Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

BUMDes merupakan badan usaha milik desa yang didirikan atas dasar kebutuhan dan
potensi desa sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan
perencanaan dan pendiriannya, BUMDes dibangun atas prakarsa dan partisipasi masyarakat.
BUMDes juga merupakan perwujudan partisipasi masyarakat desa secara keseluruhan,
sehingga tidak menciptakan model usaha yang dihegemoni oleh kelompok tertentu ditingkat
desa. Artinya, tata aturan ini terwujud dalam mekanisme kelembagaan yang solid. Penguatan
kapasitas kelembagaan akan terarah pada adanya tata aturan yang mengikat seluruh anggota
(one for all).
Pelembagaan BUMDes untuk pemberdayaan dan penggerakan potensi ekonomi desa,
bertujuan untuk mendukung kebijakan makro pemerintah (UU No.32/2004) dalam upaya
pengentasan kemiskinan khususnya di pedesaan. Pemberdayaan BUMDes secara melembaga
di tingkat desa diharapkan akan mendinamisasi segala potensi desa untuk kesejahteraan
masyarakatnya salah satunya yaitu mendukung pengembangan Kawasan Agropolitan
Ngrambe. BUMDes diharapkan dapat menstimulus masyarakat untuk berpartisipasi dalam
kegiatan membangun dan mensejahterakan desa-desa yang berada di Kecamatan Ngrambe.
Karena BUMDes dapat menjadi wadah bagi Pemerinah Desa untuk memberdayakan dan
memanfaatkan sumberdaya dan potensi yang ada di desa. Dengan itu, masyarakat diharapkan
dapat menjadi masyarakat yang mandiri dengan berwirausaha (Sayuti2011:717).

Pembentukan
Dengan dibentuknya badan usaha milik desa ini pemerintah desa berharap dapat
meningkatkan kemandirian masyarakat dan memperkuat ekonomi desa dengan meningkatkan
Pendapatan Asli Desa (PAD). Namun dalam proses sosialisasi program kepada masyarakat,
pemilihan calon pengurus BUMDes, perencanaan program, pembentukan sampai dengan
pelaksanaan program tersebut tentu masyarakat dan pemerintah desa akan menemukan
hambatan-hambatan. Secara spesifik, pendirian BUMDes adalah untuk menyerap tenaga kerja
desa meningkatkan kreatifitas dan peluang usaha ekonomi produktif mereka yang
berpenghasilan rendah. Sasaran pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui BUMDes ini
adalah untuk melayani masyarakat desa dalam mengembangkan usaha produktif. Tujuan
lainnya adalah untuk menyediakan media beragam usaha dalam menunjang perekonomian
masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat. Sebagai salah satu
lembaga Desa yang mawadahi kegiatan-kegiatan bidang ekonomi, maka BUMDes harus
mempunyai struktur organisasi, aturan organisasi dan rencana kerja kegiatan. Susunan
kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa dapat dilihat pada gambar
Struktur organisasi BUMDes

Kegiatan
BUMDes menjadi pilot project dalam meningkatkan hasil potensi desa menjadi produk
unggulan yang dapat menembus pasar international. Dalam hal ini Peran BUMDes dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menunjang kegiatan Agropolitan di Kecamatan
Ngawi antara lain:
1. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Lembaga Keuangan Mikro merupakan lembaga keuangan yang dibangun guna
membantu kegiatan usaha dan pemberdayaan masyarakat atau pembiayaan dalam
usaha skala mikro kepada anggota masyarakat. pengelolaan simpanan maupun
pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha tidak mencari keuntungan finansial
yang tinggi. Akan tetapi, lembaga keuangan mikro bertujuan untuk peningkatan
perekonomian masyarakat untuk kemajuan bersama.
2. Pemasaran Produk agropolitan
BUMDes membantu dan mempermudah masyarakat dalam memasarkan produk
usahanya dengan bertindak sebagai penampung dan menjual produk hasil peternakan,
pertanian dan kerajinan rakyat. BUMDes berperan sebagai lembaga pembuka gerbang
pasar bagi produk desa. BUMDes bekerja sama dengan institusi swasta atau pemerintah
untuk menyambungkan hasil produk usaha mikro masyarakat kepada pasar luas.

Anda mungkin juga menyukai