KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
PRIMA INTI MEDIKA
2018
PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT PRIMA INTI MEDIKA
I. PENDAHULUAN
Masyarakat saat ini sangat kritis terhadap pelayanan kesehatan, karena
pengetahuan masyarakat tentang dunia kesehatan semakin meningkat. Hal ini disebabkan
karena arus informasi media cetak, elektronik dan internet menimbulkan tingginya
harapan pasien akan kepuasan pelayanan rumah sakit. Selain dari itu dengan banyaknya
pertumbuhan rumah sakit, pasien memiliki banyak pilihan dalam menentukan rumah sakit.
Rumah sakit harus mampu bersaing agar pasien dan keluarganya merasa aman nyaman
dan puas terhadap pelayanan yang diterimanya. Salah satu strategi yang paling tepat untuk
mengimbangi hal tersebut adalah melalui pendekatan mutu pelayanan yang harus
dilaksanakan secara terpadu, berkelanjutan dan menyeluruh sehingga stake holder maupun
masyarakat yang membutuhkan, mendapatkan kepuasan dan memenuhi harapannya.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima
isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu : keselamatan
pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien
dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Ke lima aspek keselamatan tersebut sangatlah penting
untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan institusi rumah
sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas
utama untuk dilaksanakan, dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra rumah sakit.
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
1
II. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Rumah sakit harus memiliki sumber daya
manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang
menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien di semua tingkatan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian
akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan
proses. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standar dan prosedur
yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipicu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan
memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan
untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen mutu
pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa
mengukur hasil kinerja rumah sakit tidak dapat diketahui apakah input dan proses yang
baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator rumah sakit disusun bertujuan
mengukur kinerja rumah sakit serta nyata sesuai standar yang ditetapkan.
Di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti Medika upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien telah dilaksanakan dengan berbagai cara, baik mengikuti akreditasi rumah sakit dari
Komisi Akreditasi Rumah Sakit maupun WHO serta standar lainnya.
Dengan dilaksanakannya standarisasi mutu pelayanan, diharapkan mutu dapat terus
dikontrol (quality control) dan dikendalikan yang sangat diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pasien rumah sakit. Untuk itu diperlukan suatu Pedoman Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dalam rangka pelayanan yang akan menjelaskan prinsip mutu
pelayanan, langkah pelaksanaannya, penentuan indikator, penilaian, dsb. Pemanfaatan
pedoman ini akan melibatkan seluruh unit kerja di bidang/bagian dalam mengendalikan
dan meningkatkan pengelolaan mutu secara terpadu.
2
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Tercapainya kepuasan, harapan dan kebutuhan pasien terhadap pelayanan
rumah sakit.
b. Tujuan Khusus:
1. Terselenggaranya upaya peningkatan mutu yang menunjang keselamatan
pasien.
2. Terselenggaranya pelayanan sesuai dengan standar profesi.
3. Tercapainya profesionalisme dalam mutu pelayanan.
4. Tercapainya indikator mutu.
5. Terselenggaranya survei yang berkaitan dengan mutu.
IV. PENGERTIAN
A. KONSEP DASAR UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH
SAKIT PRIMA INTI MEDIKA
Agar upaya peningkatan mutu di Rumah Sakit Prima Inti Medika dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya kesatuan bahasa tentang konsep dasar
upaya peningkatan mutu pelayanan.
1. Pengertian mutu
Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa pengertian yang
secara sederhana melukiskan apa hakekat mutu.
3
2. Definisi Mutu Pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika.
Adalah derajat kesempurnaan pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi
sumber daya yang tersedia di Rumah Sakit Prima Inti Medika secara wajar, efisien
dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma,
etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan
kemampuan Rumah Sakit Prima Inti Medika dan masyarakat konsumen.
a. Konsumen
b. Pembayar / perusahaan / asuransi
c. Manajemen Rumah Sakit Prima Inti Medika
d. Karyawan Rumah Sakit Prima Inti Medika
e. Masyarakat
f. Pemerintah
g. Ikatan profesi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan
kepentingannya terhadap mutu. Karena itu mutu adalah multi dimensional.
4. Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan Pasien
d. Kepuasan Pasien
e. Aspek Sosial Budaya
Rumah Sakit Prima Inti Medika adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang
kompleks, padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di
Rumah Sakit Prima Inti Medika menyangkut berbagai fungsi pelayanan, serta
mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar Rumah Sakit Prima Inti
Medika mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, harus memiliki
sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun
administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, Rumah Sakit Prima
Inti Medika harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di
semua tingkatan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Prima Inti Medika diawali
dengan penilaian akreditasi Rumah Sakit Prima Inti Medika yang mengukur dan
memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini Rumah Sakit
Prima Inti Medika harus menetapkan standar input, proses dan output, serta
membakukan seluruh standar prosedur yang telah ditetapkan. Rumah Sakit Prima Inti
Medika dipacu untuk dapat menilai diri (self assessment) dan memberikan pelayanan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur
hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen mutu pelayanan Rumah
Sakit Prima Inti Medika yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output).
Tanpa mengukur hasil kinerja Rumah Sakit Prima Inti Medika tidak dapat diketahui
5
apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula.
Indikator Rumah Sakit Prima Inti Medika yang disusun dengan tujuan untuk dapat
mengukur kinerja mutu Rumah Sakit Prima Inti Medika secara nyata.
Di Rumah Sakit Prima Inti Medika upaya peningkatan mutu pelayanan adalah
kegiatan yang bertujuan memberikan asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada
pasien. Upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika akan
sangat berarti dan efektif bilamana upaya peningkatan mutu menjadi tujuan sehari-hari
dari setiap unsur di Rumah Sakit Prima Inti Medika termasuk pimpinan, pelaksana
pelayanan langsung dan staf penunjang.
Upaya peningkatan mutu termasuk kegiatan yang melibatkan mutu asuhan atau
pelayanan dengan penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien. Walaupun
disadari bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu yang lebih baik
selalu memerlukan biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih sedikit.
Berdasarkan hal di atas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya peningkatan
mutu pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika
1. Definisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika
Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang
menyangkut input, proses dan output secara objektif, sistematik dan berlanjut
memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan
di Rumah Sakit Prima Inti Medika berdaya guna dan berhasil guna.
2. Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika
6
Umum : Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan Rumah Rumah Sakit Prima Inti Medika secara efektif dan
efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Khusus: Tercapainya peningkatan mutu pelayanan Rumah Rumah Sakit Prima Inti
Medika melalui :
a. Optimasi tenaga, sarana dan prasarana.
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai
dengan kebutuhan pasien.
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan.
3. Indikator mutu
Indikator mutu Rumah Sakit Prima Inti Medika meliputi indikator klinik, indikator
yang berorientasi pada waktu dan indikator ratio yang berdasarkan pada efektifitas
(effectiveness), efisiensi (efficiency), keselamatan (safety) dan kelayakan
(appropriateness).
4. Strategi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Prima Inti Medika maka
disusunlah strategi sebagai berikut :
1) Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip
mutu pelayanan Rumah Sakit Prima Inti Medika sehingga dapat menerapkan
langkah-langkah upaya peningkatan mutu di masing-masing unit kerjanya.
2) Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di
Rumah Sakit Prima Inti Medika serta upaya meningkatkan kesejahteraan
karyawan.
3) Menciptakan budaya mutu di Rumah Sakit Prima Inti Medika termasuk di
dalamnya menyusun program mutu Rumah Sakit Prima Inti Medika dengan
pendekatan PDSA cycle.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus (daur) yang
berkesinambungan. Langkah pertama dalam proses siklus ini adalah identifikasi
masalah. Identifikasi masalah merupakan bagian sangat penting dari seluruh proses
7
siklus (daur), karena akan menentukan kegiatan-kegiatan selanjutnya dari pendekatan
pemecahan masalah ini. Masalah akan timbul apabila :
Hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat penyimpangan
Merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut.
Merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.
Dengan telah jelasnya cara memecahkan masalah maka bisa dilakukan tindakan
perbaikan. Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setelah diadakan tindakan
perbaikan perlu dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal. Dari penilaian
kembali maka akan didapatkan masalah yang telah terpecahkan dan masalah yang masih
tetap merupakan masalah sehingga proses siklus akan berulang mulai tahap pertama.
Indikator :
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. Indikator
merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan. Indikator yang
baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kriteria :
Standar :
Tingkat kinerja atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang
dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat kinerja atau kondisi tersebut.
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik.
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.
V. KEBIJAKAN
1. UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. UU no 44 tahun 2009 tentang RS
3. UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. PMK no 1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
5. PMK 129 tahun 2008 Standar Pelayanan Minimal RS
6. PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
7. Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS tahun 2008
8. Pedoman Clinical Pathway di RS tahun 2006
9
9. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan RS Depkes tahun 2001
10. Indikator Kinerja RS Depkes tahun 2005
11. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan RS (konsep dasar dan prinsip)
Depkes tahun 1994
12. Pedoman pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) KKP-RS Edisi 2 tahun
2008
13. Keputusan Direktur Utama PT. No. / / tentang Upaya Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Prima Inti Medika.
10
VI. PENGORGANISASIAN
Di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti Medika, Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) berada langsung di bawah pengawasan Direktur Rumah Sakit.
Ketua PMKP bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh mutu pelayanan dan risiko yang dilaksanakan di rumah sakit, yang juga mencakup Akreditasi rumah
sakit dan Standar Mutu Pelayanan (SMP). Dalam melaksanakan tugasnya Ketua PMKP dibantu oleh Tim Mutu, Tim Manajemen Risiko dan Tim Keselamatan Pasien
yang akan bekerja sama dengan semua unit kerja di rumah sakit.
11
Panitia PMKP mempunyai tugas sebagai berikut :
12
KETUA PMKP
Uraian Tugas
Tanggung Jawab
13
4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan data dan informasi yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
5. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
6. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan kinerja kerja staf di Panitia Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
Wewenang
SEKRETARIS PMKP
Uraian Tugas
14
hasil pelaksanaan program Tim Manajemen Risiko dan hasil kegiatan Tim
Keselamatan Pasien.
6. Menjadi notulen di setiap kegiatan pertemuan Panitia PMKP.
7. Mengorganisir kebutuhan logistik Panitia PMKP.
8. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal Panitia PMKP.
9. Mengerjakan tugas – tugas administratif dan kesekretariatan lainnya.
Tanggung Jawab
Wewenang
I. TIM MUTU
Uraian Tugas
15
2. Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di Rumah Sakit Prima Inti
Medika.
3. Menyusun panduan indikator mutu.
4. Membuat metode pemantauan indikator mutu klinis dan manajerial.
5. Menyusun formulir pemantauan indikator mutu.
6. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan pemantauan indikator
mutu dan pelaksanaan clinical pathway.
7. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu.
8. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu.
9. Melakukan perbandingan hasil pemantauan indikator mutu secara periodik
dengan standar nasional serta rumah sakit lain yang sejenis.
10. Melaksanakan komunikasi secara internal dan eksternal tentang pencapaian
mutu dan pelaksanaan clinical pathway kepada unit kerja di lingkungan dan
pihak luar melalui surat tertulis, email dan telepon.
11. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
12. Menyusun panduan pelaksanaan validasi data internal khusus indikator mutu.
13. Membuat alat ukur validasi khusus indikator mutu.
14. Menyelenggarakan kegiatan validasi hasil pencapaian indikator mutu
berkoordinasi dengan unit terkait.
15. Melaksanakan analisis komparatif hasil validasi internal dengan data unit
terkait.
16. Membuat laporan hasil validasi internal khusus indikator mutu.
17. Berkoordinasi dengan Kepala Bagian Perencanaan dan Informasi dalam
mengunggah hasil pencapaian indikator mutu yang telah dinyatakan valid dan
direkomendasi oleh Direktur.
Tanggung Jawab
16
2. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan indikator mutu
dan pelaksanaan clinical pathway di Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien.
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
inovasi mutu dan pelaksanaan clinical pathway di rumah sakit.
4. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan indikator
mutu dan pelaksanaan clinical pathway serta kegiatan-kegiatan mutu lainnya
kepada Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
5. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang berhubungan
dengan mutu dan pelaksanaan clinical pathway rumah sakit.
Wewenang
17
7. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program PMKP.
Tanggung jawab
Wewenang
1. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu area klinis dan manajerial.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti
Medika.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu area klinis dan manajerial
di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti Medika.
Uraian tugas
Tanggung jawab
Wewenang
Uraian tugas
19
7. Memberikan laporan tahunan kepada Ketua Panitia PMKP yang akan diteruskan
kepada Direktur dan pemilik RS tentang pencapaian program.
8. Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan terus menerus.
9. Mendesimenasikan bahan rekomendasi hasil pelaksanaan manajemen resiko
Tanggung Jawab
Wewenang
Uraian Tugas
Tanggung Jawab
Wewenang
21
3. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti
Medika terkait pelaksanaan pemantauan indikator keselamatan pasien dan hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien.
4. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah
sakit dari unit-unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti Medika.
Uraian Tugas
Tanggung Jawab
Wewenang
1. Meminta arahan dari Ketua Tim Keselamatan Pasien untuk melaksanakan tugas.
2. Meminta laporan dan data – data yang terkait dalam pelaksanaan analisis terhadap
insiden keselamatan pasien dari unit kerja
3. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti
Medika terkait pelaksanaan analisis insiden keselamatan pasien dan hal – hal lainnya
yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit
22
4. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan analisis terhadap
insiden keselamatan pasien di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti Medika
Uraian Tugas
Tanggung Jawab
Wewenang
1. Meminta arahan dari Ketua Tim Keselamatan Pasien untuk melaksanakan tugas.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Prima Inti
Medika terkait pelaksanaan investigasi terhadap insiden keselamatan pasien dan hal –
hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit.
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan investigasi
terhadap insiden keselamatan pasien rumah sakit dari unit – unit kerja di lingkungan
Rumah Sakit Prima Inti Medika.
Uraian Tugas
23
1. Mengumpulkan, mencatat dan melaporkan data insiden keselamatan pasien rumah
sakit kepada Ketua Tim Keselamatan Pasien.
2. Membantu melengkapi data yang diperlukan bagi Bidang Investigasi dalam
menganalisis insiden keselamatan pasien.
3. Memantau pelaksanaan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
disetiap unit rumah sakit yang terkait pelayanan pasien.
Tanggung Jawab
Wewenang
1. Meminta arahan dari Ketua Tim Keselamatan Pasien untuk melaksanakan tugas.
2. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Prima
Inti Medika terkait insiden keselamatan pasien (KTD, KNC, KPC dan Sentinel).
3. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan insiden keselamatan pasien
dari unit – unit kerja di Rumah Sakit Prima Inti Medika.
VII. KEGIATAN
Langkah-langkah upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien :
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilaksanakan dengan menggunakan
manajemen mutu dan keselamatan pasien. Peran Direktur Rumah Sakit dan para
pimpinan dalam melakukan perencanaan dan mengembangkan program peningkatan
mutu serta keselamatan pasien, memilih indikator mutu di tingkat rumah sakit
(indikator area klinik, area manajemen, dan sasaran keselamatan pasien) serta
keterlibatannya dalam menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah. Selain itu,
Direktur dan para pimpinan juga berperan memilih area prioritas sebagai area fokus
untuk perbaikan.
24
1. Pemilihan dan penetapan indikator mutu
Indikator mutu yang dipilih dan ditetapkan untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, yaitu pemilihan dan penetapan prioritas pengukuran mutu
pelayanan dapat berupa indikator pada area klinis, manajerial atau sasaran
keselamatan pasien. Untuk indikator mutu dapat dipilih dari Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit (SPM) yang sesuai dengan kondisi di masing-masing unit
kerja. Pemilihan dan penetapan prioritas indikator dilakukam oleh Direktur, para
pimpinan dan Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien sedangkan
indikator mutu untuk tingkat unit dipilih oleh Kepala Unit dipilih oleh Kepala Unit
yang spesifik di unitnya.
Pemilihan indikator baik untuk tingkat rumah sakit maupun tingkat unit dilakukan
berdasarkan prioritas dengan kriteria :
a. Berisiko tinggi bagi pasien
b. Memerlukan biaya tinggi
c. Diberikan dalam volume besar
d. Cenderung menimbulkan masalah
Selain indikator prioritas tersebut di atas, pengumpulan data wajib juga dilakukan
pada 12 (dua belas) indikator mutu pelayanan di rumah sakit dari Kementerian
Kesehatan.
2. Pengukuran (pengumpulan validasi data)
Pengumpulan indikator mutu dilakukan melalui pengumpulan data dan validasi
data. Pengumpulan data dilakukan oleh pengumpul data sedangkan validasi data
dilakukan oleh validator yang tidak terlibat dalam pengumpulan data awal (data
yang dikumpulkan pengumpul data).
a. Pengumpulan data
Data dikumpulkan berdasarkan kamus indikator yang diukur. Dalam kamus
indikator dijelaskan mengenai : jenis indikator, judul indikator, definisi
operasional indikator, tujuan peningkatan mutu, numerator, denumerator,
kriteria eksklusi, sumber data, Penanggung jawab (nama & jabatan), alasan
pemilihan indikator, tipe indikator, jangka waktu laporan, frekuensi penilaian
data, metodologi pengumpulan data, target sampel & sampel size, area
monitoring, nilai ambang / standar, jelaskan pengumpulan data dan analisisnya,
jelaskan bagaimana data akan diseminasi ke staf, nama alat atau nama file
25
(lampirkan formulir alat audit). Data yang dikumpulkan dicatat dalam formulir
pengumpul data dari masing-masing indikator mutu.
b. Validasi data
Data untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasin harus valid, oleh karena
itu data yang telah dikumpulkan oleh pengumpul data harus divalidasi oleh
validator data.
Validator mengumpulkan ulang data yang dikumpulkan oleh pengumpul data,
kemudian diukur tingkat kesesuaian hasil pengukuran validator dengan
pengumpul data. Bila tingkat kesesuaiannya ≥ 90%, maka data yang
dikumpulkan oleh pengumpul data dikatakan “valid”. Validator pada saat
mengumpulkan data untuk validasi menggunakan format pengumpul data yang
sama dengan pengumpul data. Hasil validasi harus dilaporkan dan
didokumentasikan.
3. Analisis data
Data yang sudah valid kemudian dianalisis dengan cara (lihat SPO Analisis Data) :
a. Membandingkan data / hasil pengukuran indikator mutu dari waktu ke waktu di
dalam rumah sakit sendiri (misalnya : membandingkan data bulanan, triwulan,
semester dan tahunan).
b. Membandingkan data / hasil pengukuran indikator mutu dengan data / hasil
pengukuran indikator mutu rumah sakit lain yang sejenis (with similar
organization), bila memungkinkan.
c. Membandingkan data / hasil pengukuran indikator mutu dengan standar (with
standard), bila memungkinkan.
d. Membandingkan data / hasil pengukuran indikator mutu dengan praktik yang
terbaik atau lebih baik atau dengan pedoman praktek yang diakui (recognized
desirable practices identified as best or better practices or practice guidelines).
4. Perbaikan (perbaikan mutu tercapai dan dipertahankan)
Apabila capaian indikator mutu belum mencapai standar atau target maka harus
dilakukan upaya perbaikan dengan menggunakan siklus PDSA (Plan, Do, Study,
Act).
Siklus PDSA (lihat gambar 1) merupakan model 4 langkah untuk melakukan
perubahan / perbaikan. Model ini berbentuk siklus tanpa akhir, sehingga harus
26
dilakukan secara berulang-ulang untuk perbaikan peningkatan mutu yang terus
menerus.
a. Plan (Merencanakan)
1. Identifikasi peluang
Pada analisis proses yang berjalan dilakukan pemahaman tentang proses dan
bagaimana proses tersebut dilaksanakan pada saat ini. Pemahaman proses bisa
27
dilakukan dengan menggunakan diagram alur proses. Pada tahap ini dilakukan
identifikasi masalah-masalah yang terkait dengan proses pelayanan dan
penentuan penyebab-penyebab yang memungkinkan munculnya masalah-
masalah tersebut. Penentuan penyebab dapat menggunakan diagram sebab
akibat menurut Ischikawa (cause-effect analysis / fishbone diagram).
c. Study (Mengevaluasi)
d. Act (Bertindak)
Melakukan tindakan berdasarkan hal-hal yang dipelajari pada tahap Study. Bila
perubahan / perbaikan tidak berhasil, lakukan kembali langkah-langkah PDSA
dengan rencana (Plan) yang berbeda. Bila berhasil, jadikan perubahan / perbaikan
tersebut sebagai standar dan berlakukan pada lingkungan yang lebih luas.
Pergunakan apa yang telah dipelajari untuk merncanakan perbaikan / peningkatan
mutu yang baru dimulai dengan siklus awal lagi.
Khusus untuk pengukuran, validasi dan analisis data dari indikator mutu yang ditetapkan,
monitoring dilakukan oleh Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien secara
berkala (seminggu sekali) ke unit-unit kerja yang menjadi area pengukuran indikator
mutu, baik untuk tingkat rumah sakit maupun tingkat unit.
Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan PMKP, Rumah Sakit Prima Inti Medika
menggunakan sistem manajemen data yang didukung dengan teknologi informasi. Selain
didukung oleh Sistem Informasi Rumah Sakit, Rumah Sakit Prima Inti Medika juga
menggunakan SISMADAK (Sistem Manajemen Dokumen Akreditasi Rumah sakit) dari
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis,
29
validasi mutu keselamatan pasien, surveilance infeksi serta publikasi data untuk internal
dan eksternal rumah sakit.
X. PENUTUP
Perbaikan mutu dan keselamatan pasien dilaksanakan berdasarkan data, dimana data
tersebut dapat dipergunakan secara efektif bila praktik-praktik klinis dan manajemen yang
telah terbukti dilaksanakan dalam konteks yang lebih luas. Upaya terus menerus
merencanakan, merancang, mengukur, menganalisis dan meningkatkan proses klinis
maupun manajerial harus diatur dengan baik dan membutuhkan kepemimpinan yang jelas
agar dicapai hasil maksimal.
Pendekatan ini telah memperhitungkan fakta bahwa sebagian besar proses perawatan
klinis melibatkan lebih dari satu unit dan dapat melibatkan banyak individu. Pendekatan
ini juga memperhitungkan bahwa sebagian besar masalah klinis dan manajerial itu saling
berhubungan.
30
Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan proses tersebut harus dipandu dengan
kerangka kerja yang menyeluruh baik bagi kegiatan manajemen maupun kegiatan yang
berkaitan dengan perbaikan mutu di rumah sakit, juga dipantau oleh Panitia Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
dr. Fatahillah
Direktur
31