Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH

TAHUN BARU
Khutbah Tahun Baru Hari berganti, Minggu berlalu dan bulan demi bulan telah kita jalani
tanpa terasa setahun telah kita lewati. Kemarin adalah kenangan,
Sekarang kenyataan dan besok adalah harapan dan cita-cita.
Rentangan waktu tersebut selalu mendampingi hidup manusia,
Karena betapapun kita ini tidak terlepas dari tiga hal diatas. Beberapa
hari yang lalu kita telah melaksanakan peringatantahun baru menurut
perhitungan tahun qomariah 1 muharom 1471H. Sebagaimana
lazimnya umat islam memasuki suasana pergantian tahun hijriah.
Dalam menyambut tahun baru Hijriah sudah selakyaknya kita
berusaha mendalami pemahaman dan penghayatan kita terhadap
makna dan hikmah yang terkandung didalamnya..
Hadirin jama’ah jum’ah yang berbahagia

Hari ini kita memasuki tahun baru……, Merupakan lembaran hidup


baru. Untuk itu dalam memasuki tahun baru ini marilah kita isi dengan
tinta emas, artinya kita isi dengan hal-hal yang positif yang
bermanfaat bagi agama nusa dan bangsa.
Sadar atau tidak sadar, yang jelas dengan pergantian tahun, umur kita
akan berkurang, bukannya bertambah. Demikian menurut konsep
Hadirin sidang jum’ah yang berbahagia, islam, maka dari itu dengan memasuki tahun baru ini, usia kita
semakin berkurang dan semakin dekat dengan ajal yang telah
ditentukan Allah SWT, Sebelum kita lahir dimuka bumi ini. Untuk itu
demi mengisi sisa-sisa umur yang masih ada dalam diri kita ini, kita
gunakan untuk mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa,
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah, juga
meningkatkan mutu ahlaq dan budi pekerti yang baik dalam mengisi
kemerdekaan ini.
Apabila kita renungkan, putaran waktu yang telah kita lalui dari hari Saudara-saudara Sidang Jum’ah yang berbahagia.
ke hari, bulan ke bulan akhirnya genaplah satu tahun, banyaklah
Selanjutnya setelah kita memperoleh gambaran jawaban dari kita
peristiwa, persoalan dan pengalaman yang kita temui.
masing-masing, sejak saat itu pula kita hendaknya memancangkan
Sudah barang tentu diantara di antara peristiwa itu ada yang niat untuk menutup kekurangan-kekurangan di tahun lalu,
menggembirakan dan ada pula yang menyedihkan. Ada yang baik ada memperbaiki kesalahan dan menyesali laku perbuatan maupun, sikap
pula yang kurang baik, hadirin sidang jum ah yang berbahagia marilah tercela, selanjutnya kita berusaha agar di tahun yang baru kita masuki,
senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT. Dengan takwa dan ibadah kita kepada Allah dapat lebih ditingkatkan.
taqwa yang sebenarnya. Yakni dengan jalan melaksanakan semua
Kita niat dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan, tingkah laku
awal yang di perintahkan Allah SWT. Serta menjauhi perbuatan yang
dan akhlak tercela menurut ajaran Allah, yakni agama islam.
di larangannya
Dengan kata lain, di tahun yang baru kita masuki, kita berusaha untuk
Dengannya kata lain, plus minus dalam lembaran kehidupan setahun
menjadikan diri sebagai hamba Allah yang baik.
itu, baik selaku makhluk terhadap Al khaliq maupun sebagai anggota
masyarakat, kita sadari serta kita akui. Selanjutnya dalam kedudukan sebagai anggota masyarakat, kita pun
merasa banyak kekurangan dan kesalahan.
Dalam hubungan dengan sang Maha Pencipta, kita merasa banyak
perintah-Nya yang belum bisa kita laksanakan dan banyak pula Oleh sebab itu, pada saat inilah, mari kita bersama-sama mengadakan
larangan-Nya yang belum dapat kita hindari/jauhi. perhitungan, kita memasang neraca timbangan dalam diri sendiri
sebagai self koreksi, bagaimanakah penilaian masyarakat terhadap
Shalat lima waktu sehari semalam, puasa, zakat, dan lain sebagainya
amal dan jasa kita untuk kepentingan bersama. Padahal seorang
sering kita tinggalkan atau sebaliknya kita mengerjakan namun
muslim yang baik ialah seorang yang bersemangat tinggi dalam
dengan perasaan segan. Karena satu dan lain hal mungkin pada saat
berbuat jasa dan kemanfaatan bagi orang banyak.
itu iman kita goyah oleh bujuk rayu setan, atau mungkin pada saat itu
iman kita goyah oleh musibah yang menimpa, baik musibah ekonomi, Sabda Nabi Muhammad SAW :
kesehatan, keluarga dan sebagainya. Padahal, adanya musibah itu
sendiri sebenarnya merupakan bukti kecintaan Allah terhadap hamba-
NYA. Pada saat-saat inilah dalam memasuki tahun baru, mengisi
lembaran baru, hendaknya kita mengadakan penimbangan amal
pengabdian kepada AL Khaliq. Sudahkah kita berbuat sebagai hamba Sebaik-baik manusia ialah mereka yang paling banyak memberi
yang baik dan mengamalkan semua perintah serta menjauhi semua manfaat bagi manusia (orang lain). (HR.Thabrani)
larangan-larangan NYA? Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia.
Setelah kita mengadakan koreksi, kita pun hendaknya berjanji mulai 3. Setelah mendapat satu kesimpulan dari neraca penimbang
tahun yang baru kita jumpai, kita hendaknya tidak boleh absen berbuat tentang amaliah kita dalam 2 dimensi hubungan, hendaklah
jasa dan manfaat guna kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. niat kita untuk tidak mengulangi kesalahan dan noda. Juga
Sebab, dengan demikian berarti kita pandai mensyukuri nikmat umur, pada tahun ini hendaknya lebih banyak sumbangan kita, baik
yakni menggunakan umur bagi kepentingan orang banyak dan harta benda, tenaga maupun pikiran guna kepentingan agama
kemaslahatan. Allah, yakni islam dan bagi kepentingan kemaslahatan umat,
tanpa mengharap sanjungan dan pujian, tetapi hanya untuk
Demikian itulah semestinya cara kita menyambut kedatangan tahun
mendapatkan ridha Allah SWT.
baru. Penyambutan tahun baru bukan dengan berpesta pora, dansa-
dansa dan hura-hura bahkan terkadang disana sini terjadi pesta
mabuk-mabukan yang disebabkan pengaruh minuman keras, lalu
terjadilah keonaran, perkelahian dan kekacauan. Hal itu sama sekali
tidak mencerminkan satu penyambutan yang baik, bahkan lebih tepat
kejadian semacam ini di sebut sebagai suatu noda di ujung tahun. Na’
uudzu billahi min dzaalik.
Secara sederhana dari keseluruhan isi khutbah ini dapat kita petik 3
pelajaran penting dalam acara menyambut kedatangan tahu baru.
1. Hendaklah kita bersyukur kepada Allah SWT atas
bertambahnya umur.
2. Hendaklah kita menengok pengalaman pernjalan hidup tahun
yang baru saja berlalu. Untuk selanjutnya kita mengadakan
penilaian terhadap diri sendiri ( self correction) serta
menimbang amaliah-amaliah yang kita lakukan, baik dalam
hubungan dengan Allah SWT maupun dalam hubungannya
dengan sesama hamba-NYA

Anda mungkin juga menyukai