Anda di halaman 1dari 6

SIMPUS

1. Pengertian Sistim Informasi Manajemen Puskesmas


Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan suatu tatanan atau peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya (Depkes RI, 1997). Simpus diharapkan dapat meningkatkan manajemen puskesmas
secara lebih berhasil guna dan berdayaguna melalui pemanfaatan secara optimal dari sistem
pencatatan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Simpus merupakan prosedur pemrosesan data
berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang
lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen.
Simpus adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang
segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat PUSKESMAS mulai dari data diri orang sakit,
ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat. Latar Belakang penggunaan
SIMPUS adalah belum adanya ke-validan data (mengenai orang sakit, penyakit, bumil, dll dalam
wilayah suatu puskesmas), Memperbaiki pengumpulan data di Puskesmas, guna laporan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten, memasuki Era Otonomi Daerah mutlak diperlukan Informasi yang tepat,
akurat dan up to date berkenaan dengan data orang sakit, ketersediaan obat, jumlah ibu hamil,
masalah imunisasi dll.
2. Tujuan SIMPUS
a. Umum:
Meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya-guna, melalui
pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP).
b. Khusus:
1) Sebagai dasar penyusunan PTP
2) Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas
3) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program di puskesmas
4) Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
5) Sumber Informasi bagi lintas-sektoral terkait

3. Penyelengaraan Simpus
a. Sumber Informasi
Sebagaimana diketahui, SP2TP terdiri atas komponen pencatatan dan komponen pelaporan.
Namun, yang terutama dibutuhkan untuk menunjang kegiatan manajemen puskesmas adalah
komponen pencatatannya. Hal ini dikarenakan informasi yang dapat dihasilkan dari
komponen tersebut lebih lengkap dibandingkan dengan komponen pelaporannya. Pencatatan-
pencatatan yang utama, antara lain:
1) Kartu individu, seperti kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu tb, kartu rumah dsb
2) Register, seperti register kunjungan, register KIA, register filariasis, register posyandu dsb
3) Laporan kejadian luar biasa dan laporan bulanan sentinel
4) Rekam kesehatan keluarga (RKK/family folder) yang diberikan khusus untuk keluarga
berisiko, antara lain:
a) Salah seorang anggotanya menderita tb paru
b) Salah seorang anggotanya menderita kusta
c) Salah seorang anggotanya mempunyai risiko tinggi seperti ibu hamil, neonatus risiko tinggi
(BBLR), balita kurang energi kronis (KEK)
d) Salah satu anggotanya menderita gangguan jiwa

b. Mekanisme
1) Data SP2TP dan data lainnya diolah, disajikan dan diinterpretasikan sesuai dengan petunjuk
pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP serta petunjuk dari masing-masing program yang ada
(seperti program ISPA, malaria, imunisasi, kesehatan lingkungan, KIA, gizi, perkesmas dsb).
2) Pengolahan, analisis, interpretasi dan penyajian dilakukan oleh para penanggung jawab
masing-masing kegiatan di puskesmas dan pengelola program di semua jenjang
administrasi.
3) Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interpretasi data SP2TP serta sumber
lainnya dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat, menurun, atau tidak ada perubahan)
dan bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, seperti jumlah, presentase, dsb. Informasi tersebut
dapat berupa laporan tahunan puskesmas.

c. Pemanfaatan
1) Informasi yang diperoleh SP2PT dan informasi lainnya di manfaatkan untuk menunjang
proses manajemen di tingkat puskesmas sebagai bahan untuk penyusunan rencana tahunan
puskesmas, penyususnan rencana kerja operasional puskesmas, bahan pemantauan evaluasi dan
pembinaan.
2) Informasi dari SP2PT dan informasi lainnya akan membantu Dinas Kesehatan DATI II
dalam penyusunan perencanaan tahunan, penilaian kinerja puskesmas berdasarkan beban kerja
dan pencapaian hasil kegiatan puskesmas sebagai bahan untuk pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program di wilayah, untuk menentukan prioritas masalah dan upaya pemecahan serta
tindak lanjut.
3) Informasi dari SP2PT akan membantu kelancaran perencanaan (P1), penggerakan
pelaksanaa (P2) dan penilaian (P3) program-program, sebagai masukan untuk diskusi UDKP.

4. Permasalahan Pengelolaan Data Di Puskesmas


Selama ini banyak masalah berkaitan dengan system pencatatan dan pelaporan puskesmas serta
pengelolaan data di puskesmas. Masalah-masalah tersebut antara lain:
a) Redundasi data
Pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang
diperlukan bertambah banyak. Sebagai akibatnya pelayanan pun menjadi lambat.
b) Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan informasi dari masing-
masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
c) Human error
d) Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan
pencatatan yang semakin besar.
e) Ketidak lengkapan data
Data tidak lengap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara optimal.
f) Ketidak akuratan data
Data yang dikumpulkan sering kali validitasnya dipertanyakan
g) Tidak tepat waktu
Seringnya keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan informasi yang didapatkan
kurang dan dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.
5. Manfaat SIMPUS
a. Mempermudah dan mempercepat pelayanan (responsive)
b. Membakukan prosedure dan standar pelayanan (public services standard)
c. Mendapatkan data dan informasi yang sahih atau valid (accountable)
d. Dengan seketika saling terhubung antara semua pihak memantau (transparent)
e. Mengurangi beban kerja petugas puskesmas dan dinas kesehatan (efisien)

ST2BELAS HAHAHA
SP2TP DAN SIM PUSKESMAS
A. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas(SP2TP)
SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas
meliputi keadaan fisik, sarana, dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang telah dicapai.
Tujuan SP2TP
Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok puskesmas
secara akurat tepat waktu dan mutakir
Terlaksananya pelaporan data data secara teratur di berbagai jenjang administrasi sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Dipergunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan program
kesehatan masyarakat melalui puskesmas diperbagai tingkat administrasi.
Ruang Lingkup SP2TP
SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling
Pencatatan dan pelaporan mencakup :
1) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas.
2) Data ketenagaan di puskesmas.
3) Data sarana yang dimiliki puskesmas.
4) Data kegiatan pokok puskesmas baik dalam / luar gedung.
Pelaksanaan
Pencatatan dengan menggunakan format Buku register :
Rawat jalan dan rawat inap
Penimbangan
Kohort ibu / anak
Persalinan. Laboratorium
Penyakit menular , imunisasi dll
Jenis Pelaporan
Laporan bulanan antara lain :
* rawat jalan dan rawat inap
* penimbangan
* kohort ibu dan anak
* persalianan
* Laboratorium
* pengamatan penyakit menular
* imunisasi
* PKM
* Kartu indek penyakit
* sensus harian penyakit dll
B. Pemanfaatan SP2TP
Untuk memenuhi administrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam tingkat pembinaan,
perencanaan, dan penetapan kebijaksanaan.
Dimanfaatkan puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas melalui :
a. Perencanaan, ( perencanaan mikro )
b. Penggerakan dan pelaksanaan ( lokakarya mini puskesmas)
c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian(stratifikasi)
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum dalam bidang penyelenggaraan kesehatan.
Dalam hal interaksi pelayanan tentunya berhubungan dengan beberapa elemen intern ataupun
ekstern diantaranya adalah : pasien/klien, karyawan/pegawai, Dinas kesehatan, instansi terkait
lainnya.
SP2TP adalah kegiatan pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data hasil dari pelayanan di
puskesmas, dan membuat laporan ke DKK sesuai periode waktu yang telah ditentukan.
Permasalahan dalam Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas(SP2TP) adalah masih
berlakunya pencatatan secara manual hasil pelayanan di buku register induk sehingga
menyebabkan beberapa hal diantaranya :
Data-data dikerjakan secara manual oleh petugas.
Pengisian form dan buku register terlalu banyak(rumit), seringnya terjadi duplikasi (pengulangan)
data yang sama.
Kesulitan pencarian data lama.
Loka karya mini Puskesmas
Adalah upaya untuk menggalangkerja sama tim untukpenggerakan dan pelaksanaan upaya
pelayanan kesehatan di puskesmas sesua dengan perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap
upaya kesehatan pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam
pelaksanaan kegiatan.
Tujuan Loka karya mini Puskesmas
Terlaksananya penggalangan kerjasama tim lintas program dalam rangka pembangunan
manajemen sederhana, terutama dalam pembagian tugas dan pembatan rencana kerja harian.
Terlaksananya penanggulangan kerja sama lintas sektoral dalam pembinaan peran serta
masyarakat.
Terlaksananya kerja sama rapat bulanan dan tribulanan sebagai tindak lanjut penggalangan kerja
sama tim puskesmas.

