Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Sindrom gawat nafas atau penyakit membran healin atau HMD terjadi lebih
dari setengah nya pada bayi-bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 28 minggu
dan kurang dari sepertiganya terjadi pada bayi-bayi yang dilahirkan antara usia
kehamilan 32-36 minggu. Jadi pada umumnya penyakit HMD atau RDS tampak
terutama pada bayi baru lahir atau neonatus yang lahir dengan usia kehamilan kurang
dari 36-38 minggu dan berat badan kurang dari 2500 gram. Sebagai bahan
perbandingan, HMD cenderung terjadi pada neonatus yang dilahirkan dengan usia
kehamilan kurang dari 32 minggu dan berat badan kurang dari 1200 gram. Insiden
meningkat dengan semakin prematurnya neonatus.
Di Amerika Serikat, sindrom gawat nafas atau penyakit membran healin
terjadi sekitar 40.000 bayi setiap tahunnya atau 1%-2% dari bayi baru lahir normal
atau 14% pada bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Insiden RDS
meningkat dari 5% pada usia kehamilan 35-36 minggu menjadi 65% pada usia
kehamilan 29-30 minggu.

B. Tujuan
Tujuan Umum
 Menjelaskan tentang respiratory distress atau sindrom gawat nafas
Tujuan Khusus
 Menjelaskan tentang definisi respiratory distress
 Menjelaskan tentang klasifikasi respiratory distress
 Menjelaskan tentang penyebab respiratory distress
 Menjelaskan tentang patofisiologi respiratory distress
 Menjelaskan tentang manifestasi klinik respiratory distress
 Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang respiratory distress
 Menjelaskan tentang penatalaksanaan respiratory distress
 Menjelaskan tentang komplikasi respiratory distress
 Menjelaskan tentang pencegahan respiratory distress
 Menjelaskan tentang evaluasi respiratory distress
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Sindrom gawat nafas neonatus merupakan suatu sindrom yang sering ditemukan pada
neonatus dan menjadi penyebab morbiditas utama pada bayi berat lahir rendah
(BBLR) sehingga SGNN disebut juga sebagai penyakit membran hialin (PMH)
karena PMH merupakan bagian terbesar dari sindrom gawat nafas pada masa
neonatus.1-11 Penyakit membran hialin umumnya terjadi pada bayi prematur.
(Tobing,R , 2004)

Sindrom gawat nafas atau respiratory distress syndrome atau RDS pada neonatus
yang juga disebut sebagai hyaline membrane disease atau HMD merupakan suatu
penyakit paru-paru akut pada neonatus yang disebabkan karena kekurangan surfaktan.
(Maryunani, A , 2009)

Sindrom gawat nafas atau respiratory distress syndrome atau RDS pada neonatus
yang juga disebut sebagai hyaline membrane disease atau HMD merupakan suatu
penyakit paru-paru pada bayi baru lahir terutama bayi premature dimana suatu
membran yang tersusun atas protein dan sel-sel mati melapisi alveoli atau kantung
udara tipis dalam paru-paru sehingga membuat kesulitan untuk terjadinya pertukaran
gas. (Nurhayati, 2009)

B. Klasifikasi
Sindrom gawat nafas / respiratory distress syndrom dikelompokkan sebagai berikut ;
1. Sindrom gawat nafas klasik
Merupakan thoraks atau dada berbentuk seperti bel disebabkan karena kekurangan
aerasi atau underaeration. Volume paru-paru menurun, parenkhim paru-paru
memiliki pola retikulogranuler difusi, dan terdapat gambaran bronchogram udara
yang meluas ke perifer.
2. Sindrom gawat nafas sedang
Merupakan pola retikulogranuler lebih menonjol dan terdistribusi lebih merata.
Paru-paru hypoaerated. Dapat dilihat pada bronkhogram udara meningkat.
3. Sindrom gawat nafas berat
Terdapat retikologranuler yang berbentuk opaque pada kedua paru-paru area
cystic pada paru-paru kanan bisa menunjukkan alveoli yang berdilatasi atau empisema
interstitial pulmonal dini. (Maryunani, A , 2009)

C. Etiologi
Sinrom gawat nafas atau penyakit membran healin biasanya terjadi jika tidak cukup
terdapat suatu substansi dalam paru-paru yang yang disebut surfaktan. Surfaktan
dibuat oleh sel-sel dalam jalan nafas dan terdiri dari phospoliphid dan protein.
Surfaktan mulai diproduksi dalam janin pada saat sekitar usia kehamilan 24-28
minggu. Surfaktan ditemukan dalam cairan ketuban antara usia kehamilan 28-32
minggu. Pada sekitar usia kehamilan 35 minggu , sebagian besar bayi telah memiliki
jumlah surfaktan yang cukup.

D. Manifestasi klinis
Beberapa manifestasi klinis atau gejala paling umum dari sindrom gawat nafas atau
penyakit membran healin. Namun masing-masing bayi mungkin mengalami gejala
yang berbeda-beda. Gejala biasanya hanya timbul dalam 4 jam setelah lahir yaitu
meliputi ;
 Kesulitan bernafas atau gasping pada saat lahir yang memburuk dengan cepat
 Sianosis atau warna kebiru-biruan atau sianosis sentral dalam udara kamar
 Nafas cuping hidung
 Takhipnea atau nafas cepat
 Retraksi dada interkostal / subkostal yang berat atau penarikan pada tulang iga
dan strernum selama bernafas
 Apnea berat
 Stridor
 Perfusi buruk atau syok
Jadi , tanda dan gejala sindrom gawat nafas atau penyakit membran healin dapat
disimpulkan sebagai berikut ;
1. Adanya tanda-tanda gawat nafas ; takipnea (frekwensi nafas > 60x/m), retraksi
dinding dada , nafas dengan cuping hidung , sianosis dan merintih saat ekspirasi
2. Perburukan pernafasan yang cepat diikuti perburukan analisa gas darah. Gawat
nafas ini timbul dalam 6-8 jam setelah lahir dan makin buruk dalam 24-48 jam
berikutnya.
3. Didapatkan juga adanya hipotensi, oliguria, hipotonia, suhu tidak stabil, ileus, dan
edema perifer.

E. Pemeriksaan penunjang
Penyakit membran healin atau sindrom gawat nafas biasanya didiagnosa dengan
beberapa pemeriksaan sebagai berikut ;
1. Keadaan umum, warna kulit/ membran mukosa, dan usaha nafas
(mengindikasikan kebutuhan bayi terhadap oksigen)
2. Pemeriksaan foto rontgen dada/ x-ray (seringkali menunjukkan suatu gambaran ‘’
seperti kaca /groud glass’’ yang unik yang disebut pola retikulogranuler seragam
dan bronchogram udara).
3. Gas darah (pemeriksaan untuk oksigen, karbondioksidadan asam pada darah
arteri), seringkali menunjukkan penurunan jumlah dan peningkatan
karbondioksida
4. EKG terkadang digunakan untuk mengatasi masalah jantung yang bisa
menyebabkan gejala yang mirip dengan HMD/ sindrom gawat nafas.
F. Penatalaksanaan
1. Tindakan khusus untuk bayi dengan sindrom gawat nafas atau penyakit membrane
hialin akan ditentukan oleh dokter bayi berdasarkan pada:
a. Usia kehamilan ibu pada saat bayi lahir,riwayat kesehatan dan medis secara
menyeluru.
b. Kondisi bayi
c. Toleransi bayi terhadap obat-obatan,prosedur,dan terapi yang spesifik.
d. Harapan terhadap kondisi tersebut.
e. Pendapat atau pilihan orang tua.
2. Tindakan untuk bayi gawat nafas atau penyakit membran hialin meliputi:
a. Pengaturan suhu
b. Cairan parenteral
c. Pemantauan berkesinabungan
d. Pasang selang ETT (itubasi indotrakheal)
e. Alat bantu atau ventilasi mekanik (untuk membantu kerja nafas bayi)
f. Oksigen suplementasi (jumlah oksigen yang banyak)
g. Pemasangan CPAP (continues positif airways pressure),suatu mesin penafasan
mekanik yang mendorong aliran udara atau oksigen yang terus menerus
kejalan nafas untuk menjaga agar aliran udara dalam paru-paru terbuka.
h. Penggantian surfaktan dengan surfaktan tiruan paling efektif jika dimulai
dalam 6 jam pertama setelah lahir.
i. Obat-obatan (untuk membantu sedasi dan mengurangi nyeri pada bayi selama
terapi/(tindakan).

G. Komplikasi
Bayi-bayi dengan penyakit membrane hialin (HMD) atau sindrom gawat nafas
kadang-kadang dapat mengalami komplikasi penyakit atau masalah sebagai efek
samping dari tindakan.beberapa komplikasi yang berhubungan dengan penyakit
membrane hialin (HMD) adalah:
1. Bocornya udara pada paru-paru,seperti :
a. Pnemomomediastinum- bocornya udara kedalam mediastinum (ruang dalam
rongga thorak dibelakang sternum dan antara dua kantung pleura yang
melapisi paru-paru).
b. Pneumothorax-bocornya udara kedalam ruang antara dinding dada dan
jaringanpaling luar dari paru-paru.
c. Pneumopericardium-bocornya udara kedalam kantung sekitar jantung.
d. Pulmonaryinterstitial episema(PIE)-bocornya udara sehingga terperangkap
diantara alveoli,suatu kantong udara tipis pada paru-paru.
2. Penyakit paru-paru kronik,kadang-kadang disebut”bronchopulmonary dysplasia.

H. Pencegahan
Mencegah terjadinya / lahirnya bayi premature merupakan cara yang paling utama
dalam mencegah terjadinya penyakit membran thialin (HMD).jika bayi premature
tidak dapat dicegah,ibu biasanya diberikan obat yang disebut kortikosteroid sebelum
persalinan dan menunjukkan penurunan resiko dan beratnya HMD yang sangat drastic
pada bayi.steroid ini nsering kali diberikan pada ibu pada usia kehamilan 24 – 34
minggu yang telah diketahui factor resiko pada awal persalinan.

I. Mortalitas /morbiditas
Penyakit membrane hialin atau sindrom gawat nafas merupakan penyebab utama
kematian pada bayi dan berkisar sekitar 20% dari seluruh kematian bayi baru
lahir/neonates.
1. Angka mortalitas /kematian bayi telah menurun secara drastis pada bayi dengan
sindrom gawat nafas dengan penggunaan alat bantu nafas/mesin CPAP dan terapi
pengganti surfaktan.
2. Angka mortalitas atau kematian bayi berkaitan dengan penyakit membrane hialin
atau sindrom gawat nafas kurang dari 10% untuk bayi baru lahir dengan usia
kehamilan lebih dari 28%.

J. evaluasi gawat nafas


evaluasi gawat nafas dengan menggunakan skor Down berikut ini :

Nilai 0 1 2
Frekuwensi <60 x /menit 60-80 x/menit >80 x/menit
nafas
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap
dengan O2 walaupun diberi O2
Air entry Udara masuk bilateral Penurunan ringan Tidak ada udara
baik udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu.

 Skor < 4 : tidak ada gawat nafas


 Skor 4-7 : gawat nafas
 Skor > 7 : ancaman gagal nafas

(pemerikasaan gas darah harus dilakukan)

K. Diagnose
Penyakit membran hialin atau sindrom gawat nafas biasanya didiagnosa dengan
beberapa pemeriksaaan sebagai berikut:
1. Keadaan umum, warna kulit /membran mukosa ,dan usaha nafas(mengidikasikan
kebutuhan bayi terhadap oksigen).
2. Pemeriksaan foto rontgen dada/x-rays (sering kali menunjukan suatu gambaran
“seperti kaca/ground glass’ yang unik disebut pola retikulogranuler seragam dan
bronchogram udara).X-ray merupakan energy elektromagnetik yang digunakan
untuk menghasilkan bayangan tulang dan organ-organ dalam/internal film.
3. Gas darah(pemerikasaan untuk oksigen,karbondiaksida dan asam pada darah
arteri),seringkali menunjukan penurunan jumlah dan peningkatan karbondioksida.
4. Elektrokardigrafi(EKG),kadang-kadang digunakan untuk menyikirkan masalah
jantung yang bias menyebabkan gejala yang mirip dengan HMD/sindrom gawat
nafas.EKG menunjukan irama yang abnormal (aritmia atau disritmia) dan
mendekteksi kerusakan otot jantung.

Anda mungkin juga menyukai