Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan pembahasan hasil penelitian meliputi karakteristik


individu, tingkat pengetahuan, tingkat perilaku tentang hipertensi pada 18 peserta
prolanis yang menjadi responden.

Evaluasi dilakukan dengan pemberian pre-test sebelum dilakukan intervensi


dan pemberian post-test setelah dilakukan intervensi dengan penyuluhan mengenai
hipertensi. Soal pre-test dan post-test memiliki jumlah dan beban soal yang sama yaitu
sebanyak 10 pertanyaan masing-masing yang akan dipilih bertipe benar/salah dan
ya/tidak. Karena sebagian besar subjek tidak bisa membaca maka pengisian pre-test
dan post-test dilakukan dengan bantuan panduan dari peneliti.

Berdasarkan hasil yang dikumpulkan, terdapat 18 responden yang mengikuti


pre-test, penyuluhan dan post-test. Hasil pre-test seluruh responden memiliki nilai rata-
rata dan median sebesar 8,5 dan 9 untuk pengetahuan serta 7,6 dan 8 untuk perilaku
sedangkan hasil post-test seluruh responden memiliki rata-rat dan median sebesar 9,4
dan 9 untuk pengetahuan serta 8,7 dan 9 untuk perilaku.

Hasil uji t-berpasangan tidak dapat dilakukan karena distribusi tidak normal
bahkan setelah dilakukan normalisasi menggunakan proses log, sehingga uji antara
pre-test dan post-test subjek dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan didapatkan p =
0.00 dan p = 0.001 (p < 0.05) dengan keduanya menggunakan confidence interval
sebesar 95%. Dengan niali p < 0.05 maka hal ini menunjukkan bahwa perbedaan hasil
pre-test dan post-test memiliki perbedaan yang signifikan secara statitstik. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan informasi pada subjek. Peningkatan
informasi tersebut akan berdampak pada peningkatan pengetahuan serta perilaku.

Dalam hal ini sebagian responden tidak mengetahui bahwa hipertensi dapat
tidak menimbulkan gejala, kemudian beranggapan bahwa hipertensi hanya bisa diobati
dengan obat. Kurangnya pengetahuan responden ini dapat disebabkan beberapa faktor

37
diantaranya: tingkat jenjang pendidikan terakhir yang berbeda-beda, kurangnya
keaktifan dan minat responden untuk bertanya atau konsultasi pada petugas kesehatan
dan usia responden yang sudah memasuki usia lanjut (diatas 50 tahun) sehingga
kemampuan untuk menerima informasi kesehatan berkurang.

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007) peningkatan


pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan perubahan variable perilaku.
Pengetahuan dapat diperoleh dari tingkat pendidikan seseorang realitas cara berfikir
dan ruang lingkup jangkauan berfikirnya semakin luas.

Yang harus diperhatikan dalam masalah perilaku, masih adanya responden


yang belum berperilaku dengan baik dalam mengendalikan hipertensi. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingkat pengetahuan responden terhadap
penyakitnya, ada tidaknya kemauan responden untuk mengontrol kesehatannya,
kurangnya kesadaran dari responden akan pentingnya upaya mencapai tekanan darah
yang terkontrol dan sulitnya meluangkan waktu untuk memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan dan mengikuti penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan
serta kurangnya dukungan keluarga dalam memotivasi responden untuk melakukan
usaha dalam mencapai tekanan darah terkendali.

38

Anda mungkin juga menyukai