Anda di halaman 1dari 9

JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO.

1, APRIL 2016 1

PENGARUH VARIASI KECEPATAN POTONG DAN KEDALAMAN


POTONG PADA MESIN BUBUT TERHADAP TINGKAT KEKASARAN
PERMUKAAN BENDA KERJA ST 41

Oleh:
Raul, Widiyanti, Poppy
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Email: antoniuslieraul@gmail.com; widi_66@yahoo.com; poppy_phd@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan tingkat kekasaran permukaan
benda kerja hasil pembubutan pada variasi kecepatan potong mesin bubut, (2) perbedaan tingkat
kekasaran permukaan benda kerja hasil pembubutan pada variasi kedalaman potongmesin bubut,
dan (3) perbedaan tingkat kekasaran permukaan benda kerja hasil pembubutan pada variasi
kecepatan potong dan kedalaman potong mesin bubut. Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan metode eksperimental yang melibatkan beberapa variabel. Variabel tersebut
diantaranya adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah (a) variasi kecepatan
potong dan (b) kedalaman potong, sedangkan variabel terikat merupakan hasil kekasaran per-
mukaan benda kerja hasil pembubutan rata. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan:
(1) kecepatan potong berpengaruh terhadap hasil kualitas permukaan benda kerja. Semakin tinggi
kecepatan potong yang digunakan maka hasil kualitas semakin baik. Kecepatan potong yang tinggi
mengakibatkan menurunnya gaya potong dan luas penampang bidang geser, (2) pada hasil
kedalaman potong yang digunakan ada perbedaan tingkat kekasaran permukaan benda kerja.
Semakin besar kedalaman potong yang digunakan akan menyebabkan pembentukan tatal yang
akan tersambung atau kontiniu dan sebaliknya kedalaman potong yang semakin rendah, akan
menghasilkan tatal yang terputus-putus atau terpisah, (3) dalam gabungan antara kecepatan potong
dan kedalaman potong ditemukan bahwa hasil kekasaran yang paling baik (paling halus) adalah
kecepatan putar 2000 rpm pada kecepatan potong 170 m/menit dan perbandingan kedalaman
potong 0,6. Semakin tinggi kecepatan putar, kecepatan potong dan perbandingan kedalaman
potong yang besar maka nilai hasil kekasaran yang dihasilkan akan semakin rendah (halus).
Kata Kunci: kecepatan potong, kedalaman potong, kekasaran permukaan

Abstract. This research aims to know: (1) the difference of surface roughness level for work piece
of lathe product to the cutting speed variance of lathe, (2) the difference of surface roughness level
for work piece of lathe product to the cutting depth variance of lathe, and (3) the difference of
surface roughness level for work piece of lathe product to the cutting speed and depth variance of
lathe. This research was conducted by experimental method which includes many variables. The
variables were independent variable and dependent variable. Independent variable was (a) cutting
speed variance and (b) cutting depth variance. Meanwhile, dependent variable was surface
roughness of flat lathe product work piece. Based on data analysis result, it was obtained the
conclusion as follow: (1) cutting speed had influenced to the result of work piece surface quality.
The high cutting speed was used, the better quality resulted. High cutting speed caused the
decrease of cutting style and cross-sectional area of sliding surface, (2) result of depth cutting that
used in this research was the difference level of work piece surface roughness. The bigger cutting
depth was used, then it would produce continued wood shaving and contrarily the lower cutting
depth was used, then it would produce separated wood shaving, (3) in the combination between
cutting speed and cutting depth, it was found that the best roughness (the finest grinding) was
rotating speed for 2000 rpm and cutting speed for 170 m/minute and comparison of cutting depth
for 0.6. The higher rotating speed, cutting speed, and the bigger comparison of cutting depth, then
the lower roughness produced.
Keywords: cutting speed, cutting depth, surface roughness.
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 3

Pada masa kini, pengerjaan dengan mesin benda kerja tidak sesuai. Karena akan terjadi
sudah menjadi kebutuhan pada industri gesekan yang antara permukaan benda kerja
manufaktur. Mesin sudah memiliki peran jika memiliki kekasaran permukaan tinggi
utama dalam membantu manusia dalam dapat mempercepat proses keausan diantara
proses produksi, karena dengan mengguna- kedua benda pasangan.
kan mesin, pekerjaan manusia menjadi lebih Faktor-faktor yang mempengaruhi
mudah dan baik dalam segi kecepatan dan kualitas permukaan suatu benda kerja pada
hasilnya yang tentu sesuai dengan yang proses pemesinan diantaranya adalah sudut
dikehendaki. Pekerjaan yang dimaksud be- dan ketajaman pisau potong dalam proses
rupa proses pembubutan, pengefraisan, pembuatannya, variasi kecepatan potong,
pengeboran, penyekrapan dan proses-proses posisi senter, getaran mesin, perlakuan pa-
pemesinan yang lain. Pemesinan juga meru- nas yang kurang baik dan sebagainya
pakan salah satu teknologi proses produksi (Munadi, 1988: 305). Selain beberapa faktor
yang banyak dijumpai dan digunakan mulai di atas, kedalaman pemotongan mempe-
dari bengkel kecil, bidang pendidikan keju- ngaruhi tingkat kekasaran permukaan benda
ruan (SMK, Universitas, dan lain-lain) sam- kerja. Kalpakjian Serope dan Schmid R.
pai industri pembuatan komponen-kompo- Steven (2002) mengatakan bahwa parameter
nen mesin. yang sangat menentukan kekasaran permu-
Proses pemesinan yang biasanya digu- kaan adalah kedalaman pemakanan (depth
nakan dalam proses produksi membutuhkan of cut), laju pemakanan (feed rate) dan
ketelitian yang tinggi untuk mendapatkan kecepatan potong. Demikian pula Rochim,
hasil yang baik. Ketelitian, kepresisian dan (1993) bahwa hasil komponen proses
kualitas permukaan menjadi prioritas utama pembubutan terutama kekasaran permukaan
yang menjadi acuan dalam pengerjaan da- sangat dipengaruhi oleh sudut potong pahat,
lam proses pemesinan. Hasil permukaan kecepatan makan (feeding), kecepatan po-
benda kerja yang baik salah satu yang di- tong (cutting speed), kedalaman pemoto-
harapkan dari setiap pengerjaan. Tingkat ngan (depth of cut) dan lain-lain.
kepresisian dan kekasaran permukaan benda Pendingin juga tidak dapat lepas dari
kerja yang dihasilkan harus sesuai dengan proses pemesinan, selain sebagai pendingin
kebutuhan. Semakin tinggi tingkat kualitas dan kestabilan suhu dan kekerasan benda
permukaan benda kerja semakin tinggi pula kerja maupun pahat. Semakin panas suhu
tingkat kepresisiannya. Pada tingkat keka- pahat bubut dan benda kerja sangat
saran permukaan salah satunya merupakan berpengaruh pada kualitas kekasaran per-
faktor utama untuk evaluasi produk dapat mukaan benda kerja. Pada penelitian sebe-
diterima atau tidak baik oleh pengerja lumnya yang dilakukan oleh Ichlas dan
sendiri (operator), instansi/perusahaan mau- Andriyanto (Ichlas Nur dan Andriyanto,
pun konsumen. Kekasaran permukaan yang 2009) bahwa kekasaran permukaan sangat-
tinggi akan mengakibatkan kinerja kompo- lah dipengaruhi oleh kecepatan makan dan
nen pasangan produk yang dihasilkan akan kecepatan potong begitu juga penelitian
terganggu. Misalnya pada saat pemanfaatan- yang sudah dilakukan oleh Suardy (Suardy,
nya dapat minimbulkan keausan pada 2008) bahwa pada proses pemesinan cairan
komponen pasangannya jika permukaan pendingin juga berpengaruh pada kualitas
4 Raul, Widiyanti, Poppy, Pengaruh Variasi Kecepatan Potong...

kekasaran permukaan benda kerja. Jika Anova dan univariate analysis of variance.
pendingin yang digunakan tingkat penyerap- Pengujian ini merupakan salah satu uji
an panasnya baik maka hasil permukaan statistik parametrik yang berfungsi untuk
benda kerja akan semakin baik dan sebalik- membandingkan beberapa kelompok sampel
nya jika tingkat penyerapan panas pada dengan satu kali pengujian (Wendhi, 2012).
pendingin kurang baik maka hasil permuka- Tujuan menggunkan uji ini adalah untuk
an benda kerja akan kurang baik. mengetahui perbedaan tingkat kekasaran
Penelitian tentang kualitas kekasaran permukaan benda kerja hasil pembubutan
permukaan benda kerja hasil pemesinan pada variasi kecepatan potong dan keda-
sudah sering dilakukan orang seperti halnya laman potong mesin bubut.
yang dilakukan oleh Ichlas Nur dan
Andriyanto, 2009 dan Suardy, 2008 bah- HASIL DAN PEMBAHASAN
wasanya kekasaran pemukaan salah satunya
Perbedaan Tingkat Kekasaran Permuka-
adalah dipengaruhi oleh kecepatan makan,
an Benda Kerja Hasil Pembubutan pada
kecepatan potong dan media pendinginnya.
Variasi Kecepatan Potong
Hal ini dilakukan untuk memperbaiki lagi
tingkat kualitas permukaan suatu benda Dari hasil penelitian yang diperoleh
kerja dalam proses pemesinan. bahwasanya kecepatan potong berpengaruh
terhadap hasil kualitas permukaan benda
METODE kerja. Ada perbedaan hasil tingkat kekasaran
Penelitian ini menggunakan metode permukaan pada variasi kecepatan potong.
eksperimental yang melibatkan beberapa Semakin tinggi kecepatan potong yang
variabel, variabel tersebut yaitu variabel digunakan maka hasil kualitas semakin baik.
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dalam Kecepatan potong yang tinggi mengaki-
penelitian ini variabel bebas adalah variasi batkan menurunnya gaya potong dan luas
kecepatan potong (X1) dan kedalaman penampang bidang geser. Pada saat putaran
potong (X2), sedangkan variabel terikat spindel tinggi maka kecepatan potong juga
adalah kekasaran permukaan benda kerja akan ikut tinggi pula dan mengakibatkan
hasil pembubutan rata (Y) dan variabel luas penampang semakin sempit, penyem-
kontrolnya gerak makan (feed). pitan luas penampang yang dihasilkan akan
Secara umum, desain penelitian dapat berpengaruh semakin baik hasil kualitas
dilihat pada Tabel 1 berikut. permukaan. Disini sudah terlihat bahwasan-
nya pada variasi kecepatan putar dan
Tabel 1 Desain Penelitian kecepatan potong ada perbedaan kualitas
Kedalaman Potong (X2) permukaan.
Kecepatan 0.2 0.4 0.6 Pada variasi kecepatan potong yang
Potong( )
(X1) digunakan ini terdapat perbedaan tingkat
110 m/min    kekasaran yang jelas sehingga hasil yang
140 m/min    diperoleh dari kekasaran permukaan yang
170 m/min   
paling rendah adalah dengan menggunakan
kecepatan putar 2000 rpm pada kecepatan
Analisis data yang digunakan dalam
potong 170 m/menit, namun ketika variasi
penelitian ini adalah uji statistik analisis
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 5

