Anda di halaman 1dari 17

A.

Manusia dan Kebutuhannya


a. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta),
“mens”(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal
budi.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok atau seorang individu.
Pengertian manusia menurut para ahli :
1. Menurut Nicolaus D. & . Sudiarja manusia adalah bhineka tunggal eka.
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena
jasmani dan rohani merupakan satu barang.
2. Menurut Upanisads manusia adalah kombinasi dari unsur – unsur roh
(atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
3. Menurut Omar Mohammad Al – Toumy Al – Syaibany manusia adalah
makhluk yang paling mulia, makhluk yang berfikir, dan makhluk yang
memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
4. Menurut Erbe Sentanu manusia adalah makhluk sebaik – baiknya
ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lain.

Manusia adalah makhluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan


paduan antara makhluk material dan makhluk spiritual. Dinamika manusia tidak
tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.1

1
Kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/diakses pada tanggal 2 september 2017
pada pukul 20.35
1
b. Kebutuhan Manusia
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat
memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan
manusia tidak terbatas pada kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi
juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya rasa aman, ingin dihargai, atau
dihormati maka kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas.Beberapa faktor
yang menyebabkankebutuhan manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai
berikut :
a. Makin bertambahnya jumlah penduduk.
b. Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Makin meluaskan lingkungan perguruan.
d. Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.

Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut :
a. Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau
lingkungannya.
b. Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan
skala prioritas yaitu mengutamakan kebutuhanmana yang harus
didahulukan.

2. Macam – Macam Kebutuhan


a. Kebutuhan menurut tingkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar
manusia dapat mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup
manusia harus makan, minum, dan berpakaian. Selain itu manusia
juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan primer
juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah
kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan
yang terjadi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia
masih memerlukan hal-hal lain yang tingkatannya lebih tinggi.
Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di

2
dalam masyarakat, misal: berlian, mobil mewah, dan rumah
megah.

b. Kebutuhan menurut sifatnya


1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
jasmani. Misal: makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya
manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau rohani seseorang.
Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.

c. Kebutuhan menurut subjeknya


1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh
seseorang dan pemenuhannya dapat dilakukan secara individu.
Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa membutuhkan
buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang
diraskan oleh kelompok orang secara bersamaan dan
pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal :
jalan, rumah sakit, dan tempat rekreasi.

d. Kebutuhan menurut waktu


1) Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan mendesak yang harus
dipenuhi saat ini dan tidak boleh ditunda-tunda, misalnya obat
bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya
tidak terdesak dan dapat ditunda sampai dengan waktu yang telah
ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau
persiapan untuk waktu yang akan datang. 2 Misalnya orang tua
menabung untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan


Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan
yang lain berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
a. Peradaban
2
https://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/kebutuhan-manusia/diakses pada tanggal 2 september
2017 pada pukul 20.39

2
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman
berbeda. Kebutuhan manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada
kebutuhan primer, misal nenek moyang berpakaian memakai kulit
kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring
perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan,
manusia membutuhkan makanan lain yang bervariasi dan pakaian
terbuat dari bahan yang bagus.

b. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi
kebutuhan manusia. Kebutuhan masyarakat yang mendiami sebuah
pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami pegunungan,
penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar
dapat menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih
membutuhkan cangkul, benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok
tanam.
c. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu
/ kelompok. Pria Jawa memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon,
sedangkan pria di daerah lain tidak.
d. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap
individu berbeda, misalnya penganut agama Islam membutuhkan
sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedang
penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara
keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.

B. Agama
a) Definisi Agama
Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari dua kata yaitu “a”
yang berati tidak dan “gama” yang berati teratur, sehingga dapat diartikan

2
menjadi tidak kacau atau dengan adanya agama maka hidup kita tidak akan kacau
atau teratur.1
Menurut Emile Durkheim agama merupakan suatu sistem terpadu yang
terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci,
sehingga kita sebagai umat yang beragama harus semaksimal mungkin berusaha
untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah serta
mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.2
Agama merupakan pondasi awal kehidupan, pondasi untuk mendirikan
suatu kepribadian yang baik, dengan kata lain agama telah mengatur kehidupan
rohani manusia. Agama adalah keyakinan, keyakinan untuk menyerahkan diri
kepada tuhan yang menciptakannya, keyakinan bahwa seluruh alam semesta ini
adalah ciptaan tuhan yang maha esa.
Indonesia telah mengakui enam agama secara resmi, seperti agama Islam,
Katolik, Protestan, Hindu, Budhisme, dan Khonghuchu. Bagi para penganutnya,
agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran tertinggi dan mutlak tentang
eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di
akhirat. Karena itu pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem
nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan
menjadi pendorong serta pengontrol bagi tindakan masyarakat untuk tetap
berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran agamanya.
Sedangkan menurut A.S. Hornby, E.V Gatenby dan Wakefield, agama itu
adalah kepercayaan kepada adanya kekuasaan yang mengatur dan bersifat luar
biasa, yang menciptakan dan mengendalikan dunia, serta yang telah memberikan
kodrat rohani kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah manusia
tersebut mati.
Keyakinan bahwa akan adanya Tuhan itu menjadikan manusia untuk
mencari cara agar para manusia dapat menjadi lebih dekat dengan tuhan-Nya.
Manusia menjadikan penghambaan itu untuk menyerahkan diri dan mendekatkan
diri kepada Dzat yang Maha Esa, yaitu dengan cara menerima segala kepastian
yang telah ditetapkan oleh tuhannya, menjauhi segala larangan yang telah
ditetapkan oleh tuhan, melaksanakan segala perintah yang telah ditetapkan oleh-
Nya dan menyakini bahwa segala ketetapan berasal dari Dzat yang Maha Esa.3

2
Dalam pengertian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
3 unsur dalam keagamaan yaitu manusia, penghambaan adan Tuhan. Maka yang
terdapat tiga unsur tersebut dapat di katakan sebagai agama atau keagamaan.
Sejak lahir kita telah dikenalkan agama oleh orang tua kita, seperti dengan
meng-adzani saat lahir, melihat orang tua kita beribadah dan kita pun
menirunya,mengenalkan bagaimana cara kita makan, minum, beribadah dan juga
mengenalkan agama di lingkungan sekolahan dengan cara menyekolahkan kita
madrasah atau sekolahan.

b) Unsur – Unsur Agama


Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok
yaitu :
1. Kepercayaan
Setiap agama pasti memiliki kepercayaan yang di anggap benar tanpa ada
keraguan lagi seperti percaya pada tuhan, nabi-nabi, dan kitab.
2. Simbol
Setiap agama pasti mengenal berbagai lambang ataua simbol, baik itu
berupa pakaian, ucapan, tulisan maupun tindakan (identitas agama yang
dianut)
3. Praktik keaamaan
Hubungan vertikal antara manusia dengan tuhan-Nya, dan hubungan
horizontal atau hubungan antar umat beragama sesuai dengan ajaran agama.
Setiap ajaran agama yang ada pasti memiliki praktek keagamaan seperti
sholat, kebaktian, puasa, semedi, dan lain sebagainya.
4. Pemeluk (umat beragama)
Penganut masing-masing agama.
5. Pengalaman keagamaan
Yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-
penganut secara pribadi.
Atau dengan kata lain, unsur-unsur dalam sebuah agama adalah sebagai
berikut :
a. Adanya keyakinan pada yang ghaib
b. Adanya kitab suci sebagi pedoman
c. Adanya rasul pembawanya
d. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi

c) Klasifikasi Agama

2
1. Ditinjau dari segi penyebarannya, agama di bagi menjadi dua jenis yaitu
agama universal dan agama folk.
a) Agama Universal
Yaitu agama yang besar dan mempunyai minat untuk memperluas
wilayahnya pada keseluruhan umat manusia tanpa mengenal suku,
kaum dan bangsa. Seperti agama Islam, Kristian, dan Buddha
b) Agama Folk
Yaitu agama yang kecil, maksudnya tidak mempunyai minat untuk
memperluas wilayah keagaaman keseluruh umat manusia seperti
Agama Univesal, melainkan amalan-amalannya hanya kepada etnik-
etnik tertentu, seperti agama Rakyat China/Taoisme dan agama Sikh.
2. Ditinjau dari segi tanggapan ketuhanan, agama dibagi menjadi dua, yaitu
agama Monoteisme dan agama Politeisme
a) Agama Monoteisme
Yaitu agama yang menganggap tuhan hanyalah satu dan tidak ada
tuhan yang lainnya seperti agama Islam.
b) Agama Politeisme
Yaitu agama yang menganggap bahwa tuhan tidaklah satu, tapi
berbilangan, tuhan menurutnya boleh berpecah pada banyak bentuk
seperti agama Rakyat China.
3. Ditinjau dari sumbernya agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama
bukan wahyu.

a) Agama wahyu (revealed religioun) disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama
profetis, yang artinya agama menghendaki iman kepada kitab-kitab-Nya serta pesan-Nya yang
disampaikan melalui melalui malaikat jibril lalu disampaikan oleh nabi untuk disebarkan kepada
segenap umat manusia.

- Ciri-ciri agama wahyu ( revealed religion ) :


a. Disampaikan kepada utusan-Nya, utusan tersebut bukan pencetus agama, melainkan

hanya menyampaikannya
b. Konsep ketuhanannya adalah monotheisme mutlak(tauhid)
c. Kebenarannya berlaku secara universal, yaitu berlaku untuk setiap manusia, masa, dan

keadaan.
Contoh :

2
- Agama islam dengan kitab sucinya al-quran yang diturunkan kepada nabi Muhammad

SAW, melalui malaikat Jibril dan disampaikan kepada umat manusia dan semesta alam.

b) Agama bukan wahyu(agama budaya/culture religion) disebut juga dengan agama budaya
(ardhi). Agama bukan wahyu adalah agama yang semata-mata ajarannya kepada manusia yang
dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.
Contohnya agama budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan Confusianisme
yang berpangkal pada ajaran Kong Hu Chu.

- Ciri-ciri agama bukan wahyu / agama budaya ( ardhi ) :

a. Tidak disampaikan oleh utusan-Nya

b. Pada umumnya tidak memiliki kitab suci

c. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan akal dan fikiran para penganutnya

d. Kebenaran ajarannya tidak bersifat Universal, maksudnya tidak berlaku bagi setiap
manusia.

Contoh agama bukan wahyu/ agama budaya (ardhi) :

- Agama Kong Hu Cu
Yaitu agama yang mengajarkan tentang bagaimana hubungan antar sesama manusia atau
disebut “Ren Dao” dan bagaimana kita melakukan hubungan dengan sang Pencipta alam
semesta.

Kitab Sishu Wujung adalah kitab suci resmi yang berisi:

1. Kitab Sanjak Suci yang disebut Shi Jing

2. Kitab dokumen sejarah yang disebut Shu Jing

3. Kitab wahyu perubahan yang disebut Yi Jing

2
4. Kitab suci kesusilaan yang disebut Li Jing

Agama ini juga menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi. Kalender
imlek ini dibuat oleh Nabi Khongcu (konfusius).

- Agama Hindu

Yaitu agama yang tertua di dunia ini dan masih bertahan hingga kini. Agama ini diperkirakan
muncul antara tahun 3102 SM sampi 1300 SM. Yang dikenal dengan pancasradha.

Kelima diantaranya adalah :

1. Widhi Tattwa,

Kepercayaan kepada Tuhan dan segala aspeknya

2. Atma Tattwa

Percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk

3. Karmaphala Tattwa

Percaya dengan adanya proses kelahiran kembali

4. Moksa Tattwa

Percaya bahwa kebahagiaan

Dalam umat hindu kata Brahman digunakan untuk menyebut tuhannya, yang melambangkan
tuhan sang pencipta, kitab untuk agama ini adalah kitab weda.

- Agama Budha

Yaitu agama yang secara sadar mencapai pencerahan sejati. Kitab suci agama Buddha adalah
Tripitaka, yang isinya terdapat beberapa keyakinan atau kepercayaan, yaitu:

1. Vinaya Pittaka

Berisi aturan-aturan untuk biksu biksuni

2
2. Sutra Pittaka

Berisi tentang wacana-wacana Buddha

3. Abhidharma Pittaka

Berisi penjelasan sistematis atau ilmu pengetahuan dari Buddha.

a. Perbedaan agama wahyu dan agama bukan wahyu


1) Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya, sedangkan agama
bukan wahyu tidak dapat disampaikan kelahirannya
2) Agama wahyu disampaikan pada manusia melalui utusan-Nya,
sedangkan agama bukan wahyu tidak mengenal utusan
3) Agama wahyu mempunyai kitab suci yang tidak boleh berubah,
sedangkan agama bukan wahyu pada umumnya tidak mempunyai
kitab suci
4) Agama wahyu mempunyai ajaran yang selalu tetap, sedangkan
agama bukan wahyu dapat berubah-ubah sesuai akal fikiran para
menganutnya
5) Agama wahyu bersifat universal, sedangkan agama bukan wahyu
tidak
6) Agama wahyu ditentukan oleh Allah, sedangkan agama bukan
wahyu ditentukan manusia. 3

c) Islam
a. Definisi Islam

31
www.kompasiana.com/sellyernawati/agama-dan-unsur-unsurnya_54f7652aa33311f8368b466f diakses pada 2
september 2017 pukul 08.35
2https://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama&ei=s5ehVojE&lc=id-
ID&s=1&m=272&host=www.google.co.id&ts=1504268303&sig=ANTY_L02SzXMV7SsWWyhNYL9o
w9GViiKjQ#a-cite_note-koen-19 di akses pada tanggal 2 september 2017 pukul 09.00
3
Anggitamitra.blogspot.co.id/2014/03/makalah-klasifikasi-agama.html?=1 pada 2 September 2017 pukul 15.25

2
Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Menurut
terminologi di bagi menjadi dua yaitu
- Apabila tidak diiringi dengan iman maka pengertian islam adalah
mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada
allah SWT atas semua yang telah di tentukan dan ditakdirkan.
- Apabila bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud islam adalah
perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan
hartanya, baik dia meyakini islam atau tidak.
Islam merupakan agama yang sempurna dan menyeluruh yang
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia dalam segala aspek kehidupan
jasmaniah dan ruhaniah, duniawi dan ukhrawi, perorangan dan masyarakat, yang
terdiri atas ajaran tentang akidah (keyakinan kepada Allah Yang Maha Esa atau
tauhid), ibadah, akhlak, dan muamalah.4

b. Nama Islam
Di antara keagungan dan keistimewaan agama islam adalah namanya.
Yang menamakan agama ini dengan nama islam bukanlah seseorang, bukan pula
suatu masyarakat, tetapi yang langsung memberikan nama adalah pemiliknya
sendiri, pencipta alam semesta dan segala isinya yaitu Allah SWT. Berbeda
dengan agama lain, yang nama agamanya dikaitkan dengan nama sesuatu atau
seseorang. Asal nama islam tidak dikaitkan pada pribadi seseorang, nama ras,
suku, ataupun wilayah.2
Allah SWT juga menyatakan hanya islam agama yang diridhoi-Nya dan
yang memeluk agama selain islam kehidupannya akan merugi di akhirat. Islam
sudah dinyatakan sempurna sebagai ajaran-Nya yang merupakan rahmat dan
karunia-Nya bagi umat manusia, sehingga mereka tidak memerlukan lagi ajaran-
ajaran selain islam
"Sesungguhnya dien (agama) yang diridhai Allah hanyalah Islam." (Q.S.
Al-Imron:19).
4
http://digilib.uin-suka.ac.id/18645/1/DENI%20IRAWAN%20-%20ISLAM%20DAN%20PEACE
%20BUILDING%20-%20RELIGI%20JULI%202014-2.pdf pada tanggal 30 agustus 2017 pada pukul 12.42
2
http://www.konsultasislam.com/2010/08/asal-nama-islam.html pada tanggal 30 agustus 2017 pukul 18.40

2
"Dan siapa saja yang memeluk agama selain Islam, tidak akan diterima
(oleh Allah) dan dia termasuk orang-orang yang merugi di akhirat nanti." (Q.S.
Al-Imron:85).3
"Pada hari ini Aku telah sempurnakan agamamu (Islam) dan Aku telah
melimpahkan nikmat-Ku padamu, dan Aku ridha Islam sebagai agamamu." (Q.S.
Al-Maidah:3).

c. Sumber Ajaran Islam


1. Al – Qur’an
Sumber ajaran islam yang pertama adalah Al Qur’an. Al Qur’an
berasal dari kata kerja ‫ قرا‬yang berarti bacaan/membaca. Secara istilah Al
Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf dan
sampai kepada kita dengan jalan mutawatir, membacanya merupakan
ibadah yang diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
An-Nas.4
Beberapa fungsi Al Qur’an diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Al Qur’an sebagai kitab suci umat islam yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW.
2) Al Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Untuk itu Al
Qur’an perlu dibaca,dipelajari dan dipahami untuk di amalkan
dalam kehidupan sehari-hari
5

Diantara isi kandungan Al Qur’an yaitu :

1) Ajaran tauhid
2) Janji dan ancaman
3) Ibadah
4) Jalan menuju kebahagiaan hidup
5) Berita-berita atau cerita-cerita umat terdahulu

Al Qur’an pada umumnya bersifat global atau umum, hanya beberapa


saja yang bersifat terperinci contohnya faraid/waris. Sehingga untuk
mempelajari Al Qur’an yang bersifat umum tidak cukup hanya dengan

53
http://inilahrisalahislam.blogspot.co.id/2013/01/nama-islam-langsung-oleh-allah-swt.html pada tanggal 30 agustus
2017 pukul 18.45
4
Khoiriyah, Memahami Metodologi Studi Islam, (Yogyakarta: Teras, 2013).,48

2
mempelajari Al Qur’an dan terjemahannya, akan tetapi harus
mempelajari Al Qur’an dan tafsirnya.5

2. Al Sunnah (Hadits)
Sumber ajaran islam yang kedua adalah hadits. Hadits berasal dari
bahasa arab hadatsa, hidats, hudatsa, huduts yang mempunyai makna
yang baru,dekat/belum lama terjadi, dan berita atau warta. Secara istilah
hadits adalah ‫ اقوا له صلي ا عليه وسححلم وافعححا لححه واحححواله‬yang berarti segala
ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atau perilaku Nabi SAW.6
Beberapa fungsi hadits adalah:
1) Bayan al taqrir/ al ta’kid/ al isbat, adalah menetapkan dan
memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam Al Qur’an.
2) Bayan al tafsir adalah memberikan rincian dan tafsiran terhadap
ayat-ayat Al Qur’an yang masih mujmal, memberikan persyaratan
ayat-ayat Al Qur’an yang masih mutlak dan memberikan
penentuan khusus ayat-ayat Al Qur’an yang masih umum.
3) Bayan al tasyri’/ za’id ala al-Kitab al-Karim adalah mewujudkan
suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam Al
Qur’an. 6

4) Bayan al-Nasakh, adalah dalil syara’ yang dapat menghapuskan


ketentuan yang telah ada, karena datangnya kemudian.

3. Ijtihad
Secara bahasa, ijtihad berasal dari kata al jahd dan al juhd, yang berarti
tenaga, kuasa dan daya.Secara istilah, ijtihad mempunyai makna
mencurahkan setiap kemampuan dalam mencari hukum-hukum syar’I
yang bersifat zhanni, dalam batas sampai dirinya merasa tidak mampu
melebihi usahanya.
Ijtihad dibagi menjadi tiga obyek yaitu:

65
Ibid.,50-52
6
Ibid.,63-64

2
1) Ijtihad dalam rangka member penjelasan dan penafsiran terhadap
nash.
2) Ijtihad dalam melakukan qiyas terhadap hukum-hukum yang telah
ada dan disepakati.
3) Ijtihad dalam arti penggunaan ra’yu.

d. Sumber Islam
Islam merupakan agama yang sangat diridhoi oleh Allah SWT.Para mudjahid
membagi Islam ke dalam tiga kerangka pokok yaitu aqidah, Syariah dan
akhlak.Semuanya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
1. Aqidah
Aqidah adalah sesuatu yang dianut dan diyakini oleh manusia baik
berwujud agama dan yang lainnya.Aqidah secara etimologi berarti ikatan
atau sangkutan.Dan secara terminologi berarti creedo, creed yaitu
keyakinan hidup.Iman dalam arti yang khusus, yakni pengikraran yang
bertolak dari hati.
Sayid Sabiq mengemukakan bahwa pengertian keimanan atau
vaqidah itu tersusun dari enam perkara yaitu :

a) Ma’rifat kepada Allah


b) Ma’rifat dengan Alam yang ada dibalik alam semesta ini.
c) Ma’rifat dengan kitab-kitab Allah
d) Ma’rifat dengan Nabi-nabi serta Rasul-rasul Allah.
e) Ma’rifat dengan hari akhir.
f) Ma’rifat dengan takdir

Qs. Al-Anfal: 2 – 4

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila


disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami
berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat
2
ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang
mulia”.

Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah


sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk
dua kalimah syahadat, diwujudkan dalam perbuatan dengan amal shaleh.
Akidah dalam Islam harus berpengaruh pada segala aktivitas yangt
dilakukan oleh menusia. Sehingga aktivitas tersebut dapat bernilai
ibadah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akidah dalam Islam


tidak hanya sekedar keyakinan dalam hati, melainkan tahap lanjutan yang
akna menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta berbuat yang
pada akhirnya akan menghasilkan amal shaleh.

2. Syari’at
Syariat adalah peraturan-peraturan yang diciptakan Allah atau yang
diciptakan pokok-pokoknya di dalam berhubungan dengan Tuhannya,
dengan saudara sesama muslim, dengan saudara sesama manusia, dengan
alam dan hubungannya dengan kehidupan.
Cara untuk mengadakan hubungan tersebut adalah :
a) Cara manusia berhubungan dengan Tuhan
b) Cara manusia berhubungan dengan sesama muslim
c) Cara manusia berhubungan dengan saudara sesama manusia
d) Cara manusia berhubungan dengan alam
e) Cara manusia berhubungan dengan kehidupan.

Pengertian syari’ah yang sering dipakai dikalangan para ahli


hukum, ialah :

“Hukum-hukum yang diciptakan oleh Allah SWT untuk segala


hambaNya agar mereka itu mengamalkannya untuk kebahagiaan dunia
akhirat, baik hukum-hukum itu bertalian dengan perbuatan, aqidah dan
akhlak”.

Syari’ah berasal dari wahyu Allah yang dituangkan dalam al-Quran


dan al-Hadits, diwajibkan untuk ditaati dan dilaksanakan sebagaimana

2
mestinya, apabila manusia ingin hidup bahagia dan tenteram baik di
dunia dan di akhirat.

Syari’ah juga merupakan tata ketentuan yang telah mengatur


dengan sebaik-baiknya bagaimana seorang muslim melakukan
kewajibannya terhadap Allah secara vertikal dan bagaimana pula seorang
muslim mendapatkan hak dan melaksanakan kewajibannya secara
horizontal terhadap sesama makhluk Allah.
Syari’ah berpusat pada dua segi kehidupan yang cukup mendasar
yaitu aspek ibadah dan muamalah. Aspek ibadah terdiri dari dua jenis
yaitu ibadah dalam pengertian umum dan ibadah dalam pengertian
khusus. Ibadah dalam pengertian umum yakni semua amalan yang
diizinkan oleh Allah dan yang tidak ditetapkan secara terperinci
mengenai keharusan mengerjakannya. Sedangkan ibadah dalam arti
khusus yakni apa-apa yang telah ditetapkan Allah secara terperinci.

3. Akhlak
Akhlak ialah suatu gejala kejiwaan yang sudah meresap dalam
jiwa, yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah,
tanpa mempergunakan pertimbangan terlebih dahulu.Apabila yang
timbul daripadanya adalah perbuatan-perbuatan baik, terpuji menurut
akal dan syara’ maka disebut akhlak baik, sebaliknya apabila yang timbul
dari padanya adalah perbuatan yang jelek maka dinamakan akhlak yang
buruk.
Dalam menjalankannya sebaiknya berpedoman kepada al-Qur’an
dan al-Hadits. Secara garis besar menurut sifatnya terbagi kepada dua
yakni akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dari segi bentuknya akhlak dapat
dibagi dalam tiga kelompok yaitu:
a) Akhlak kepada Allah
b) Akhlak terhadap manusia
c) Akhlak terhadap makhluk – makhluk lain. 7 7

77
http://andasayabisa.blogspot.co.id/2012/06/aspek-aspek-ajaran-islam.html pada tanggal 30 agustus 2017 pukul
19.48

2
2

Anda mungkin juga menyukai