1. Langkah penyusunan kerangka kerja penyampelan audit untuk uji pengendalian
a. Menentukan tujuan uji pengendalian b. Menentukan prosedur untuk mengevaluiasi pengendalian internal c. Membuat keputusan tentang teknik penyampelan audit d. Membatasi jumlah populasi dan sampel e. Menggunakan penilaian profesional untuk menentukan ukuran sampel f. Memilih sampel yang representatif g. Menerapkan prosedur audit h. Mengevaluasi hasil sampel i. Mendokumentasikan kesimpulan 2. Faktor yang mempengaruhi ukuran sampel Faktor (hubungan dengan Sampel Besar Sampel kecil ukuran sampel) Pengendalian manual harus Sifat pengendalian Pengendalian otomatis diuji dengan ukuran sampel hanya memerlukan sampel besar. Pengendalian manual kecil karena terjamin dari lebih rentan terhadap masalah konsistensi. masalah konsistensi ketimbang pengendalian otomatis. Makin sering penerapan Frekuensi penerapan Makin jarang penerapan pengendalian, makin banyak (berbanding langsung) pengecualian, makin sedikit pengendalian yang harus pengendalian yang harus diuji. diuji. Semakin penting pengujian Pentingnya pengendalian Semakin kurang penting bagi audit, makin luas uji yang (berbanding langsung) pengujian bagi strategi diperlukan. audit, makin sempit uji Yat diperlukan. Semakin kecil risiko Risiko menaksir level risiko Semakin besar risiko penyampelan, semakin besar pengendalian terlalu rendah penyampelan, semakin kecil ukuran sampel yang (berbanding terbalik) ukuran sampel yang diperlukan. diperlukan. Semakin kecil tingkat Toleransi tingkat Semakin besar tingkat penyimpangan dari prosedur penyimpangan (berbanding penyimpangan dari prosedur pengendalian, semakin besar terbalik) pengendalian, semakin kecil sampel yang diperlukan. sampel yang diperlukan Semakin besar selisih tingkat Tingkat penyimpangan Semakin kecil selisih tingkat penyimpangan yang dapat populasi yang diharapkan penyimpangan yang dapat ditolerir dan yang (berbanding langsung) ditolerir dan yang diharapkan, semakin besar diharapkan, semakin kecil ukuran sampel yang ukuran sampel yang diperlukan. diperlukan. Makin besar populasi, makin Populasi di bawah 5.000 Makin kecil populasi, makin besar sampel. (berbanding langsung) kecil sampel. Faktor (hubungan dengan Sampel Besar Sampel kecil ukuran sampel) Ukuran populasi tidak Populasi di atas 5.000 (tidak Ukuran populasi tidak memengaruhi sampel. berefek) memengaruhi ukuran sampel.
3. Pendekatan PPS (Probability Proportionate to Size) bermanfaat untuk menguji:
a. Piutang jika kredit yang tidak diterapkan ke rekening pelanggan tidak signifikan; b. Investasi surat berharga; c. Uji harga sediaan jika diharapkan perbedaan kecil; d. Penambahan aset bangunan. 4. Contoh bentuk pengendalian yang sering kali dilakukan secara terus menerus adalah pengendalian penjualan. 5. Aturan umum yang menjelaskan hubungan antara asersi kelas transaksi dan asersi saldo rekening: a. Penaksiran risiko pengendalian untuk asersi keberadaan da keterjadian saldo rekening terkait dengan asersi keberadaan dan keterjadian untuk transaksi yang menambah saldo rekening dan juga asersi kelengkapan untuk transaksi yang mengurangi saldo akun. b. Penaksiran risiko pengendalian untuk asersi kelengkapan saldo rekening terkait dengan asersi kelengkapan transaksi yang menambah saldo rekening dan juga asersi keberadaan dan keterjadian untuk transaksi yang mengurangi saldo rekening. c. Asersi hak dan obligasi saldo rekening terkait dengan asersi hak dan obligasi untuk transaksi baik yang mengurangi maupun menambah saldo rekening. d. Asersi penilaian dan aplikasi saldo rekening terkait dengan asersi penilaian dan alokasi kutuk transaksi baik yang menambah maupun yang mengurangi saldo rekening. e. Asersi penyajian dan pengungkapan saldo rekening terkait dengan asersi penyajian dan pengungkapan transaksi baik yang menambah dan mengurangi saldo rekening.