Anda di halaman 1dari 8

SISTEM TELEKOMUNIKASI

QUADRATURE PHASE SHIFT KEYING

(QPSK)

Disusun Oleh

Valerius Hariman Purba (5103017032)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2019
Quadrature Phase Shift Keying (QPSK)

1. Blockset Random Integer Generator

Gambar 1

Blok Random Integer Generator menghasilkan bilangan bulat acak yang terdistribusi secara
merata dalam rentang [0, M-1].

a. M-ary number

M-ary number merupakan Bilangan bulat positif, atau vektor bilangan bulat positif,
yang menunjukkan kisaran nilai output. Dapat dilihat pada gambar ketika M-ary number = 4
maka amplitudo sinyal acak berada pada nilai sumbu Y = 4.
Misalkan kita mengubah nilai m-ary number (gambar 1) menjadi 8.

Gambar 2

Kita mendapatkan pola yang sama akan tetapi nilai amplitudo sinyal acak berubah pada
sumbu Y berubah menjadi 8.

b. Sample time

Sample time merupakan waktu pengambilan sampel sinyal acak dalam 1 periode.
Misalkan periode sinyal 10 s, jika sample time = 0.1 s maka pengambilan sample dilakukan
sebanyak 100 kali.

2. Blockset QPSK Modulator Baseband

Gambar 3
Blok QPSK Modulator Baseband digunakan untuk memodulasi sinyal input
menggunakan metode QPSK.

a. input type

Menunjukkan apakah input terdiri dari bilangan bulat atau pasangan bit. Jika parameter tipe
input diatur ke Integer, maka nilai input yang valid adalah 0, 1, 2, dan 3. Jika inputnya adalah
m, maka simbol outputnya adalah exp (jθ + jπm / 2), di mana θ adalah parameter phase
offset.

b. Phase offset (rad)

Fase titik nol dari konstelasi sinyal.

c. Samples per symbol

Jumlah sampel keluaran yang dihasilkan blok untuk setiap bilangan bulat atau pasangan bit
dalam input.

3. Blockset AWGN (Additive White Gaussian Noise).

Gambar 4

Blokset AWGN digunakan untuk menambahkan noise ke sinyal input real atau
complex. Ketika sinyal input real, blok ini menambahkan noise Gaussian real dan
menghasilkan sinyal output real. Ketika sinyal input complex, blok ini menambahkan noise
Gaussian complex dan menghasilkan sinyal output komplex. Blok ini menggunakan Random
Source Blockset dari Signal Processing untuk menghasilkan noise.
a. Eb / No

Eb / No adalah perbandingan dari bit energy per symbol terhadap noise power spectral
density, dalam satuan desibel (dB). Ketika Eb / No = 10, maka sinyal input (gambar 3) yang
dihasilkan dari blockset QPSK Modulator baseband terdapat noise seperti yang terlihat pada
gambar 4.

Misalkan kita mengubah nilai Eb / No diubah menjadi 50.

Gambar 5

Maka diperoleh gambar sinyal seperti pada gambar 5 yang noisenya tidak terlalu besar
sehingga sinyal pada gambar 5 hampir sama dengan sinyal pada gambar 3. Maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai Eb / No maka sinyal noisenya akan semakin
mengecil.

4. Blockset QPSK Demodulator Baseband

Gambar 6
Blok QPSK Demodulator Baseband digunakan untuk memodulasi sinyal input
menggunakan metode QPSK.

a. input type

Menunjukkan apakah input terdiri dari bilangan bulat atau pasangan bit. Input harus berupa
sinyal kompleks waktu diskrit. Jika parameter tipe Output diatur ke Integer, maka blok
memetakan titik exp (jθ + jπm / 2) ke m, dengan θ adalah parameter offset Fase dan m adalah
0, 1, 2, atau 3. Jika parameter tipe Output diatur ke Bit, maka output berisi pasangan nilai
biner.

b. Phase offset (rad)

Fase titik nol dari konstelasi sinyal.

c. Samples per symbol

Jumlah sampel keluaran yang dihasilkan blok untuk setiap bilangan bulat atau pasangan bit
dalam input.

5. Blockset Error Rate Calculation

Gambar 7

Blok Error Rate Calculation digunakan untuk membandingkan data input dari
pemancar dengan data input dari penerima. Kita dapat menggunakan blok ini untuk
menghitung simbol atau laju kesalahan bit, karena tidak mempertimbangkan besarnya
perbedaan antara elemen data input. Jika inputnya adalah bit, maka blok tersebut menghitung
laju kesalahan bit. Jika input adalah simbol, maka itu menghitung tingkat kesalahan simbol.

6. Blockset Discrete-Time Scatter Plot Scope

Gambar 8
Blockset Discrete-Time Scatter Plot Scope digunakan untuk menampilkan komponen
in-phase dan quadrature dari konstelasi sinyal termodulasi. Blok Discrete-Time Scatter Plot
Scope menampilkan plot pencar dari sinyal termodulasi, untuk mengungkapkan karakteristik
modulasi, seperti pembentukan pulsa atau distorsi saluran sinyal. Blok Discrete-Time Scatter
Plot Scope memiliki satu port input. Sinyal input harus sinyal complex.
a. Points displayed
Jumlah total poin yang diplot.
b. New points per display
Jumlah titik baru yang muncul di setiap tampilan.

 Kesimpulan
Bedasarkan hasil simulasi sistem komunikasi digital melalui metode QPSK dapat
disimpulkan bahwa
1. Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) merupakan
salah satu jenis dari modulasi digital Phase Shift
Keying (PSK)

2. Dalam QPSK ada 4 phase output yang berbeda,


maka harus ada 4 kondisi input yang
berbeda
3. Mempunyai 4 fasa dengan perbedaan setiap fasa
sebesar 90º
4. QPSK memiliki Bit Error Rate (BER) lebih rendah daripada ASK dan FSK

Anda mungkin juga menyukai

  • Grafik
    Grafik
    Dokumen1 halaman
    Grafik
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Aplikasi Motor Ac&Dc
    Aplikasi Motor Ac&Dc
    Dokumen21 halaman
    Aplikasi Motor Ac&Dc
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Grafik
    Grafik
    Dokumen1 halaman
    Grafik
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen5 halaman
    Laporan
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Laporan
    Laporan
    Dokumen5 halaman
    Laporan
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Pam
    Pam
    Dokumen2 halaman
    Pam
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Pam
    Pam
    Dokumen2 halaman
    Pam
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Bab 8 Aplikasi Integral Dalam Bidang Ekonom1
    Bab 8 Aplikasi Integral Dalam Bidang Ekonom1
    Dokumen18 halaman
    Bab 8 Aplikasi Integral Dalam Bidang Ekonom1
    Fiqih Praditya Kusuma
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Hariman
    Kelompok Hariman
    Dokumen15 halaman
    Kelompok Hariman
    Yonathan Setiawan
    Belum ada peringkat