Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENGOLAHAN DATA PROSES PERENCANA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Proses Perencana


Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019

Oleh :
Muhammad Mahfudz 10070316039
Melissadion 10070318052
Andi maryam 10070318050
Rajwa komalaningtyas 10070318082
Kintan Ayu Sevila 10070318964
Annisa Talazur Akyun 10070318048

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2018 M/1439 H
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Kompilasi Data Proses Perencana.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah
terbesar bagi seluruh alam semesta.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami selama pembuatan laporan ini berlangsung sehingga
dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.

2
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pariwisata
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pariwisata ialah sesuatu
yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme.
Sementara menurut istilah, pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan yang
dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk
aktivitas ini. Jika dilihat, pada masa sekarang maupun pada masa depan, kebutuhan
untuk berwisata bangsa Indonesia terus meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduknya. Hal ini diakibatkan oleh semakin tingginya kesibukan kerja
sehingga memicu tingginya kebutuhan refreshing untuk menenangkan dan
menyenangkan hati maupun pikiran.
Situasi dan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini memperlihatkan
semakin berkurangnya lahan pertanian dan lapangan pekerjaan. Semakin rusaknya
lingkungan akibat kegiatan manufaktur dan kegiatan-kegiatan ekonomi yang
mengeksploitasi sumber daya alam, maka pariwisata perlu dikembangkan sebagai
salah satu sumber produksi andalan. Sektor pariwisata selain dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, juga tidak merusak lingkungan bahkan sebaliknya
merangsang pelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu sasaran atau objek
wisata.
Berdasarkan laporan dan analisis World Tourism Organization (WTO)
diperoleh bahwa sumbangan pariwisata amat berarti bagi penciptaan lapangan
kerja. Disebutkan bahwa dari setiap sembilan kesempatan kerja yang tersedia
secara global saat ini, satu diantaranya berasal dari sektor pariwisata. Dalam
bidang perekonomian, sektor pariwisata terbukti telah memberikan kontribusi
yang cukup pada perolehan devisa. Hal ini terlihat dari tingkat GDP Indonesia
yang dimana pariwisata memainkan peranan penting. Hasil studi World Travel
and Tourism Council (WTTC) menyimpulkan bahwa pertumbuhan kontribusi
pariwisata terhadap GDP rata-rata sebesar 8% dan merupakan yang tercepat di
dunia. Selain itu juga, pariwisata dapat membantu membuka pasar baru bagi
produksi pertanian, kerajinan tradisional, jasa penginapan, transportasi, dan
tour guide yang terus meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu,

3
4

pengembangan pariwisata berperan penting dalam menciptakan pembangunan


Indonesia yang lebih merata.

1.2 Proses Perencanaan


Perencanaan secara umum merupakan proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia. Seperti yang telak di kemukakan oleh Tjokroamidjojo (1997)
bahwa perencanaan dalam arti seluas-luasnya adalah suatu proses mempersiapkan
secara sistematis kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu;
cara mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber yang ada supaya lebih efisien
dan efektif; Penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan.
Dalam pelaksanaan proses perencanaan, pada dasarnya adalah rangkaian
kegiatan untuk mencapai tujuan keadaan lebih baik. Terdapat beberapa konsep
yang harus di lakukan agar perencanaan tersebut dapat diterapkan dalam kondisi
eksisting (nyata). Proses perencanaan terbagi menjadi tiga yaitu input, analisis, dan
output. Input dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperlukan dalam
perencanaan. Analisis dilakukan sebagai tahap lanjutan dari input data sehingga
dapat dikeluarkan hasil output berupa rencana matang (produk) berupa kebijakan,
data-data terbaru, potensi dan masalah yang telah teridentifikasi, data kompilasi dan
dasar-dasar pertimbangan yang telah dianalisis melalui metode- metode tertentu
sebelumnya. Adapun tiga unsur pokok proses perencanaan menurut Patrick Geddes
yakni:

 Input, merupakan kompilasi data yang akan diolah dari berbagai sumber
yang telah teruji kebenaran dan sesuai dengan kondisi realitanya, adapun
bentuk datanya yaitu data primer (observasi lapangan) dan data sekunder
(literatur) seperti data yang didapatkan dari internet, peta citra, dan
sebagainya.
 Analisis, merupakan metode kerja yang berfungsi untuk mengolah data yang
telah masuk sebagai input, pada proses ini akan menentukan hasil akhirnya
(output), jika terjadi kekeliruan dan tidak sesuai standar maka rencana itu
tidak dapat diteruskan kembali. Karena akan menghasilkan suatu
perencanaan yang gagal, pun pada pelaksanaannya yang gagal, maka itu
diperlukan ketelitian dalam pengolahan data tersebut.

4
5

10
 Output, merupakan hasil akhir dari pengolahan data. Proses perencanaan
yang terakhir ini adalah sebuah tindakan relevan yang terdiri dari komponen
-omponen yang saling terkait satu sama lain, menunjang kepentingan antara
satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam mengolah kebijaksanaan,
menyeimbangkan kebutuhan dan tujuan dengan memanfaatkan segala
sumber daya yang ada secara efektif dan efesien untuk menghasilkan satu
atau beberapa keputusan.

Gambar 1
Model Proses Perencanaan Geddesian-Patrick Geddes (1925)
Sumber: Modul Mata Kuliah Pengantar Proses Perencanaan

Dalam pembangunan suatu wilayah melalui perencanaan dapat dilakukan ke


dalam dua jenis perencanaan, yaitu perencanaan dari bawah ke atas (Bottom up
planning) dan perencanaan dari atas ke bawah (Top Down Planning). Bottom Up
Planning adalah perencanaan dimana masyarakat sebagai subjek sekaligus objek
perencanaan artinya lebih berperan dalam hal pemberian gagasan awal sampai
dengan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dan pemerintah berperan
sebagai fasilitator dalam serangkaian kegiatan yang diajukan. Top down planning
adalah perencanaan yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan sebagai pemberi
gagasan awal serta pemerintah berperan lebih dominan dalam mengatur jalannya
program yang berwal dari perencaan hingga proses evaluasi, dimana peran
masyarakat tidak begitu berpengaruh

1.3 Perencanaan Tata Ruang


Perencanaan merupakan proses yang kontinyu, yang menyangkut
pengambilan keputusan atau pilihan mengenai cara memanfaatkan sumberdaya
yang ada semaksimal mungkin guna mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan
(Conyer & Hill, 1984). Dalam konteks pengertian perencanaan maka produk atau
output dari perencanaan sebagai sutu proses adalah rencana, yang merupakan
rumusan kegiatan yang akan dilaksanakan secara spesifik di masa yang akan

5
6

datang, sebagai produk dari suatu proses perencanaan, rencana dapat berbentuk
sesuatu yang ingin dicapai; dan regulasi, yakni alat untuk mencapai tujuan yang
dideskripsikan. Perencanaan tata ruang secara umum sebagai proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Penataan Ruang didefinisikan sebagai suatu sistem proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang (Undang- Undang
Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 pada pasal 1 ayat 5). Pada pengertian tersebut
dijelaskan bahwa perencanaan tata ruang, berarti suatu proses menentukan struktur
ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan Rencana Tata
Ruang Wilayah. Perencanaan tata ruang ini dilakukan dengan klasifikasi wilayah
administratif yakni wilayah nasional, provinsi, kabupaten dan kota. Selain itu juga
terdapat klasifikasi perencanaan tata ruang pada kawasan khusus dan wilayah yang
memiliki nilai strategis dan memiliki kepentingan nasional. Dari hasil perencanaan
penataan ruang wilayah memiliki output atau produk yaitu Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN ANDIR

2.1 Pariwisata

6
7

Kecamatan Andir merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung


yang merupakan daerah sentra perdagangan di Kota Bandung. Terdapat
beberapa pasar tradisional di Kecamatan Andir yang merupakan daerah
tujuan berbelanja bagi masyarakat Kota Bandung maupun wisatawan
domestik maupun internasional. Sentra perdagangan utama di Kecamatan
Andir adalah kawasan perdagangan di Pasar Baru, Pasar Ciroyom, serta
Pasar Andir. Pasar Baru merupakan sentra perdagangan tekstil dan pakaian
jadi, sedangkan Pasar Ciroyom dan Pasar Andir merupakan pasar tradisional
untuk perdagangan sayur-sayuran, daging, ikan dan kebutuhan pokok
lainnya.

