Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Bumi, komposisinya, struktur,
sifat-sifat fisik, sejarah dan proses pembentukannya. Dalam Geologi, kita akan
mempelajari semua hal tentang seluk-beluk Bumi ini secara keseluruhan. Dari mulai
gunung-gunung dengan tinggi ribuan meter, hingga palung-palung didasar samudra.
Dan untuk mengetahui semua itu, tentunya kita harus mempelajari apa-apa sajakah
materi pembentuk Bumi ini.
Setelah pada semester 1 kita telah diberikan kuliah Kristalografi dan Mineralogi.
Maka pada semester 2 ini kita akan mempelajari satu tingkatan lebih tinggi yaitu
Petrologi. Dimana petrologi adalah sebagai mata kuliah lanjutan setelah kita
mempelajari kristal dan mineral.
Petrologi adalah salah satu cabang ilmu di geologi yang mempelajari khusus
batuan secara megaskopis. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah wajib
karena ilmunya yang mendasar dan diterapkan ketika seorang geologist meneliti suatu
daerah nantinya. Selain itu petrologi juga erat kaitannya dengan mata kuliah berikutnya
yaitu petrografi dimana penelitian untuk batuan dilakukan di bawah mikroskop.
Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan
kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan:
beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa
Yunani petra, yang berarti “batu”. Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan
tekstur dari batuan beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari
batu lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan
plutonik. Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-
partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus).

TUGAS #1 PETROLOGI 1
Planet bumi seperti benda-benda angkasa lainnya mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri. Sebenarnya bumi hanya memiliki substansi kimia dan geologi
yang terbatas. Elemen-elemen itu tidak diciptakan atau dimusnahkan. Tetapi mereka
terus berubah dalam sebuah daur alam yang konstan dan berlangsung terus menerus.
Mirip dengan prinsip kekekalan energi, begitu juga substansi yang menyusun bumi.
Sebenarnya kuantitasnya sama saja dari waktu ke waktu. Hanya saja material-material
itu terus berubah dan menyebar.

TUGAS #1 PETROLOGI 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN BATUAN

Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral yang sudah


dalam keadaan membeku atau keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang
menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan yang selanjutnya
menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur
yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun
umumnya merupakan gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu
substansi anorganik yang mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu.
Jumlah mineral banyak sekali macamnya ditambah dengan jenis-jenis kombinasinya.
Penyebaran batuan di Bumi adalah tubuh padat, kecuali pada inti luar, dan beberapa
tempat yang relative kecil didalam mantel atas dan kerak, yang cair.

2.2. SIKLUS BATUAN

TUGAS #1 PETROLOGI 3
Siklus batuan adalah satu set proses dimana material bumi berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya dan terjadi akibat interaksi antara lempengan tektonik dan
siklus hidrologi (Egger 2005). Siklus ini berlangsung hingga ribuan tahun sehingga
tidak jelas kapan awalnya maupun akhirnya. Pengertian umum siklus batuan yaitu
kejadian yang melibatkan pembentukan, perubahan, kehancuran, dan reformasi batuan
sebagai akibat dari proses alami. Siklus batuan ini menjelaskan bagaimana hubungan
antara batuan dan proses terbentuknya secara alami. Secara singkat dapat dijelaskan
bahwa proses siklus batuan diawali dengan terbentuknya siklus batuan yaitu berasal
dari magma,magma adalah batuan cair pijar. Magma yang keluar kemudian yang
mendinginkan kerena terkena hujan dari sinar matahari yamg kemudian berubah
menjadi batuan beku. Kemudian batuan beku yang rusak hancur,karena tenaga eksogen
yaitu: (air, hujan,panas,dingin,es,angin)yang diangkat serta di edapankan menjadi
betuan sediment klatis,adapun batuan sedimenen yang berasal dari larutan air yang
mengedap menjadi batuan sedimen,seperti :(Khasmis) batu,(organis) batu
bara,terumbukarang. Setelah itu,karena adanya suhu yang tinggi, tekanan besar dan
waktu yang lama,maka batuan yang beku serta batuan sedimen tersebut berubah
menjadi batuan Metamorf, batuan ini termasuk batuan mengalami perubahan yang
dasyat karena suhu tinggi yang berasal dari Magma karena,batuan ini berada dekat
dapur magma.

2.2.1. Magma

Magma adalah campuran dari batuan cair dan semi cair yang ditemukan di bawah
permukaan bumi. Campuran ini biasanya terdiri dari empat bagian : dasar cairan sangat
panas yang disebut lelehan, mineral-mineral dari kristalisasi lelehan, batuan padat yang
berasal dari lingkungan sekitar serta gas terlarut.
Seperti kita ketahui, bumi terdiri dari tiga lapisan umum. Yaitu inti bumi yang
merupakan pusat yang super panas, mantel bumi yang tebal di tengahnya dan kerak
bumi sebagai lapisan paling luar yang jadi tempat tinggal kita.
Magma berasal dari bagian antara lapisan mantel bumi dan kerak bumi. Sebagian
besar lapisan kerak bumi dan mantel bumi berbentuk padat. Keberadaan magma yang

TUGAS #1 PETROLOGI 4
cair diantara keduanya sangat penting untuk mempelajari gejala geologis dan
morfologis yang ada di mantel bumi. Karena pergerakan magma biasanya dipengaruhi
oleh pergerakan lempeng di lapisan mantel bumi.
Suhu dasar magma sangat panas, yakni sekitar 700′-1.300′ celcius. Suhu
ekstrimnya ini membuat magma menjadi zat yang bersifat cair dan dinamis. Akibatnya
magma selalu bergerak menciptakan bentang alam baru dan terlibat transformasi fisik
dan kimia dalam berbagai lingkungan yang berbeda. Ada dua macam pergerakan
magma yang diketahui. Yaitu intrusi dan ekstrusi.
Proses intrusi magma adalah pergerakan magma dengan gaya dan tekanan yang
kurang untuk menembus lapisan kulit bumi. Sehingga, akhirnya magma membeku di
bawah lapisan bumi. Sedangkan ekstrusi adalah gerakan magma dengan daya yang
sangat kuat, sehingga sampai ke permukaan bumi beruka peristiwa vulkanis.
Pergerakan magma ini berperan sangat penting dalam siklus batuan.
A. Tempat Tempat Terbentuknya Magma

TUGAS #1 PETROLOGI 5
a. Rifting

Merupakan zona pemekaran, dapat terjadi di lempeng samudra atau lempeng


benua. Pemekaran yang terjadi di lempeng benua disebut rifting, sedangkan
pemekaran yang terjadi di samudra yaitu zona pemekaran dasar samudra disebut
Zona Pematang Tengah Samudra atau Mid Ocean Ridge (MOR) yang terdapat di
tengah samudra Atlantik.
b. Subduction zone

Zona dimana lempeng samudra atau lempeng benua saling bertumbukan dan
salah satu lempeng menunjam ke bawah hingga mantel bumi.

TUGAS #1 PETROLOGI 6
c. Hot spot

Titik dipermukaan bumi dimana konsentrasi pengeluaran panas dari astenosfer


terjadi.

B. Komposisi Magma
Komposisi kimiawi magma terdiri dari :
• Senyawa-senyawa yang bersifat non volatile (senyawa yang tidak mudah
menguap) dan merupakan senyawa oksida dalam magma. Jumlahnya sekitar 99%
dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri dari SiO2,
Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.
• Senyawa volatil (senyawa yang mudah menguap) yang banyak pengaruhnya
terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.
• Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor
element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.

2.2.2. Batuan Beku


Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa
proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun
di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari
batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak
bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut:
kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700

TUGAS #1 PETROLOGI 7
tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerak bumi.
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma
baik jauh di bawah permukaan bumi sebagai batuan beku plutonik maupun di atas
permukaan bumi sebagai batuan vulkanik yang nantinya akan disebut juga sebagai
batuan gunung api.
Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun (1947),
Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental yang pijar terbentuk
secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–2.5000C dan bersifat mobile (dapat
bergerak) serta terdapat pada kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut
terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron,
sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile
(non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan
beku.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah
ada, baik di mantel ataupun kerak bumi yang kemudian karena tekanan dan suhu
akhirnya meleleh. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan yang larut, bersifat
volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan
penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk
mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan
bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan
peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma),
oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series.

