Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol. VIII, No.

01/I/P3DI/Januari/2016

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

KRISIS HUBUNGAN
ARAB SAUDI-IRAN
Simela Victor Muhamad*)
Abstrak

Eksekusi mati terhadap tokoh ulama Syiah di Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr, telah
mengantarkan konflik antara Arab Saudi dan Iran ke permukaan yang lebih kasatmata.
Sebagaimana diberitakan, menyusul aksi penyerangan terhadap Kedutaan Besar Arab
Saudi di Teheran, Riyadh memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran. Krisis
hubungan antardua negara yang saling berpengaruh di kawasan ini pun muncul
ke permukaan dan menjadi konfigurasi konflik utama di panggung Timur Tengah.
Timbul kekhawatiran di masyarakat internasional akan implikasi dari krisis hubungan
Arab Saudi-Iran tersebut terhadap stabilitas kawasan, mengingat konflik keduanya
telah menghasilkan perang tidak langsung (proxy war) di beberapa negara Timur
Tengah. Masyarakat internasional, termasuk Indonesia, sudah seharusnya membantu
terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah tersebut.

Pendahuluan
Pada 3 Januari 2016 Pemerintah Arab hubungan di antara kedua negara yang
Saudi memutuskan hubungan diplomatik selalu bersaing pengaruh di kawasan Timur
dengan Iran. Langkah Saudi merupakan Tengah ini. Krisis hubungan Arab Saudi-
respons atas penyerangan massa ke Iran tersebut juga telah menimbulkan
kedutaan besar mereka di Teheran serta kekhawatiran masyarakat internasional akan
konsulat di Mashhad. Menteri Luar Negeri implikasinya terhadap stabilitas kawasan.
(Menlu) Arab Saudi Adel al-Jubeir menyebut
aksi massa itu sebagai tindakan agresi dan Silang Pernyataan Arab Saudi-Iran
melanggar konvensi internasional. Aksi Terlebih dahulu menarik untuk
massa terjadi setelah Saudi mengeksekusi diikuti silang pernyataan antara Arab
mati Sheikh Nimr-al Nimr, seorang ulama Saudi dan Iran dalam menyikapi situasi
Syiah terkemuka di Saudi, bersama 46 hubungan mereka menyusul pemutusan
orang lainnya pada 2 Januari 2016 dengan hubungan diplomatik. Arab Saudi
dakwaan aksi terorisme. Eksekusi mati al- menuding Pemerintah Iran mendukung
Nimr dan putusnya hubungan diplomatik aksi massa warga Iran yang menyerang
Arab Saudi-Iran telah menciptakan krisis kedutaannya di Teheran. Menlu Adel al-

*) Peneliti Madya pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Email: victorsimela@yahoo.co.id.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-5-
Jubeir menyatakan, saat gedung kedubes mendorong penyelesaian masalah ini
diserang, diplomat Saudi meminta bantuan melalui jalur diplomatik. AS mendesak para
ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pemimpin di kawasan mengambil langkah
Iran tetapi diabaikan. Karena itu, Adel al- afirmatif untuk meredakan ketegangan.
Jubeir menuding Pemerintah Iran terlibat Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni
dalam serangan tersebut. Pihak Saudi Eropa Federica Mogherini melakukan
pun menyatakan siap menghadapi semua kontak melalui telepon dengan Menlu
ancaman dari Iran dan komunitas Syiah Iran Javad Zarif dan Menlu Saudi Adel al-
serta jaringan Tanzim Al Qaeda akibat Jubeir. Ia mengingatkan Zarif, ketegangan
eksekusi Sheikh Nimr al-Nimr. Arab Saudi hubungan dua negara akan menghambat
menolak keras eksekusi mati al-Nimr usaha penyelesaian masalah Suriah. China
dikaitkan dengan sentimen sektarian. Pihak pun berharap persoalan Saudi-Iran bisa
Saudi menegaskan, hanya ada tiga warga segera terselesaikan. Juru bicara Kemenlu
Syiah dari 47 orang yang dieksekusi mati China, Hua Chunying, mendorong kedua
tersebut. Menurut Arab Saudi, eksekusi mati belah pihak menuntaskannya melalui meja
itu bukan karena penganut Syiah atau Sunni, perundingan.
tetapi karena mereka melakukan aktivitas Sementara itu, Sekretaris Jenderal
terorisme yang mengancam keamanan PBB Ban Ki-moon mendesak Arab Saudi dan
nasional. Iran untuk menghindari tindakan-tindakan
Sementara itu, Presiden Iran Hassan yang dapat menambah parah ketegangan di
Rouhani menolak tudingan Arab Saudi antara kedua negara tersebut. Menurut Juru
yang menyatakan bahwa Pemerintah Iran Bicara Kantor PBB, Ban telah mengadakan
memberikan dukungan terhadap aksi massa percakapan telepon dengan Menlu Iran
warga Iran yang menyerang kedutaan dan Menlu Arab Saudi, dan menekankan
Saudi di Teheran. Rouhani menyatakan, pentingnya keterlibatan konstruktif yang
Pemerintah Iran sudah mendesak aparat berlanjut oleh kedua negara tersebut dalam
keamanan untuk melindungi misi-misi kepentingan wilayah itu dan dunia.
diplomatik asing dan meminta aparat Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang
berwenang menangkap orang-orang beranggotakan negara-negara Teluk Arab,
yang bertanggung jawab atas serangan telah menggelar sidang darurat tingkat
di Kedubes dan Konsulat Arab Saudi. menlu di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (9/1),
Rouhani menuding ekstremis individual begitu juga organisasi Liga Arab di Kairo,
yang menarget kepentingan-kepentingan Mesir, Minggu (10/1), yang secara khusus
Arab Saudi sebagai pihak yang bertanggung membahas krisis Saudi-Iran. Krisis Saudi-
jawab. Namun, Rouhani juga mengecam Iran dikhawatirkan berdampak buruk pada
keras Arab Saudi yang mengeksekusi mati perundingan damai konflik Suriah yang
al-Nimr. Rouhani menuduh monarki Sunni berlangsung selama 5 tahun terakhir. Dalam
yang berkuasa di Arab Saudi hanya mengejar konflik Suriah, Saudi mendukung kelompok
ambisi sektarian dan mengakibatkan pemberontak, sedangkan Iran mendukung
destabilisasi wilayah Arab. Pemimpin rezim Presiden Bashar al-Assad.
Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei juga Pemerintah Indonesia melalui
mengecam keras eksekusi mati al-Nimr dan Kemenlu menyampaikan keprihatinan
menyebutnya sebagai tindakan kriminal atas situasi yang terjadi di kawasan Timur
besar rezim Arab Saudi. Tengah, termasuk situasi yang saat ini
sedang terjadi antara Iran dan Arab
Kekhawatiran Masyarakat Saudi. Pemerintah Indonesia menyerukan
Internasional kepada semua pihak untuk menahan diri
Krisis hubungan Arab Saudi-Iran yang dan menghindari tindakan yang dapat
cukup serius ini segera saja menimbulkan mengakibatkan terjadinya eskalasi keadaan
kekhawatiran masyarakat internasional. yang membahayakan stabilitas dan
Konflik keduanya dikhawatirkan akan keamanan kawasan. Juru Bicara Kemenlu
memengaruhi proses pembicaraan damai di RI Arrmanatha Nasir mengatakan, Menlu
Suriah dan Yaman yang tengah berlangsung. Retno LP Marsudi telah menghubungi
Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Saudi, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama

-6-
Islam (OKI) serta Menlu Arab Saudi dan tidak langsung atau perang perwakilan
Menlu Iran guna membantu mencari solusi (proxy war) di Irak.
terbaik secara damai. Irak pascainvasi AS menuju
Presiden Joko Widodo sendiri ekuilibrium baru dengan naiknya penganut
menyatakan akan mengirim utusan khusus, Syiah dalam panggung politik Negeri Seribu
dipimpin Menlu Retno LP Marsudi, ke Arab Satu Malam itu. Iran memiliki amunisi baru
Saudi dan Iran guna meredakan ketegangan untuk membangun koalisi besar di Timur
di antara kedua negara. Berbagai pihak, Tengah. Komunitas Syiah yang sebelumnya
diantaranya Wakil Ketua Komisi I DPR ditekan secara politik oleh Saddam Hussein
RI Tantowi Yahya dan Direktur Program menemukan momentum untuk berperan
Pascasarjana Bidang Diplomasi Universitas aktif di ranah politik. Bersamaan dengan
Paramadina, Dinna Wisnu, menyambut baik itu, Iran semakin gencar memperkuat
langkah Indonesia tersebut. Sesuai mandat kekuatan militernya dan mengembangkan
konstitusi, Indonesia memang memiliki nuklir. Tidak hanya Arab Saudi yang
kewajiban untuk membantu mewujudkan khawatir, tetapi juga negara Barat,
perdamaian dunia. khususnya AS. Bahkan, AS harus memaksa
Iran duduk dalam meja perundingan
Implikasi Terhadap Kawasan perihal pengembangan nuklir dengan
Kekhawatiran masyarakat imbalan mencabut embargo terhadap Iran.
internasional secara umum Bagaimanapun, Arab Saudi sangat tidak
mengggambarkan bahwa krisis hubungan nyaman dengan kesepakatan nuklir antara
Arab Saudi-Iran dapat membahayakan Iran dan negara-negara Barat, khususnya
stabilitas dan keamanan kawasan jika terus AS.
meningkat. Kekhawatiran tersebut bisa Konflik Arab Saudi dan Iran meluas,
dimaklumi jika melihat riwayat hubungan merambah ke Suriah pasca-meletusnya
Arab Saudi dan Iran yang terus memburuk, revolusi rakyat Suriah tahun 2011 yang
terutama setelah Revolusi Iran 1979. Perang menuntut tumbangnya rezim Presiden
Iran-Irak pada 1980-an merupakan fakta Bashar al-Assad. Isu sektarian pun terjadi
memburuknya hubungan kedua negara dalam konflik di Suriah. Di negara itu,
karena Arab Saudi menyuplai dana yang Arab Saudi mendukung upaya untuk
cukup besar untuk mendukung Irak. Pada menumbangkan Assad. Saudi dan negara-
1980-an, konfigurasi utama konflik di Timur negara Arab lainnya terus mendukung
Tengah adalah perang Iran-Irak 1980-1988. perjuangan kelompok oposisi yang ingin
Namun pada saat itu hubungan Arab Saudi- menumbangkan rezim al-Assad sejak
Iran tidak berjalan dengan baik. Hubungan dimulainya Arab Spring. Arab Saudi melatih
Arab Saudi-Iran sempat membaik pada dan menyuplai senjata kepada milisi oposisi
masa kepemimpinan Presiden Khatami yang Suriah. Sebaliknya, Iran membela Assad
dikenal reformis sekitar tahun 1999-2001. yang menganut mazhab Syiah Alawite. Iran
Pertarungan kedua negara mulai mengirim satuan elite Garda Revolusi ke
muncul di permukaan setelah rezim Saddam Suriah dan mendorong Hezbollah yang pro
Hussein jatuh. Jatuhnya Saddam Hussein Iran untuk membela Assad.
yang mengubah peta politik di Irak dan Konflik Arab Saudi-Iran semakin tidak
musim semi Arab (Arab Spring) telah terkendali saat Arab Saudi untuk pertama
memberi warna baru bagi hubungan Arab kalinya pada Maret 2015 terlibat perang
Saudi-Iran. Sistem politik sektarian dengan langsung di Yaman. Militer Arab Saudi
kemunculan poros politik Syiah, Sunni, dan menggempur kelompok Houthi yang pro
Kurdi yang diterapkan di Irak pasca-Saddam Iran di Yaman. Arab Saudi memandang Iran
Hussein berandil besar terhadap masuknya telah melewati garis merah dengan mencoba
Arab Saudi dan Iran dalam konflik di negara memperluas pengaruh di Yaman lewat
itu. Arab Saudi dikenal pendukung milisi kelompok Houthi, terutama setelah milisi
dan kekuatan politik Sunni, sebaliknya itu sempat menguasai selat strategis Bab
Iran adalah pendukung milisi dan kekuatan El-Mandeb yang menghubungkan Samudra
politik Syiah di Irak. Arab Saudi dan Iran India dan Laut Merah. Bab El-Mandeb, selat
sejak 2003 hingga sekarang terlibat perang dengan lebar 18 mil yang menghubungan

-7-
dua lautan itu, merupakan jalur pelayaran berperang, kawasan yang masih menyimpan
minyak tersibuk di dunia. Hampir 40 konflik dengan Israel ini akan lebih mudah
persen suplai minyak ke Eropa dan AS berkobar. Indonesia, sebagai bagian dari
yang diangkut kapal tanker dari Teluk masyarakat internasional dan sesuai mandat
melalui selat itu. Komoditas minyak yang konstitusi, sudah seharusnya membantu
akan menuju kawasan Mediterania melalui terwujudnya perdamaian di kawasan Timur
Terusan Suez akan menjadikan wilayah Tengah, termasuk antara Arab Saudi dan
Yaman sebagai jalur pelayaran. Sejauh ini Iran. Melalui fora internasional, termasuk
konflik di Yaman memang belum terlalu fora antarparlemen, Indonesia harus
berdampak signifikan terhadap kenaikan menyuarakan hal tersebut.
harga minyak dunia.
Dengan memerhatikan rivalitas Referensi:
Arab Saudi dan Iran tersebut, terlihat “Arab Saudi-Iran Diminta Berdamai”,
betapa rivalitas kedua negara di kawasan Republika, 5 Januari 2016.
telah berlangsung lama. Rivalitas untuk “Dunia Terus Serukan Iran-Saudi
menjadi negara paling terkemuka di Berdamai”, Media Indonesia, 7 Januari
kawasan membuat kedua negara tidak 2016.
sekadar bersaing, tetapi juga menyemai “GCC to hold extraordinary meeting over
benih permusuhan. Arab Saudi dan Iran Saudi-Iran tension”, http://www.
adalah dua negara yang memiliki pengaruh trtworld.com/mea/gcc-to-hold-
besar, sehingga kestabilan kawasan (Timur extraordinary-meeting-over-saudi-iran-
Tengah) akan sangat dipengaruhi oleh tension-23142, diakses 6 Januari 2016.
keduanya. Konflik kedua negara telah “In dispute over cleric, Iran faces a new
menghasilkan perang tidak langsung (proxy crisis”, International New York Times, 6
war) di beberapa negara Timur Tengah. Januari 2016.
“Indonesia Kirim Menlu ke Saudi dan Iran”,
Penutup Media Indonesia, 11 Januari 2016.
Ibarat gunung es, konflik yang “Puncak Konflik Iran-Arab Saudi”, Kompas,
semakin kasatmata antara Arab Saudi dan 5 Januari 2016.
Iran pascaeksekusi Syeikh Nimr al-Nimr “RI calls for peace in Middle East”, The
hanyalah bagian atas dari fenomena gunung Jakarta Post, 6 Januari 2016.
es. Disebut sebagai bagian atas, karena “Saudi-Iran feud threatens Iraq ISIS fight”,
konflik ini berpotensi membawa kedua International New York Times, 7
negara pada perang terbuka. Konflik kedua Januari 2016.
negara itu sekarang menjadi konfigurasi “Utusan Khusus Didukung”, Kompas, 11
konflik utama di panggung Timur Tengah. Januari 2016.
Masyarakat internasional, termasuk Raymond Hinnebusch, “Saudi-Iranian
Indonesia, perlu mengingatkan agar Arab Relations since the Fall of Saddam”,
Saudi dan Iran bisa menyadari betapa University of St. Andrews, Rand
serius konsekuensi yang bisa terjadi jika Corporation, 2009, insightturkey.com
krisis hubungan di antara mereka terus http://www.insightturkey.com/saudi-
dibiarkan. Peringatan ini perlu diperhatikan iranian-relations-since-the-fall-of-
dengan serius karena selama ini Arab saddam/book-reviews/101, diakses 6
Saudi dan Iran selalu berseberangan dalam Januari 2016.
memandang persoalan di Timur Tengah “Saudi Arabia executes 47, including Shiite
dan keduanya selalu mendukung pihak- cleric”, The Jakarta Post, 3 Januari
pihak yang berlawanan. Jika kedua negara 2016.

-8-

Anda mungkin juga menyukai