Sosok ilmuan penemu oksigen untuk pertama kalinya yang akan dibahas
kali ini bernama Carl Wilhelm Scheel. Carl Wilhelm Scheel lahir di Stralsund,
Pomerania Barat bagian dari Swedia pada tanggal 9 Desember 1742. Dia
merupakan anak ke tujuh dari sebelas bersaudara sebagai anak seorang pedagang
yang sangat dihormati. Ayahnya bernama Joachim (atau Johan) Christian Scheele
adalah seorang pedagang gandum dan bir dari sebuah keluarga terpandang di
Jerman. Ibunya bernama Margaretha Eleanore Warnekros. Sebenarnya beliau
tidak begitu banyak memperoleh pendidikan formal dan pelatihan apapun
mengenai sains. Namun dia mengikuti jejak kakak sulungnya Johann Martin,
memiliki ketertarikan pada dunia farmasi dan kimia. . Ketika usianya menginjak
14 tahun, beliau mulai bekerja di perusahaan Martin Anders Bauch di Gothenburg
sebagai apoteker. Sejak saat itu dia mulai penemuan dan penelitian. Semua suplai
bahan kimia yang ada di dalam farmasi dia sediakan. Pada tahun 1775 Carl pindah
ke Uppsala, disana ia menjadi seorang assisten di Laboraturium Lokk. Pada
tanggal 4 Februari 1775 Carl Scheel dipilih sebagaipenerima beasiswa ke
Akademi Sains Kerajaan. Hal ini merupakan yang pertama kalinya dan terakhir
kalinya untuk murid farmasi karena dihadiri langsung oleh Raja Swedia. Pada
tahun 1777 Carl Scheel pindah ke Koping Swedia. Setelah kembali ke koping ia
mengabdikan dirinya di luar usahanya, untuk penelitian ilmiah dan menghasilkan
serangkaian panjang surat-surat penting.
1
Sejarah & Perspektif Ilmu Kimia
2
Sejarah & Perspektif Ilmu Kimia
sebuah manuskrip yang berjudul Treatise on Air and Fire, pada tahun 1775.
Namun hasil temuannya tersebut tidak dipublikasikan oleh pihak penerbit hingga
dua tahun kemudian sekitar tahun 1777. Hingga pada saat yang sama seorang
pastor Britania, Joseph Priestley melakukan penelitian namun ia lebih
memfokuskan pada cahaya matahari keraksa oksida. Dan ia menerbitkan
penemuannya tersebut dalam jilid kedua bukunya. Oleh karena itu ia
mempublikasakan temuannya terlebih dahulu, maka Priestley biasanya diberikan
prioritas terlebih dahulu dalam penemuan oksigen.
Pada abad ke 18 di Eropa, cara mempubikasikan hasil kerja seseorang masih
sangat sederhana bahkan bisa dikatakan masih primitive, sangat berbeda dengan
sekarang. Pada zaman itu seringkali para ahli sains menggunakan surat pribadi
yang menggambarkan hasil pekerjaannya dengan rekan yang sama dibidangnya.
Bahkan untuk menulis buku saja butuh bertahun-tahun untuk mengumpulkan hasil
yang akurat karena keterbatasan litelatur, dan membutuhkan waktu yang lebih
lama lagi untuk mempublikasikannya.
Hal tersebut yang dialami sang penemu oksigen “udara api” dua tahun
sebelum Priestley. Tak banyak hal yang dapat diketahui dari Scheel, hingga
akhirnya ia wafat. Namun satu abad kemudian catatan Scheel, papper, dan surat-
suratnya oleh Akademi Sains Kerajaan Swedia. Akhirnya pada tahun 1892
dipublikasikanlah Sebuah ‘kantong udara’ digunakan oleh Scheele sebagai
Kontribusi Ilmiah yang Penting dari Carl Scheele.2.
Ternyata selama berada di Koping, Scheel membuat senyawa sianida dan
gas hydrogen sianida, dan menggambarkan rasanya. Scheel juga mempelajari
berbagai senyawa arsen. Saat melakukan penelitian Scheeel sering terpapar
dengan racun yang mematikan. Diduga paparan inilah yang merusak kesehatan
Scheel hingga memperpendek usianya. Dokter mengatakan bahwa Carl Scheele
meninggal karena keracunan merkuri di usia 43 pada tanggal 26 Mei 1786.
Dari cerita singkat mengenai Scheel tersebut, Carl Wilhelm Scheele
merupakan ahli kimia yang penemuannya paling sederhana. Dan tidak ada
seoarang ahli kimia yang menemukan senyawa paling sederhana selain Scheel.
Scheel juga dipuji dengan berbagai temuannya antara lain, Penemuan Oksigen,
klor (yang ia sebut sebagai asam laut deflogiston), asam fluorida, silikon fluorida,
3
Sejarah & Perspektif Ilmu Kimia
Daftar Rujukan
Diah, FI. 2010. Carl Wilhelm Scheele, Seorang Apoteker Magang, (online),
(http://www.chem-is-try.org/tokoh_kimia/carl-wilhelm-scheele-seorang-
apoteker-magang), diakses 10 Februari 2014.