Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pining


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XII MIPA/1
Materi Pokok : Induksi Elektromagnetik
Alokasi Waktu : 5 Pertemuan (10 x 45 menit)

1. Kompetensi Inti

KI 1 dan 2

Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri karunia Nya, prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasma.

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis


dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam
dan kejadian, serta menerapkan ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengetahuan prosedural pada bidang pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
dan minatnya untuk memecahkan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
masalah. kaidah keilmuan.

1. Kompetensi Dasar
 Menganalisis fenomena induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
 Melakukan percobaan tentang induksi elektromagnetik berikut presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Pencapaian Kompetensi


 Menyimpulkan pengertian induksi elektromagnetik.
 Menyimpulkan pengertian potensial (GGL) induksi
 Menyelesaikan berbagai persoalan GGL induksi
 Menjelaskan fenomena hukum Lenz
 Menyelesaikan berbagai persoalan hukum Lenz
 Menjelaskan konsep hukum Faraday
 Menyelesaikan berbagai persoalan hukum Faraday
 Menjelaskan penerapan induksi elektromagnetik pada produk teknologi
 Mendeskripsikan berbagai produk teknologi yang menggunakan induksi elektromagnetik
 Mendiskusikan fenomena induksi elektromgnetik pada produk teknologi
 Melakukan percobaan induksi induksi elektromagnetik
 Merancang alat sederhana yang menggunakan prinsip elektromagnetik

1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi, percobaan, dan presentasi diharapkan siswa dapat menganalisis konsep
induksi elektromagnetik dan penerapannya dalam produk teknologi, menyajikan hasil analisis hasil
percobaan, merancang alat sederhana, menyadari kebesaran Allah SWT yang menciptakan dan
mengatur jagat raya, serta menunjukkan prilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari.
Materi Pembelajaran
Induksi elektromagnetik adalah proses ketika konduktor yang diletakkan di suatu medan
magnet yang bergerak/berubah (atau konduktornya yang digerakkan melewati medan magnet
yang diam) menyebabkan terproduksinya voltase disepanjang konduktor. Proses induksi
elektromagnetik ini menghasilkan arus listrik.

Gambar. Induksi elektromagnetik


[sumber gambar: http://ck-12.org/]

Michael Faraday merupakan ilmuwan yang menemukan fenomena ini pada tahun 1831 dan
James Clerk Maxwell merupakan ilmuwan yang mendeskripsikannya
secara matematik sebagai Hukum Induksi Faraday. Nama formal persamaan yang
mendefinisikan karakteristik induksi medan elektromagnetik dari fluks magnetik (perubahan
pada medan magnet) disebut sebagai Hukum Faraday, yang kemudian digeneralisasikan
menjadi persamaan Maxwell-Faraday, satu dari empat persamaan pada teori elektromagnetik
oleh James Clerk Maxwell; persamaan ini mendefinisikan hubungan antara perubahan
medan listrik dan medan magnet. Selain itu, terdapat Hukum Lorentz yang mendeskripsikan
arah dari medan induksi.
Proses induksi elektromagnetik dapat bekerja pula secara kebalikannya, jadi pergerakan arus listrik
dapat menghasilkan sebuah medan magnetik. Faktanya, sebuah magnet biasa memiliki medan magnet
akibat gerakan individual elektron-elektron dalam atom-atom penyusun magnet; elektron-elektron
tersebut bergerak secara seragam sehingga menghasilkan medan magnet uniform.

Induksi elektromagnetik telah diterapkan pada berbagai teknologi seperti komponen-komponen


elektrikal: induktor dan transformator, dan alat-alat yang sangat krusial: motor elektrik dan generator.

Rumus Induksi Elektromagnetik


Fluks Magnet
Fluks magnet adalah perubahan pada medan magnet. Fluks magnet dihasilkan dari perkalian antara
medan magnet (B) dengan luas bidang (A) yang saling tegak lurus. Fluks magnet dapat dinyatakan
dengan

Rumus diatas adalah fluks magnet dimana medan magnetnya tegak lurus dengan luas bidangnya. Jika
tidak tegak lurus, tapi membentuk sudut, maka besar fluks magnetnya dikalikan cosinus sudutnya

Hukum Faraday

Hukum Faraday menyatakan bahwa jika jumlah fluks magnet yang memasuki suatu kumparan berubah,
maka pada ujung-ujung kumparan akan timbul GGL (gaya gerak listrik) induksi. Besarnya GGL
induksi ini bergantung pada laju perubahan fluks magnet dan banyaknya lilitan kumparan. GGL
induksi tersebut dapat dihitung secara matematis dengan rumus:

dimana:

merupakan GGL induksi (volt);


N merupakan jumlah lilitan kumparan;
merupakan laju perubahan fluks magnet.

Tanda delta ( mengungkapkan perubahan. Jadi, ( ) adalah perubahan fluks magnet terhadap
perubahan waktunya, sehingga disebut sebagai laju perubahan fluks.

1. Fakta
Pada Bab ini, guru menjelaskan materi tentang induksi elektromagnetik, dengan rincian materi
sebagai berikut GGL induksi, hukum Lenz, hukum Faraday, induktansi diri, dan penerapannya
dalam produk teknologi.
2. Konsep
3. Prinsip
Fluks magnetik didefinisikan sebagai banyaknya jumlah garis gaya yang menembus permukaan
bidang secara tegak lurus.
Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan sebanding dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut. Secara
matematis, dinyatakan:
4. Prosedur
Induksi elektromagnetik sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan induksi
elektromagnetik dalam kehidupan seharai-hari, antara lain:
Generator listrik adalah sebuah alat yang mampu memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Besarnya ggl induksi yang terjadi
pada generator dinyatakan sebagai berikut
1. Pertemuan Kesatu: GGL Induksi
2. Metode Pembelajaran
3. Model : Discovery Learning
4. Metode : Diskusi kelompok dan Praktikum
5. Pendekatan : Inkuiri

1. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


2. Media
Tablet Samsung A8, EzCast, Konverter HDMI-VGA, LCD, Whiteboard
2. Alat dan Bahan
- Kumparan
- Basicmeter/galvanometer
- Magnet batang
- Kabel penghubung

3. Sumber Pembelajaran
4. 2015. Fisika XII. Jakarta: Erlangga.
5. PowerPoint GGL Induksi

 Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa,
kemudian mengatur tempat duduk secara berkelompok.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
 4C : Berpikir kritis dan penyelesaian masalah
 Sebagai apersepsi, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan konsep medan
magnet dengan induksi elektromagnetik.
Stimulasi
 4C : Berpikir kritis dan penyelesaian masalah
 PPK : Rasa ingin tahu
 Guru memperlihatkan motor listrik, kemudian guru mengajukan pertanyaan:
 Mengapa kawat dalam motor tersebut dapat berputar?
 Literasi : Memahami tujuan dan manfaat mempelajari GGL induksi
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari GGL induksi.
 Guru menyampaikan cakupan materi GGL induksi dan penjelasan kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Pembahasan Tugas dan Identifikasi Masalah
 Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu praktikum GGL
induksi.
Observasi
 Literasi : Memahami petunjuk kerja
 4C : Komunikasi dan kolaborasi
 Guru meminta siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengkaji LKS praktikum GGL
induksi disekitar kawat berarus yang harus diperoleh melalui pengamatan.
Pengumpulan Data
 4C : Berpikir kritis dan penyelesaian masalah, komunikasi dan kolaborasi
 PPK : Semangat kerja, demokratis, dan tanggung jawab
 Guru meminta siswa melakukan praktikum GGL induksi disekitar kawat berarus.
 Guru meminta siswa mencatat data pada kolom yang tersedia di LKS.
Pengolahan Data dan Analisis
 HOTS : Peserta didik berlatih mengolah dan menganalisis data praktikum
 4C : Kreatif dan inovasi
 Guru meminta siswa mengolah dan menganalisis data dari setiap pengamatan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada LKS.
Verifikasi
 Literasi : memahami hasil praktikum
 Guru meminta salah satu kelompok siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi.
Generalisasi
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang praktikum GGL induksi disekitar kawat
berarus.

3. Penutup
 Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan
sebagai berikut:
 Apa saja yang dapat kita simpulkan dari kegiatan pembelajaran yang telah kita lakukan?
 HOTS : Peserta didik mengerjakan soal HOTS
 Siswa mengerjakan beberapa soal uraian sebagai tes formatif.
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar.
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang paling baik.
 Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya tentang
hukum Lenz.

Pining, Mei 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Gemasih Ganti Nireta, S. Gemasih Ganti Nireta, S.Pd


NIP. 19861129 201003 1 001 NIP. 19861129 201003 1 001

Anda mungkin juga menyukai