C. Jenis Laporan SP2TP


LB1
Data kesakitan, termasuk STP berbasis puskesmas
LB2 data kematian
LB3 data gizi,KIA,KB,imunisasi termasuk surveillan campak
LB4 data obat obatan
LT1 laporan PWS/pemantauan wilayah setempat
LT2 kepegawaian
LT3 peralatan
D. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas(SIMPUS)
Penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas merupakan kegiatan yang
membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang cukup kompleks. Dibutuhkan suatu
sistem informasi yang dapat menangani berbagai macam kegiatan operasional Puskesmas mulai
dari pengolaha data registrasi pasien, data rekam medis pasien, farmasi, keuangan, hingga
berbagai laporan bulanan, tribulan, dan tahunan.(Ahyar.2011)
Sebagai bahan evaluasi tentunya sistem yang berjalan perlu adanya perubahan sistem yang
diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya membangun sistem informasi
manajemen puskesmas(SIMPUS) secara terpadu dan handal.
Simpus adalah program aplikasi komputer yang merupakan perangkat yang berfungsi untuk
mencatat(input), mengolah(proses), dan melaporkan(output) seluruh data-data di puskesmas.
Pengertian lain SIMPUS adalah suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
puskesmas dalam mengelola data-data yang dimiliki.
Alasan mengapa harus membangun SIMPUS :
Bisa digunakan untuk mencari data pasien.
Dapat menghasilkan laporan sesuai dengan kebutuhan.
Dapat mendukung keputusan dengan melihat hasil laporan maupun data yang telah diolah.
Dengan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga mudah digunakan.
Fungsi operasi output dan input dapat dipelajari dengan waktu yang tidak lama.
Dalam implementasinya SIMPUS terdiri dari beberapa sub sistem sebagai berikut :
Registrasi Pasien.
Registrasi merupakan sub-sistem yang menangani data registrasi kunjungan pasien, baik
kunjungan pada pemeriksaan poli umum/ gigi/ gizi/ KIA/ imunisasi/KB. Kegiatannya meliputi :
Pengolahan data pasien.
Pengolahan data registrasi kunjungan pasien, terdapat beberapa macam klasifikasi registrasi,
yaitu : pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi, kunjungan imunisasi, kegiatan KIA,
kegiatan KB, pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan atau Pemberian Tindakan Medis
Sub-sistem ini menangani data yang terkait dengan kegiatan pemeriksaan atau pemberian tindakan
terhadap pasien oleh tenaga kesehatan. Kegiatannya meliputi :
Pengolahan data kondisi pasien
Pengolahan data anamnesis
Pengolahan data diagnosis
Pengolahan data terapi
Pengolahan data pemeriksaan/tindakan medis/penggunaan Lab.
Pengolahan data obat(resep)
Pengolahan data rujukan
Farmasi
Merupakan sub sistem yang menangani data tentang obat. Kegiatannya meliputi :
Pengolahan data master obat
Pengolahan data stok obat
Pengolahan data persediaan obat
Pengolahan data pelayanan/pemberian resep pasien
Pemantauan Data Register
Merupakan pemantauan data yang terjadi secara harian atau bulanan. Kegiatannya meliputi :
Register pemeriksaan umum
Register pemeriksaan gigi
Register pemeriksaan gizi
Register pemeriksaan imunisasi
Register pemeriksaan KIA
Register pemeriksaan KB
Laporan
Merupakan sub sistem yang fungsinya membuat laporan atau rekapitulasi. Laporan ini meliput:
LB
LB1 à rekapitulasi kasus penyakit
LP2 à LPLPO (laporan pemakaian dan lembar permintaan obat)
Laporan manajemen
Laporan kunjungan pasien
Laporan 10 besar penyakit
Laporan penggunaan obat
Laporan tindakan medis
Laporan metode pembayaran pasien
Laporan billing
Pemetaan
Pemetaan wilayah meliputi kunjungan pasien, penyakit terbanyak, penggunaan obat, riwayat KLB
dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai