Definisi
Menghilangkan sebagian atau seluruhnya dari extermitas (Burke, 2008 ). Amputation is the
removal of a body part, usually an extremity (Brunner & Suddarth, 2005).
Amputasi berasal dari kata “amputare” yang kurang lebih diartikan “pancung”. Amputasi
dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian
ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir
manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki
dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan
keselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat
menimbulkan komplikasi infeksi. (Daryadi,2012)
Kegiatan amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh seperti
sistem integumen, sistem persyarafan, sistem muskuloskeletal dan sisten cardiovaskuler. Labih
lanjut ia dapat menimbulkan madsalah psikologis bagi klien atau keluarga berupa penurunan
citra diri dan penurunan produktifitas.
B. Anatomi Fisiologi
c. Otot rangka
Otot (musculus) merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma
mengubah bentuk. Pada sel – sel, sitoplasma ini merupakan benang – benang halus yang panjang
disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan
kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi).
Ciri-ciri otot yaitu :
a) Kontraktilitas
Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak melibatkan
pemendekan otot. Serabut akan terolongasi karena kontraksi pada setiap diameter sel
berbentuk kubus atau bulat hanya akan menghasilkan pemendekan yang terbatas.
b) Eksitabilitas
Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh implus saraf.
c) Ekstensibilitas
Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot saat relaks.
d) Elastilitas
Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau meregang
C. Klasifikasi
Berdasarkan pelaksanaan amputasi menurut (Brunner & Suddart 2001), dibedakan
menjadi :
a. Amputasi Elektif/Terencana
Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat penanganan
yang baik serta terpantau secara terus-menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan
alternatif terakhir.
b. Amputasi Akibat Trauma
Merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak direncanakan.
Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi
umum klien.
a) Amputasi Darurat
Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan
tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple
dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.
Jenis amputasi secara umum menurut (Daryadi,2012) adalah :
b) Amputasi Terbuka
Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana pemotongan pada
tulang dan otot pada tingkat yang sama.
c) Amputasi Tertutup
Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat
skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5cm dibawah
potongan otot dan tulang. Setelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selanjutnya
meliputi perawatan luka operasi/mencegah terjadinya infeksi, menjaga kekuatan otot/mencegah
kontraktur, mempertahankan intaks jaringan, dan persiapan untuk penggunaan protese (
mungkin ). Berdasarkan pada gambaran prosedur tindakan pada klien yang mengalami amputasi
maka perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan kompetensinya.
Berdasarkan ekstremitas, amputasi terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
d) Amputasi ekstremitas bawah
Contohnya yaitu pada amputasi Atas Lutut (AL), Disartikulasi Lutut, amputasi Bawah
Lutut (BL), dan Syme.
e) Amputasi ekstremitas atas
Contohnya yaitu pada amputasi Atas Siku (AS) dan Bawah Siku (BS).
Berdasarkan sifat, amputasi terbagi menjadi :
f) Amputasi terbuka
Suatu amputasi yang dilakukan untuk infeksi berat, yang meliputi pemotongan tulang dan
jaringan otot pada tingkat yang sama. Pembuluh darah dikauterisasi dan luka dibiarkan terbuka
untuk mengalir.
g) Amputasi tertutup
Suatu amputasi yang dilakukan dengan cara menutup luka dengan flap kulit yang dibuat
memotong tulang kira-kira 2inchi lebih pendek daripada kulit dan otot.
D. Etiologi