Keberadaan pasar tradisional yang menjadi tujuan perdagangan di


Kota Bandung ditopang oleh keberadaan hotel dan restoran yang berada di
kecamatan ini. Hotel yang berada di Kecamatan Andir sebagian besar
berlokasi di sekitar Stasiun Kereta Api Hall Bandung. Terdapat lima hotel
bintang dan sembilan hotel non bintang di Kecamatan Andir. Di Kecamatan
Andir juga banyak terdapat restoran dan rumah makan yang menunjang
kegiatan perdagangan dan aktivitas ekonomi lainnya di Kecamatan Andir.

2.2 Kondisi Fisik Kecamatan Andir


2.2.1 Kondisi Geografis
Secara geografis Kecamatan Andir memiliki bentuk wilayah datar / sebesar
100 % dari total keseluruhan luas wilayah. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah,
Kecamatan .Andir berada pada ketinggian 700 m diatas permukaan air laut. Suhu
maksimum dan minimum di Kecamatan .Andir berkisar 31-18 C, sedangkan dilihat
dari segi hujan berkisar 2020 mm/th dan jumlah hari dengan curah hujan yang
terbanyak sebesar 25 hari.
2.2.2 Ruang Lingkup Wilayah Makro
Kecamatan Andir merupakan bagian dari wilayah yang berada di sebelah
Barat Kota Bandung, Kecamatan Andir merupakan Kecamatan yang berbatasan
langsung dengan kota Cimahi, Kecamatan Andir masuk kedalam Wilayah Andir.

7
8

Luas wilayah Kecamatan Andir adalah 370,74 Ha, yang mana luas wilayah
terluas adalah Kelurahan Kebon Jeruk sebesar 79.90 Ha dan Luas wilayah terkecil
disbanding kelurahan lain adalah Kelurahan Garuda dengan luas sebesar 44,60 Ha.
Kecamatan Andir dibatasi :
 Utara : kecamatan Cicendo
 Timur : kecamatan Sumurbandung
 Selatan : kecamatan Bandung Kulon, Babakanciparay, Bojongloa
Kaler dan Astanaanyar.
 Barat : kecamatan Cimahi Selatan, Cimahi dan Bandung Kulon
Tabel 1
Luas Wilayah Kecamatan Andir Tahun 2014
Kelurahan Luas wilayah (Ha)
Cempaka 64.246
Meleber 53
Garuda 44,6
Dungus Cariang 69
Ciroyom 60
Kebon Jeruk 79,9
Total 370.74
Sumber : Kecamatan Andir Dalam Angka,2014

Kecamatan Andir berjarak 3,5 km dari Kantor Pemerintahan Kota


Bandung. Lokasi kantor Kecamatan Andir berada pada wilayah Kelurahan
Garuda. Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang jaraknya paling
jauh dari kantor Kecamatan Andir.

1 Kondisi Topografi
Kecamatan Andir terletak pada ketinggian 791 m di atas permukaan laut
(dpl). Titik tertinggi berada di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 m dpl, dan titik
terendah berada di sebelah Selatan dengan ketinggian 675 m dpl. Karena Kota
Bandung dikelilingi oleh dataran tinggi, secara tidak langsung Kecamatan Andir juga
dikelilingi dataran tinggi.

2.2.4 Penggunaan Lahan Kecamatan Andir

8
9

Kondisi Penggunaan lahan yang terdapat di Kecamatan Andir yaitu berupa


lahan terbangun dan lahan tidak terbangun. Untuk lahan terbangun terdiri dari
permukiman, peribadatan, perdagangan dan jasa. Sedangkan untuk lahan tidak
terbangun terdiri dari kebun campuran, lahan kosong, pemakaman, sawah dan
tegalan. Luasan penggunaan lahan dan persebarannya disajikan pada Tabel 2
Penggunaan Lahan Kecamatan Andir Tahun 2015

Tabel 2
Penggunaan Lahan Kecamatan Andir

No Penggunaan Luas (Ha)


1 Tanah Sawah 1,92
2 Tanah Kering 271,82
3 Tanah Basah -
4 Fasilitas Umum 97
Jumlah 370,74
Sumber : Profil Kecamatan Andir 2015

2.3 Kondisi Demografi dan Kependudukan


Sub bab ini menjelaskan mengenai demografi dan kependudukan seperti
jumlah kependudukan dan perkembangan penduduk menurut struktur usia dan
lainnya serta distribusi dan kepadatan penduduk.

2.3.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk


Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik
pertambahan maupun penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk yaitu:
 Kelahiran (natalitas)
 Kematian (mortalitas)
 Perpindahan penduduk (migrasi)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Penduduk Menurut Dr. Kartomo
mengungkapkan pengertian tentang penduduk adalah sejumlah orang yang
mendiami suatu daerah tertentu. Apabila di daerah didiami oleh banyak orang dan
menetap di sana, maka itu bisa diartikan sebagai penduduk terlepas warga negara
atau pun bukan.

9
10

2.3.2 Jumlah Penduduk


Pada tahun 2017 jumlah penduduk Kecamatan Andir sebanyak
104.595. Berdasarkan hasil data kecamatan 2017 penduduk laki-laki
sebanyak 51.465 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 53.130
jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,87 persen artinya jumlah
penduduk perempuan relative sama dengan jumlah penduduk laki-lakinya.
Kepadatan penduduknya Tahun 2017 sebanyak 28.193 jiwa per km 2.

Gambar 2.
Jumlah Penduduk dan Rasio Kelamin Kecamatan Andir
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017

Berdasarkan data kecamatan tahun 2017, kelurahan dengan jumlah


penduduk terbanyak adalah Kelurahan Maleber yaitu 23.161 jiwa atau sekitar
22,14 persen, Kelurahan Ciroyom yaitu 20.300 jiwa atau sekitar 19,41
persen, Kelurahan Campaka yaitu 17.534 jiwa atau sekitar 16,76 persen.
Sedangkan kelurahan dengan jumlah penduduk terendah adalah Kelurahan
Dunguscariang yaitu 16.783 jiwa atau sekitar 16,05 persen, Kelurahan
Kebonjeruk yaitu 15.143 jiwa atau sekitar 14,48 persen, dan Kelurahan
Garuda yaitu 11.674 atau sekitar 11,16 persen.

10
11

Gambar 3.
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Kecamatan Andir
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017
2.3.3 Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia memiliki kecenderungan
menurun. Kebijakan pemerintah untuk menekan LPP dengan adanya program
Keluarga Berencana (KB) yang diluncurkan pada tahun 1980an semakin nyata
hasilnya.

Tabel 3
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Pendukduk Kecamatan Andir
Laju Pertumbuhan Penduduk
Tahun 2013-2017
(%)
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
104.97 104.978 97.693 104.962 104.595 0 -6.94 7,44 -0,06 -0,84
8
Rata – Rata Laju Pertumbuhan
Penduduk
Sumber: Kecamatan Andir Dalam Angka Tahun 2013 – 2017
Berdasarkan tabel yang ada di atas dapat di simpulkan bahwa tabel LPP
(Laju Pertumbuhan Penduduk) berfungsi untuk mengetahui tingkat kenaikan atau
penurunan jumlah penduduk yang ada di Kecamatan tersebut. Dari data di atas
Kecamatan Andir ini pada tahun 2013 mengalami kestabilan penduduk Pada tahun

11
12

2014 dan 2015 rata-rata pada setiap desa mengalami penurunan , dikarenakan
jumlah migrasi in dan migrasi out banyak penurunan yang terlihat. Pada Tahun 2016
terlihat mengalami kenaikan penduduk, sehingga terlihat pertambahan penduduk
yang tersebar di setiap desa yang ada di Kecamatan Andir.

2.4 Kegiatan Perekonomian Wilayah


Kegiatan perekonomian di Kecamatan Andir beragam namun yang paling
dominan adalah kegiatan perdagangan dan jasa , pariwisata. Kegiatan perdagangan
dan pariwisata tersebar di seluruh yang ada di Kecamatan Andir dengan didukung
oleh infrastruktur ekonomi .
Kegiatan perekonomian membentuk pola-pola distribusi perekonomian, yakni
merupakan proses awal input dan output dalam kegiatan perekonomian. Untuk pola
distribusi perekonomian khususnya sektor Pariwisata di Kecamatan Andir
kebanyakan banyak masyarakat luar dan dalam kota yang berkujung di kecamatan
Andir , untuk menikmati atau untuk merasakan suasana Kota Bandung, ada nya
sektor pariwisata dapat meningkatan pendapatan asli desa dan menguntungkan
para perdagang sekitar, di karenakan banyak nya pengunjung yang berbelanja
sambil berliburan.

2.4.1 Ekonomi
Sentra perdagangan utama di Kecamatan Andir adalah kawasan
perdagangan di Pasar Baru , Pasar Ciroyom, serta Pasar Andir. Pasar Baru menjual
berbagai macam produk khas Kota Bandung. Mulai dari makanan, pakaian, sepatu,
tas, kain, dan aksesoris tersebar di tempat belanja favorit orang Bandung ini. Pasar
baru juga merupakan sentra perdagangan tekstil dan pakaian jadi, sedangkan Pasar
Ciroyom dan Pasar Andir merupakan pasar tradisional untuk perdagangan sayur-
sayuran, daging, ikan dan kebutuhan pokok lainnya.
Keberadaan pasar tradisional yang menjadi tujuan perdagangan di Kota
Bandung ditopang oleh keberadaan hotel dan restoran yang berada di kecamatan
ini. Hotel yang berada di Kecamatan Andir sebagian besar berlokasi di sekitar
Stasiun Kereta Api Hall Bandung. Terdapat lima hotel bintang dan sembilan hotel
non bintang di Kecamatan Andir. Di Kecamatan Andir juga banyak terdapat restoran

12
13

dan rumah makan yang menunjang kegiatan perdagangan dan aktivitas ekonomi
lainnya di Kecamatan Andir.

2.5 Kondisi Sarana Wilayah


Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kantor Kecamatan Andir
ditunjang oleh berbagai sarana. Dengan segala keterbatasan pemerintahan
berupaya untuk memberdayakan potensi yang ada agar dapat melaksanakan tugas
dengan maksimal. Berikut merupakan sarana yang dimiliki oleh Kecamatan Andir.

2.5.1 Sarana Prasarana Kecamatan


Kecamatan Andir yang sebagian wilayah terletak di tengah Kota Bandung
menjadikan daerah ini didiami oleh berbagai karakteristik budaya, yaitu budaya asli
daerah, budaya luar maupun percampuran keduanya. Sebagian lagi Kecamatan
Andir berada di daerah perbukitan sehingga semakin beragamlah karakteristik yang
ada dan ini merupakan suatu modal untuk kemajuan daerah. Hal ini berpengaruh
terhadap pembangunan dan moderenisasi berdampak jelas pada perubahan
kehidupan politik,ekonomi, social, budaya serta pertahanan dan keamanan.
Dikarenakan Kecamatan Andir merupakan kawasan pariwisata, saran dan prasarana
yang ada berupa bioskop, klab malam, dan karaoke.

Gambar 4
Jumlah Sarana Pariwisata Kecamatan Andir
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017

13
14

2.5.2 Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
Terdapat dua jenis pendidikan secara umum, yaitu pendidikan formal dan
pendidikan non formal.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk di Kecamatan
Andir yang termasuk usia sekolah (5-19 tahun) sebanyak 6.512 jiwa atau sekitar
8,99 persen dari total penduduk Kecamatan Andir. Merupakan potensi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang cukup besar bagi Kecamatan Andir.
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, ketersediaan
sarana dan prasarana pendidikan menjadi penting. Fasilitas pendidikan di
Kecamatan Andir setiap tahunnya mengalami peningkatan dari sisi ketersediannya.
Sarana yang tersedia adalah TK (RA), Sekolah Dasar (MI), Madrasah Tsanawiah,
Sekolah Menengah Umum (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pada tahun 2014 terdapat 46 TK dan RA, 38 Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah, 19 SMP ( Sekolah Menengah Pertama) yang terbagi menjadi 4 SMP
negeri yaitu SMPN 6, SMPN 23 , SMPN 32 dan SMPN 41,dan 15 SMP Swasta.

2.4.3 Jaringan Kesehatan


Di Kecamatan Andir terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang diantaranya
adalah Puskesmas, Rumah sakit, Posyandu, Praktek Dokter dan Praktek Bidan. Dari
Grafik diatas dapat diketahui bahwa di Kecamatan Andir memiliki 3 Rumah Sakit
yang berada di kelurahan Maleber yaitu RS Umum Rajawali , Kelurahan Kebon
Jeruk RS Umum Santosa dan memiliki 2 Puskesmas di Kelurahan Garuda dan di
Kelurahan Kebon Jeruk, dan 77 Posyandu yang terletak disetiap RW di kelurahan
masing-masing ( Campaka, Maleber, Garuda, Dungus Cariang , Ciroyom dan Kebon
Jeruk) , Praktek Dokter sebanyak 58 yang rata-rata terletak disetiap kelurahan.
Masing-masing kelurahan memiliki rata-rata 9 praktek dokter, di Kelurahan
Campaka sebanyak 11 praktek dokter, Kelurahan Maleber 11 praktek dokter,
Kelurahan Garuda terdapat 5 praktek dokter, di Kelurahan DungusCariang terdapat

14
15

9 praktk dokter , di Kelurahan Ciroyom 9 praktik dokter dan Kelurahan KebonJeruk


ada 13 praktik dokter . Kelurahan Kebon Jeruk memiliki lebih banyak praktek dokter
karena di Kelurahan KebonJeruk memiliki wilayah paling besar pemukiman
penduduk dibanding Kelurahan lain, sedangkan untuk Praktek Bidan terdapat 12
tempat praktek bidan yang terdapat di masing-masing kelurahan yang rata-rata
kelurahan terdapat tempat paktek bidan, yang terbanyak adalah di Kelurahan
Campaka sebanyak 4 tempat Praktek bidan dikarenakan banyak pemukiman
penduduk

2.5 Kondisi Infrastruktur


Infrastruktur merupakan fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau
dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam
penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi, dan pelayanan-
pelayanan similiar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi
(Kodoatie,R.J.,2016). Adapun dalam hal ini terdiri dari infrastruktur ekonomi
perdesaan, air minum, air limbah, drainase, jaringan listrik, jaringan komunikasi, dan
sistem persampahan.

2.5.1 Jaringan Jalan


Pasar baru merupakan salah satu kawasan pariwisata yang berada di
Kecamatan Andir. Kondisi jalan di Pasar baru terbilang padat, kondisi ini disebabkan
oleh lebar jalan yang sempit dan juga volume kendaraan yang yang berada di
wilayah ini banyak. Banyaknya angkot yang mengambil penumpang di tengah jalan
juga menyebabkan kemacetan di kawasan ini. Laahr parker yang kurang juga
membuat wisatawan yang berkunjung ke Pasar Baru membuat banyaknya mobil
yang diparkirkan dipinggir jalan yang akhirnya membuat kemacetan, Untuk lebih
jelas nya dapat di lihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 5

15
16

Pasar Baru
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

Kondisi jalan di Paskal Hyper Square pada hari biasa khususnya jam pulang
atau kerja membuat jalan di kawasan ini padat. Lebar jalan di daerah ini cukup lebar,
kemacetan juga terjadi karena pengunjung yang datang ke Paskal hyper Square.
Sedangkan pada saat kami melakukan survey daerah ini cukup lancar. Tidak adanya
kemacetan bisa diakibatkan karena wisatawan yang berkunjung ke Paskal hyper
Square berkurang karena bukan hari weekend.
Jalan –jalan yang berada di kawasan Kecamatan Andir banyak yang merupakan
jalan kelas lebar, karena lebar jalan yang luas.

Gambar 6.
Jaringan Jalan Kecamatan Andir
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

2.5.2 Kondisi Pedestrian


Kondisi pedestrian di kawasan Kecamatan Andir terbilang kurang baik.
Banyaknya pedestrian yang rusak dan tidak ada perbaikan membuat penampilan
visual dari pedestrian di Kecamatan Andir kurang baik. Banyaknya daun- daun yang
berjatuhan dan tidak dibersihkan membuat kondisi pedestrian di wilayah ini kotor.
Sampah yang berserakan juga membuat wilayah ini terlihat kurang baik.

16
17

Gambar 7
Pedestrian Kecamatan Andir
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

2.5.3 Drainase
Drainase yang tersebar di kawasan ini merupakan drainase tertutup.
Kondisi drainase tertutup yang tersebar di kawasan ini kondisinya cukup baik.

Gambar 8.
Jaringan Drainase Kecamatan Andir
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019

17
18

DAFTAR PUSTAKA

Razak, Abdur. 2013. Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu di


Kepulauan Seribu dalam https://www.neliti.com/id/publications/ diakses pada
28 April 2019 pukul 18.30.

18

Anda mungkin juga menyukai