Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KREATIVITAS SISWA DALAM PEMECAHAN

MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI TURUNAN


FUNGSI TRIGONOMETRI KELAS XII MIA-2 MAN 3 BLITAR

Achmad Cahyana Putra1), Dicki Rio Riyawan2), Khoirotun Nisa3), Lala Anjarsari4)
1,2,3,4
Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Tulungagung
Email: 1achmadcahyanaputa@gmail.com, 2dicki.rio.riyawan@gmail.com,
3
khoirotunnisa1024@gmail.com, 4lalaanjarsari12@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh kreativitas dalam pemecahan masalah terhadap hasil
belajar pada materi turunan fungsi trigonometri. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA-2 MAN
3 Blitar Tahun Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 siswa melalui sampel jenuh atau sensus. Metode yang
digunakan adalah kuantitatif non eksperimen, pengumpulan data yang dilaksanakan dalam bentuk tes kreativitas
dalam pemecahan masalah dan tes hasil belajar berupa tes tulis. Penelitian dimulai dengan memberikan soal tes
kreativitas kemudian soal tes hasil belajar. Peneliti menggunakan analisis data yang berupa uji normalitas,
homogenitas dan uji tanda yang dihitung menggunakan software SPSS v. 16.0. Hasil pennelitian dan pembahasan
didapatkan bahwa ada pengaruh kreativitas dalam pemecahan masalah terhadap hasil belajar pada materi turunan
fungsi trigonometri kelas XII MIA-2 MAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2018/2019.
Kata kunci : kreativitas, pemecahan masalah, hasil belajar.

Abstract
The purpose of this study is to find out whether there are problems in the context of learning outcomes problems
in the derivative material trigonometric functions. The sample in this study were students of class XII MIA-2
MAN 3 Blitar Academic Year 2018/2019 which was compared with 30 students through saturated or census
samples. The method used is quantitative non-experimental, collecting data used in the form of a thesis. Research
begins by giving thesis questions for learning outcomes tests. The researcher used data analysis in the form of
normality, homogeneity and sign tests which were calculated using SPSS v software. 16.0. The results of the
research and discussion of the results that exist in the context of learning outcomes problems in the derivative
material of trigonometric functions class XII MIA 2 MAN 3 Blitar Academic Year 2018/2019.
Keywords: creativity, problem solving, learning outcomes.

Pendahuluan pembelajaran pada satuan pendidikan


Proses pembelajaran di lingkungan diselenggarakan secara interaktif,
sekolah, sering kali menekankan proses inspiratif, menyenangkan, menantang,
berpikir kreatif dalam menyelesaikan suatu memotivasi siswa untuk berpartisipasi
permasalahan. Dalam Peraturan aktif, memberikan ruang gerak yang cukup
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat sesuai dengan bakat, minat, dan
(1) dinyatakan bahwa: “Proses perkembangan fisik serta psikologi siswa”.
Dalam hal ini peran seorang guru kreatif siswa akan lebih mampu
berdasarkan Peraturan Pemerintah menyelesaikan berbagai bentuk soal yang
bahwasannya dalam pembelajaran terdapat diberikan, sehingga kreativitas
suatu cara khusus atau cara cepat dalam berhubungan dengan hasil belajar siswa.
menyelesaikan suatu permasalahan di Semakin sulit soal yang diberikan, maka
dalam soal. Sehingga, ketika siswa semakin kreatif juga cara siswa dalam
menemukan soal dalam bentuk lain siswa berpikir.
kesulitan menyelesaikan soal tersebut Berpikir kreatif adalah berpikir
ataupun mampu menyelesaikan tetapi secara alami, yang mana siswa mampu
dengan cara yang sama dengan apa yang menghasilkan suatu produk baru dari
dituliskan oleh guru. Oleh karena itu, beberapa ide yang disatukan. Selain mampu
seorang siswa diperlukan kemampuan menyatukan itu, siswa juga mampu
untuk berpikir kreatif sehingga pada menjelaskan keefektifannya. Sedangkan
akhirnya hasil belajar yang diharapkan dalam masa ini, kemampuan berpikir
dapat optimal. kreatif pada siswa mulai melemah, artinya
Hasil belajar yang maksimal dapat kreativitas siswa kurang dalam
diperoleh dengan melatih diri untuk menyelesaikan soal-soal baru, dimana
mengembangkan kreativitas dalam siswa hanya bisa menyelesaikan soal
menyelesaikan masalah, sehingga di dalam dengan menggunakan cara yang diberikan
proses kegiatan belajar mengajar, oleh guru saja. Maka dari itu, siswa perlu
kreativitas belajar harus diperhatikan. diberikan penjelasan dari apa yang
Kreativitas sebagai salah satu faktor dimaksud dalam soal baru tersebut. Hal ini
internal yang berpengaruh pada pencapaian adalah untuk meningkatkan kemampuan
hasil belajar yang maksimal (Ekawati et al. siswa dalam berpikir kreatif. Sehingga,
2017). Kreativitas ini akan berkembang siswa mampu mengembangkan apa yang
ketika siswa mendapatkan sebuah sudah diketahui ke dalam suatu hal yang
permasalahan salah satunya adalah baru. Karena siswa dengan daya kreativitas
kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang tinggi akan mampu belajar dengan
matematika yang mana soal tersebut baik karena ia selalu mempunyai ide-ide
memiliki variasi kesulitan yang berbeda- yang kreatif yang dapat meningkatkan
beda. Semakin kreatif siswa, semakin cepat motivasi belajarnya (Ekawati et al. 2017).
dan semakin banyak pula cara-cara yang Maka dari itu, dalam menyelesaikan soal
ditempuh untuk menyelesaikan berbagai yang diperoleh siswa, diharapkan siswa
bentuk soal. Artinya, dengan berpikir mampu mengembangkan kreativitas yang
dimilikinya, karena pada dasarnya setiap disebutkan di atas, peneliti tertarik untuk
siswa memiliki kreativitas pada tingkat untuk melakukan penelitian dengan
yang berbeda. Tiga komponen kunci yang mengambil judul “Pengaruh Kreativitas
dinilai dalam kreativitas menggunakan Siswa Dalam Pemecahan Masalah
TTCT (The Torrance Test of Creative Terhadap Hasil Belajar Pada Materi
Thinking) adalah kefasihan (fluency), Turunan Fungsi Trigonometri Kelas XII
fleksibelitas, dan kebaruan MIA-2 MAN 3 Blitar”
(novelty)(Novianti 2016).
Berhubungan dengan pentingnya Metode
kreativitas siswa dalam menyelesaikan Penelitian ini dilakukan di MAN 3
masalah, tujuan dari penelitian ini adalah BLITAR Jl. Jend. Sudirman, Cemandi,
peneliti ingin mengetahui ada atau tidak Kunir, Wonodadi, Blitar. Penelitian
adanya hubungan kreativitas siswa dilakukan dengan dua tahap. Tahap
terhadap hasil belajar. Yang mana pertama peneliti melakukan pengamatan
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yang dilakukan pada hari Rabu, 24 Oktober
terdapat hubungan positif dan signifikan 2018. Tahap ke dua menguji instrumen
antara kerativitas dan minat belajar yang sudah disiapkan oleh peneliti berupa
terhadap prestasi belajar tes untuk menguji kreativitas dan hasil
mahasiswa(Elektro, Tinggi, and Surabaya belajar yang dilaksanakan pada hari Senin,
2016). Hal ini dapat ditunjukkan ketika 19 November 2018.
seorang siswa mampu mengerjakan sebuah Jenis penelitian yang dilakukan ini
soal yang diberikan oleh guru. Semakin merupakan jenis penelitian kuantitatif non
kreatif siswa semakin besar siswa mampu eksperimen. Sedangkan cara pengambilan
mengerjakan soal. Dengan demikian, sampel adalah menggunakan sampling
kreativitas siswa akan mampu jenuh. Pengertian sampling jenuh atau
meningkatkan hasil belajar siswa. sensus adalah teknik penentuan sampel bila
Dengan tujuan tersebut, alasan semua anggota populasi digunakan sebagai
peneliti melakukan penelitian ini adalah sampel(Sugiyono 2013), yaitu siswa kelas
karena kurangnya kreativitas siswa dalam XII MIA-2 MAN 3 Blitar. Desain yang
mengembangkan cara-cara yang lebih digunakan oleh peneliti dalam melakukan
mudah dalam menyelesaikan masalah serta penelitian adalah dua variabel untuk diteliti,
mengurangi anggapan bahwasannya yaitu kreativitas sebagai variabel bebas (X)
matematika adalah pelajaran yang dan hasil belajar sebagai variabel terikat
membosankan. Berdasarkan hal-hal yang (Y). Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan instrumen berupa tes tertulis 2 Fleksibilitas Siswa mampu
untuk mengukur kreatifitas siswa dalam menyelesaikan
menyelesaikan masalah dan untuk soal dengan
mengukur hasil belajar. Dimulai dengan jawaban dengan
memberikan tes kreativitas, siswa diminta lebih dari satu
untuk menyelesaikan tes tersebut dalam alternatif jawaban
waktu 40 menit dimana hasil tersebut yang berbeda dan
langsung dikumpulkan setelah waktu yanng benar
diberikan selesai. Dilanjut dengan 3 Kebaruan Siswa mampu
memberikan tes hasil belajar, siswa juga menyelsaikan soal
diminta untuk mengerjakan dalam waktu dengan cara yang
yang diberikan. Data yang diperoleh tidak biasa (baru)
peneliti dari teknik pengumpulan data Dari hasil tes kreativitas yang
berupa tes ini adalah skor dari tes didapatkan, peneliti memberikan skor atau
kreativitas dan nilai dari tes hasil belajar. skala pada hasil tersebut menggunakan
Untuk menentukan tingkat skala kriteria, sebagai berikut :
kreativitias siswa, peneliti memberikan
indikator berdasarkan Silver (1997) Tabel 2. Skala nilai kreativitas

menjelaskan bahwa untuk menilai berpikir No. Jenis Kriteria Skor

kreatif anak-anak dan orang dewasa sering 1 Tidak memenuhi 1

digunakan “The Torrance Test of Creative kriteria

Thinking (TTCT)(Novianti 2016), sebagai 2 Memenuhi kriteria 1 2

berikut : 3 Memenuhi kriteria 1 3


dan 2
Tabel 1. Indikator kreativitas 4 Memenuhi kriteria 1 4
No Komponen Indikator dan 3
Kreativitas 5 Memenuhi kriteria 1, 5
1 Kefasihan Siswa mampu 2, dan 3
menyelesaikan Berdasarkan nilai hasil belajar,
soal dengan peneliti memberikan skor pada tiap-tiap
jawaban benar dan nilai yang didapatkan siswa berdasarkan
lancar kriteria sebagai berikut:
Tabel 3. Skala nilai hasil belajar (Sudijono Keputusan diambil berdasarkan kriteria
2003) sebagai berikut:
No. Kriteria Penilaian Skor 1. Nilai p-value ≤ 0,05 (5%) maka H1
1 ≥ 75 5 diterima sehingga data berdistribusi
2 59 ─ 74 4 tidak normal.
3 44 ─ 58 3 2. Nilai p-value > 0,05 (5%) maka H0
4 28 ─ 43 2 diterima sehingga data berdistribusi
5 < 28 1 normal.

Teknik analisis data yang Untuk uji normalitas untuk data hasil
digunakan oleh peneliti yakni uji belajar dengan menggunakan software
normalitas, homogenitas dan uji tanda, SPSS v. 16.0, didapat output seperti tabel
dimana peneliti menggunakan software berikut:
SPSS v. 16.0 untuk menghitung hasilnya.

Hasil dan Pembahasan


Analisis data yang dipilih untuk
menguji hipotesis dalam penelitian ini
adalah menggunakan analisis data
inferensial, yaitu menggunakan uji tanda.
Dalam melakukan uji ini terdapat syarat Gambar 1. Uji normalitas nilai hasil belajar
agar dapat digunakan, yaitu data atau Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa
kelompok berasal dari populasi yang nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,054
berdistribusi tidak normal akan tetapi atau dapat ditulis sebagai nilai p-value =
homogen. 0,054 > 0,05 (5%). Karena nilai nilai p-
Berdasarkan hasil tes belajar dan value = 0,054 > 0,05 (5%) maka H0
kreatifitas yang diberikan dilakukan diterima sehingga data berdistribusi normal.
pengujian normalitas dengan menggunakan Untuk uji normalitas untuk data kreativitas
software SPSS v. 16.0. Uji normalitas yang dengan menggunakan software SPSS v.
digunakan peneliti adalah uji Kolmogorov- 16.0, didapat output seperti tabel berikut:
Smirnov Z(Kadir 2015).
Hipotesis yang akan diuji adalah:
1. H0 = data berdistribusi normal
2. H1 = data berdistribusi tidak normal
Gambar 2. Uji normalitas data kreativitas
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa Gambar 3. Uji
Berdasarkan Homogenitas
tabel diatas, pada tabel
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 Levene’s Test of Equality of Error
atau dapat ditulis sebagai nilai p-value = Variences diperoleh F = 0,043; df1 = 1; df2
0,000 ≤ 0,05 (5%). Karena nilai p-value = = 58; dan p-value = 0,836. Karena nilai p-
0,000 ≤ 0,05 (5%) maka H1 diterima value = 0,836 > 0,05 (5%) maka H0
sehingga data berdistribusi tidak normal. diterima sehingga data kreativitas dan data
hasil belajar homogen.
Yang selanjutnya adalah menguji apakah Salah data yang didapatkan memiliki
data tersebut bersifat homogen atau tidak. distribusi tidak normal. Sedangkan kedua
Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat data bersifat homogen. Kedua syarat uji
uji Tanda. Tanda terpenuhi. Sehingga uji statistik akan
Hipotesis yang diuji adalah: dilanjutkan menggunakan uji
1. H0 = data kreativitas dan data hasil nonparametrik yaitu uji Tanda(Kadir 2015).
belajar homogen. Hipotesis yang diuji adalah:
2. H1 = data kreativitas dan data hasil 1. H0 = tidak ada pengaruh kreativitas
belajar tidak homogen. siswa dalam pemecahan masalah
Kriteria pengambilan keputusan: terhadap hasil belajar pada materi
1. Nilai p-value ≤ 0,05 (5%) maka H1 turunan fungsi trigonometri kelas XII
diterima sehingga kreativitas dan data MIA-2 MAN 3 Blitar.
hasil belajar tidak homogen. 2. H1 = ada pengaruh kreativitas siswa
2. Nilai p-value > 0,05 (5%) maka H0 dalam pemecahan masalah terhadap
diterima sehingga data kreativitas dan hasil belajar pada materi turunan fungsi
data hasil belajar homogen. trigonometri kelas XII MIA-2 MAN 3
Blitar.

Kriteria pengambilan keputusan:


1. Nilai p-value ≥ 0,05 (5%) maka H0
diterima dan H1 ditolak.
2. Nilai p-value < 0,05 (5%) maka H1 siswa(Nuriadin and Perbowo 2013).
diterima dan H0 ditolak. Meskipun terdapat banyak faktor lain yang
mempengaruhi hasil belajar siswa, siswa
yang kreatif akan memiliki nilai hasil
belajar yang tinggi bergitupun sebaliknya.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh
Gambar 4. Uji Tanda
kreativitas dalam pemencahan masalah
Pada tabel Frequencies, digambarkan
terhadap hasil belajar pada materi turunan
jumlah bertanda negatif sebanyak 7 buah
fungsi trigonometri siswa kelas XII MIA-2
dan yang bertanda positif sebanyak 19 buah
MAN 3 Blitar Tahun Ajaran 2018/2019.
dan bertanda nol 4 buah. Selanjutnya pada
tabel Test Statistics, baris Asymp. Sig. (2-
tailed) diperoleh p-value = 0,031 < 0,05
atau H1 diterima. Berarti ada pengaruh
kreativitas siswa dalam pemecahan masalah
terhadap hasil belajar pada materi turunan
fungsi trigonometri kelas XII MIA-2 MAN
3 Blitar.
Adanya pengaruh kreativitas
dalam pemecahan masalah terhadap hasil
belajar pada penelitian ini, menunjukkan
adanya kesamaan dengan penelitian yang
sudah ada. Bila kreativitas semakin tinggi
maka prestasi belajar akan semakin tinggi
pula(Elektro et al. 2016). Prestasi belajar
yang disebutkan ini adalah sama dengan
hasil belajar dalam penelitian ini. Artinya,
terdapat hubungan yang positif antara
kemampuan berpikir kreatif matematika
dengan hasil belajar matematika
Daftar Pustaka

Ekawati, Shindy, Program Studi


Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, and
Universitas Cokroaminoto Palopo.
2017. “Pengaruh Kreativitas Dan
Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa.” 2:134–44.
Elektro, Teknik, Sekolah Tinggi, and
Teknik Surabaya. 2016. “Media
Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember
2016 /ISSN 1979 - 9225.”
XVIII(2):40–50.
Kadir. 2015. STATISTIKA TERAPAN:
Konsep, Contoh Dan Analisis Data
Dengan Program SPSS/Lisrel Dalam
Penelitian. 2nd ed. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Novianti, Dwi Erna. 2016. “Peningkatan
Kemampuan Berpikir Kreatif
Mahasiswa Melalui “ What ’ S
Another Way ? ” Pada Mata Kuliah
Ilmu Bilangan.” (95):1–7.
Nuriadin, Ishaq and Krisna Satrio
Perbowo. 2013. “Analisis Korelasi
Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematik Terhadap Hasil Belajar
Matematika Peserta Didik Smp
Negeri 3 Lurangung Kuningan Jawa
Barat.” Infinity Journal 2(1):65.
Sudijono, Anas. 2003. Pengantar
EVALUASI PENDIDIKAN. 1st ed.
Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitaif,
Kualitatif, Dan R&D.” Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D.

Anda mungkin juga menyukai