PENGERTIAN
• Roda gigi mentransmisikan daya dan/atau gerakan putar dari
satu poros ke poros yg lain. Tidak terdapat slip sehingga rasio
kecepatan dari sistem dapat dipertahankan.
PENGERTIAN
Pertimbangan Disain RG
Data yg dibutuhkan guna mendisain roda gigi:
1. Daya yg ditransmisikan.
2. Kecepatan gear penggerak.
3. Kecepatan gear yg digerakkan atau rasio kecepatan.
4. Jarak pusat.
Hal lain yg perlu diperhatikan:
• Kekuatan gigi.
• Ketahanan aus material roda gigi.
• Kelurusan rg (alignment) dan defleksi pd poros yg mungkin timbul.
• kekuatan terhadap lenturan dan tekanan
• Pelumasan (lubrication)
Jenis kerusakan:
Patah
Aus
Berlubang
Tergores permukaannya
KLASIFIKASI RODA GIGI
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Berdasarkan posisi sumbu dari poros
• Parallel,
• Sumbu poros adalah paralel, roda gigi ini disebut dengan
spur gear (gigi sejajar sumbu poros).
• Spur gear yang memiliki gigi membentuk sudut (tak sejajar
sumbu poros disebut helical gear)
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Intersecting
• Sumbu poros tidak sejajar dengan poros yang lain tetapi
membentuk sudut atau garis maya, sumbu poros akan
berpotongan pada satu titik. Roda Gigi jenis ini disebut
dengan bevel gear atau helical bevel gear.
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Berdasarkan kecepatan roda gigi
• Kecepatan rendah (3 m/dt)
• Kecepatan sedang (3 –15 m/dt)
• Kecepatan tinggi (>15 m/dt).
• Berdasarkan tipe roda gigi
• Roda gigi eksternal
• Roda Gigi dari dua poros bersinggungan pada bagian luar
gigi. Bagian roda gigi yg besar disebut spur wheel dan
roda gigi yg kecil disebut dengan pinion.
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Roda gigi internal
• Roda Gigi dari dua buah poros saling bersinggungan pada
bagian dalam. Roda gigi yang besar disebut dengan annular
gear dan yg kecil dengan pinion.
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Roda gigi Planetary
• Roda Gigi dari dua buah poros dimana dalam arah transmisi
putaran poros output lebih rendah dari input, atau
sebaliknya arah transmisi diubah.
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Rack and pinion
• Roda Gigi dari sebuah poros bersinggungan baik eksternal
atau internal dengan rg dalam garis lurus (straight line).
KLASIFIKASI RODA GIGI
CONTOH APLIKASI
KLASIFIKASI RODA GIGI
• Berdasarkan posisi gigi pada permukaan roda gigi
• Straight (lurus)
• Inclined (menyudut)
• curved (kurva)
KLASIFIKASI RODA GIGI
NOMENKLATUR RODA GIGI
NOMENKLATUR RODA GIGI
NOMENKLATUR RODA GIGI
• Pitch circle
• Lingkaran imajiner yg oleh aksi putar, akan memberi gerak
yg sama pada rg. Lingkaran pitch circle disebut dengan pitch
diameter. Ukuran rg biasanya dispesifikasikan oleh pitch
circle diameter.
• Pitch point
• Titik kontak antara dua lingkaran pitch.
• Pitch surface
• Permukaan rolling, terjadinya kontak.
• Addendum
• Jarak radial gigi dari pitch circle ke bagian atas gigi.
• Dedendum
• Jarak radial gigi dari pitch circle ke bagian bawah gigi
NOMENKLATUR RODA GIGI
• Circular pitch
• Jarak bagi lingkaran, yg diukur dari titik satu gigi pada pitch
circle ke gigi berikutnya, disimbolkan dengan pc.
dimana D = diameter pitch circle .D
pc
T = Jumlah gigi pada roda. T
• Pressure angle
• Sudut yang dibentuk oleh dua buah gigi rg pada pitch
point, disimbolkan dengan terletak antara 14,5 – 20.
• Diametral pitch
• Rasio jumlah gigi thd diameter pitch circle, disimbolkan
dengan pd. T
pd
D pc
NOMENKLATUR RODA GIGI
• Modul
• Rasio dari pitch circle diameter thd jumlah gigi,
disimbolkan dengan m.
• Clearance
• Jarak radial dari puncak gigi ke gigi bagian bawah.
• Total depth
• Jumlah addendum dan dedendum.
• Tooth thickness
• Lebar gigi diukur sepanjang pitch circle.
• Top land
• Permukaan atas gigi
• Flank
• Permukaan gigi dibawah permukaan pitch
BENTUK GIGI INVOLUT
• Sebagian besar bentuk roda gigi adalah involut.
• Involut merupakan salah satu bentuk geometri yang di
sebut conjugate curve
2. 14 ½o Full-Depth Involute
3. 14 ½o Composite system
Data Akhir :
Modul Pahat (m), Sudut Tekanan Pahat (σ)
Jumlah Gigi (Z1 & Z2), Jarak Sumbu Poros (α)
Diameter Luar (dk1 & dk2), Lebar Gigi (b) STOP / END
Material Gigi & Poros
Diameter Poros (ds1 & ds2)
Latihan Soal 1
Roda Gigi Lurus Standart
Rencanakanlah roda gigi lurus dengan data input sbb:
Daya yang ditransmisikan 15 (P) PS
Putaran poros penggerak (n1) 1450 rpm
Perbandingan reduksi (i) ± 4.0
Jarak sumbu poros (a) ± 200mm
Sudut tekan pahat (α0) 200
Bahan Gear FC30 & Bahan Pinion S35C
Perencanaan Roda Gigi Kerucut Lurus
START
belakang (Co)(mm)
z1 2
x1 0 , 46 1
z2
Faktor perubahan kepala x1, x2 x 2 x1
hk1 (1 x1) m
Tinggi kepala (hk1, hk2)(mm) hk 2 (1 X 1) m
Tinggi kaki (hf1, hf2)(mm) hf 1 (1 x1) m ck
Kedalaman gigi penuh (H)(mm)
hf 2 (1 x1) m ck
H 2 m ck
Sudut kepala (Ѳk1, Ѳk2) 1
Sudut kaki (Ѳf1, Ѳf2) k tan ( hk / R )
Sudut puncak kepala (δk1, δk2) f tan 1 ( hf / R )
Sudut kerucut kaki (δf1, δf2) k k
f f
Diameter lingkaran kepala
dk d 2 hk cos
(dk1, dk2) (mm)
Jarak anatar puncak gigi luar X ( d / 2 ) hk sin
(X1, X2) (mm) s1 ( 0 , 5 2 x1 tan 0 ) m
Tebal lingkar gigi (S1, S2) (mm) s 2 ( 0 , 5 2 x1 tan 0 ) m
Data Akhir :
Modul (m), Sudut Tekanan(α)
Jumlah Gigi (Z1&2), Sudut Kerucut Jarak Bagi
(δ1&2), Lebar Sisi (b), Dia Lingkaran Jarak Bagi
(d1&2), Dia Lingkaran Kepala (dk1), Jarak Antar
STOP / END
Puncak Luar (X1&2), Sudut Kerucut Kepala
(δk1&2), Sudut Kerucut Kaki (δf1&2), Bahan
Roda Gigi Dan Perlakuan Panas
Latihan Soal 2
Roda Gigi Kerucut Lurus
Rencanakanlah roda gigi kerucut lurus dengan data input sbb:
Daya yang ditransmisikan (P) 7,3 kW
Putaran pinion (n1) 1000 rpm
Perbandingan putaran (i) 3 - 3.1
Sudut poros (Σ) 900
Jarak bagi diametral pada ujung luar (p) 5
Sudut tekan (α0)200
Sisi kerucut (R) 130 mm
Bahan Gear S35C
Perencanaan Roda Gigi Cacing Silinder
START
W . fc . D
Ws
Beban statis gigi (Ws) (kg) d2
Beban tangensial (Ft) (kg) 102. Pm . 4
Ft
. d 2. nD
60.1000
F min ≥ Ft ≥ Ws
Jika tidak sesuai cek ke bagian 1,2,3
Data Akhir :
Jumlah ulir gigi cacing (Z1)
Jumlah gigi roda cacing (Z2)
Modul normal (mn)
Sudut kisar (ƴ) STOP / END
Bahan cacing dan roda cacing
Proporsi cacing dan roda cacing
(d1,d2,b,Φ)
Latihan Soal 3
Roda Gigi Cacing Silinder
Rencanakanlah pasangan roda gigi cacing dengan data input sbb:
Beban Gulung (W) 6000 kg
Kecepatan Gulung (V) 4,8 m/min
Diameter Derek (D) 1300 mm
Efisiensi Mekanis (η)
η1 = 95%; η2= 92%; η3=85%; η4=57%
Jarak Sumbu Poros (C) 800 mm
Perbandingan reduksi (i) 40
Sudut Kisar (ƴ) 80