Laporan: Praktek Kerja Industri Pengolahan Air Di Pt. Pertamina (Persero) Ru Iv Cilacap
Laporan: Praktek Kerja Industri Pengolahan Air Di Pt. Pertamina (Persero) Ru Iv Cilacap
UTILITIES II
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam
karena dengan karuniaNya lah laporan ini telah selesai kami susun.
Laporan ini disusun berdasarkan Praktek industri yang dilaksanakan pada
tanggal 10 s/d 11 Februari 2016 di Unit Utilities PT. Pertamina (Persero) RU-IV
CILACAP yang merupakan unit penyedia power untuk kebutuhan operasi kilang.
Dalam penyusunan laporan praktek industri ini penyusun dibantu oleh
berbagai pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material, oleh
karena itu perkenankanlah dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Tim managemen unit Utilities PT. Pertamina (Persero) RU-IV CILACAP
yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk dapat Praktek industri
di lokasi tersebut.
2. Tim Pembimbing Praktek Industri Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
STEM – Akamigas Cepu yang telah mendampingi kami.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun menyadari masih banyak
kekurangan. Kritik dan saran penyusun harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Semoga hasil penyusunan laporan ini bermanfaat bagi penyusun maupun pihak
pihak yang memerlukannya.
Penyusun
UTL II
I. PENDAHULUAN
UTILITIES UP IV
KILANG I KILANG II
3.2 Desalinasi
Air laut merupakan sumber air yang paling besar menurut kapasitas dan
cadangan yang tak terbatas sehingga bila dimanfaatkan sebagai bahan baku maka
akan selalu tersedia. Air laut memiliki sifat-sifat khusus seperti tingginya
kandungan Natrium Chlorida (NaCl) yang membutuhkan penanganan yang
khusus karena garam ini bersifat sangat korosif.
Proses desalinasi adalah proses pengambilan garam dari larutan yang kadar
garamnya tinggi, misalnya air laut atau air payau. Proses ini dilakukan untuk
mendapatkan air tawar yang kemudian dipakai untuk berbagai macam kebutuhan.
Kadar garam ini sering disebut dengan salinitas yang dapat digolongkan menjadi
3, yaitu :
a) Salinitas rendah : 1000 − 2000 ppm
b) Salinitas menengah : 2000 – 10000 ppm
c) Salinitas tinggi : > 10000 ppm
Ada beberapa cara desalinasi air laut, antara lain : proses elektrolisa, reverse
osmosis, difusi, ion exchange, adsorbsi, extraksi, proses pembekuan dan distilasi.
3.2.1 Proses Elektrolisa
Proses elektrolisa adalah proses elektro kimia, dimana adanya arus listrik
akan menyebabkan terjadinya reaksi kimiawi garam-garam di dalam air
membentuk ion positif dari logam dan ion negatif dari sisa asam. Ion akan
menuju kutub positif dari elektroda, sehingga garam-garam akan dipisahkan dari
air. efektifitas dari proses elektrolisa tergantung dari :
a) Tingkat kelarutan garam di dalam air.
b) Beda potensial dari elektroda.
c) Jenis garam terlarut (kadar dan komposisinya).
d) Jenis elektroda.
e) Periode pembersihan,khususnya elektroda.
Gambar 3.1 Desalinasi Dengan Proses Elektrolisa
Dalam operasi distilasi,jika air dipanaskan pada tekanan 1 atm maka air akan
mendidih pada suhu 100°C.Sedangkan daya larut garam-garam pada kondisi ini
akan meningkat.Berdasarkan titik didih ini apabila air laut diuapkan, air akan
menguap terlebih dahulu.Apabila uap air yang terbentuk diembunkan maka akan
didapatkan air tawar yang terbebas dari garam-garam.
Penguapan dilakukan pada suatu peralatan yang disebut Evaporator,
sedangkan pendinginan untuk menghasilkan kondensat dilakukan pada
Condensor.Jika proses distilasi air laut dilakukan pada tekanan di bawah tekanan
atmosfer, maka air akan lebih cepat menguap dan titik didihnya <100°C.Karena
suhu penguapannya lebih rendah,maka panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu air umpan akan berkurang.
Ada 3 metode proses distilasi,yaitu :
a) Multi Effect (ME)
Metode multi effect berlangsung dalam beberapa tahap penguapan yang
diatur secara seri.Dari effect pertama yang bersuhu lebih tinggi dan effect
selanjutnya yang bersuhu lebih rendah. Pada effect penguapan yang pertama
menggunakan pemanasan berupa uap air bertekanan rendah (LP Steam),
sedangkan pada effect selanjutnya penguapan terjadi karena pemanasan oleh uap
yang berasal dari hasi penguapan sebelumnya. Penguapan terjadi secara
bertahap sesuai dengan jumlah effect. Tiap effect evaporator tekanannya
diturunkan sampai di bawah tekanan uap jenuh pada suhu brine, dan evaporator
yang bersuhu paling rendah dihubungkan dengan condensor dan vacuum system.
5.1 Kesimpulan
Utilities adalah sarana/media/bahan untuk menunjang operasi kilang, seperti :
Air pendingin, Air bersih, Uap kering / steam, Listrik, Air instrument, Bahan
bakar. Baik untuk area kilang ataupun untuk kebutuhan utilities itu sendiri.
Sea Water Desalination RU-IV Cilacap adalah Unit yang berfungsi merubah
air laut/payau menjadi air tawar dengan proses evaporasi dengan total
kapasitas 540 m 3/jam.
Peralatan utama pada SWD antara lain:
1) Evaporator Condensor
2) Vacuum System
3) Brine Heater
4) Desuper Heater
5) Pompa
Variabel operasi proses Distilasi pada SWD meliputi antara lain:
1) Suhu
2) Tekanan
3) Debit
5.2 Saran
Untuk lebih memahami suatu praktikum, perlu didasari suatu sikap keseriusan
dalam bekerja, kecermatan dan ketrampilan dari masing – masing individu.
Terlebih lagi jika mampu menguasai teori serta maksud dan tujuan praktikum,
sehingga akan dicapai suatu hasil yang menjadi sasaran utama dalam bidang
pengoperasian Pengolahan Air.
Selalu mematuhi peraturan dan perundangan K3 agar tercipta lingkungan
kerja yang aman.