perubahan tersebut. Telkom juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan pola
pikir masyarakat, agar tepat sasaran dalam melaksanakan pemberdayaan

masyarakat serta program-program rehabilitasi.

Telkom menerapkan Slogan The Telkom Way, yaitu nilai-nilai inti (core

values) yang melekat pada karyawan Telkom Group, atau dikenal menjadi Always

The Best, 3S, dan IFA:

Always The Best:

 Integrity : Jujur, berperilaku positif serta mematuhi aturan perusahaan dan

norma sosial.

 Enthusiasm : Bersemangat, gembira dan bersungguh-sungguh dalam

bekerja untuk menjadi yang terbaik.

 Totality : Berkomitmen, berdedikasi dan terus mengembangkan diri untuk

memberikan nilai lebih pada pekerjaan.

3S (Solid, Speed, Smart):

 Solid : Saling percaya dan bekerja sama untuk mewujudkan visi bersama.

 Speed : Gesit dan proaktif memberikan yang terbaik.

 Smart : Memahami tujuan, menetapkan prioritas dan mencari cara baru

secara kreatif inovatif.

IFA (Imagine, Focus, Action):

 Imagine : Berorientasi jangka panjang/Visioner, memiliki target yang

menantang dan antisipasi risiko.


 Focus : Mengutamakan yang utama, menetapkan Quick Wins dan

mengoptimalkan Sumber Daya.

 Action : Mengimplementasikan rencana, melakukan evaluasi serta

perbaikan berkelanjutan.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan,

penelitian tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kompetensi

dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai PT.

Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon.

2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai PT.

Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon.

3. Bagaimana pengaruh kompetensi dan budaya organisasi secara bersama-

sama terhadap kinerja kinerja pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia Witel

Cirebon.

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menguji pengaruh kompetensi terhadap kinerja kinerja pegawai PT.

Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon.


2. Menguji pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kinerja pegawai PT.

Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon.

3. Menguji pengaruh kompetensi dan budaya organisasi terhadap kinerja

kinerja pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon.

Hasil penelitian ini diharap mendapatkan respon yang positif dari pimpinan

perusahaan, untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja tersebut, terutama faktor kompetensi dan budaya organisasi.

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini antara lain:

1. Kegunaan teoritis

a. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, maka peneliti dapat secara langsung

merealisasikan teori-teori yang telah diterima selama masa perkuliahan ke

dalam praktek nyata dalam kondisi yang sesungguhnya, terutama terkait

pengaruh kompetensi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.

b. Bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan kontribusi dan

referensi bagi penelitian ilmu dengan kajian mengenai kompetensi dan

budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.


2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharap dapat menjadi masukan bagi pihak PT.

Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon sebagai pedoman untuk

meningkatkan kinerja pegawai terutama yang dipengaruhi oleh variabel

kompetensi dan budaya organisasi. Sehingga kedepannya organisasi dapat

membuat kebijakan-kebijakan baru untuk dapat meningkatkan kinerja

pegawainya.

b. Bagi Pihak Lain

Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan tambahan

wacana ilmiah bagi berbagai pihak sebagai bahan acuan atau pertimbangan

dalam penulisan karya ilmiah.

1.4. Unit Analisis dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini berlokasi di PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon

yang beralamatkan di Jl. Surya Negara No. 11, Pekalangan, Pekalipan, Kota

Cirebon, Jawa Barat 45118, Indonesia.. Dalam rangka untuk mengetahui Pengaruh

Kompetensi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada PT.

Telekomunikasi Indonesia Witel Cirebon.


Tabel 1.3
Jadwal Penelitian

Februari Maret April Mei Juni


Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pendaftaran judul
Verifikasi judul
Pembuatan proposal
Seminar proposal
Penyusunan draf
skripsi
Bimbingan skripsi
Bab I,II,III
Penyebaran
kuesioner
Pengolahan data dan
pengajuan
bimbingan bab IV, V
Pendaftaran sidang
skripsi

Sidang skripsi

Penelitian dimulai dengan pemilihan dan verifikasi judul. Setelah judul

berhasil disetujui, maka dibuatlah proposal untuk diuji saat sidang proposal. Propsal

tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam pebuatan Tugas Akhir.

Penyusunan BAB I sampai BAB III dilaksanakan pada bulan Mei 2019.

Kemudian menyusul dengan pembuatan dan pengisian kuesioner. Kuesioner yang

sudah rampung, dijadikan sebagai bahan untuk menyusun BAB IV dan BAB V.

Terakhir adalah pendaftaran dan pelaksanaan sidang skripsi. Peneliti berharap,

Tugas Akhir ini dapat rampung dengan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai