Kimia Unsur Karakteristik Unsur Golongan VI A Oksigen (O), Sulfur (S), Dan Selenium (Se)
Kimia Unsur Karakteristik Unsur Golongan VI A Oksigen (O), Sulfur (S), Dan Selenium (Se)
Disusun Oleh:
Damayanti Elyana 12630011
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM
MALANG
2013
BAB I
OKSIGEN
1.1 Sejarah Oksigen(O)
1.1 Apoteker Swedia Carl Wilhelm Scheele
Pada tahun 1700an Loncatan awal dilakukan oleh C.W Scheele. Beliau
mempersiapkan contoh dari sebuah gas yang relatif murni “pada masa itu belum
dikenal nama oksigen”. Namun karena karya dari C.W Scheele tidak diterbitkan.
Hasil karya beliau tidak terlalu mendapatkan perhatian dari ilmuan lain maupun
masyarakat umum. Karyanya juga tidak terlalu mempunyai pengaruh terhadap
pola historis perkembangan ilmu alam saat ini.
Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang
eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori
flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan
dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk
memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara.
Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair
dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat.
Oksigen mengembun pada 90,20 K (-182,95 °C, -297,31 °F), dan membeku pada
54.36 K (-218,79 °C, -361,82 °F).
Simbol : O
Elektronegativitas : 3.44
Bilangan Oksidasi : -2
1.5 Reaksi
Reaksi logam dengan oksigen
Pembentukan oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan
oksigen adalah kejadian biasa. Besi akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air
membentuk karatan yaitu oksida besi yang kristalnya mengandung melekul air
dalam jumlah beragam.
Alumunium, juga akan membentuk oksida bila bereaksi dengan oksigen di udara.
Dua zat nonlogam lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah
belerang dan fosfor. Belerang bila dibakar d udara memberi warna nyala biru dan
hasilnya sulfur oksida, suatu gas yang menyengat serta pengap.
Tetapi, bila oksigen yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung
karon monoksida.
𝐶𝐻4 + 𝑂2 → 𝐶 + 2𝐻2 𝑂
Kekurangan Oksigen
SULFUR(S)
2.1 Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai
batu belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan
bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Pada
lewat 1770-an, Antoine Lavoisier membantu meyakinkan golongan sains bahawa
sulfur merupakan sejenis unsur
Simbol : S
Elektronegativitas : 2.58
Konfigurasi Elektron : [Ne]3s2p4
Campuran gas 𝑆𝑂2 dan udara kemudian dialirkan kedalam ruangan yang
dilengkapi katalis serbuk 𝑉2 𝑂5 . Disini berlangsung proses kontak yaitu kontak
antara campuran gas-gas dengan katalis. Gas 𝑆𝑂2bereaksi dengan oksigen dengan
udara untuk membentuk gas SO3.
2𝑆𝑂2 (𝑔) + 𝑂2 ↔ 2𝑆𝑂3 (𝑔) ∆H = −90 kJ
Agar reaksi ini bergeser kekanan gas 𝑆𝑂3 yang terbentuk segera
direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2SO4
𝑆𝑂3 (𝑔) + 𝐻2 𝑂(𝑙) → 𝐻2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞)
Gas 𝑆𝑂3 direaksikan dengan 𝐻2 𝑆𝑂4 untuk membentuk asam pirosulfat,
𝐻2 𝑆2 𝑂7 kemudian barulah asam pirosulfat direaksikan denga air untuk
membentuk asam sulfat
𝑆𝑂3− (𝑔) + 𝐻2 𝑆𝑂4 (𝑎𝑞) → 𝐻2 𝑆2 𝑂7 (𝑎𝑞)
𝐻2 𝑆2 𝑂7 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑆2 𝑂7 (𝑎𝑞) → 2𝐻2 𝑆𝑂4− (𝑎𝑞)
2.5 Reaksi
1. Sulfur (belerang, batu yang membakar) bereaksi dengan O 2 memberikan
api biru:
𝑆(𝑠) + 𝑂2 (𝑔) → 𝑆𝑂2 (𝑔)
𝑆𝑂2 yang dihasilkan setiap kali metalsulfide teroksidasi. Hal ini pulih dan
teroksidasi lebih lanjut untuk memberikan 𝑆𝑂3, untuk produksi
H2SO 4 . SO2 bereaksi dengan H2S untuk membentuk H2O dan S.
2𝑆𝑂2(𝑔) + 𝑂2(𝑔) → 2𝑆𝑂3(𝑔)
2.3 Pemanfaatan
1. Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri,
seperti asam sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.
2. Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
pembersih logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator
3. Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa
4. Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan
bubuk mesiu (bahan peledak)
5. Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
6. Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut
hypo digunakan dalam fotografi
7. Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
8. Untuk mensterilkan alat pengasap
9. Untuk memutihkan buah kering
2.7 Bahaya
Sulfur dioxide (SO2) memiliki cakupan-cakupan yang sangat mengganggu.
Bila kita menghirup SO2 hanya menembus sejauh hidung dan tenggorokan maka
sejumlah kecil konsentrasi SO2 akan mencapai paru-paru. Akan tetapi jika
menghirup secara berat dalam artian ada di lokasi gas belerang dalam waktu yang
lama, maka bernapaslah hanya melalui mulut atau konsentrasi dari SO2 akan
menjadi tinggi.
Efek dari gas belerang terhadap manusia sangatlah bervariasi. Dimana
dengan konsentrasi rendah pada 1ppm yang telah dihirup manusia akan
mengalami pengurangan fungsi paru-paru. Meskipun pada penelitian terhadap 7
sukarelawan hanya 1 orang yang mengalami efek tidak baik pada 1 ppm. Jika
selama 10 hingga 30 menit kedapatan konsentrasi mencapai 5 ppm akan
mengakibatkan sesak napas pada cabang tenggorokan kita.
Bila kedapatan selama 20 menit mencapai konsentrasi 8 ppm akan
memerahkan tenggorokan, gangguan pada hidung, dan iritasi pada tenggorokan.
Sekitar 20 ppm merupakan titik kritis dari iritasi konsentrasi SO2, meskipun ada
beberapa laporan bahwa ada orang-orang yang bekerja pada konsentrasi
melampaui 20 ppm. Konsentrasi sebesar 500 ppm sangat tidak dianjurkan untuk
dihirup oleh manusia.
Pada Beberapa kasus dimana terdapat konsentrasi SO2 yang sangat tinggi
pada ruangan tertutup, dapat mengakibatkan gangguan saluran udara, hypoxemia
(kekurangan oksigen pada darah), dan kematian dalam hitungan menit. Efek dari
pulmonary edema(gangguan pada paru-paru) meliputi batuk dan napas pendek
yang dialami selama berjam-jam atau berhari-hari setelah kedapatan menghirup
konsentrasi SO2. Gejala-gejala ini menyakitkan hati dan menguras tenaga. Hasil
dari kedapatan menghirup konsentrasi dalam waktu yang sering, akan melukai
paru-paru secara permanen.
BAB III
SELENIUM(Se)
3.1 Sejarah
Selenium adalah suatu unsur kimia dengan nomor atom 34 yang diwakili
oleh simbol kimia Se, massa atom 78,96. Ini adalah bukan logam, Selenium
merupakan jejak mineral yang penting bagi kesehatan tubuh namun hanya
dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
Selenium ditemukan pada tahun 1817 oleh Jöns Jakob Berzelius, yang
menemukan elemen yang terkait dengan telurium (dinamai Bumi). Itu ditemukan
sebagai produk sampingan dari produksi asam sulfat. Ia datang untuk
memperhatikan medis kemudian karena toksisitasnya terhadap manusia bekerja di
industri. Hal ini juga diakui sebagai racun hewan penting.
3.2 Sifat Umum
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal
tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal.
Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk
seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan
selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-
abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi
listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik
dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar
cahaya dengan energi yang cukup).
Simbol : Se
Elektronegativitas : 2.55