Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PATOFISIOLOGI KOMPLIKASI

KARDIOVASKULER PADA DIABETES MILITUS

DISUSUN OLEH :
1. Diana Rizki (116018)
2. Ella Ayu H (116023)
3. Yunita Diah L (116091)

S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,higayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang patofisiologi komplikasi kardiovaskuler pada diabetes militus.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
meperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang patofisiologi komplikasi


kardovaskuler pada diabetes militus ini dapat memberikan manfaat terhadapap
pembaca.

Semarang, 10 januari 2017

Penyusun

Kelompok 2
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Diabetes berasal dari bahasa yunani yang berarti “mengalirkan/mengalihkan”
(siphon). Melitus berasal dari bahasa latin yang berarti “manis/madu”. Jadi
diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketiadaan
absolute insulin atau penurunan relatif insensitivitas sel terhadap insulin.
(Elizabeth J. Corwin,2009)
Menurut dokumen konsensus tahun 1997 oleh American Diabetes Association’s
Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus
menjabarkan ada 4 kategori utama diabetes yaitu: tipe 1 dengan karakteristik
ketiadaan insulin absolute; tipe 2 dengan resistensi insulin disertai defek sekresi
insulin; tipe 3 yang disebabkan trauma pankreatik, neoplasma; tipe 4 (diabetes
gestasional) diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes.
Diabetes memiliki 2 komplikasi yaitu akut dan kronis/jangka panjang.
Komplikasi jangka panjang diabetes melitus memberi dampak yang parah ke
sistem kardiovaskuler yaitu terjadi kerusakan makrovaskuler dan
mikrovaskuler.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan patofisiologi terjadinya komplikasi kardiovaskuler pada
diabetes melitus.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui patofisiologi terjadinya komplikasi kardiovaskuler pada
diabetes melitus.
Patofisiologi Komplikasi Kardiovaskuler pada
Diabetes Melitus

Diabetes sangat erat kaitannya dengan komplikasi pada jantung dan pembuluh darah.
Dibandingkan dengan orang yang tidak punya sakit gula, pengidap diabetes 4 kali
lipat lebih mudah terkena penyakit jantung koroner, 5 kali lebih gampang masuk ICU
lantaran serangan jantung, dan 7 kali lebih sering mengalami gagal jantung. 2/3 dari
kematian pasien diabetes disebabkan oleh komplikasi pada jantung.
Jantung adalah mesin dinamo penggerak semua sistem organ tubuh. Otot jantung
memompa darah menuju paru-paru dan seluruh tubuh, kemudian darah kembali lagi
ke jantung. Darah dari jaringan seluruh tubuh membawa karbondioksida (co2)
menuju atrium kanan, lalu kebilik jantung kanan, selanjutnya dibuang ke paru-paru.
Paru-paru mengambil oksigen (o2) mengikuti darah kembali masuk ke serambi kiri
jantung terus kebilik jantung kiri. Bilik kiri kemudian memompa darah yang kaya o2
ke seluruh tubuh, seterusnya darah dari jaringan tubuh kembali lagi keserambi kanan
jantung.
Darah dari serambi (atrium) ke bilik (ventrikel) diatur oleh klep (valve). Kerusakan
klep mengakibatkan jantung bocor sehingga darah bilik bisa kembali masuk ke
serambi yang pada orang normal tidak pernah terjadi. Akibatnya, pompa jantung
lemah, sel-sel tubuh tidak memperoleh makanan, pasien mengalami kekurangan
oksigen, sesak napas, dan bengkak. Inilah yang dinamakan gagal jantung (heart
failure).
Sel-sel tubuh juga memperoleh makanan dari darah, yang diambil dari penyerapan
lewat usus dan hati. Sampah pembuangan dari sel tubuh disalurkan oleh darah untuk
dikeluarkan ke air seni lewat ginjal dan mengalami proses pembuangan racun
(detoksifikasi) di hati.
Otot jantung bisa terus bekerja tanpa henti, karena ada makanan yang dibawakan
oleh darah lewat pembuluh darah koroner. Meskipun kecil, pembuluh koroner
memiliki peran yang amat penting. Gula darah yang tinggi atau yang terus naik turun
tidak karuan akan merusak dinding pembuluh darah. Lemak dan banyak bahan lain
akan menjadi mudah tertimbun di dinding pembuluh darah yang rusak tadi sehingga
timbulah arteriosklerosis (“pengapuran” atau penebalan dinding), yang berakhir ke
penyempitan dan penyumbatan pembuluh itu. Penyempitan pembuluh darah koroner
mengakibatkan darah yang mengangkut makanan ke otot jantung berkurang sehingga
terjadilah penyakit jantung koroner (coronary heart disease). Penyumbatan pembuluh
koroner akan membuat anda terkena serangan jantung (heart attack).

Anda mungkin juga menyukai