Abstrak
Geolistrik sebagai metode dan alat untuk eksplorasi telah dimulai sejak
tahun 1900-an.Perkembangan teknologi komputer pada saat ini membuat
penerapan metode geolistrik saat ini menjadi lebih populer.Aplikasi
metode geolistrik biasanya untuk eksplorasi air tanah tetapi sekarang
banyak digunakan untuk eksplorasi mineral dan geologi teknik.Teknik
inversi sekarang ini banyak menggunakan metode geolistrik dengan
konfigurasi 3-D (tiga dimensi). Proses pemilihan metode geolistrik sangat
penting sehingga kita dapat memilih dalam menggunakannya .Penelitian
ini dilakukan untuk memanfaatkan metode geolistrik 4-D untuk
mengidentifikasi objek dinamika : rembesan limbah, kepadatan tanah dan
air tanah.Aplikasi metode ini (4-D) diidentifikasi bisa digunakan untuk
monitoring dan mendeteksi aliran suatu cairan ataupun potensial
endapan.
Abstract
Geoelectricas as a method and tool for exploration has been started since
the 1900s.The development of computer technology at this time makes
the application of geoelectric method is now becoming more popular.The
application of geoelectric methods usually for groundwater exploration
but now widely used for mineral exploration and engineering
geology.Today's inversion technique uses many geo-electric methods
with 3-D configurations. The process of selecting the geoelectric method
is important so that we can choose to use it. This research was conducted
to utilize 4-D geoelectric method to identify object dynamics: waste
seepage, soil density and groundwater. The application of this method (4-
D) was identified to be used for monitoring and detecting potential flow of
a fluid or sediment.
berkembang pula ilmu dan teknologi untuk semu). Penampang ini merupkan
eksplorasi. Umumnya lokasi sumberdaya penampang vertikal yang menggambarkan
mineral terdapat di bawah permukaan bumi, gambaran bawah permukaan berdasarkan
maka teknologi dikembangkan supaya distribusi tahanan jenis semu.2)
metoda yang dipakai dapat mendeteksi Sekitar tahun 1990-an mulai dikenal
benda-benda bawah permukaan dengan luas, software inverse data untuk geolitrik
lebih sensitif. Metoda-metoda geofisika yang dua dimensi (2-D) yang dibuat oleh ilmuwan
diterapkan berdasarkan variasi sifat- Malaysia yaitu M.H. Loke yang dikenal
sifat/properties dari batuan dikembangkan sebagai Res2D/Res3D. Dengan software
untuk mengidentifikasi struktur yang tersebut di maka para pengguna metoda
berasosiasi dengan gas dan minyak bumi geolistrik dengan mudah mendapatkan true
seperti patahan, antiklin, sinklin, yang section (bukan pseudosection). True Section
terletak di bawah permukaan bumi. 1). merupakan gambaran penampang bawah
Berdasarkan pengambilan data maka permukaan (sub-surface section)
pada prinsipnya di dalam metoda geofisika berdasarkan nilai tahanan jenis sebenarnya.
ada 2 (dua) macam cara yaitu metoda Melalui true section ini, kalangan ahli geologi
geofisika dinamis dan metoda geofisika sangat dibantu dalam membuat interpretasi
statis. Pada metoda geofisika dinamis keberadaan sumberdaya mineral, batubara
dilakukan “gangguan” terhadap bumi dan bahkan patahan-patahan bawah
kemudian respon yang diberikan akibat permukaan untuk kepentingan geologi
gangguan tersebut di catat di permukaan. teknik.
Dari respon yang diberikan ini kemudian Masalah timbul pada waktu pengambilan
dibuat interpretasi kondisi bawah permukaan data di lapangan karena geolistrik 2-D
bumi. Gangguan ini dapat berupa getaran memerlukan jumlah data yang lebih banyak
seismik maupun injeksi arus listrik. Contoh dibandingkan geolistrik satu dimensi (1-D)
metoda ini adalah seismik, geolistrik, yang biasanya menggunakan aturan
georadar dan sejenisnya. Sedangkan pada Schlumberger atau Wenner. Apabila
metoda yang kedua yakni metoda statis, menggunakan cara pengambilan data yang
fenomena fisika di bawah permukaan bumi tradisional (menggunakan 4 besi elektroda),
dicatat tanpa melakukan gangguan ke bumi. maka dalam satu section sepanjang 300 m
Contoh metoda ini adalah metoda gravity, misalnya, bisa memerlukan waktu 4 hari
magnetic, VLF (Very Low Frecquencies) dan untuk pengambilan datanya. Disamping itu,
sejenisnya. karena dalam pengambilan data elektroda
Kegiatan dalam penelitian ini merupakan besi di geser bolak-balik mengikuti aturan
bagian dari metoda geolistrik dimana metoda yang dibuat, maka kalau hanya
dinamis dengan sumber gangguan berupa menggunakan 4 elektroda akurasi data yang
injeksi arus listrik ke dalam bumi. dihasilkan juga tidak terlalu baik. Untuk
Penggunaan metoda geolistrik sudah mengatasi ini peneliti BPPT melakukan
ada sejak awal abad ini kemudian mulai inovasi dengan alat Geoscanner.
banyak dipakai untuk keperluan eksplorasi Dikembangkan nya geoscanner ini
pada tahun 1970-an . Pertama kali awalnya merupakan suatu peripheral untuk peralatan
di Indonesia metode yang banyak dipakai resistivitymeter sehingga hasil survey
adalah metoda aturan Schlumberger dan menggunakan metoda Resistivity 2D dapat
Wenner. Pada metoda ini pengambilan data lebih cepat dan akurat dibandingkan metoda
V (beda potensial) dan I (kuat arus) tradisional yang sudah ada dan peripheral ini
dilakukan mengikuti konfigurasi elektroda dapat dipakai untuk resistivitymeter dengan
yang dibuat oleh aturan Schlumberger dan merk dan type apapun.
Wenner. Aplikasi yang umum dilakukan Geoscanner hasil inovasi BPPT telah
awalnya adalah untuk eksplorasi air bawah digunakan untuk survey kebumian untuk
tanah. keperluan eksplorasi batubara dan mineral
Selain metoda tersebut, sebenarnya hampir diseluruh Indonesia seperti :
sudah dikenal juga metoda lain yaitu pole- Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
pole, dipole-dipole, pole-dipole, wenner- Alat ini digunakan untuk kegiatan eksplorasi
Schlumberger dan lain sebagainya. Pada air bawah tanah terutama mencari air daerah
saat awalnya metoda ini tidak terlalu banyak Kars, potensi gambut, studi geologi teknik,
dipakai karena pada waktu pengambilan lingkungan.
datanya memerlukan waktu yang lama. Pemodelan pada metoda geolistrik
Demikian pula untuk pengolahan datanya sejalan dengan perkembangan komputer.
masih belum ada software pemodelan yang Dengan adanya perkembangan teknologi
memadai sehingga hasil yang diperoleh komputasi maka persoalan numerik yang
masih berupa pseudosection (penampang semula harus diselesaikan dengan komputer
AN NB
(5)
Apabila dialirkan arus dari pusat
I AM MB
setengah bola tadi, maka voltase (V) pada VM N
titik r dari sumber arus adalah : K .......................... (6)
I
1 I 1 .
Vr V r . ......(2) 1 1 1 1
1
2r 2
2 r K 2
. (7)
AM MB AN NB
Jika terdapat dua sumber arus listrik
dengan arah arus listrik dari A menuju B dan Pada persamaan tersebut ;
maka medan ekuipotensialnya seperti pada VM = Potensial di titik M
gambar 2 berikut. VN = Potensial di titik N
V M-N = beda potensial dari M ke N
= tahanan jenis (ohm.m)
I = kuat arus (mA)
K = faktor geometri
I 1 1 I 1 1 .(3)
VM , VN
2 AM MB 2 AN NB
Gambar 4.
Letak elektroda pada konfigurasi 3D. Gambar 6.
Asumsi yang dipergunakan pada model
3. Pengolahan Data geolistrik 1-D.
Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran di lapangan adalah nilai tahanan 3.2 Pemodelan geolistrik 2-D
jenis semu. Untuk mendapatkan nilai Model geolistrik 2-D, lapisan batuan
tahanan jenis sebenarnya, maka dilakukan di bawah permukaan bumi diasumsikan
pemodelan, yang umumnya dipakai pada berbentuk blok-blok yang masing-masing
saat ini adalah pemodelan kebelakang mempunyai nilai tahanan jenis tertentu
(pemodelan inversi). seperti yang dapat dilihat pada gambar 7,
Pemodelan pada geolistrik dikenal istilah (Barker dan Loke ,1996).
pemodelan satu dimensi (1-D), dua dimensi
(2-D) dan tiga dimensi (3-D). Bentuk blok-
blok pemodelan dapat dilihat seperti pada
gambar 5.
Gambar 7.
Gambar 5. Blok-blok lapisan di bawah permukaan hasil
Bentuk blok-blok model 1-D, 2-D dan 3-D. pemodelan (Barker dan Loke ,1996)
Gambar 12.
Pemodelan Inversi 3-D Dengan Metoda
Gambar 10. Pole-Pole.
Blok model pada geolistrik 3-D..
Pada pengukuran ini menggunakan
metode pole-pole dimana air yang
HASIL DAN PEMBAHASAN disiramkan terdeteksi dan demikian pula
kondisi bawah permukaan disekitarnya.
