Anda di halaman 1dari 4

PEMENFATAN LIMBAH SEKAM PADA DAN CANGKANG TELUR DALAM

PEMBUATAN BETON RINGAN YANG BERBAHAN BAKU APUNG

Ginting, Ingreat Richni (2013) PEMENFATAN LIMBAH SEKAM PADA DAN CANGKANG
TELUR DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN YANG BERBAHAN BAKU
APUNG. Undergraduate thesis, UNIMED.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan beton ringan dan menguji karakteristik dari beton
ringan yang dihasilkan. Pengujian karakteristik yang dilakukan meliputi massa jenis, daya serap
air, dan kuat tekan. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh
komposisi abu sekam padi, limbah cangkang telur sebagai bahan subtitusi semen dan batu apung
sebagai agregat kasar terhadap karakteristik beton ringan. Metode yang digunakan adalah metode
eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Beton ringan dibuat dari campuran antara abu
sekam padi, abu cangkang telur, pasir, batu apung dan batu pecah. Campuran diaduk dan
ditambahkan air dengan faktor air semen (f.a.s) sebesar 0,49. Kemudian campuran dimasukkan
kedalam cetakan kubus dengan ukuran 15cm x 15cm x 15cm. Beton ringan dalam cetakan
didiamkan selama 1 hari dan setelah itu beton ringan dikeluarkan dari cetakan dan dimasukkan
kedalam bak perendaman selama 28 hari. Untuk menghasilkan beton ringan yang berkualitas
tinggi dilakukan variasi komposisi dari abu sekam padi dan abu cangkang telur.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas terbaik beton ringan yang dihasilkan dalam penelitian ini
mempunyai karakteristik daya serap air 4,56%, massa jenis 1,71x103 kg/m3 dan kuat tekannya
adalah 17,5 MPa pada komposisi campuran 1% abu cangkang telur dan 10% abu sekam padi dari
massa semen. Menurut SNI 03

Item Type: Thesis (Undergraduate)

Contribution Name NIP


Contributors:
Thesis advisor Suharta, 195909121989031004

Call Number: 540 Ing p

Keywords: Beton;Beton Ringan;Agrsgst;Semen;Pozzolan;Faktor air Semen

L Education > L Education (General)


Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
Q Science > QD Chemistry

Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia


Depositing User: Mrs Elita Sari Sitorus

Date Deposited: 08 Apr 2016 08:34

URI: http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/11227

Uraian Kulit Telur


Kulit telur merupakan lapisan luar dari telur yang berfungsi melindungisemua bagian telur dari
luka atau kerusakan (Anonim, 2003).Pembentukan kulit telur memerlukan waktu yang sangat
lama pada uterusdi oviduct . Kandungan kalsium selama empat jam pertama berkisar 2,2%
yangmeningkat menjadi 5,6% setiap jam selama enambelas jam berikutnya. Ayam
betinamenggunakan pakan ternak dan rangka kalsium yang tersedia, untuk pembentukankulit
terluar telur. Sekitar 47% rangka kalsium dialihkan untuk pembentukan kulitterluar telur (Panda,
1995). Untuk ayam petelur, kandungan kalsium harus lebihtinggi selama ternak itu masih m
emproduksi telur, karena kalsium sangat diperlukanuntuk pembentuk kulit luarnya (Darmono,
1995).Bila dilihat dengan mikroskop maka kulit telur terdiri dari 4 lapisan yaitu:1. Lapisan
kutikulaLapisan kutikula merupakan protein transparan yang melapisiPermukaan kulit telur.
Lapisan ini melapisi pori-pori pada kulit telur, tetapi sifatnyamasih dapat dilalui gas sehingga
keluarnya uap air dan gas CO22. Lapisan busaLapisan ini merupakan bagian terbesar dari lapisan
kulit telur. Lapisan ini terdiri
dari protein dan lapisan kapur yang terdiri dari kalsium karbonat, kalsium fosfat,magnesium
karbonat dan magnesium fosfat.3. Lapisan mamilaryLapisan ini merupakan lapisan ketiga dari
kulit telur yang terdiri dari lapisan yang berbentuk kerucut dengan penampang bulat atau
lonjong. Lapisan ini sangat tipis danterdiri dari anyaman protein dan mineral.4. Lapisan
membranaMerupakan bagian lapisan kulit telur yang terdalam. Terdiri dari dua lapisan
selaputyang menyelubungi seluruh isi telur. Tebalnya lebih kurang 65
mikron(Nasution,1997).Komposisi kimia dari kulit telur terdiri dari protein 1,71%, lemak 0,36%,
air 0,93%,serat kasar 16,21%, abu 71,34% (Nasution, 1997). Berdasarkan hasil penelitian,serbuk
kulit telur ayam mengandung kalsium sebesar 401±7,2 gram atau sekitar 39%kalsium, dalam
bentuk kalsium karbonat. Terdapat pula strontium sebesar
372±161μg, zat
-zat beracun seperti Pb, Al, Cd, dan Hg terdapatdalam jumlah kecil, begitu pula dengan V, B, Fe,
Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu, dan Cr(Schaafsma, 2000)
PENGARUH DAYA SERAP AIR PADA BETON RINGAN BERBAHAN KULIT KERANG
DAN CANGKANG TELUR
Ni’mah, Lailan and Manurung, Fidelis Boy and Pramita, Eka and Darmawan, Muhammad Topan and Aliah,
Aliah PENGARUH DAYA SERAP AIR PADA BETON RINGAN BERBAHAN KULIT KERANG DAN CANGKANG
TELUR. PENGARUH DAYA SERAP AIR PADA BETON RINGAN BERBAHAN KULIT KERANG DAN CANGKANG TELUR
(SNIKSDA 2016).

Text
Binder25.pdf

Download (1312Kb) | Preview

Abstract

Abstrak- Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan yang paling banyak digunakan. Beton terbagi menjadi
beberapa jenis, salah satunya adalah beton ringan. Beton ringan menggunakan agregat ringan dengan porositas yang tinggi
sehingga diperoleh berat jenis yang rendah. Beton ringan dapat dibentuk dengan penambahan suatu bahan yakni gypsum.
Gypsum dapat diperoleh dari paduan bahan seperti cangkang telur dan kulit kerang melalui proses kalsinasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton ringan yang diperoleh berdasarkan daya serap terhadap air. Pembuatan
gypsum dengan persiapan bahan limbah kulit kerang dan cangkang telur yang telah dicuci dan dihaluskan pada ukuran 355
mikron. 500 gram limbah kulit kerang dan cangkang telur dikalsinasi pada temperatur 900oC selama 6 jam. Pada proses
kalsinasi ini akan diperoleh CaO yang akan direaksikan dengan H2SO4 dan H2O sehingga terbentuk gypsum sebagai
bahan baku pada pembuatan beton ringan. Variasi yang digunakan pada penelitian ini yakni 100% cangkang telur,
50%:50% dan 100% kulit kerang. Setelah diperoleh gypsum maka proses selanjutnya adalah pembuatan beton ringan
dengan campuran 30% gypsum, 15% semen putih, 5% styrofoam dan 5% air. Benda uji yang dibuat berupa kubus ukuran
5cmx5cmx5cm setiap variable kemudian dilakukan uji daya serap air. Daya serap air yang dihasilkan secara berturut-turut
adalah 2,18%; 8,77%; dan 5,08%. Kata kunci: gypsum, beton ringan, kulit kerang, cangkang telur, dan daya serap air
Abstract- Concrete is one of the construction materials most widely used. Concrete is divided into several types, one of
which is a light concrete. Lightweight concrete using lightweight aggregates with a high porosity in order to obtain a low
specific weight. Lightweight concrete can be formed with the addition of a material that is gypsum. Gypsum can be obtained
from alloy materials such as eggshells and seashells through a calcination process. This study aims to investigate the
characteristics of lightweight concrete obtained by absorption of water. Manufacture of gypsum with the preparation of the
waste material seashells and eggshells that have been washed and trimmed the size of 355 microns. 500 grams of waste
shells and eggshells calcined at a temperature of 900 oC for 6 hours. In this calcination process will be obtained CaO to be
reacted with H2SO4 and H2O to form gypsum as a raw material in the manufacture of lightweight concrete. Variations were
used in this study which is 100% eggshell, 50% : 50% and 100% seashells. Having obtained gypsum, the next process is
the manufacture of lightweight concrete with a mixture of 30% gypsum, 15% white cement, 5% and 5% water styrofoam.
Test specimen was made in the form of a cube the size 5cm x 5cm x 5cm each variable and then test the water absorption.
The resulting water absorption in a row is 2.18%; 8.77%; and 5.08%. Keywords: gypsum, lightweight concrete, seashells,
eggshells, and water absorption

Item Type: Article

Subjects: Q Science > QD Chemistry

Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Kimia

Depositing User: Mr Arief Mirathan - Eka Setya Wijaya

Date Deposited: 01 Sep 2016 08:11


Last Modified: 06 Sep 2016 02:11

URI: http://eprints.unlam.ac.id/id/eprint/1184

Actions (login required)

Kinerja Serbuk Cangkang Telur sebagai Bahan Aditif Campuran


Beton oleh Joko Paryanto

Kamis, 17 November 2016 - 13:35:37 WIB

http://sipil.untag-sby.ac.id/berita-1355-kinerja-serbuk-cangkang-telur-sebagai-bahan-aditif-
campuran-beton-oleh-joko-paryanto.html
Penelitian ini bertujuan mengkaji pemanfaatan limbah telur yang banyak diproduksi oleh industry atau pabrik roti di Indonesia.
Kandungan kalsium karbonat dalam cangkang telur dimanfaatkan sebagai bahan aditif dalam campuran beton. Prosentase
bahan aditif campuran beton pada penelitian ini sebesar 0%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Penelitian ini dimulai dengan pengujian air
resapan, kelembaban dan berat jenis SSD material penyusun beton kemudian dilanjutkan dengan pengujian terhadap material
aditifnya. Langkah selanjutnya adalah pembuatan benda uji berupa silinder beton dengan ukuran 150 mm x 300 mm berjumlah
9 buah untuk masing-masing prosentase campuran beton. Hasil penelitian dengan uji tekan pada umur 28 hari menunjukkan
bahwa kuat tekan rerata beton 0% sebesar 238,76 kg/cm², kuat tekan rerata beton dengan cangkang telur 2% sebesar 245,49
kg/cm², kuat tekan rerata beton dengan cangkang telur 3% sebesar 190,58 kg/cm², kuat tekan rerata beton dengan cangkang
telur 4% sebesar 192.96 kg/cm² dan kuat tekan rerata beton dengan cangkang telur 5% sebesar 197,86 kg/cm². Dengan hasil
tersebut diperoleh persentase optimum cangkang telur sebesar 2%.

Anda mungkin juga menyukai