Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Nanggela. Sistem Manajemen Mutu UPT Puskesmas Nanggela yang dijelaskan akan
mencakup Kebijakan dan Sasaran Mutu, komitmen dan Manajemen , Organisasi
Puskesmas serta uraian singkat Proses-proses usaha yang dijalankan organisasi.
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan prefentif, untuk mencapai derajat kesehatan diwilayah
kerjanya (Permenkes No. 75 Tahun 2014).
Operasional administratif dan payung Hukum UPT Puskesmas DTP
Sedong ini berdasarkan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 12 Tahun 2010
tentang perubahan kedua atas peraturan Bupati Cirebon nomor 36 tahun
2009 tentang organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja unit pelaksana teknis
Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan. Dan di ubah dengan
peraturan Bupati nomor 61 tahun 2016 serta surat keputusan Kepala Dinas
kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor 441/Kpts. 859/Dinkes/ 2017 tentang
katagori dan struktur organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
di Kabupaten Cirebon.
Kriteria Puskesmas Sedong ini termasuk Puskesmas Pedesaan
dengan Tempat Perawatan, sebagaimana aksebilitasnya dapat
digambarkan sebagai berikut : wilayah kerja UPT Puskesmas DTP Sedong
meliputi wilayah kecamatan Sedong yang terdiri dari 10 desa. Lokasi
gedung Puskesmas berada di Desa Sedong lor yang terletak di jalan
kapten Mustopa no 06. Batas wilayah kerja Puskesmas Sedong yaitu :
sebelah Utara berbatasan dengan desa Wangkelang wilayah kerja
Puskesmas Sindang laut Kecamatan Lemah Abang, sebelah Timur
berbatasan dengan desa Ciawi Japura wilayah kerja Puskesmas Susukan
Lebak Kecamatan Susukan Lebak, sebelah selatan berbatasan dengan
desa Koreak Kecamatan Ciganda Mekar Kabupaten Kuningan, sebelah
barat berbatasan dengan desa Kamarang Kecamatan Greged wilayah kerja
Puskesmas Kamarang.
2
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Gambar 1
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Sedong
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Gambar 2
Peta Wilayah kerja UPT Puskesmas DTP Sedong
Kabupaten Cirebon
3
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
4
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Tabel 2
Distribusi Ketenagaan
UPT Puskesmas DTP Sedong
No. Jenis Tenaga Puskesmas
Wajib Ada
1. Dokter Umum 2 2
2 Dokter Gigi 1 1
3. Perawat 5 14
4. Bidan 4 21
5. Perawat Gigi 1 2
6. Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 1
7. Tenaga kesehatan lingkungan 1 2
8. Ahli teknologi Laboratorium Medik 1 1
9. Tenaga Gizi 1 0
10. Tenaga Kefarmasian 2 2
11. Tenaga Administrasi 1 5
Jumlah 19 51
5
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
b. Visi Organisasi
UPT Puskesmas DTP Sedong mempunyai Visi :
Menjadi Puskesmas yang memberikan pelayanan prima yang bermutu,
berkeadilan dan mandiri mendukung kabupaten sehat
c. Misi organisasi
Untuk mencapai visi organisasi tersebut disusun misi dalam 4 (empat)
poin di UPT Puskesmas DTP Sedong sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan secara
prima.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan.
4. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat.
5. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat terhadap kesehatan.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas Nanggela didasarkan kepada
Keputusan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016, dan SK Kepala Dinas
6
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
f. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya UPT Puskesmas Nanggela berkomitmen
tata nilai BERANI sebagai berikut :
Bersih : selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Empati : merasakan perasaan orang lain dan memberikan rasa kasih
sayang
Ramah : baik hati, manis tutur kata, menyenangkan dan penuh
keakraban.
Agamis : menjungjung tinggi nilai Agama.
Nyaman : memberikan tempat yang terpelihara dengan baik memberi
pemandangan yang menyegarkan, menyejukan
Inovatif : memecahkan masalah kesehatan dengan cara pembaharuan.
2. Kebijakan MUTU
Pimpinan manajemen UPT Puskesmas DTP Sedong telah menetapkan suatu
Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan di mengerti oleh
seluruh jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas.
Kebijakan Mutu tersebut adalah :
a. Kami seluruh Pegawai Puskesmas Sedong berkomitmen Untuk
Menyelenggarakan Pelayanan Yang Berfokus Pada Pelanggan dan
Memperhatikan Keselamatan Pelanggan. dengan motto “Berani
memberikan pelayanan prima yang bermutu”
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran manual mutu ini.
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
Sistem Manajemen manual Mutu dalam Dokumen Mutu ini diuraikan dengan
menjelaskan proses pelayanan yang berlangsung dan dijalankan oleh UPT
Puskesmas DTP Sedong. Penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas
Sedong ini sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
7
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Nomor 75 tahun 2014 terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan tingkat pertama serta menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat pengembangan dan dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan diatas dilaksanakan upaya penunjang.
Adapun uraian proses bisnis di UPT Puskesmas Nanggela ini sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu,Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan gizi masyarakat
5. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian Penyakit
6. Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Penyelenggaraan upaya Kesehatan Klinik/Perorangan :
1. Pelayanan Klinik Umum Rawat Jalan
2. Pelayanan KIA/KB dan Imunisasi
3. Pelayanan Klinik Lansia dan Penyakit Tidak Menular (PTM)
4. Pelayanan Klinik Gigi
5. Pelayanan Klinik Anak ( MTBS)
6. Pelayanan Klinik di Pustu Windujaya
7. Pelayanan Klinik di Puskesmas Keliling (3 desa @ 2 hari / minggu)
8. Pelayanan Klinik di Poskesdes (3 desa)
9. Pelayanan Klinik di Polindes (2 desa)
10. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) buka 24 jam
11. Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) buka 24 jam
12. Pelayanan Rawat Inap buka 24 jam
c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan :
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Kesehatan Kerja
3. Kesehatan Olah Raga
4. Kesehatan Indera
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
7. Kesehatan Usia Lanjut
8. Pengobatan Tradisional
d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Penunjang :
1. Pelayanan Laboratorium sederhana
2. Pelayanan Kefarmasian
8
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup manual mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO
9001:2008 dan standar akreditasi puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum
sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya,
proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat,
yang meliputi pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan
pelayanan pengendalian penyakit menular. Pelayanan Klinis Perseorangan, dan
Upaya Kesehatan Pengembangan dan Penunjang sebagaimana yang diuraikan
pada proses bisnis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini memperhatikan keselamatan
sasaran / pasien dengan menerapkan manajemen resiko.
C. Tujuan
Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Sedong dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).
Dokumen terkait :
- Pedoman penyelengaraan Puskesmas Kemenkes No 75 tahun 2014
- Pedomen Pengobatan Puskesmas 2007
- SOP tiap Program
- Peraturan bupati tentang stuktur organisasi puskesmas
- Profil Puskesmas Sedong
9
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
10
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Acuan yang di gunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah standar
akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008.
11
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
4. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan menyeluruh dari suatu organisasi
tentang mutu yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. Point
dalam kebijakan ini haruslah mencakup komitmen untuk mengikutsertakan
persyaratan dan meningkatan keefektifan secara terus menerus dari suatu
sistem manajemen mutu dan harus konsisten dengan kebijakan organisasi
keseluruhan.
5. Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap pelayanan yang telah
diterima.
6. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima
pelayanan/perawatan medis.
7. Pedoman Manual Mutu adalah kumpulan ketentuan dasar yang member arah
langkah-langkah yang harus dilakukan dan merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
8. Pelanggan adalah orang atau pasien yang dating ke Puskesmas dengan
maksud dan tujuan serta harapan tertentu untuk mendapatkan pelayanan yang
mereka inginkan dengan baik dan menyenangkan.
9. Perencanaan Mutu adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara
berhasil guna dan berdaya guna.
10. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggarannya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Antara sarana
dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Untuk membedakannya,sarana lebih ditujukan kepada
benda-benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk
benda-benda yang tidak bergerak.
11. Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan
dapat ditempuh berulangkali,untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika
ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
12. Rekaman adalah Keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan
dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
13. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan pencapaian proses pelayanan yang bermutu.
12
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
14. Sasaran mutu adalah target dari masing-masing layanan atau program yang
ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
15. Tindakan korektif adalah tindakan perbaikan penting yang dilakukan untuk
menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi
pelayanan media maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya,
dan melaporkannya kepada pihak manajemen.
16. Tindakan preventif adalah sebuah tindakan pencegahan penting yang dilakukan
untuk menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahn dalam segi
pelayanan medis maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya,
dan melaporkannya kepada pihak manajemen.
13
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Sedong menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO
9001:2008. SIstem ini di susun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggara upaya puskesmas maupun pelayanan klinik, yang
meliputi kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumberdaya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/ pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan
pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara Umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi :
a. Dokumen level 1 : Kebijakan dan uraian singkat sistem manajemen mutu UPT
Puskesmas Nanggela;
b. Dokumen level 2 : Pedoman/Manual;
c. Dokumen level 3 : Standar Oprasional Prosedur (SOP);
d. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Nanggela ditetapkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Nanggela yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di
Puskesmas Nanggela
Tujuan pengendalian Dokumen ini adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penertiban, distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan / Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self assesmen dalam
pendampingan akreditasi. Hasil self assesmen digunakan sebagai acuan untuk
mengidentifikasi dokumen sesuai standar Akreditasi yang sudah ada di FTKP.
Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif
atau tidak
2. Penyususnan Dokumen
14
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
15
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
16
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan pencarian Dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan
masing-masing BAB/kelompok Pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan
criteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas Cover merupakan tanggal terbit
Dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
17
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen unutk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus
pada pelanggan dan memperhatikan keselamatan pelanggan. Kebijakan mutu
dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan
mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
Dalam pemberi pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan kompetensi kerja
yang disesuaikan tingkat pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman serta
menindaklanjuti kompetensi tersebut melalui pendidikan atau pelatihan serta
pembinaan sesuai bidangnya atau tugas, .disamping itu untuk meningkatkan
keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian sasaran mutu perlu
adanya suatu pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar dapat
dievaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi petugas demi tercapainya kepuasan
pelanggan.
18
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
19
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
20
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
21
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
G. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam Puskesmas Nanggela telah ditetapkan
menjadi suatu bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam
dokumentasi yang ada, dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antar fungsi
dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan sistem manajemen mutu.
22
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Dokumen terkait :
- SK Penanggung Jawab Manajemen Mutu Puskesmas
- SK wakil manajemen
- Prosedur identifikasi persyaratan pelanggan
- Prosedur penanganan keluhan pelanggan
- Prosedur Komunikasi internal
23
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Pertemuan tinjauan manajemen merupakan proses evaluasi terhadap kesesuaian
dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala
dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan
organisasi. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun.
Karakteristik pertemuan tinjauan manajemen :
a. Dilaksanakan secara berkala dengan interval waktu yang disesuaikan dengan
tingkat kepentingan.
b. Direncanakan dengan baik kejelasan tujuan, agenda dan penjadwalan.
c. Didokumentasikan dengan baik
d. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya
pada mutu dan kinerja.
e. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, tindkan
preventif maupun perubahan pada sistem manajemen mutu maupun sistem
pelayanan
f. Tindak lanjut dipantau pelaksanaannya
g. Pihak manajemen dan pelaksana terkait di undang dalam pertemuan
h. Pertemuan diawali dengan pembahasan hasil dan tindak lanjut pertemuan
tinjauan manajemen sebelumnya
24
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektifitas
sistem manajemen mutu, dan sistem pelayanan. peningkatan pelayanan terkait
dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan yang
diperlukan baik pada sistem manajemen maupun sistem pelayanan termasuk
penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu dan
sistem pelayanan efektif.
25
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
a. Infrastuktur
Pengelolaan infrastruktur di Puskesmas Sedong dijelaskan dalam uraian sistem
manajemen mutu, baik tempat dan bangunan serta ditopang dengan fasilitas
yang cukup memadai dan terdapatnya sumber air.
b. Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan mencapai sasaran
dan persyaratan produk maupun proses dipastikan terpenuhi.
c. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat maupun fasilitas
pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
d. Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti
sesuai prosedur yang berlaku
e. Puskesmas menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk kepuasan pelanggan
f. Sarana dan prasaranan tersebut meliputi gedung,tempat kerja dan peralatan
kesehatan
g. Sarana dan prasarana tersebut agar dpelihara dan adanya perbaikan secara
berkesinambungan untuk menjaga mutu dan kualitas sarana tersebut
h. Pelaksana tata usaha bertanggungjawab untuk memastikan kelengkapan dan
kelayakan sarana kerja dengan kondisi yang baik
26
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Dokumen terkait :
- Prosedur pengadaan sarana prasarana
- Persyaratan kompetensi
- Hasil analisa kompetensi tiap karyawan
- Prosedur penialaian kinerja
- Prosedur pelatihan
- Uraian tugas karyawan
- Data Karyawan
- Prosedur pemeliharaan sarana prasarana
- Daftar inventaris barang
27
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
28
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
29
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
30
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
31
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
32
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
33
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
34
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
35
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
36
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
37
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
g. Tindakan preventif
a) Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara
keseluruhan
b) Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut
c) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
d) Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
Dokumen terkait:
Prosedur Pengendalian Program
Prosedur tindakan korektief dan preventif
38
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
39
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
a) Informasi pelayanan
b) Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan-keluhan pelanggan.
Dokumen Terkait :
1. Pengendalian Pelayanan Rawat Jalan
2. Pengendalian Pelayanan Penunjang
3. Inform concent
40
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Dokumen Terkait :
Prosedur Pengadaan Barang
41
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
42
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
43
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
b. Kewajiban
1) Pasien memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatan
2) Pasien mamatuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan
petugas Puskesmas
3) Pasien mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
4) Pasien memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
44
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
f) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan
Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
Pasien diberitahu tentang resiko
Pelayanan non diskriminatif
Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan,
kerugian.
- Resiko terkait staf medis
Kredensial terhadap staf medis
Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan
prosedur baku
Pasien dikelola dengan benar
Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
Menjaga lingkungan yang aman
Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait proferti
Melindungi asset kerugian akibat bencana kebakaran,
banjir dll
Catatan rekam medik non elektronik dan catatan
keuangan dilindungi dari kerusakan dan perusakan
Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas
dari kerugian
- Resiko lain-lain
Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan
biologis menular.
45
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Manajemen limbah
- Resiko terkait hukum dan peraturan
b. Keselamatan pasien
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,
October 2003). Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien
di Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD
(kejadian tidak diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program -
program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sistem Patient Safety
Assesment Resiko
Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
Pelaporan dan analisa insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Adverse Event /KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan
pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak
bertindak (ommission) ketimbang daripada “underlying dessease” atau
kondisi pasien (KPP-RS). KTD yang tidak dapat dicegah
(unprevetable adverse event) yaitu suatu KTD akibat komplikasi yang
tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir.
47
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
Sistem klasifikasi indikator atas kerangka kerja yang logis dimana kontinum
antara input –output :
a) Indikator input : merujuk pada sumber-sumber/fasilitas untuk
melakukan kegiatan antara lain :personel, alat/fasilitas, informasi, dana,
peraturan/kebijakan
b) Indikator proses : memonitor yugas atau tindakan/kegiatan yang
dilaksanakan
c) Indikator out put : mengukur hasil kegiatan mencakup pengetahuan,
sikap, keterampilan/perubahan perilaku yang dihasilkan dari tindakan
(jangka Pendek)
48
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
49
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
50
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
51
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
52
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
53
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
54
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
55
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
BAB VII
PENUTUP
56
Manual Mutu UPT Puskesmas Sedong 2017
57