Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. Dokumen : SOP/7/003/212


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 10-02-2016
Halaman : 1/7
Kepala UPTD Puskesmas
Dinas Oro-Oro Ombo Kota Madiun
Kesehatan
Kota Madiun NEVA CHANDRA SUROTO, SKM, M.MKes
NIP. 19701118 199703 2 004

 Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa


sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.

 Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:

1. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan


analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti
mata,hidung,faring.

2. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal


langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara
infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan
larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan.

3. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung


ke saraf utama atau pleksus saraf.

1. Pengertian 4. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan


analgetik lokal intravena.

 Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat


hantaran saraf bila dikenakan secara lokal.anestesi lokal idealnya
adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara
permanen,batas keamanan lebar,mula kerja singkat,masa kerja
cukup lama,larut dalam air,stabil dalam larutan,dapat disterilkan
tanpa mengalami perubahan dan efeknya reversibel.

Contoh obat anestesi lokal

- Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang


digunakan secara topikal dan suntikan.Efek anestesi lebih
kuat,cepat,ekstensif dibanding prokain
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
UPTD Kepala UPTD Puskesmas
PUSKESMAS No. Dokumen : SOP/7/003/212 Oro-Oro Ombo Kota Madiun
ORO-ORO No. Revisi :
OMBO SOP
Tanggal Terbit : 10-02-2016 NEVA CHANDRA SUROTO, SKM, M.MKes
NIP. 19701118 199703 2 004
Halaman : 2/7

- Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja


lambat dan masa kerja panjang.

2. Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan


tindakan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor 445-401.103.4/7.001.032/02/2016
tentang Tahapan Pelayanan Klinis di Puskesmas Oro-oro Ombo
4. Referensi
5. Prosedur / a. Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan identitas pasien
Langkah- dengan rekam medis SIMPUS
langkah
b. Petugas menganamnesa pasien

c. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis SIMPUS

d. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign

e. Petugas mencatat mencatat hasil pemeriksaan vital sign pasien ke


rekam medis SIMPUS

f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien

g. Petugas mencatat hasil pemeriksaan ke rekam medis SIMPUS

h. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan

i. Petugas menentukan rencana tindakan


j. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang rencana tindakan

k. Petugas mengisi inform consent

l. Petugas mempersilahkan pasien/keluarga menandatangani


infomconsent

m. Petugas mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

n. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan


PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
UPTD Kepala UPTD Puskesmas
PUSKESMAS No. Dokumen : SOP/7/003/212 Oro-Oro Ombo Kota Madiun
ORO-ORO No. Revisi :
OMBO SOP
Tanggal Terbit : 10-02-2016 NEVA CHANDRA SUROTO, SKM, M.MKes
NIP. 19701118 199703 2 004
Halaman : 3/7

o. Petugas menggunakan alat pelindung diri

p. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk atau tidur di


ruang tindakan

q. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit


dibantu dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi

r. Petugas mengoles daerah yang akan di anastesi dengan cairan


antiseptik

s. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan


penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit

t. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke daerah


yang sudah dioles cairan antiseptik

u. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi


dan pasien sudah tidak merasakan sakit padadaerah yang
dianastesi dan sekitarnya

v. Petugas menanyakan pada pasien, apakah sudah terasa


baal/kesemutan.

w. Petugas memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka


apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa
baal/kesemutan pada kulit sekitardaerah yang dianastesi.

x. Petugas siap melakukan tindakan sesuai kasus dan rencana


tindakan

y. Petugas mencatat hasil tindakan pada rekam medik SIMPUS.


PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
UPTD Kepala UPTD Puskesmas
PUSKESMAS No. Dokumen : SOP/7/003/212 Oro-Oro Ombo Kota Madiun
ORO-ORO No. Revisi :
OMBO SOP
Tanggal Terbit : 10-02-2016 NEVA CHANDRA SUROTO, SKM, M.MKes
NIP. 19701118 199703 2 004
Halaman : 4/7

6. Diagram Alir
Petugas Petugas mengisi Petugas
Petugas menentukan rcn informconcent mempersiapkan
melakukana tindakan dan dan alat dan bahan
n amnesa, menjelaskan ke mempersilahkan yg akan
pemeriksaan psn tgg rcn psn u digunakan,
vital sign tindakan menandatangani mencucitangan
dan informconcent 11 langkah dan
pemeriksaa memakai APD
n fisik

Petugas
Petugas mengambil obat Petugas
memberikan anestesi dengan mempersilahka
Oles daerah yg menggunakan n psn u duduk
informasi kalau
akan dianstesi spuit dibantu atau berbaring
akan segera
dg cairan dengan petugas di ruang
dilakukan
antiseptik lain yang tindakan
penyuntikan
pembiusan untuk membukakan
menghilangkan obat anestesi
rasa sakit

Petugas menayakan
Tunggu 1-2 menit apakah psn sdh
sampai obat merasa
anastesi bereaksi baal/kesemutandan
Petugas menyuntikkan dan psn sdh memberikan
obatanestesi lokal langsung tidakmerasa sakit rangsanan nyeri di
ke daerah yang sudah di daerah yg daerah yg dianastesi
diolesi cairan antiseptik dianastesi apakah masih nyeri
atau tidak

Petugas Petugas
mencatat hasil melakukan
tindakan di tindakan sesuai
RM dan kasus dan rcn
register tindakan

7. Unit Terkait 1. Poli Umum

2. Poli Gigi

3. Poli KIA

4. Kamar Obat

5. Laboratorium

6. Puskesmas Pembantu
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL
UPTD Kepala UPTD Puskesmas
PUSKESMAS No. Dokumen : SOP/7/003/212 Oro-Oro Ombo Kota Madiun
ORO-ORO No. Revisi :
OMBO SOP
Tanggal Terbit : 10-02-2016 NEVA CHANDRA SUROTO, SKM, M.MKes
NIP. 19701118 199703 2 004
Halaman : 5/7

8. Rekaman histori perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. SOP : SOP/7/003/212


No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal
TILIK : 10-02-2016
Terbit
Halaman : 6/7
Kepala UPTD Puskesmas
Dinas Oro-Oro Ombo Kota Madiun
Kesehatan
Kota Madiun NEVA CHANDRA SUROTO, SKM, M.MKes
NIP. 19701118 199703 2 004

Unit :
Nama :
Petugas :
Tgl. :
Pelaksanaan :

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1. Apakah Petugas memanggil pasien?

2. Apakah Petugas mencocokan identitas pasien


dengan rekam medik?
3. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk
duduk di dental chair?
4. Apakah Petugas melakukan anamnesa?

5. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan sesuai


keluhan pasien?
6. Apakah Dokter menegakan diagnosa berdasarkan
hasil anamnesa dan pemeriksaan?
7. Apakah Dokter menentukan rencana tindakan?

8. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk


menandatangani informconsent?
9. Apakah Dokter mengenakan alat pelindung diri?

10. Apakah Dokter menentukan perencanaan tindakan


anestesi blok?
11. Apakah Perawat gigi menyedot cairan anestesi?

12. Apakah Perawat gigi mengaspirasi dan


mengeluarkan anestetikum 0.5 cc?
13. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk
membuka mulut?
14. Apakah Petugas mengulas Muccobucal fold dengan
desinfektan povidone iodide 2%?
15. Apakah Petugas memasukkan jarum dengan sudut
45° pada Muccobucal fold atau 1 – 1 ½ cm
dari leher gigi bevel jarum menghadap
tulang sampai menyentuh tulang?
16. Apakah Petugas menarik jarum 1 – 2 mm, kemudian
mensejajarkan jarum, sampai menyentuh
tulang dekat region periapikal gigi yang
bersangkutan?
17. Apakah Petugas mengaspirasi dan mengeluarkan
anestetikum 1 – 2 cc perlahan-lahan?
18. Apakah Petugas menarik jarum keluar jaringan?

19. Apakah Untuk menganestesi daerah palatinal,


petugas menginsersikan jarum pada mukosa
palatinal ± ⅓ dari jarak pinggiran gusi gigi
yang akan dicabut?
20. Apakah Petugas mengeluarkan anestetikum 0,5 cc
perlahan-lahan?
21. Apakah Petugas mengeluarkan jarum?

22. Apakah Petugas mempersilahkan pasien untuk


menunggu kurang lebih 5 menit?

Compliance Rate ( CR ) : %

Madiun, 10 Februari 2016


Pelaksana / Auditor

(........................................)

Anda mungkin juga menyukai