PENDAHULUAN
1
Perhitungan pendapatan regional melalui PDRB bertujuan untukmengetahui aktivitas
ekonomi suatu daerah serta mengetahui tingkatinflasi. Oleh karena itu, PDRB merupakan
ukuran aktivitas ekonomi(produktivitas), bukan ukuran kemakmuran(welfare).
1.3 TujuanPenelitian
1 Untuk mengetahui kontribusi dan rangking Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah
2 Untuk mengetahui struktur ekonomi Kabupaten/Kota Sulawesi tengah
3 Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan ekonominya
4 Untuk mengetahui bagaimana PDRB Kabupaten Morowali Utara
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Komponen PDB
Komponen dari PDB dapat dibagi menjadi 4, yakni;
1) Konsumsi Privat atau Private Consumption; menghitung konsumsi dari individu atau
rumah tangga untuk beberapa jenis barang seperti;
a. Durable Goods yakni barang yang awet atau tidak cepat rusak yang pada
umumnya memiliki umur yang relative panjang atau bisa dikatakan lebih dari
3 tahun. Contoh motor, mobil, elektronik dan lain-lain tapi tidak termasuk
untuk pembelian rumah baru.
b. Non-Durable Goods yakni barang yang langsung dikonsumsi dan habis
manfaatnya. Contoh, makanan, minuman, sepatu dan lain-lain.
c. Service yakni konsumsi untuk jasa. Contoh, jasa dokter,
2) Investasi atau Investment; menghitung suatu pengeluaran untuk barang modal.
Contoh: pembelian rumah, membangun pabrik baru, program baru dan berbagai jenis
investasi lainnya.
3) Pengeluaran Pemerintah atau Government Spending; menghitung semua pengeluaran
yang Pemerintah lakukan. Contoh: membayar gaji PNS atau pegawai pemerintah,
membeli peralatan militer, membangun jalan dan lain-lain.
3
4) Ekspor Bersih atau Net Export; menghitung selisih didapat dari Total Ekspor yang
dikurangi Total Impor
Keterangan :
I : Investasi
G : Konsumsi pemerintah
X : Ekspor
M : Impor
Namun, ada juga yang menghitung PDB dengan rumus yang sederhana yakni Harga x
Volume. Contoh; Ada Negara O yang memiliki sumber ekonomi dari memproduksi, menjual
serta mengkonsumsi apel. Tahun lalu, sudah ada 1 milyar apel yang sudah terjual dalam
ekonomi negara tersebut di mana setiap apel dihargai 500 rupiah. Jika demikian, maka GDP
Negara O di tahun lalu bisa dinilai dengan Rp 500 milyar.
Kemudian di tahun ini, Negara O memproduksi 1.2 milyar apel. 1.1 apel kemudian
dikonsumsi penduduk negara tersebut. Maka, tersisa apel dengan jumlah 100 juta. Sisa ini
kemudian diekspor (dijual) ke negara tetangga. Semua apel yang sudah terjual dihargai 600
rupiah per apel. Maka bisa dikatakan bahwa GDP negara tersebut adalah Rp 600 milyar.
Maka, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan GDP Negara O adalah 20% mengingat di
tahun lalu PDB Rp 500 milyar dan di tahun ini meningkat ke Rp 600 milyar.
4
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi.
PDRB atas dasar haga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar
harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun dasar tertentu. Untuk menghitung angka-
angka PDRB ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, dan dijelaskan sebagai berikut;
a) Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun). Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 17
lapangan usaha (kategori) yaitu:
No Lapangan Usaha
3 Industri Pengolahan
6 Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
7 Mobil dan Sepeda Motor
5
10 Informasi dan Komunikasi
12 Real Estate
13 Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 Jaminan Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan
17 Jasa lainnya
b) Pendekatan Pendapatan, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah
upah dan gaji (balas jasa tenaga kerja), sewa tanah (balas jasa tanah), bunga modal (balas
jasa modal) dan keuntungan (balas jasa kewirausahaan/enterpreneurship); semuanya
sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini,
PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung netto (pajak tak langsung
dikurangi subsidi)
c) Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri
dari; (1) Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) Konsumsi
pemerintah, (3) Pembentukan modal tetap domestik bruto, (4) Perubahan stok, dan (5)
Ekspor netto (ekspor netto merupakan ekspor dikurangi impor).
Secara konsep tiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Jadi,
jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan
harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksi. PDRB yang
6
dihasilkan dengan cara ini disebut sebagai PDRB atas dasar harga pasar, karena di dalamnya
sudah dicakup pajak tak langsung netto.
Keterangan :
Gt = (PDRBt – PDRBt-1)/PDRBt-1 x 100%
G = Tingkat pertumbuhan PDRB
(persen)
7
t = Tahun
Menghitung rata-rata tingkat pertumbuhan
∑ 𝐺𝑡 Keterangan :
𝑆𝑖 =
𝑛
Si = Rata-rata tingkat pertumbuhan
PDRB
t = Tahun
n = Jumlah Tahun
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖
𝑆= x 100% Keterangan :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐷𝑅𝐵
I = Sektor Ekonomi
𝑋𝑖𝑡
𝐼𝑡 = X 100%
𝑌𝑖𝑡
Keterangan :
It = Indeks Implisit
8
BAB III
PEMBAHAN
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama tahun 2017 mampu
merubah posisi beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Berdasakan urutan nilai PDRB
ADHB kabupaten/kota se Sulawesi Tengah tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2013 ada
beberapa kabupaten/kota yang mengalami perubahan posisi, yaitu Kabupaten Banggai pada
tahun 2013 beradapada peringkat 3 menjadi peringkat 1 pada tahun 2017, Kota Palu berubah
dari peringkat 1 menjadi peringkat 2, Kabupaten Morowali berubah dari peringkat 5 menjadi
peringkat 3, Kabupaten Parigi Moutong berubah dari peringkat 2 menjadi peringkat 4,
Kabupaten Donggala berubah dari peringkat 4 menjadi peringkat 5, Kabupaten Poso dari
peringkat 8 menjadi peringkat 7, serta Kabupaten Sigi dari peringkat 7 menjadi peringkat 8.
9
tersebut terlihat dari beragamnya komposisi 3 lapangan usaha kegiatan ekonomi yang
terbesar antar kabupaten/kota. Sebagai contoh struktur ekonomi di Kabupaten Banggai
Kepulauan diwarnai oleh 3 lapangan usaha yang dominan yaitu Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan (A), Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (G), Jasa
Pendidikan (P).
10
3.2 PDRB Kabupaten Morowali Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha 2013-2017 (Jutaan Rupiah)
11
3.3 PDRB Kabupaten Morowali Utara Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha 2013-2017 (Jutaan Rupiah)
12
3.4 Menghitung PDRB Kabupaten Morowali Utara Atas Dasar Harga Berlaku Tahun
2013-2017
𝟔.𝟔𝟏𝟖.𝟎𝟓𝟒−𝟔.𝟑𝟏𝟕.𝟏𝟐𝟏
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟔.𝟑𝟏𝟕.𝟏𝟐𝟏
= 7,6%
b. PDRB (2015)
𝟕.𝟖𝟎𝟒.𝟗𝟖𝟖−𝟔.𝟔𝟏𝟖.𝟎𝟓𝟒
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟔.𝟔𝟏𝟖.𝟎𝟓𝟒
= 17%
c. PDRB (2016)
𝟖.𝟑𝟓𝟔.𝟐𝟕𝟔−𝟕.𝟖𝟎𝟒.𝟗𝟖𝟖
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟕.𝟖𝟎𝟒.𝟗𝟖𝟖
= 7%
d. PDRB (2017)
𝟗.𝟏𝟔𝟓.𝟎𝟓𝟖−𝟖.𝟑𝟓𝟔.𝟐𝟕𝟔
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟖.𝟑𝟓𝟔.𝟐𝟕𝟔
= 9,8%
13
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Morowali Utara Atas Harga Berlaku
7,6%+17%+7%+9,8%
Rata-rata =
4
= 10%
Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Morowali Utara atas harga berlaku
yakni sebesar 10 %
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖
𝑆= x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐷𝑅𝐵
6.317.121
= x 100%
38.261.488
= 16,51%
6.618.054
x 100%
38.261.488
= 17,30%
7.804.988
x 100%
38.261.488
= 20,40%
14
d. Tingkat Kontribusi PDRB Tahun 2016
8.356.267
x 100%
38.261.488
= 21,84%
9.165.085
x 100%
38.261.488
= 23,95%
3.5 Menghitung PDRB Kabupaten Morowali Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2013-2017
𝟓.𝟒𝟕𝟐.𝟓𝟔𝟏−𝟓.𝟒𝟒𝟕.𝟓𝟗𝟕
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟓.𝟒𝟒𝟕.𝟓𝟗𝟕
= 0,4%
b. PDRB (2015)
= 7,2%
15
c. PDRB (2016)
= 6,4%
d. PDRB (2017)
= 7.5%
0,4%+7,2%+6,4%+7,5%
Rata-rata =
4
= 5,4%
Rata-rata pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Morowali Utara atas dasar harga
konstan yakni sebesar 5,4 %
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖
𝑆= x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐷𝑅𝐵
5.447.597
= x 100%
29.739.594
= 18,32%
16
b. Tingkat Kontribusi PDRB Tahun 2014
5.472.561
x 100%
29.739.594
= 18,40%
5.867.309
x 100%
29.739.594
= 19,73%
6.242.646
x 100%
29.739.594
= 21%
6.709.481
x 100%
29.739.594
= 22,56%
Tingkat kontribusi PDRB pada Kabupaten Morowali Utara dari tahun ke tahun
mulai dari harga berlaku sampai dengan harga konstan mengalami peningkatan.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun demi tercapainya laporan yang lebih baik di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
18