Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Darah merupakan suatu jaringan yang menjadi komponen penting dalam tubuh baik terutama untuk
regulasi. Regulasi metabolit organsime pada umumnya melalui darah, sehingga deteksi penyakit pada
umumnya menggunakan pengujian darah. Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan untuk
mengetahui keadaan darah baik sel darah maupun komponen sel darah terlarut dalam plasma.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis suatu keadaan atau kelainan dalam tubuh (

Darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Ketiga komponen darah tersebut memiliki bentuk an
fungsi masing-masing. Bentuk sel darah dapat menentukan keadaan sehat tidaknya sutau organisme.
Ketidaknormalan bentuk sel darah merah mempengaruhi regulasi metabolism dalam tubuh organisme,
sehingga pemeriksaan sediaan darah dapat digunakan sebagai acuan dalam analisa suatu penyakit

Pemeriksaan hematologi dapat dilakukan melalui pemeriksaan sediaan apus darah. Pembuatan sediaan
apus darah dipelajari melalui mikroteknik. Metode yang digunakan adlah metode apus. Metode apus
untuk sediaan darah dapat dibuat secara langsung dan hasilnya dapat diketahui saat itu juga. Hasil yang
dapat diketahui saat itu juga memberikna informasi yang cukup banyak dan bermakna terhadap keadaan
hematologic seseorang.

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroteknik memberikan pengetahuan dan penjelasan mengenai dasr-dasar dan teori serta teknis
laboratorium atau preparasi sediaan histologi. Salah satu metode pembuatan preparat sediaan yaitu
metode OLES/SMEAR. Metode smear khusus diguanakan untuk pembuatan preparat apus darah.
Sediaan apus diambil dari ujung jari, karena tidak cepat mengental serta pemberian antikoagulan dapat
merubah morfologi trombosit membengkak besar (Waterbury, lary. 1998. Hematologi edisi 3. : Penerbit
buku kedokteran EGC)

Prosedur pembuatan preparat apus ada 3 yaitu, fiksasi, pewarnaan, danclearing. Fiksasi dilakukan
sesegera setelah sediaan kering menggunakan methanol. Pewarnaan sediaan apus menggunakan
Giemsa atau wright. Clearing menggunakan aquades yang telah didihkan.

Preparat apus darah dapat diamati secara mikroskopi. Struktur yang akan terlihat pad preparat
meliputi eritrosit, macam-macam leuoksit, dan trombosit. Kejelasan sediaan bergantung banyak
faktor, beberapa diantaranya ketebalan oles/smear, pewarnaan, dan pembersihan. Oles yang tebal
menimbulakan sel darah tampak bertumbuk dan inti tidak terlihat jelas.

Sel lwukosit dibagi menjadi granulosit dan agranulosit. Garanulosit adalah lukosit yang brkmbang dari
sumsum tulang merah. Granulosit terbagi menajdi 3, yaitu neutrophil brnbentuk bulat dg diameter 10-
12miktr, eosinophil strukturnya lbh besar dari pada neutrophil (10-15mikmtr) dan basophil dngan
ukuran hampir sama dngan nutrofil ttapi basophil sulit ditmukan. Agaranulosi dibagi mnjadi 2 yaitu
limfosit yang mmpunyai inti bulat sitoplasma mnglilingi inti sprit cincin dan brpran pnting dalam
imunitas tubuh, monosit (sl lukosit trbsar ) yang mmiliki inti brbntuki oval kadang trlipat-lipat dapat
brgrak mmbntuk psudopodida
Pmbahasan

Sdiaan apus dibuat dngan mtod smar atau ols. Mtod smar atau ols yaitu dngan mngolskan atau
mmbuat slaput film dari bahan cair yang akan dibuat sdiaan apus. Umunya bahan sdiaan apus adalah
darh. Substansu cair yang dibuat sdiaan harus trbbas dari lmak. Pmbuatan sdiaan darah mliputi 3
tahapan anatara lain, fiksasi, pewaranaan, clearing.

Darah yang dijadikan sampel diambil dari jari kedua atau ketiga probandus. Tetesan pertama dihapus
menggunakan kapas berakohol sedangkan tetesan kedua dan seterusnya ditteteskan pada objek glass.
Tetesan darah langsung dioles dengan kaca benda kedua dengan kecepatan konstan dan setipis
mungkin. Olesan yang tebal menyebabkan sel darah yang diamati menumpuk dan tidak jelas bagian
intinya. Darah juga tidak diberi antikogulan karena antikoagulan dapat merubah morfologi trombosit
sehingga darah yang mentes segera dioles dan dikering anginkan.

Fiksasi adalah proses perendaman objek sediaan ke dalam suatu larutan fiksatif. Larutan fiksatif
pada proses ini adalah metanol 3%. Larutan ini berfungsi agar apusan menyerap cat dengan
sempurna dan melekatkan apusan pada obyek glass, serta menghentikan metabolism tanpa
menguba struktur sebenarnya. Fiksasi harus segera dilakukan suapaya warna latar belakang
tidak biru. Methanol sebagai larutan fiksatif dengan konsentrasi …% sangat mempengaruhi
pengecatan. Methanol yang baik untuk fiksasi adalah methanol absolut. Fikasasi dilakukan
selama 5 menit

Pewarnaan dilakukan menggunakan pewarna Giemsa dalam methanol. Menurut Syaifudin et al


(2018) prinsip pewarnaan giemsa adalah adanya presipitasi hitam yang terbentuk dari
penambahan metilen biru dan eosin yang dilarutkan dalam methanol. Giemsa adalah pulasan
yang terdsiri dari eosin, metilen azur dan metilen blue yang berguna untuk mewarnai sel darah
melalui fiksasi dengan metil alcohol. Pewarna giemsa lebih tahan lam dalam iklim tropis.
Umumnya pewarna ini dikombinasikan dengan wright, namun pada praktikum ini pewarna yang
ditetesakan hanya giemsa. Berdasarkan hasil pengamatan secara mikroskopis pada apusan darah
yang sudah diwarnai dengan giemsa didapatkan hasil yang mennjukkan perbedaan inti sel
leukosit (…) pewarnaan ini menunjukkan perbedaan warna yaitu merah muda dengan inti sel
berwarna biru keunguan.

Clearing dilakukan menggunakan akuades yang telah dididihkan. Tujuan didihkan adalah
menghilangkan kemungkinan adanya gas yang berada pada akuades karena penyimpanan
akuades yang lama. Gas harus dihilangkan untuk memperjelas struktur sel darah ketika diamati
dibawah mikroskop.

Hasil pengamatan menunjukkan bentuk sel darah merah dan leukosit. Latar berlakang tampak
kurang bersih kemungkinan karena proses clearing yang kurang tepat. Durasi waktu setiap
tahapan sangat mempengaruhi hasil akhir. Struktur sel darah juga sedikit menumpuk karena
olesan kurang tipis atau darah yang diteteskan terlalu banyak. Sel darah merah yang terlihat
dibawah mikroskop memiliki bentuk bikonkaf, tidak memililki inti, dan bewarna merah muda.
Menurut Setiawan et al (2014) sel darah merah terdiri dari membrane dan sitioplasma tanpa inti
sel . sel darah merah berukuran lebih besar dari inti limfosit kecil pad aapusan darah tepi disebut
makrositik. Sel darah merah yang berukuran lebih kecil dari inti limfosit kecil disebut mikrositik.

Leukosit memiliki inti yang bentuk dan ukurannya bervariasi sehingga mudah dibedakan dengan
trombosit dan eritrosit. Leukosit yang terlihat adalah eosinophil,…,… eosinophil merupakan sel
leukosit yang memiliki ciri khas diantaranya sel bulat, inti hanya 2 lobus, berwarna ungu.
Neutrofil adalah jenis leukosit yang paling banyak diantara jenis-jenis leukosit. Ada dua macam
jenis neutrophil yaitu stab (batang) dan segmen. Neutrophil segmen sering disebut neutrophil
polimorfonuklear. Basophil memiliki granula berwarna biru…

Kesimpulan

Pembuatan preparat apus darah meliputih tahap fiksasi dg methanol, pewarnaan dg


Giemsa, dan clearing dg alcohol yang sdh didihkan. Hasil pembuatan diamati dibawah
mikroskop menunjukkan sel eritrosit,sel.. dan … Gambaran morfologi sel eritrosit
berwarna merah muda dan inti berwana ungu. Jumlah sel eritrosit sangat banyak
dibandingkan leukosit.

Anda mungkin juga menyukai