10
Sumber: Biology:
Sumber: www.Realm of Life, 2006
nanopicoftheday.org
Limfosit T termasuk ke dalam sistem pertahanan tubuh spesifik.
Pertahanan Tubuh
Hasil yang harus Anda capai:
menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau
penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit
penyakit.
Pernahkan Anda terserang flu? Apakah Anda pernah bersin karena A. Sistem Pertahanan
debu atau kotoran? Flu, demam, dan bersin merupakan salah satu
Tubuh
mekanisme pertahanan tubuh. Tubuh kita dapat terserang penyakit akibat
masuknya penyakit, baik itu melalui kulit, makanan, ataupun udara. B. Respons Kekebalan
Pada bab sebelumnya, Anda telah mempelajari struktur kulit. Kulit Tubuh
merupakan lapisan penutup seluruh tubuh makhluk hidup. Salah satu C. Kekebalan Tubuh
fungsi kulit yaitu melindungi tubuh dari faktor luar, seperti benturan,
tekanan, bahkan bibit penyakit. Oleh karena itu, kulit termasuk ke dalam
dan Kesehatan
salah satu sistem pertahanan tubuh.
Pada bab ini, Anda akan mempelajari sistem pertahanan tubuh dari
benda asing. Bagaimana mekanisme pertahanan tubuh manusia?
Dapatkan sistem pertahanan tubuh mengalami gangguan? Setelah
mempelajari bab ini, Anda akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Selamat belajar.
175
dan sekresi mukosa yang membasahi permukaan epitelium. Sekresi tersebut Gambar 10.1
mengandung salah satu protein pelindung, yaitu lisozim. Lisozim Kulit merupakan sistem pertahanan
merupakan enzim yang dapat mencerna dinding sel dari banyak jenis nonspesifik yang pertama.
Monosit hanya menyusun sekitar 5% dari leukosit. Cara kerja monosit Gambar 10.2
hampir sama dengan cara kerja neutrofil. Perbedaannya, monosit akan Fagositosis bakteri oleh makrofag.
berkembang menjadi makrofag setelah masuk ke dalam jaringan.
Makrofag merupakan sel fagosit yang terbesar. Sel makrofag ini memiliki Kata Kunci
kaki semu (pseudopodia) yang panjang. Pseudopadia ini berfungsi
melekatkan diri pada mikroba. Mikroba yang menempel pada pseudopodia • Fagositosis
• Makrofag
ini akan ditelan oleh makrofag dan kemudian dirusak oleh enzim-enzim
lisosom makrofag.
Gambar 10.3
Mekanisme sel darah putih dalam
melawan bakteri yang masuk.
Sumber: Human Body, 2002
Tonsil
Nodus limfa
Limfa
Sumsum tulang
Gambar 10.5
Sistem limfa manusia
a. Limfosit
Sistem kekebalan tubuh “dipersenjatai” oleh dua tipe sel limfosit,
yaitu limfosit B (sel B) dan limfosit T (sel T). Kedua tipe limfosit ini
akan bekerja sama satu sama lain dan dengan makrofag. Akan tetapi, Kata Kunci
keduanya akan memberikan respons kekebalan tubuh yang berbeda.
• Limfosit B
1) Limfosit B • Limfosit T
Nukleus
Sitoplasma Antibodi
yang
dikeluarkan
Antibodi
Gambar 10.6
Diferensiasi sel plasma penghasil
antibodi dari sel B.
Sumber: Biology: Exploring Life, 1994
2) Limfosit T
Berbeda halnya dengan sel B yang berfungsi membuat antibodi, sel
T bekerja dengan cara berinteraksi langsung dengan sel-sel lainnya. Sel
T mampu mengenali sel yang terinfeksi oleh antigen yang masuk.
Sel T dapat dibedakan menurut fungsinya menjadi tiga bagian, yaitu:
a) Sel T sitotoksik
Sel T sitotoksik bekerja dengan cara membunuh sel yang terinfeksi.
Sel T sitotoksik dapat membunuh virus, bakteri, dan parasit lainnya
bahkan setelah masuk ke dalam sel inang. Sel T sitotoksik dapat
berperan juga dalam penghancuran sel kanker.
b) Sel T pembantu
Sel T pembantu berperan sebagai pengatur, bukan pembunuh. Sel
ini mengatur respons, kekebalan tubuh dengan cara mengenali dan
mengaktifkan limfosit yang lain, termasuk sel B dan sel T sitotoksik.
c) Sel T supressor
Fungsi sel T supressor adalah mengurangi produksi antibodi oleh sel-
sel plasma dengan cara menghambat aktivitas sel T pembantu dan
mengurangi keaktifan dari sel T pembunuh. Dalam keadaan normal,
sel ini berfungsi setelah infeksi mereda. Peran sel T supressor sangat
penting karena antibodi dan sel T pembunuh yang terlalu aktif
kemungkinan besar dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat.
(a) (b)
Sel T
(a) Molekul
(c) antibodi A
Sisi
binding
antigen
Kata Kunci
Determinan
• Antibodi
antigen
• Sel T
Molekul
antigen
1. Kekebalan Humoral
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kekebalan humoral melibatkan
aktivasi sel B dan produksi antibodi yang beredar di dalam plasma darah
dan limfa. Antibodi yang beredar sebagai respons humoral, bekerja
Konsentrasi antibodi
100
10
Gambar 10.10 1
Respons kekebalan primer dan
kekebalan sekunder. 0,1
0 14 28 42 56
Hari
Infeksi pertama Infeksi kedua
Sumber: Human Body, 2002
2. Kekebalan Selular
Kekebalan selular melibatkan sel-sel yang bereaksi langsung terhadap
sel-sel asing atau jaringan yang terinfeksi. Kekebalan ini merupakan
kekebalan yang ditunjang oleh sel T. Berbeda dengan sel B, sel T tidak
memproduksi molekul antibodi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
terdapat tiga jenis sel T yang berperan dalam kekebalan selular. Tiga
Logika Biologi jenis sel T tersebut yaitu sitotoksik, sel T pembantu, dan sel T supressor.
Ketika sel T sitotoksik kontak dengan antigen pada permukaan sel
Teman Anda dibawa ke rumah asing, sel T sitotoksik akan aktif untuk menyerang dan menghancurkannya
sakit karena menderita alergi dengan cara merusak membran sel asing. Adapun fungsi sel T supressor
setelah disengat seekor lebah.
Setelah dirawat dan diobati, teman yaitu untuk menekan respons kekebalan dengan memperlambat laju
Anda pulang dan bertanya kepada pembelahan sel dan membatasi produksi antibodi. Proses ini berlangsung
Anda (seorang ahli Biologi) untuk
menjelaskan peristiwa yang terjadi.
apabila infeksi telah berhasil ditangani.
Teman Anda berkata bahwa dia Selain itu, sel T lain yang berperan adalah sel T pembantu. Sel T
pernah disengat oleh lebah pembantu ini berfungsi untuk menghasilkan sekret yang dapat merangsang
sebelumnya, tetapi tidak
menimbulkan reaksi alergi seperti
sel B dan juga menghasilkan senyawa lain yang berfungsi dalam respons
sekarang. Berilah sebuah dugaan kekebalan. Perhatikan Gambar 10.11.
atau hipotesis untuk menjelaskan
penyebab reaksi alergi tersebut dan Sel T Sel T pembantu
mengapa teman Anda tidak sitotoksik
mendapat reaksi alergi pada (a)
sengatan lebah sebelumnya.
(b) Sel B
Sel Sekret
asing
Antigen
Mati Membentuk
Sel T Sel T sitotoksik antibodi
supressor diaktifkan
(c)
Sel T atau sel B
Gambar 10.11
Mekanisme kekebalan yang Antigen
dilakukan oleh (a) sel T sitotoksik, (b)
sel T pembantu, dan (c) sel T Penghentian antibodi
supressor. dan replikasi sel
Sumber: Essentials of Biology, 1990
Peta Konsep
Pertahanan Tubuh
memiliki
Humoral Selular
Nonspesifik Spesifik yang berperan yang berperan
yaitu yaitu Sel B dan Sel T
Kulit, membran Limfosit dan antibodi
mukosa, sel fagosit, antibodi
protein antimikroba,
terdiri atas
respons peradangan