kecepatan potong dan putar menggunakan patan potong ditentukan berdasarkan bahan
parameter yang lebih rendah, hasil keka- benda kerja dan pahat (Widarto, 2008).
sarannya bertambah menjadi lebih tinggi. Kualitas permukaan salah satunya
Kondisi variasi kecepatan potong dan putar dipengaruhi oleh kecepatan potong karena
memiliki keterbatasan, artinya semakin ting- gaya potong mengalami penurunan dengan
gi kecepatan potong dan putar yang diguna- semakin besar nilai kecepatan potong. Per-
kan maka akan dapat mengakibatkan pe- nyataan ini sesuai dengan teori (Rochim,
nyempitan luas penampang pemakanan dan 1993) yaitu semakin besar nilai kecepatan
penurunan gaya potong. Penyempitan luas potong maka gaya potong akan mengalami
penampang pemakanan dan penurunan gaya penurunan.
potong akan berpengaruh terhadap kualitas Semakin tinggi kecepatan potong akan
permukaan. Hal ini diperkuat dengan adanya berdampak juga pada penurunan rasio pe-
pernyataan Setiyana (2005: 23) bahwa mampatan geram. Hal ini karena kecepatan
kecepatan potong yang tinggi akan me- potong yang tinggi justru akan menurunkan
nurunkan rasio pemampatan geram dan gaya pemotongan. Menurunnya gaya pe-
penyempitan luas penampang pemakanan. motongan akan berpengaruh terhadap penu-
Pemampatan geram dan penyempitan luas runan luas penampang bidang geser. Dengan
penampang pemakanan berpengaruh pada demikian kecepatan potong yang tinggi akan
kualitas permukaan. menurunkan gaya pemotongan. Gaya pemo-
Parameter yang sangat menentukan tongan akan berpengaruh pada kualitas per-
kekasaran permukaan adalah kedalaman pe- mukaan benda kerja. Rasio pemampatan ge-
makanan (depth of cut), laju pemakanan ram sendiri merupakan perbandingan tebal
(feed rate) dan kecepatan potong (Kal- geram yang dihasilkan dengan tebal geram
pakjian dan Schmid R. Steven, 2002). Roc- mula-mula (Setiyana, 2005). Hal tersebut
him (1993) mengatakan juga bahwa hasil sesuai dengan pernyataan Rochim. Semakin
komponen proses pembubutan terutama tinggi kecepatan potong maka gaya potong
kekasaran permukaan sangat dipengaruhi akan mengalami penurunan.
oleh sudut potong pahat, kecepatan makan
(feeding), kecepatan potong (cutting speed),
tebal geram (depth of cut) dan lain-lain.
Kecepatan putar (n) (speed) selalu
dihubungkan dengan spindel (sumbu utama)
dan benda kerja. Karena kecepatan putar
diekspresikan sebagai putaran per menit
(revolutions per minute/ rpm), hal ini meng-
gambarkan kecepatan putarannya. Akan
tetapi yang diutamakan dalam proses bubut Gambar 2 Gaya-Gaya PadaUjung Pahat Mesin
adalah kecepatan potong (Cutting speed atau Bubut (Sumber: Nafsan Upara, 262)
Cs) atau kecepatan benda kerja yang dilalui
Menurut Syamsir (1989) juga me-
oleh pahat/ keliling benda kerja. Pada
ngatakan bahwa kualitas permukaan potong
dasarnya pada waktu proses bubut kece-
tergantung pada kondisi pemotongan,
missalnya kecepatan potong rendah dengan
6 Raul, Widiyanti, Poppy, Pengaruh Variasi Kecepatan Potong...

feed dan depth of cut yang besar akan meng- Temuan pada penelitian ini menjelas-
hasilkan permukaan kasar (roughing) se- kan bahwa adanya pengaruh kedalaman
baliknya kecepatan potong tinggi dengan potong terhadap hasil kekasaran. Artinya
feed dan depth of cut kecil menghasilkan pada variasi kedalaman potong yang diguna-
permukaan yang halus. Pernyataan tersebut kan ini terdapat perbedaan kekasaran yang
sejalan dengan hasil penelitian yang sudah jelas. Kalpakjian dan Schmid R. Steven
dilakukan. (2002) mengatakan bahwa parameter yang
Hasil penelitian terdahulu dari sangat menentukan kekasaran permukaan
Ganjar (2005) juga menyatakan bahwasanya adalah kedalaman pemakanan (potong)
kecepatan potong, laju pemakanan, keke- (depth of cut), laju pemakanan (feed rate)
rasan benda kerja dan kedalaman pemo- dan kecepatan potong.
tongan secara statistik mempunyai pengaruh Hal ini dimungkinkan pada penelitian
yang signifikan terhadap kekasaran per- yang dilakukan, penggunaan kedalaman po-
mukaan. Kecepatan potong dan laju pema- tong yang berbeda ketebalannya. Yaitu
kanan serta kecepatan potong dan keda- menggunakan kedalaman potong 0,2 mm,
laman pemotongan juga tampak berpe- 0,4 mm, dan 0,6 mm. Penelitian ini men-
ngaruh. Secara khusus ditemukan bahwa dapatkan hasil bahwa perbedaan tingkat
kecepatan putar 2000 rpm pada kecepatan ketebalan menghasilkan kekasaran yang
potong 170 m/menit menghasilkan keka- berbeda pula.
saran permukaan yang lebih baik diban-
dingkan kecepatan putar 920 rpm pada kece- Perbedaan Tingkat Kekasaran Permuka-
patan potong 110 m/menit. Dapat dilihat an Benda Kerja Hasil Pembubutan pada
pada hasil penelitian yang didapatkan bah- Variasi Kecepatan Potong dan Kedalam-
wasanya semakin naik variabel kecepatan an Potong
potong maka semakin baik kualitas permu- Dalam penelitian ini kecepatan po-
kaan yang dihasilkan. tong/putar disesuaikan dengan tebel kece-
patan putar pada jenis mesin yang digu-
Perbedaan Tingkat Kekasaran Permuka- nakan, yaitu mesin bubut merk ANNN
an Benda Kerja Hasil Pembubutan pada YANG MACHINERY dengan model DV-
Variasi Kedalaman Potong 410X1100G dan kedalaman potong yang
Tiga parameter utama pada setiap pro- bervariasi.
ses bubut adalah kecepatan putar spindel Dimana menghasilkan data hasil
(speed), gerak makan (feed) dan kedalaman eksperimen diambil berdasarkan prosedur
potong (depth of cut). Faktor yang lain yang telah direncanakan sesuai pada Bab III.
seperti bahan benda kerja dan jenis pahat Pengambilan data dilakukan di Laborato-
sebenarnya juga memiliki pengaruh yang rium Jurusan Teknik Mesin Universitas Ne-
cukup besar, tetapi tiga parameter di atas geri Malang dengan menggunakan Surface
adalah bagian yang dapat diatur oleh Roughness Table. Hasil ditulis dalam bentuk
operator langsung pada mesin bubut. Oleh nilai rata-rata kekasaran permukaan, karena
karena itu penelitian ini menggunakan pada pengukuran satu spesimen dilakukan 3
variasi dari salah satu parameter dari potong kali pengukuran agar data yang diperoleh
diatas, yakni kedalaman potong. lebih akurat. Data yang di ambil adalah hasil
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 7

pengukuran tingkat kekasaran permukaan 2500 rpm dan 3250 rpm angka kekasaran
untuk variabel kecepatan putar, kecepatan permukaan semakin menurun seiring dengan
potong dan kedalaman potong hasil bubut kedalaman pemotongan. Hal ini serupa de-
rata dengan mengambil rata-ratanya. Hasil ngan penelitian yang telah dilakukan, bahwa
nilai rata-rata kekasaran yang diperoleh adanya pengaruh kecepatan potong dan
dapat dilihat pada tabel berikut. kedalaman potong pada mesin bubut ter-
hadap hasil kekasaran. Artinya pada variasi
Tabel 1 Nilai Rata-Rata Kekasaran Permukaan
kecepatan potong dan kedalaman potong
Benda Kerja Variasi Kecepatan Potong
Dengan Kedalaman Potong
yang digunakan ini terdapat perbedaan
tingkat kekasaran.
Kedalaman Potong
Kecepatan 0,2 m/min 0,4 m/min 0,6 m/min
Potong PENUTUP
( ) ( ) ( )
( )
110 m/min 5,794 5,623 6,199 Kesimpulan
140 m/min 4,907 4,114 2,949
170 m/min 3,612 3,358 2,784 Dari hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil
Pada Tabel 1 di atas telah diketahui penelitian yang diperoleh bahwasanya ke-
nilai rata-rata kekasaran permukaan baja ST cepatan potong berpengaruh terhadap hasil
41 yang sudah didapatkan. Berdasarkan data kualitas permukaan benda kerja. Ada per-
tesebut diketahui bahwa kecepatan potong bedaan tingkat kekasaran permukaan hasil
170 m/min memiliki nilai rata-rata tingkat pembubutan pada variasi kecepatan potong.
kekasaran yang paling rendah (3,251 ), Semakin tinggi kecepatan potong yang
serta nilai rata-rata kedalaman potong yang digunakan maka hasil kualitas semakin baik.
paling rendah yaitu 0,2 mm (4,771 ), Kecepatan potong yang tinggi mengakibat-
sedangkan hasil rata-rata kekasaran yang kan menurunnya gaya potong dan luas
paling tinggi terdapat pada kecepatan penampang bidang geser. Pada saat putaran
potong 110 m/min (5,772 ), serta nilai spindel tinggi maka kecepatan potong akan
rata-rata kekasaran yang paling tinggi pada sejalan dan mengakibatkan luas penampang
kedalaman potong 0,6 mm (3,977 ). semakin sempit, penyempitan luas penam-
Menurut Pragnesh (2012) laju pema- pang yang dihasilkan akan berpengaruh se-
kanan adalah hal yang sangat berpengaruh makin baik hasil kualitas permukaan. Sepe-
terhadap kekasaran permukaan dibanding- rti yang diketahui bahwa pada kecepatan
kan kedalaman potong dan kecepatan po- potong 170 m/min menghasilkan tingkat
tong. Sudhansu (2013) mengatakan bahwa kekasaran paling rendah, yakni 2,784 .
kecepatan potong saja yang merupakan hal Pada hasil kedalaman potong yang
yang sangat berpengaruh terhadap kekasaran digunakan ada perbedaan tingkat kekasaran
permukaan, sedangkan kedalaman potong permukaan benda kerja. Semakin besar
tidak berpengaruh terhadap kekasaran per- kedalaman potong yang digunakan akan
mukaan. Hal ini dibuktikan dengan meng- menyebabkan pembentukan tatal yang akan
gunakan Design of Experiment (DOE). tersambung atau kontiniu dan sebaliknya
Demikian pula dengan Natarajan (2011) kedalaman potong yang semakin rendah,
yang mengatakan bahwa pada kecepatan akan menghasilkan tatal yang terputus-putus
8 Raul, Widiyanti, Poppy, Pengaruh Variasi Kecepatan Potong...

atau terpisah. Kedua hal ini mengakibatkan semakin kecilnya gaya pemotongan dan
perbedaan tingkat kekasaran permukaan tidak putusnya tatal pada proses pembu-
benda kerja yang bergantung pada kecepat- butan yang berpengaruh pada tingkat keka-
an potong dan juga dapat dipengaruhi oleh saran permukaan benda kerja.
jenis bahan benda kerja dan bahan alat
potong yang digunakan. Seperti yang terjadi Saran
pada proses pembubutan dengan mengguna-
Praktisi
kan kedalaman potong 0,6 m menghasilkan
tingkat kekasaran paling rendah, yakni Untuk praktisi jika melakukan proses
2,784 . pemesinan khususnya pembubutan, hasil
Dalam gabungan antara kecepatan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan
potong dan kedalaman potong ditemukan untuk mendapatkan hasil kualitas permuka-
bahwa hasil kekasaran yang paling baik an benda kerja yang lebih baik dengan
(paling halus) adalah kecepatan putar 2000 memperhatikan faktor-faktor pemilihan dan
rpm pada kecepatan potong 170 m/menit penyesuaian jenis material benda kerja, alat
dan perbandingan kedalaman potong 0,6. (pahat) potong, parameter pemotongan seta
Dari hasil pengukuran didapatkan dengan variabel kontrol seperti gerak makan, cairan
menggunakan kecepatan potong yang ren- pendingin dan sudut pahat yang disesuaikan
dah dan kedalaman potong yang besar dengan kebutuhan pemesinan seperti yang
menghasilkan kualitas permukaan yang telah digunakan pada penelitian ini.
kurang baik karena karena mengakibatkan
gaya pemotongan dan beban pemotongan Akademisi
yang menjadi tinggi. Semakin tinggi gaya Untuk akademisi yang ingin melanjut-
dan beban pemotongan yang terjadi maka kan, mengembangkan atau melakukan pene-
hasil dari permukaan akan semakin tidak litian yang serupa dengan penelitian ini,
baik. Semakin tinggi kecepatan putar, ke- semoga materi dan hasil dari penelitian ini
cepatan potong dan perbandingan keda- dapat bermanfaat dengan dijadikan sebagai
laman potong yang besar maka nilai hasil referensi tambahan untuk mendapatkan hasil
kekasaran yang dihasilkan akan semakin yang lebih baik lagi penelitian ini.
rendah (halus) karena disebabkan oleh

DAFTAR RUJUKAN
Ichlas Nur & Andriyanto. 2009. Pengaruh Kiswanto, Ganjar. 2005. Pengaruh Parame-
Variabel Pemotongan Terhadap Ku- ter Pemesinan Terhadap Kualitas Per-
alitas Permukaan. Produk dalam Me- mukaan Baja DF-3 (AISI 01) Yang Di-
ningkatkan Produktifitas. Poiteknik keraskan, Jurnal Teknologi Edisi No.
Negeri Padang. (Online). diakses 27 3. ISSN 0215-1685. (Online), (http://
maret 2014. www.scribd.com/document_download
s/direct/25351973?extension=pdf&ft=
Kalpakjian, Serope and Scmid R Steven.
1368424489&lt=1368428099&user_i
2002. Manufacturing Engineering and
d=95387972&uahk=GrqiGWVOeyJx
Technologi Fourth edition. London:
4XIsQx738+4VVSE), diakses 11
Prentice Hall.
April 2014.
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 9

Muin, Syamsir, A. 1989. Dasar-dasar pe- Setiyana, Budi. 2005. Pengaruh Kecepatan
rancangan perkakas dan mesin per- Potong Pada Proses Pemesinan
kakas. Jakarta: Rajawali. Kecepatan Tinggi Terhadap Geome-
trid dan kekerasan Geram Untuk
Munadi, Sudji. 1988. Dasar-dasar Metro-
beberapa Geram dengan Variasi Nilai
logi. Jakarta: Proyek Pengembangan
Kekuatan Tarik. (Online), (http://
Lembaga Pendidikan Tenaga Pendi-
eprints.undip.ac.id/1662/1/pengaruh_k
dikan.
ecepatan_potong_pada_proses_pemesi
Natarajan, dkk. 2011. Investigation of Cut- nan_kecepatan_tinggi_doc.pdf)
ting Parameters of Surface Roughness diakses 25 april 2014.
for a Non-Fereous Material Using Ar-
Suardy. 2008. Analisis kekasaran Permuka-
tificial Neural Network in CNC Turn-
an hasil pembubutan pada baja St 42
ing. (Online), (http://www.academic-
menggunakan cairan pendingin sinte-
journals.org/jmer) diakses 15 Juli
tik dan semi sintetik. (Online),
2014.
(http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/
Patel, Pragnesh. R. 2012. Effect of Machi- 72087176_0216-4582.pdf) diakses 4
ning Parameters on Roughness and maret 2014.
Power Consumption for 6063 al Alloy
Sudhansu, dkk. 2013. Effect of Machining
TiC Composites (MMCs). (Online),
on Surface Roughness in Machining of
(www.ijera.com) diakses 15 Juli 2014.
Hardened AISI 4340 Steel Using
Prayogo, Wendhi. 2012. Pengaruh Variasi Coated Carbides Inserts. (Online),
Sudut Potong Dan Sudut Buang Pahat (http://www.issr-journals.org/ijias/)
Baja Assab Asp 23/Vanadis 23 Terha- diakses 15 Juli 2014.
dap Tingkat Kualitas Permukaan Ben-
Upara, Nafsan. Tanpa Tahun. Pemotongan
da Kerja. Skripsi tidak diterbitkan.
Logam. (Online), (http://dc390.4sha-
Malang: Universitas Negeri Malang.
red.com/doc/Isga7MzQ/preview.html)
Rochim, Taufiq. 1993. Teori & Teknologi diakses 15 April 2014.
Proses Permesinan. Jakarta: Higher
Widarto, dkk. 2008. (BSE) Teknik Mesin
Education Development Support Pro-
(Jilid 1). Jakarta: Direktorat Pembina-
ject.
an Sekolah Menengah Kejuruan.
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai