3. Euthanasia sesungguhnya bisa diterapkan di Indonesia selama ada aturan dan batasan
yang jelas. Euthanasia boleh dilakukan asal sudah memenuhi berbagai syarat, melihat
kondisi medis dan dilakukan berdasar persetujuan yang sudah disepakati semua pihak
termasuk keluarga. Namun faktanya euthanasia memang dilarang di Indonesia karena
adanya HAM yang membatasi.
5. Apabila seorang pasien menderita penyakit dalam stadium terminal, yang menurut
pendapat dokter tidak mungkin lagi disembuhkan, maka kadang-kadang pihak keluarga
meminta kepada dokter untuk menghentikan pengobatan. Ini sering dilakukan di
Indonesia setelah pertimbangan dari dokter.
“Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan
standar profesi yang tertinggi”
Dalam hal ini dokter berupaya semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien,
mengusahakan tidak ada penggunaan hak euthanasia jika perlu. Namun apabila sang
keluarga sudah menghendaki untuk dilakukannya euthanasia pasif dikarenakan biaya,
maka dokter mengizinkan.
6. Standar pelayanan euthanasia, yaitu berupa pelayanan atau perawatn paliatif. Dimana
perawatan paliatif diperuntukkan bagi seseorang yang sudah sakit sangat lama dan sulit
untuk disembuhkan atau biasa disebut dengan pasien terminal dimana penyakitanya itu
sudah dalam tahap stadium akhir. Tujuan dari perawatan paliatif adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi penyakit
yang mengancam jiwa melalui pencegahan, penialaian, dan pengobatan dan masalah
fisik. Jadi jika seorang menderita penyakit kronis lebih baik dilakukan atau diusahakan
dengan perawatan paliatif daripada euthanasia.
DAFTAR PUSTAKA
Lustiaji, M. 05 September, 2013. PMK No. 1438 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran. Scribd
Manzaf. 01 April, 2010. Euthanasia Dalam Medis Dan Hukum Indonesia. Scribd
Jurnal.um.ac.id