Anda di halaman 1dari 8

Nama : Pika Ranita Annisaa

NIM : 0411281419113
Kelas : ALPHA 2014

Analisis Masalah
1. Apa makna mual muntah tidak ada?
Menyingkirkan DD dari GIT dan Upper UTI.

2. Apa makna nafsu makan biasa?


Menyingkirkan DD dari GIT dan Upper UTI. (sama seperti nomor 1)

3. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari nyeri tekan supra pubik?
Interpretasi : abnormal
Mekanisme :
Karena iflamasi pada vesical urinaria  udem, hipersesitif, dan rangsangan saraf
simpatis menyebabkan nyeri.
Dimana nyeri pada hypogastrium atau suprapubic berasal dari struktur yang dipersarafi
oleh T11 dan T12 (kolon, vesika urinaria,ureter bagian bawah dan uterus).
4. Bagaimana cara pemeriksaan nyeri tekan supra pubik?
Untuk pemeriksaan nyeri tekan suprapubik termasuk dalam pemeriksaan fisik
abdomen, dimana pada pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan cara
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Saat pemeriksaan, abdomen di bagi
dalam beberapa region seperti pada gambar berikut:

Untuk nyeri pada suprapubik, dilakukan palpasi pada Regio Hipogastric di


kuadran ke 8, lalu tanyakan pada pasien apakah terasa nyeri atau tidak pada
saat dilakukan palpasi (penekanan).
5. Bagaimana manifestasi dari sistitis akut?
• Polakosuria
• nokturia
• disuria
• hematuria
• panas, menggigil jarang ditemukan kecuali bila disertai penyulit pielonefritis akut.
• Jika terjadi demam dan nyeri penggang perlu difikirkan adanya penjalaran infeksi ke
saluran kemih atas.
• desakan untuk berkemih
• Honeymoon cystitis  keluhan-keluhan infeksi saluran kemih bagian bawah biasanya
terjadi 36-48 jam setelah melakukan senggama.
• Prostatitis pada laki-laki  manifestasi setelah senggama atau minum alcohol dan dapet
menyebabkan sistitis sekunder.
• Pada anak-anak  dapat menyebabkan pielonefritis kronik, akibat virus (adenovirus 12
atau 11), biasanya sembuh spontan (self-limited)

6. Bagaimana komplikasi dari sistitis akut?


Pielonefritis
Gagal ginjal
Sepsis
Inkontinensia urin

Learning Issue
Infeksi Saluran Kemih Bawah (ISK Bawah)

Infeksi saluran kemih : keberadaan mikroorganisme (MO) dalam urin dengan jumlah bermakna.
Pada wanita lebih sering terjadi karena uretra pada wanita lebih pendek (1,5cm) dibandingkan
pria (8 cm).

Infeksi saluran kemih terdiri atas:


- Infeksi saluran kemih atas
- Infeksi saluran kemih bawah

Infeksi saluran kemih bawah:


- Sistitis.
- Syndrome uretra akut.
PATOGENESIS
Normal saluran kemih / urin bebas dari mikroorganisme atau steril. Mikkroorganisme
masuk ke saluran kemih melalui cara:
1. Ascending  flora normal usus hidup secara komensal di dalam introitus vagina,
preputium penis, kulit perineum, dan sekitar anus  uretra  prostat  vas deferens 
testis (pada pria)  Vesica urinaria  urether masuk ke ginjal.
2. Hematogen seperti pada penularan M. tuberculosis / S. aureus
3. Limfogen.
4. Langsung dari organ sekitar yang sebelumnya telah terinfeksi.
Infeksi karena gangguan keseimbangan faktor agent dan epitel saluran kemih sebagai
host.
Faktor host
1. Pertahanan local dari host: mekanisme pengosongan urin yang teratur dan gerakan
peristaltic ureter. Derajat keasaman (pH) urin yang rendah, ureum di dalam urin,
osmolalitas urin yang tinggi, estrogen pada wanita pada usia produktif, panjang urethra
pada pria, zat anti bacteria pada kelenjar prostat/ prostatic antibacterial factor yang terdiri
atas unsure zn, uromukoid (protein Tamm-Horsfall) yang menghambat penempelan
bakteri pada urotelium

2. Peranan dari system kekebalan tubuh yang terdiri atas imunitas humoral maupun
imunitas seluler.

Faktor agent (Faktor mikroorganisme): Bakteri dilengkapi dengan filli atau fimbrae yang
terdapat di permukaan. Dari jenis pilli terdapat bakteri tipe pilli 1 (banyak ditemukan
infeksi pada sistitis) dan tipe pilli P (sering menimbulkan infeksi berat pielonefriitis akut)

SISTITIS AKUT
Definisi : radang selaput mukosa kandung kemih (vesica urinaria) yang timbulnya
mendadak, biasanya ringan dan sembuh spontan (self-limited disease) atau berat disertai
penyulit infeksi saluran kemih atas (pielonefritis akut).

Faktor Predisposisi :
1. descending infection
2. invasi mikroorganisme dari organ sekitarnya misalnya divertikulitis
3. trauma akibat pembedahan atau kecelakaan
4. batu atau benda asing lainnya
5. sisa urin
6. neoplasma
7. ascending urethritis
8. instrumentasi misalnya sistokopi, kateterisasi
9. DM.
10. Bahan kimia seperti detergent yang dicampurkan ke dalam air untuk rendam
duduk, deodorant yang disemprotkan pada vulva, obat-obatan yang dimasukkan
intravesika untuk terapi kanker vesica urinaria (siklofosfamid)
Pada wanita : terbatas pada daerah trigonum, paling sering akibat ascending
urethritis.
Wanita lebih sering karena uretra lebih pendek, selain itu pria memiliki getah cairan
prostat pada pria yang memiliki sifat bakterisidal sehingga relatif tahan terhadap infeksi
saluran kemih. Sering terjadi setelah melakukan senggama (honeymoon cystitis). Dapat
menimbulkan komplikasi gangren (fulminating ulcerative). Obstruksi outlet dari kandung
kemih merupakan salah satu faktor predisposisi terpenting untuk meninmbulkan infeksi
saluran kemih bagian bawah. Batu, neoplasma, benda asing.
Mikrobakteria yang dapat menyebabkannya : E. Coli, Enterococci, Proteus dan
Stafilokokus Aureus yang masuk melalui uretra.

Histopatologi Kandung Kemih :


1. Bullous cystitis : salah satu bentuk atau variasi dari polypoid cystitis yang berasal
dari sembab radang sehingga terjadi penonjolan-penonjolan mukosa kandung kemih.
2. Ulcerative cystitis : Kelainan ulseratif dan perdarahan merupakan manifestasi dari
infeksi yang masif dan berat, memerlukan pengobatan yang adekuat.
3. Glandular/ cystic cystitis : proliferasi sel-sel epitel. Gambaran radiologic
memperlihatkan multiple small filling defect & muara berbebentuk month eaten
appearance pada sitoskopi.
4. Hunner`s ulcer (chronic interstisial cystitis) : Ditemukan mikroorganisme sebagai
penyebabnya. Pemeriksaan sitoskop memperlihatkan ulserasi mukosa kandung kemih.

Gambaran Klinik :
1. Keluhan-keluhan :
• Polakosuria
• nokturia
• disuria
• hematuria
• panas, menggigil jarang ditemukan kecuali bila disertai penyulit pielonefritis akut.
• Jika terjadi demam dan nyeri penggang perlu difikirkan adanya penjalaran infeksi ke
saluran kemih atas.
• desakan untuk berkemih
• Honeymoon cystitis  keluhan-keluhan infeksi saluran kemih bagian bawah biasanya
terjadi 36-48 jam setelah melakukan senggama.
• Prostatitis pada laki-laki  manifestasi setelah senggama atau minum alcohol dan dapet
menyebabkan sistitis sekunder.
• Pada anak-anak  dapat menyebabkan pielonefritis kronik, akibat virus (adenovirus 12
atau 11), biasanya sembuh spontan (self-limited)

2. Pemeriksaan fisik diagnosis


• abdomen normal, kecuali sakit tekan di daerah kandung kemih (supra pubic)
• Pemeriksaan rectal toucher  otot2otot sphincter lembut, menunjukkan
adanya disfungsi neurogen dan sisa urin (residual urine)
• Vaginal toucher  ditemukan tanda-tanda uretritis akut, divertikulitis
uretra, vaginitis atau sistokel dengan sisa urin.
• Uretra biasanya menegang dan kelenjar skene mengalami peradangan.
• Pemeriksaan urin : berwarna keruh, berbau, piuria, hematuria dan
bekteriuria.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis :
1. Kultur urin untuk mengetahui penyebab bakteri
2. Laboratorium : pada umumnya tidak terdapat lekositosis. Pada analisa urin sering
ditemukan sel-sel pus (leukositori), eritrosit dan mikroorganisme. Pada stadium lanjut
tidak jarang dijumpai piuri, Faal ginjal masih normal.
3. Radiologik : tidak perlu untuk sistitis akut indikasi pemeriksaan pielogram IV atau
MCU bila dicurigai sistitis tipe berkomplikasi.
4. Sistoskopi
Indikasi pemeriksaan sistokopi, neoplasma vesica urinaria, tuberkulosis.

Diagnosis Banding :
1. Prostatitis kronik : kelenjar prostat menghasilkan pus.
2. Sistitis alergi : timbul sangat cepat dan dapat menghilang secara spontan. Pada
pemeriksaan sedimen urin sering ditemukan sel-sel radang; eosinofil dan monosit pada
sediaan darah tepi.
3. Infeksi eksaserbasi akut dari sistitis kronik : sistitis kronik biasanya tidak memberikan
keluhan-keluhan yang memaksa pasien meminta pertolongan. Bila terjadi keluhan-
keluhan akut sangat mengganggu, pasien gelisah dan tidak dapat istirahat. Bila keluhan-
keluhan eksaserbasi akut tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang adekuat,
perlu pemeriksaan lanjut misal sistoskopi.
4. Sistitis psikosomatis : Sindrom sistitis psokisomatis dapat memberikan keluhan-
keluhan yang menyerupai sistitis akut walaupun urin normal. Keluhan-keluhan yang
berulang biasanya mempunyai hubungan dengan tekanan mental.
5. Sistitis tuberkulosis : Piuri tanpa ditemukan mikroorganisme non spesifik (sterile
pyuria) merupakan tanda yang khas dari proses tuberkulosis. Basil tuberkel tahan asam
akan ditemukan pada pemeriksaan bakteriologi termasuk pengecatan.
6. Neoplasma : neoplasma primer atau sekunder akibat invasi langsung dari usus atau
mulut rahim dapat menyebabkan infeksi kandung kemih. Sistitis ini tidak memberikan
respon baik terhadap antibiotika walaupun dengan takaran tinggi/ adekuat.
7. Reaksi terhadap detergen : pada anak-anak sering terdapat keluhan-keluhan
sistitis sebagai reaksi terhadap detergent di bak air mandi. Analisa urin tidak
memperlihatkan tanda-tanda peradangan.
Komplikasi :
Pada gadis kecil sering terjadi penyulit pielonefritis akut, karena insiden refluks vesiko-
ureter meninggi pada usia muda. Pada orang dewasa relatif jarang ditemukan refluk
vesiko-ureter.

Pencegahan dan Pengobatan


1. Pencegahan : wanita sistitis akut atau rekuren setelah senggama  1 gram
sulfonamid atau 100 gram nitrofurantoin. Pemakaian povidone-iodine (bethadine) lokal
sekitar uretra setelah miksi terakhir pada malam hari dan permulaan miksi pagi
hari.Wanita hamil : Usahakan segera buang air kecil setelah berhubungan seks. Bersihkan
kelamin dengan air dari arah depan ke belakang. Jangan menunggu sampai kebelet untuk
buang air kecil. Kosongkan sama sekali kandung kemih setiap Ibu buang air kecil.
Hindari mandi berendam terlalu lama dan sering agar daerah kemaluan tidak tercemar
bakteri. Hati-hati menggunakan produk pewangi atau produk antiseptik.Pakai celana
dalam katun dan hindari celana ketat. Banyak minum.

2. Pengobatan :
a. Pengobatan umum :
• Alkalinisasi urin  natrium bikarbonat 16-20 gram per hari
• Anti spasme  tinctura belladona/ kombinasi atropin dengan fenobarbital dapat
mengurangi/ menhilangkan spasme dan hiperiritabilitas kandung kemih

b. Pengobatan khusus dengan medikamentosa


• Pilihan pertama : Nitrofurantoin, trimetroprim, sulfametoksazol, ampisilin, penisilin G,
asam nalidiksik, dan tetrasiklin. Bila tidak ekspansif : golongan sulfonamid. Bila setelah
2 minggu pengobatan uring tidak steril  pemeriksaan lebih lanjut seperti radiologik dan
urologis.

Prognosis : Baik dan dapat sembuh sempurna, kecuali bila terdapat faktor-faktor
predisposisi yang lolos dari pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai