Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PIJAT OKSITOSIN

Disusun Untuk Memenuhi Syarat


Tugas Praktik Program Profesi Ners Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh:

ELITA YUNIAWATI J230181109


SISKA PURNAMADEWI J230181108
DEBBY CLARA SINTA J230181130
AL FATH BUDI HIDAYAHTI J230181134
M. RIFQI SYAFI’I J2301811

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Hari / Tanggal : Rabu, 26 Desember 2018


Waktu : 10.00-10.35 WIB
Tempat / Ruang : RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO,SRAGEN (Ruang
Perinatologi)
Sasaran : Ibu pasca melahirkan
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners XX UMS
1. Elita Yuniawati
2. Siska Purnamadewi
3. Debby Clara Sinta
4. Al Fath Budi Hidayahti
5. M. Rifqi Syafi’i
Topik PENKES : Pijat Oksitosin

1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama, diharapkan Ibu
mampu melakukan pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI yang
telah diajarkan di RS.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 35 menit, diharapkan Ibu
akan mampu :
a. Menjelaskan apa itu pijat oksitosin
b. Menjelaskan tujuan pijat oksitosin
c. Menjelaskan manfaat pijat oksitosin
d. Mendemonstrasikan teknik pijat oksitosin

3. Materi
a. Pokok bahasan:
Pijat oksitosin
b. Sub pokok bahasan:
1. Pengertian Pijat oksitosin
2. Tujuan Pijat Oksitosin
3. Manfaat pijat oksitosin
4. Tehnik / cara melakukan pijat oksitosin

4. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi

5. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat simulasi (kursi, bantal, minyak telon / air hangat, duk / washlap).

6. Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )

No Tahap Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan sasaran


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menyampaikan tentang dan menyimak
tujuan pokok materi Bertanya
Meyampakaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
Menyampaikan kontrak tujuan jika ada
waktu yang kurang
jelas
2. Isi 20 menit Penyampaian Materi Mendengarkan
a. Menggali pengetahuan dan menyimak
peserta didik tentang pijat Bertanya
oksitosin mengenai hal-hal
b. Menjelaskan pengertian yang belum jelas
pijat oksitosin dan dimengerti
c. Menjelaskan tujuan pijat Melakukan
oksitosin redemonstrasi
d. Menanyakan kembali yang diajarkan
persepsi peserta tentang pengajar
tujuan pijat oksitosin
e. Menjelaskan manfaat pijat
oksitosin
f. Menjelaskan langkah -
langkah pijat oksitosin
g. Meredemonstrasikan
langkah-langkah pijat
oksitosin
Tanya Jawab.
Memberikan kesempatan
pada klien dan keluarga
untuk bertanya
3. Penutup 10 menit Melakukan evaluasi Sasaran dapat
Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
Memberikan saran kepada diajukan
klien dan keluarga. Mendengar
Mengakhiri pertemuan dan Memperhatikan
menyampaikan salam Menjawab salam

7. Evaluasi
a. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ibu mampu :
1. Menjelaskan apa itu pijat oksitosin
2. Menjelaskan tujuan pijat oksitosin
3. Menjelaskan manfaat pijat oksitosin
4. Mendemonstrasikan teknik pijat oksitosin
b. Evaluasi struktur :
1. Kelengkapan media-alat : Tersedia dan siap digunakan
2. Pelaksana siap melakukan PENKES
c. Evaluasi Proses :
1. Pelaksana dan sasaran (Ibu) mengikuti pendidikan kesehatan sesuai
waktu atau sampai selesai.
2. Ibu aktif dalam pendidikan kesehatan
3. Ibu mampu mendemonstrasikan teknik pijat oksitosin
4. Ibu mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pelaksana.
5. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap.
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi Pijat Oksitosin


Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam
dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin
setelah melahirkan (Ratnadewi, Y. 2011).
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau let
down reflex. Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin
adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormone
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit
(Ratnadewi, Y. 2011).

B. Tujuan Pijat Oksitosin


Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau
reflex let down. Atau yang biasa disebut sebagai reaksi pengeluaran ASI.

C. Manfaat Pijat Oksitosin


Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin
adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes
RI, 2007).

D. Waktu Pijat Oksitosin


Waktu kapan yang tepat untuk pijat oksitoksin yaitu kapanpun sang Ibu
mau. Jika memungkinkan/ada waktu, sebelum menyusui atau memerah ASI,
lebih disarankan. Atau saat pikiran Ibu sedang mumet, badan pegal-pegal
juga boleh. Cukup 3-5 menit saja persesi.
E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi ASI Ibu
Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI Faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi ASI (Lawrence, 2004) antara lain :
1. Faktor bayi Kurangnya usia gestasi bayi pada saat bayi dilahirkan akan
mempengaruhi refleks hisap bayi. Kondisi kesehatan bayi seperti
kurangnya kemampuan bayi untuk bisa menghisap ASI secara efektif,
antara lain akibat struktur mulut dan rahang yang kurang baik, bibir
sumbing, metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat
mencerna ASI, juga mempengaruhi produksi ASI, selain itu semakin
sering bayi menyusui dapat memperlancar produksi ASI.
2. Faktor ibu :
a. Faktor fisik ibu yang mempengaruhi produksi ASI adalah adanya
kelainan endokrin ibu, dan jaringan payudara hipoplastik. Faktor lain
yang mempengaruhi produksi ASI adalah usia ibu, ibuibu yang
usianya lebih muda atau kurang dari 35 tahun lebih banyak
memproduksi ASI dibandingkan dengan ibu-ibu yang usianya lebih
tua. Produksi ASI juga dipengaruhi oleh nutrisi ibu dan asupan cairan
ibu. Ibu yang menyusui membutuhkan 300 – 500 kalori tambahan
selama masa menyusui.
b. Faktor psikologis Ibu yang berada dalam keadaan stress, kacau, marah
dan sedih, kurangnya dukungan dan perhatian keluarga serta pasangan
kepada ibu dapat mempengaruhi kurangnya produksi ASI. Selain itu
ibu juga khawatir bahwa ASInya tidak mencukupi untuk kebutuhan
bayinya serta adanya perubahan maternal attainment, terutama pada
ibu-ibu yang baru pertama kali mempunyai bayi atau primipara.
c. Faktor sosial budaya Adanya mitos serta persepsi yang salah
mengenai ASI dan media yang memasarkan susu formula, serta
kurangnya dukungan masyarakat menjadi hal-hal yang dapat
mempengaruhi ibu dalam menyusui. Ibu bekerja serta kesibukan
sosial juga mempengaruhi keberlangsungan pemberian ASI.
F. Masalah Menyusui Pada Masa Nifas Dini
1. Puting susu nyeri Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal
menyusui. Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila
posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera
hilang.
2. Puting susu lecet Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan
benar akan menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan
kadangkadang mengeluarkan darah. Putting susu lecet dapat disebabkan
oleh posisi menyusui salah, tapi dapat pula disebabkan oleh rush
(candidates) atau dermatitis.
3. Payudara bengkak Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara
sering terasa penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke
payudara bersamaan dengan ASI mulai diproduksi dalam jumlah banyak.
4. Mastitis atau abses payudara Mastitis adalah peradangan pada payudara.
Payudara menjadi merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan
panas, suhu tubuh meningkat.Di dalam terasa ada masa padat, dan
diluarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3
minggu setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang
berlanjut. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI diisap/ dikeluarkan atau
pengisapan yang tak efektif. Dapat juga karena kebiasaan menekan
payudara dengan jari atau karena tekanan baju/bra.

G. Standar Operasional Prosedur Pijat Oksitoksin:


1. Pengertian : Menjaga kebersihan dan menjaga kelancaran aliran ASI
2. Tujuan :
a. Menjaga atau mempelancar air ASI
b. Mencegah terjadinya infeksi
3. Indikasi : ibu yang mempunyai bayi dan memberikan bayi secara eksklusif
4. Prosedur :
a. Persiapan sebelum dilakukan pijat oksitosin :
1) Bangkitkan rasa percaya diri ibu (menjaga privacy)
2) Bantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan baik tentang
bayinya
5. Alat –alat yang digunakan :
a. 2 buah handuk besar bersih
b. Air hangat dan air dingin dalam baskom
c. 2 buah Waslap atau sapu tangan dari handuk
d. Minyak kelapa atau baby oil pada tempatnya
6. Persiapan perawat :
a. Menyiapkan alat dan mendekatkan kepada pasien
b. Membaca status pasien
c. Mencuci tangan
7. Persiapan lingkungan :
a. Menutuip korden atau pintu
b. Pastikan prifasi pasien terjaga

H. Tehnik Pijat Oksitosin


Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut :
1. Melepaskan baju ibu bagian atas
2. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal
3. Memasang handuk
4. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak telon atau baby oil / air
hangat.
5. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan
dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
6. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
7. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah,
dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit.
8. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
9. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara
bergantian.
I. Gambar Untuk Pijat Oksitosin
DAFTAR PUSTAKA

Bobak,Lowdermilk. 2011. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity

Nursing) Edisi 4.Jakarta : EGC.

Ratnadewi, Y. 2011. Selamatkan Jiwa Ibu. Bandung: Pikiran Rakyat.

Roesli, U & Yahmi, E. 2009. Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.

Subekti, B. 2010 . Pengaruh Hormone ASI Ibu Jakarta : EGC.

Susilawati, B. 2011. Pelatihan Seputar Kehamilan Menyusui dan Pijat

Oksitosin pijatoksitosin/(diaksestanggal 15 Mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai