Penyusun:
NAMA : ANNISA PUSPITA RAHMA HAFIDZ
NIM : 1731130037
KELAS : TT 2E
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
1. TUJUAN
1. Untuk memahami teori operasi pergeseran amplitudo keying (ASK) modulasi.
2. Untuk memahami bentuk gelombang sinyal ASK modulasi.
3. Untuk melaksanakan ASK modulasi dengan menggunakan MC 1496.
4. Untuk memahami metode pengujian dan menyesuaikan ASK rangkaian modulasi.
2. TEORI DASAR
Amplitudo Shift Keying (ASK) adalah salah satu bentuk modulasi yang gelombang
pembawanya dimodulasi berdasarkan Amplitudo sinyal informasi digitalnya. Dalam sistem
modulasi ASK, simbol biner 1 direpresentasikan dengan suatu ketinggian Amplitudo tertentu
pada gelombang pembawanya. Jika sinyalnya berupa 1, maka sinyal pembawa tersebut akan
dikirimkan. Jika tidak, maka sinyal 0 yang akan dikirimkan. Dengan kata lain, munculnya
frekuensi gelombang pembawa tergantung pada ada atau tidaknya sinyal digital.
Amplitodo gelombang pembawa diswitch antara dua nilai atau lebih, biasanya on dan off
untuk sinyal-sinyal biner. Hasilnya berupa gelombang termodulasi yang terdiri atas :
• pulsa-pulsa RF atau pulsa dengan level tertentu, yang mewakili bilangan biner 1
• spasi, yang mewakili biner 0. Amplitudo Shift Keying disebut juga On-Off Keying
(OOK). Kondisi on menyatakan kode 1, sedangkan kondisi off mewakili kode 0.
Secara matematis amplitude shift keying dapat dituliskan dalam persamaan berikut Dengan
A adalah amplitudo dan fc adalah frekuensi carrier atau pembawa.
1. Lihat gambar 11 -3, R, = 1 kW atau lihat gambar DCT 11 - 1 di GOTT modul DCT-
6000-06. Mari J2 menjadi sirkuit pendek dan J3 menjadi rangk aian terbuka.
2. Biarkan dua terminal I / P menjadi sirkuit pendek dan JP1 menjadi rangkaian terbuka,
yaitu di terminal masukan sinyal data (Data I / P), masukan 0 V tegangan DC. Dengan
menggunakan osiloskop, amati pada output sinyal gelombang ASK sinyal (ASK O /
P), kemudian mencatat hasil diukur dalam tabel 11-1.
3. Biarkan dua terminal I / P menjadi sirkuit terbuka dan JP1 menjadi sirkuit pendek,
yaitu di terminal masukan sinyal data (Data I / P), masukan tegangan 5V DC. Dengan
menggunakan osiloskop, amati pada output sinyal gelombang ASK sinyal (ASK O /
P), kemudian mencatat hasil diukur dalam tabel 11-1.
4. Pada terminal input sinyal data (Data I / P), masukan 5V amplitudo, 100Hz sinyal
TTL. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada output sinyal gelombang ASK
sinyal (ASK O / P), kemudian mencatat hasil diukur dalam tabel 11-1.
5. Menurut sinyal input dalam tabel 11-1, ulangi langkah 4 dan mencatat hasil yang
diukur dalam tabel 11-1.
6. Lihat gambar 11 -3, RI = 5100 atau lihat gambar DCT 11 -1 pada GOTT modul
DCT-6000-06. Mari J2 menjadi rangkaian terbuka dan J3 menjadi sirkuit pendek.
7. Menurut sinyal input dalam tabel 11-2, ulangi langkah 2 sampai langkah 4 dan
mencatat hasil yang diukur dalam tabel 11-2.
1. Lihat gambar 11-6 atau merujuk untuk mencari DCT11-2 pada GOTT DCT-6000-06 modul.
2. Pada terminal input sinyal data (Data I / P), masukan 5 V amplitudo, 500 HzTTL sinyal. Kemudian
di terminal masukan sinyal pembawa (Carrier I / P), masukan 400 mV amplitudo dan 20
kHz frekuensi gelombang sinus.
3. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada gelombang sinyal output dari termodulasi
sinyal ASK (ASK O / P). Sesuaikan VR1 sampai sinyal tidak terjadi distorsi. Kemudian
menyesuaikan VR2 untuk menghindari asimetri sinyal. Akhirnya merekam gelombang sin yal
output dari modulator seimbang (TP1) dan ASK O / P dalam tabel 11 -3.
4. Menurut sinyal input dalam tabel 11-3, ulangi langkah 2 sampai langkah 3 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 11-3.
5. Pada terminal input sinyal data (Data I / P), masukan 5V amplitudo, 1 kHz sinyal TTL.
Kemudian di terminal masukan sinyal pembawa (Carrier I / P), masukan 400 mV amplitudo
dan 20 kHz frekuensi gelombang sinus.
6. Ikuti penyesuaian pada langkah 3, kemudian merekam gelombang sinyal output dari
modulator seimbang (TP1) dan ASK O / P dalam tabel 11-4.
7. Menurut sinyal input dalam tabel 11-4, ulangi langkah 5 hingga langkah 6 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 11 -4.
8. Pada terminal input sinyal data (Data I / P), masukan 5 V amplitudo, 1 kHz sinyal TTL.
Kemudian di terminal masukan sinyal pembawa (Carrier I / P), masukan 400 mV amplitudo
dan 100 kHz frekuensi gelombang sinus.
9. Ikuti penyesuaian pada langkah 3, kemudian merekam gelombang sinyal output dari
modulator seimbang (TP1) dan ASK O / P dalam tabel 11-5.
10. Menurut sinyal input dalam tabel 11-5, ulangi langkah 5 hingga langkah 6 dan mencatat
hasil yang diukur dalam tabel 11-5.
4. HASIL PERCOBAAN
Tabel 11-1 Diukur hasil ASK modulator dengan menggunakan 2206 IC.
Sinyal
Input 0 V (I/P SC , J1 OC) 5V (J1 SC , I/P OC)
J2 SC
J3 OC
J2 SC
J3 OC
Tabel 11-2 Diukur hasil ASK modulator dengan menggunakan 2206 IC.
Sinyal
Input 0 V (I/P SC , J1 OC) 5V (J1 SC , I/P OC)
J2 OC
J3 SC
J2 OC
J3 SC
Tabel 11-3 Diukur hasil ASK bentuk gelombang sinyal output dengan memvariasikan frekuensi sinyal
data. (Terus) (VC = 400mv. Fc = 20 kHz)
Sinyal input
Data I/P dan TP1
Vp = 5 V
fData = 1 kHz
Frekuensi
Sinyal
Data I/P dan TP1
Pembawa
50 kHz
ASK O/P
Tabel 11-5 Diukur hasil ASK bentuk gelombang sinyal output dengan memvariasikan frekuensi sinyal
pembawa.
Frekuensi
Sinyal
Data I/P dan TP1
Pembawa
400 mV
Frekuensi
Sinyal
Data I/P dan TP1
Pembawa
1V
6. KESIMPULAN
Bentuk gelombang dari sinyal ASK yaitu berupa sinyal kotak dengan merubah
amplitudo sehingga amplitudo dapat bergeser dan penguncian modulator ASK
dengan meng ”lock” frekuensi dari input dan dirubah sehingga amplitudo dapat
berubah. Dari percobaan sistem modulasi tersebut merupakan sistem modulasi yang
menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan 5V dan sinyal digital 0
sebagai suatu nilai tegangan yang bernilai 0V.