Anda di halaman 1dari 43

Ns. Beti Kristinawati, M.Kep.,Sp.Kep.

MB
 > 50% penderita trauma adalah penderita
trauma kepala
 Trauma kepala mrpkan keadaan yg serius,
o/k itu pemberi pertolongan pertama
diharapkan mempunyai pengetahuan untuk
melakukan pertolongan
 Terlambatnya penanganan penderita dpt
menyebabkan berkurangnya kemungkinan
pemulihan fungsi & kematian
 Trauma kepala merupakan cidera yg
mengenai kulit kepala, tulang cranium & otak
disebabkan o/ perubahan eksternal yg
menyebabkan perubahan kemampuan
kognitif, fungsi fisik, tingkah laku & emosional
 Kulit kepala
terdiri atas 5 lapisan yg disebut “ SCALP ”
1. Skin (kulit)
2. Connective tissue (jaringan penyambung)
3. Aponeurosis(jaringan ikat yg berhubungan langsung dgn
tengkorak)
4. Loose areolar tissue (jaringan penunjang longgar)
5. Perikranium
 Tulang cranium
terdiri atas calvira (atap tengkorak) & basis cranium (dasar
tengkorak)
 Meningen
Terdiri atas 3 lapis durameter, piameter & arachnoid
 Otak
Terdiri atas cerebrum, cerebelum & batang otak
 Cairan cerebrospinalis (CSS)
Dihasilkan oleh pleksus khoroideus (30 ml/jam)
CSS direabsorbsi ke dlm vena mll villi arachnoid
 Tekanan Intra Kranial (TIK)
Normal TIK 10 mmHg, jika > 20 mmHg dianggap tidak normal
Peninggian TIK disebabkan krn edema cerebri, perdarahan
intracranial
 Doktrin Monro-kellei
Konsep bahwa tekanan intracranial selalu konstan
 Tekanan perfusi otak
Merupakan yg sama pentingnya dengan tekanan intrakranial
Tekanan perfusi otak (CPP)

 CPP = MABP – ICP


 Normal 90-10 = 80
 Respons Cushing 100-20 = 80
 Hipotensi 50-20 = 30
 CPP < 70 mmHg → Hasil jelek
 Mempertahankan perfusi cerebral
merupakan prioritas utama pada cedera
kepala
Autoregulasi

 Aliran darah otak (CBF) dipertahankan dengan


MABP 50-160 mmHg
 Cedera Kepala sedang atau berat mengganggu
autoregulasi
 Otak rentan terhadap hipotensi
 Aliran darah otak (Cerebral Blood Flow)
 Normal = 50 ml/100 g/menit
 < 25 ml/100 g/menit  Aktifitas EEG turun
 < 5 ml/100 g/menit  kematian sel
 Cedera percepatan (akselerasi)
terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala
yang diam
ex :trauma akibat pukulan benda tumpul

 Cedera perlambatan (deselerasi)


bila kepala membentur objek yang secara relatif tidak bergerak
ex : kepala membentur badan mobil atau tanah
 Cedera kepala terbuka
adanya laserasi kulit kepala/peluru menembus otak

 Cedera kepala tertutup


pada pasien dengan gegar ringan dengan edema serebral luas

 Cedera kup
mengakibatkan banyak kerusakanyang relatif dekat dengan
daerah yang terbentur
 Cedera kontrakup
berlawanan pada sisi desakan benturan
a. Cidera langsung (primer)
Terjadinya benturan di kepala shg terjadi perdarahan jaringan
(contusio cerebri), robekan jaringan otak (laserasi cerebri) atau
perdarahan
b. Cidera tidak langsung (sekunder)
- Hipovolemia
- Hipoksia
- Hiperkarbia & Hipokarbia (kadar CO2 toleransi pd trauma
kepala 26-32)
 Mekanisme
Tembus & tumpul

 Beratnya
Ringan ( GCS 14-15), sedang (9-13), berat (3-8)

 Morfologi
Fraktur tengkorak & Lesi intrakranial (epidural, subdural,
Intraserebral)
HEMATOMA EPIDURAL

 Berhubungan dengan fraktur tengkorak


 Classic : terputusnya arteria meningia
media
 Gambaran CT : bikonfek/lenticular
 Lucid interval / talk and die
 Dapat fatal
 Evakuasi cepat prognosis baik
HEMATOMA INTRACEREBRAL &
CONTUSIO CEREBRI

 Cedera coup/contrecoup
 Lokasi : sering lobus frontal / temporal
 CT : salt and pepper
 Kadang terjadi perubahan CT:delayed ICH
 Operasi bila volume > 25 cc
 Sebagian besar tidak perlu operasi
Penatalaksanaan secara umum;
- perbaiki jalan napas (airway)
- pernafasan ( breathing)
- cirkulasi
- cegah jangan sampai hipoventilasi dan
hipovolemia shg dapat mengakibatkan
“secondary brain damage”
Kerusakan otak sekunder

Akibat dari
1. hypotensi → CPP ↓→ ischemia → infark
2. Hypoxia → ischemia
3. Kenaikan tekanan intra kreanial → CPP ↓
PENGELOLAAN CKR

 Definisi : pasien sadar (GCS 13-15)


 Anamnesis
Nama, umur, seks, pekerjaan
Mekanisme cedera
Waktu cedera
Gangguan kesadaran segera pasca trauma
Tingkat kesadaran
Amnesia : Retrograde/antegrade
Nyeri kepala : ringan-sedang-berat
Kejang
Pemeriksaan :
Status generalisata
Status neurologi
Foto leher / lainnya atas indikasi, CT Scan bila perlu
Penderita dirawat untuk observasi bila
CT Scan abnormal
Trauma penetrasi
Riwayat kehilangan kesadaran
Kesadaran menurun
Nyeri kepala hebat
Mabuk
Fraktur tengkorak
Rhinorrhea / otorrhea
Cedera hebat tempat lain
Amnesia
Gangguan neurologis
Tidak ada teman dirumah
Tempat tinggal jauh
Penderita dipulangkan
bila tak memenuhi kriteria diatas
Pulang dengan pesan kembali bila timbul
kriteria diatas
PENGELOLAAN CKS

 Definisi : penderita somnolen tetapi masih


dapat mengikuti perintah sederhana (GCS 9-
12)
 Sesuai dengan CKR
 Periksa lab
 CT Scan
 Rawat
Perawatan ICU pada Cedera
kepala

 Indikasi :
 CKB & CT abnormal
 CKB dg CT Normal pada > 40 th, Systole ,
90mmHg, Uni / bilateral posturing
 GCS < 10 dg CT abnormal
 Brain swelling terlihat wkt operasi
 Perlu ventilasi karena kelainan thorax
HND / HCU

 CKS
 CKR dengan kelainan CT
 Tidak perlu ventilasi
 Monitor : GCS, pupil, tanda vital,
Saturasi O2
 Rongent cranium
 Foto cervical
 Ct Scan
 Lab darah
Monitoring fisiologik

 MABP  > 90 mmHg


 ICP  < 20mmHg
 CPP  > 60 mmHg
 CVP  8 – 12 cm H2O (vent)
5-8cmH2) ( non vent)
 Saturasi O2 arterial  > 95 %
 End tidal CO2  35 – 40 mmHg
 Core temperatur  < 37,5° C
 Elektrolit serum  NaCl 135 – 145 mmol/L
K 3,5 – 5 mmol / L
Creatinin 50 – 120 mmol/L
 Urine out put  0,5-1 mL/Kg (dewasa)
2mL/Kg ( anak )
 Hb & hematocrit  8-10 g/dL + 30 %
 Osmolalitas  270 -290mOsmol /L
 Konservatif
 Operasi
 Riwayat keperawatan
Penyebab cidera, pemakaian obat2an, alkohol, penggunaan
alat-alat pengaman saat cidera
 Px fisik
- A, B, C, D, E
- Tingkat kesadaran, pupil, fungsi neurologi, perembesan CSS,
rhinore, othore, , status pernafasan, nyeri kepala, muntah,
amnesia, afasia, disfasia
A : jalan nafas harus baik
k/p intubasi/krikotiroidotomi
B : Pernafasan dg ventilasi dan O2 cukup
C : Hindari / atasi kead. Shock
Cairan cukup
Rawat perdarahan
PENTING

 Observasi
 Stabilitasi sirkulasi darah
 OKSIGENISASI
 Nutrisi
 Mencegah/mengenali komplikasi
 CT scan kepala dipertimbangkan untuk pasien yg
tidak membaik dgn cepat dan semua pasien yg
mengalami perburukan neurologis
 Perubahan perfusi jaringan cerebri b/d
peningkatan TIK
 Pola nafas tidak efektif b/d peningkatan TIK
 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
peningkatan TIK, perubahan tingkat
kesadaran
 Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan
TIK, perubahan tingkat kesadaran
 dsb
PERAWATAN

 Tilting bed
 Kepala lebih tinggi dr jantung
leher ekstensi
 Oksigenisasi k/p intubasi
trakeostomi / crico
masker O2
 Tak sadar  Mayo/ orophngeal tube/Guedel
 Tanda shock  cepat atasi
lapor dokter
Alhamdulillah……

Anda mungkin juga menyukai