TUGAS #1 PETROLOGI 8
Gambar 2. Contoh batuan beku

2.2.3. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan hasil pengendapan baik yang berasal dari hasil
sedimentasi mekanis (hasil rombakan batuan asal), sedimentasi kimiawi (hasil
penguapan larutan) maupun sedimentasi organik (hasil akumulasi organik). Batuan
sedimen hasil sedimentasi mekanis terbentuk dalam suatu siklus sedimentasi yang
meliputi pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi dan diagenesa. Proses pelapukan
yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosi dan transportasi
terutama dilakukan oleh media air, angin atau es.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan (Pettijohn, 1975 ).

TUGAS #1 PETROLOGI 9
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan
antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari
sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk
kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya
merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh
batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah
80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% ( Pettijohn, 1975 ).

Gambar 3. Contoh batuan sedimen


2.2.4. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan-perubahan fundamental batuan yang
sebelumnya telah ada. Panas yang intensif yang dipancarkan oleh suatu massa magma
yang sedang mengintrusi menyebabkan metamorfosa kontak. Metamorfosa regional
yang meliputi daerah yang sangat luas disebabkan oleh efek tekanan dan panas pada
batuan yang terkubur sangat dalam. Contoh batuan metamorf antara lain filit, sekis,
genes, kuarsit, dan marmer.

Gambar 4. Contoh batuan metamorf

TUGAS #1 PETROLOGI 10
2.3. Tahap-Tahap Siklus Batuan

Untuk memahami perjalanan siklus batuan bisa kita baca dalam diagram dibawah ini :
 Pada awalnya, magma terbentuk secara alamiah dalam waktu berjuta-juta tahun
dan menjadi unsur pembentuk lapisan inti bumi. Magma tidak terbentuk di semua
wilayah di bumi. Melainkan magma hanya terdapat di beberapa tempat di bawah
permukaan yang disebut kamar magma.
 Karena sifatnya yang dinamis, magma terus bergerak. Gerakan ini membuat
magma mengalir ke tempat yang suhunya lebih rendah dari kamar magma.
Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan sebagiannya membeku menjadi
batuan beku. Jika proses pembekuannya berlangsung di bawah permukaan bumi
disebut batuan beku intrusif (misalnya batuan granit dan diorit), sedangkan jika
proses pembekuannya berlangsung di permukaan disebut batuan beku ekstrusif
(misalnya basal dan andesit).
 Batuan beku yang terbentuk dari proses kristalisasi magma ini lama kelamaan
akan mengalami pelapukan. Pelapukan pertama kali terjadi pada batuan beku
ekstrusif yang ada di atas permukaan bumi. Hasil pelapukan batuan beku ini akan
mengendap melalui proses yang disebut erosi. Endapan dari hasil pelapukan
batuan beku itu akan mengeras membentuk batuan sedimen. Sementara itu batuan
beku intrusif yang ada di bawah permukaan bumi akn terus bergerak sampai di
permukaan bumi melalui serangkaian peristiwa tektonik dan vulkanik.
Sesampainya di permukaan bumi, ia juga akan menmgalami pelapukan dan
pengendapan.
 Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di permukaan akan
terus terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam posisinya,
semakin besar tekanan dan suhu yang ia terima. Akibatnya batuan beku ini akan

TUGAS #1 PETROLOGI 11
mengalami perubahan baik dari bentuk maupun susunan kimianya menjadi
batuan metamorf (malihan).
 Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan batuan beku
juga umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini juga akan
terus bergerak semakin dalam karena di permukaan bumi terus terbentuk lapisan
sedimen baru. Lapisan batuan sedimen baru ini akan menghimpit lapisan sedimen
sebelumnya sehingga bergerak makin turun mendekati kamar magma. Akibatnya
batuan sedimen ini juga menerima tekanan dan suhu yang tinggi sehingga
bermetamorfosis menajadi batuan malihan.
 Perubahan suhu dan tekanan juga mempengaruhi batuan sedimen. Batuan
sedimen juga mengalami perubahan secara perlahan-lahan dan berlangsung lama
menjadi batuan metamorf. Sementara itu sebagian dari batuan sedimen juga bisa
melapuk karena waktu. Hasil pelapukannya mengendap dan mengeras. Yang
menghasilkan batuan sedimen jenis baru. Bisa sama dengan asalnya atau bisa
berbeda sama sekali.
 Dalam perjalannnya, batuan metamorf juga mengalami pelapukan serupa dan
berubah kembali menjadi batuan sedimen. Selain itu batuan metamorf yang
memiliki struktur kimia sangat berbeda dengan batuan sedimen dan batuan beku
akan meleleh dan kembali menjadi magma.
 Proses yang sama berlangsung kembali.

Siklus ini telah terjadi sejak jutaan atau bahkan miliaran tahun yang lalu. Dan
siklus ini akan terus berlangsung. Setiap jenis batuan akan tetap tersingkap dan
terangkat. Batuan itu akan melapuk dan mengalami erosi. Batuan itu akan terus
mengendap dan bermetamorfosis. Begitulah rancangan alam yang luar biasa. Dengan
begitu jumlah magma/batu di bumi akan tetap sama.
Siklus batuan merupakan sebuah siklus yang menggambarkan batuan dari awal
atau sebelum terbentu (berupa magma), kemudian mengalami modifikasi, kemudian
transportasi, dekomposisi, hingga berupah menjadi jenis batuan lain dan kembali
berubah menjadi magma kembali, dan begitu seterusnya.

TUGAS #1 PETROLOGI 12
Seperti layaknya proses terjadinya hujan, batu pun juga demikian. Setidaknya ada
beberapa proses dari siklus batuan ini. Proses atau siklus ini melibatkan tiga pokok
jenis batuan, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga jenis
batuan ini ternyata terjadi dalam satu siklus yang sama, dengan kata lain ketiga batuan
ini terbentuk saling beriringan. Berikut ini dijelaskan mengenai proses siklus batuan.

1. Magma mengalami kristalisasi

Terjadinya batuan pertama kali diawali oleh adanya magma. Magma ini
merupakan bahan pokok pembentuk batuan. Terbentuknya batuan pertama kali karena
diawali oleh adanya magma yang mengalami proses kristalisasi. Magma ini tidak
terdapat di semua area bumi, sebagian besar magma terbentuk di sepanjang batas
lempeng bumi. Kemudian magma yang yang membeku akan membentuk sebuh kristal
atau mineral (hal ini dinamakan kristalisasi). Magma yang membentuk kristal ini sma
seperti air yang didinginkan menjadi es. Magma yang mengkristal ini akan banyak
ditemukan pada gunung berapi yang mengalami erupsi. Magma yang keluar dari dalam
gunung akan membeku setelah sampai ke permukaan bumi .
Magma yang membeku ini akan membentuk sebuah jenis batuan, yakni batuan
beku. Magma yang membekunya setelah sampai di permukaa bumi akan membentuk
batuan beku yang jenisnya ekstrusif. Sementara magma yang membeku namun belum
sampai ke permukaan bumi ini membentuk sebuah batuan jenis intrusif. Namun, semua
batuan yang dibentuk karena adanya pembekuan magma disebut dengan batuan beku.
2. Mengalami pengangkatan dan pelapukan

Kemudian batuan- batuan beku yang telah terbentuk tadi lama- kelamaan akan
mengalami proses pelapukan. Batuan yang mengalami proses pelapukan paling cepat
terutama adalah batuan yang membeku di permukaan bumi (batuan ekstrusif). Batuan
ini lebih cepat mengalami proses pelapukan karena terpapar secara langsung oleh cuaca
di bumi dan juga atmosfer bumi, sehingga pelapukannya lebih cepat daripada yang
berada di bawah permukaan bumi.

TUGAS #1 PETROLOGI 13
Meskipun demikian, bukan berarti batuan yang berada di permukaan bumi ini
tidak bisa mengalami pelapukan. Batuan yang berada di bawah permukaan tanah tetap
bisa mengalami pelapukan, namun harus mengalami proses pengangkatan ke
permukaan tanah terlebih dahulu. Batuan yang berada di bawah permukaan bumi harus
terangkat ke permukaan bumi melalui proses tektonik, kemudian lapisan batuan yang
berada di atasnya harus hilang terlebih dahulu oleh proses erosi. Setelah berada di
permukaan bumi inilah proses pelapukan batuan dimulai.
Pelapukan yang terjadi pada batuan ini dapat terjadi karena adanya beberapa
reaksi fisik dan kimia yang dapat disebabkan oleh interaksi udara, air, maupun
organisme tertentu. Setelah batuan menjadi lapuk karena angin, air, es, gletser ataupun
yang lainnya, maka akan menjadi material sedimen melalui sebuah proses yang disebut
erosi.
3. Mengalami erosi

Setelah mengalami proses pengangkatan dan pelapukan, maka proses yang


selanjutnya adalah erosi. Dalam proses erosi ini yang paling banyak berperan adalah
air. Air yang mengalir misalnya dari sungai merupakan salah satu hal yang paling sepat
menyebabkan proses erosi ini terjadi. Arus dari air ini pula yang akan mengangkut
material- baterial pelapukan batu menuju ke tempat lain. Selain air, ada pula yang
mengangkut meterial- material lainnya yakni angin ataupun gletser.

4. Pengendapan dan pembentukan batuan sedimen

Material- material dari pelapukan batuan beku yang telah terangkut oleh air,
angin, ataupun gletser, lama kelamaan akan mengendap di suatu tempat dan kan
berjumlah semakin banyak. Karena semakin banyak batuan yang mengendap ini,
akibatnya semakin lama akan semakin mengeras dan mengeras . Karena proses
pengerasan inilah membentuk terjadinya batuan yang disebut dengan batuan sedimen.
Penjelasan yang ilmiah mengenai pembentukan batuan sedimen yang lebih
ilmiah, dalam material sedimen muda akan mengubur endapan yang lebih lama (tua).
Kemudian tekanan yang dihasilkan akan membuat endapan lama ini menjadi kompak.
Ketika air bergerak dan masuk ke dalam material sedimen, maka mineral kalsit dan

TUGAS #1 PETROLOGI 14
silika yang terlarut akan terendap dan mengisi rongga antar butir yang bertindak
sebagai semen yakni merekatkan butiran sedimen antar satu dengan yang lainnya.
5. Batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf

Batuan sedimen banyak terdapat di bawah permukaan bumi. Batuan beku intrusif
juga berada di bawah permukaan bumi. Ketika batu yang berada di di bawah
permukaan bumi ini tidak tersingkap ke atas permukaan bumi ketika proses
pengangkatan, maka batuan tersebut akan terkubur lebih dalam lagi. Semakin dalam
terkubur, maka akan semakin besar kemungkinan untuk terpapar suhu dan juga tekanan
tinggi yang dihasilkan oleh kompresi tektonik dan energi panas yang berasal dari dalam
bumi, yang pada akhirnya dapat mengubah batuan tersebut. Batuan yang telah berubah
di bawah permukaan bumi akibat paparan suhu, tekanan, dan juga kontak magma ini
disebut dengan batuan metamorf atau malihan.

6. Batuan metamorf atau malihan berubah lagi menjadi magma

Setelah batuan menjadi batuan malihan atau metamorf, lama kelamaan batuan
metamorf atau malihan ini akan berubah menjadi magma kemballi. Dan dari magma
inilah proses terjadinya batu bisa terjadi kembali

TUGAS #1 PETROLOGI 15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus batuan adalah satu set proses dimana material bumi berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya dan terjadi akibat interaksi antara lempengan tektonik dan
siklus hidrologi.

Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silika cair dan
pijar yang dikenal dengan nama magma. Batuan sedimen (batuan endapan) adalah
batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan
benua tertutup oleh batuan sedimen. Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan-
perubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada.

TUGAS #1 PETROLOGI 16
DAFTAR PUSTAKA

Egger, Anna E. 2005. The Rock Cycle: Uniformitarianism and Recycling. Visionlearning Vol.
EAS-2 (7) (terhubung berkala)
http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=128

Utoyo, Bambang. 2007. Geografi : Membuka Cakrawala Dunia. Pt. Setia Purna
Inves. Bandung.

TUGAS #1 PETROLOGI 17

Anda mungkin juga menyukai