Anda di halaman 1dari 4

LO 2 Jenis Penelitian Deskriptif

1. Survei, untuk membuat suatu penilaian terhadap adanya suatu kondisi serta penyelenggaraan
dari suatu program tertentu yang sedang berjalan :
A. Survei Kesehatan Rumah Tangga, Informasi yang digali berupa hal tentang diri dan keadaan
anggota keluarga. Umumnya data dan informasi yang digali adalah yang berkaitan dengan
perilaku dalam kehidupan keluarga hubungannya dengan dunia kesehatan.
B. Survei Morbiditas, Dengan pendekatan epidemiologi dilakukan pada kelompok masyarakat
atau komunitas tertentu. Betujuan untuk mengetahui suatu kondisi atau kejadian serta
distribusi dari suatu penyakit yang ada dalam kelompok masyarakat tersebut.
C. Survei Analisa Jabatan, Dilakukan manakala ada rencana untuk membuat suatu sistem dan
prosedur yang baru, sebagai penyempurnaan dari sistem dan prosedur yang sedang berjalan.
D. Survei Pendapat Umum, Untuk mendapatkan suatu gambaran umum dari masyarakat luas
tentang suatu program kesehatan yang sedang berjalan.

2. Studi kasus, dengan cara meneliti suatu persoalan melalui suatu kasus tertentu. Terhadap suatu
unit tunggal (individu atau suatu komunitas) yang terkena suatu masalah.

Selain secara survei, beberapa literatur mencatat jenis penelitian yang lain. Jenis – jenis
penelitian ini antara lain :
1. Studi Penelaahan Kasus
Studi kasus dilakukan denan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang
terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal di sini dapat berarti satu orang, sekelompok
penduduk yang terkena suatu masalah, atau sekelompok masyarakat di suatu daerah. Unit
yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan
dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor – faktor yang mempengaruhi, kejadian –
kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi
kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Meskipun di dalam studi kasus
ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam,
meliputi berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai Teknik secara
intergratif.
2. Studi Perbandingan
Penelitian dengan menggunakan metode ini dilakukan dengan cara membandingkan
persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor – faktor apa, atau
situasi bagaimana yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Studi ini
dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang
menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu, kemudian dibandingkan dengan situasi
lain, atau sekaligus membandingkan suatu gejala atau peristiwa dan faktor – faktor yang
mempengaruhinya, dari dua atau beberapa kelompok sampel. Setelah mengetahui
persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan bahwa sesuatu faktor yang
menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti itulah sebenarnya yang
menyebabkan munculnya gejala tersebut.

3. Studi Korelasi
Merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi
atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu
dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain. Untuk mengetahui
korelasi antara suatu variabel dengan variabel lain tersebut diusahakan dengan
mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek, kemudian diidentifikasi pula
variabel yang lain yang ada pada objek yang sama dan dilihat apakah ada hubungan
antara keduanya.

4. Studi Prediksi
Digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnya suatu gejala
berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya. Misalknya
memperkirakan kemungkinan keberhasilan menurunkan angka kematian bayi
berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi.

5. Penelitian Evaluasi
Dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah dilakukan. Misalnya
penelitian evaluasi tentang perkembangan pelayanan Puskesmas, penelitian tentang
program pemberantasan penyakit menular, penelitian tentang program perbaikan gizi dan
sebagainya. Hasilnya nanti akan digunakan untuk perbaikan dan atau peningkatan
program – program tersebut.

Penelitian deskriptif lebih murah dan cepat disbanding dengan analitik, karena
menggunakan informasi yang rutin dikumpulkan dan sudah tersedia, misalnya data dari produksi
dan penjualan, rekam medis dari rumah sakit, dan data sensus

Penelitian deskriptif terdiri dari beberapa tipe, yaitu

1. Komparatif : membandingkan frekuensi suatu kejadian antar populasi yang berbeda pada
waktu yang sama, atau pada populasi yang sama dengan waktu yang berbeda. Penelitian ini
mempunyai keterbatasan karena data yang digunakan adalah seluruh populasi dan bukan
individual, sehingga tidak dapat menghubungkan antara suatu paparan/faktor terhadap kejadian.
Kekurangan lainnya adalah pada ketidakmampuan mengontrol efek dari faktor-faktor lain yang
mungkin berhubungan dengan outcome/kejadian (biasa disebut faktor confounder/perancu)

2. Laporan kasus: deskripsi detil tentang apa yang dialami seorang pasien

3. Seri kasus: deskripsi tentang karakteristik sejumlah pasien yang mempunyai penyakit,
karakteristik, atau pajanan tertentu . Laporan kasus dan seri kasus mempunyai kekurangan dalam
hal perbandingan dengan kelompok lain.

4. Survey cross-sectional : menilai status individual dengan mempertimbangkan ada atau


tidaknya pajanan dan penyakit pada waktu yang sama. Desain ini memberi gambaran kejadian di
populasi pada satu waktu dan mempunyai kelebihan yaitu

 Memberi gambaran perkiraan prevalensi penyakit atau indicator kesehatan lain


 Meneliti seluruh populasi atau sampel yang representative
 Hasil penelitian dapat digeneralisasi

Tetapi juga empunyai kekurangan sebagai berikut

 Karena pajanan dan penyakit dinilai pada saat yang sama, hubungan antara pajanan dan
penyakit tidak dapat dipastikan bersifat sementara
 Jenis penelitian ini rentan terhadap bias seleksi dan observasi

Anda mungkin juga menyukai