Untuk mendapatkan data dan membuat
pemodelan dengan 3-D maka dilakukan 2. Metoda Geolistrik 3-D untuk
pengukuran pada beberapa lokasi dalam Kepadatan Tanah.11).
ukuran simulasi dan lainnya di lapangan
sesungguhnya. Simulasi Percobaan berikutnya adalah
dengan melakukan geolistrik 3-D untuk
1. Pengukuran Resapan Air. pemetaan lokasi kepadatan tanah.
Simulasi pengukuran direncanakan Pengukuran di lapangan menggunakan
dengan menyiramkan air kedalam suatu konfigurasi 2-D dengan jarak antar`lintasan 5
area dengan ukuran grid yang direncanakan meter kemudian datanya diinversi
pada pengukuran ini adalah 8 grid x 8 grid menggunakan inversi 3-D seperti gambar 13.
dan antar elektroda berjarak 5 m, gambar
11.
Gambar 13.
Konfigurasi Elektroda Untuk Pengukuran
Kepadatan Tanah.
Gambar 17.
Konfigurasi Elektroda Pengukuran
Mendeteksi Aliran Air Tanah.
Gambar 19.
Pemodelan Inversi 4-D untuk Pengukuran 1 Air Tanah dengan Metoda Pole-Pole.
Gambar 20.
Tata Letak Elektroda untuk Uji Aplikasi 4-D
Resistivity Pengukuran 2.
Gambar 21.
Pemodelan Inversi 4-D untuk Pengukuran 2 Air Tanah dengan Metoda Pole-Pole.
Hasil pengukuran dapat dilihat pada penelitian di lokasi kepadatan tanah metode
gambar 21 dimana warna biru menunjukkan geolistrik 3-D cukup akurasinya untuk
zone yang mempunyai konduktifitas tinggi. dipakai.
Diperkirakan zona ini adalah air permukaan Dari penelitian di atas Metoda geolistrik
rembesan. Selanjutnya zona conductivity ini 4-D dapat diaplikasikan di pada daerah yang
diidentifikasi sebagai zona yang terisi air dangkal misalnya mengamati perembesan
garam. air tanah atau limbah akibat pencemaran.
Dapat dilihat pada gambar tersebut Untuk lokasi penelitian yang kondisi
bahwa warna lokasi resapan adalah biru tua. lapangan yang memungkinkan untuk
Warna ini menunjukkan suatu zona yang dijangkau maka penggunaan geolistrik 4-D
terisi air pada kondisi awal pengukuran. dapat diaplikasikan pada lokasi yang lebih
Setelah terjadi simulasi pembasahan air asin dalam misalnya mengidentifikasi kondisi
pada pengukuran ke-2 terjadi penampakan bawah permukaan pada ekplorasi panas
dan penambahan luas zona rembesan yang bumi. Pemanfaatan geolistrik 4-D untuk
terisi air. Dari gambar ini dapat dilihat eksplorasi panas bumi merupakan bagian
pergerakan air dari atas tengah lokasi dari tujuan dari penelitian ini. Mengingat
lapangan yang kemudian kemudian turun. panas bumi masih sedikit dimanfaatkan
padahal Indonesia memiliki potensi yang
besar. Secara umum pemanfaatan lain
SIMPULAN geolistrik 4-D ini dapat digunakan untuk
mengamati proses identifikasi yang sifatnya
Metoda geolistrik 3-D dengan rembesan atau aliran pada waktu tertentu.
konfigurasi yang telah dicoba yang
menghasilkan data paling dalam adalah
konfigurasi pole pole sedangkan metode UCAPAN TERIMA KASIH
Wenner biasanya dengan hasil yang kurang
akurat baik ke arah lateral maupun Ucapan terimakasih diucapkan kepada
horisontal. Untuk metode dipole dipole kegiatan SINAS 2016 pengembangan
biasanya didapatkan konfigurasi yang paling PSBMC untuk akuisisi data resistivity
baik akurasinya terutama untuk dengan metode 4.D untuk mendukung riset
penetrasinya. pembangkit listrik berbasis panas bumi.
Secara umum penggunaan geolistrik 3- Demikian pula untuk rekan-rekan satu tim
D pada penelitian terowongan tidak terlalu penelitian dan PTPSM-TPSA yang terlibat
rumit untuk mengidentifikasinya mengingat dalam persiapan dan membantu
Gua mempunyai nilai tahanan jenis mendapatkan data sehingga tulisan ini bisa
mendekati tak hingga sehingga dalam diselesaikan.
pengukuran menggunakan metoda geolistrik
mudah dikenali dibandingkan batuan
disampingnya. Demikian pula untuk