Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Keselamatan pasien (Patient safety) merupakan hak setiap pasien yang mendapatkan pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah Karawang merupakan
salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan. Pelaksanan
Patient safety yang dilakukan oleh perawat dalam pelayanan kesehatan sudah dilakukan
dengan baik di ruangan Pangkalan RSUD Karawang, meskipun belum dapat dikatakan
terpenuhinya secara maksimal. Di Rumah sakit sudah ada peraturan tentang peran perawat
dalam pelaksanaan Patient safety dan juga sudah dilakukan sosialisasi, akan tetapi dalam
pelaksanan realisasinya di pelayanan kesehatan belum sepenuhnya berdasarkan ketentuan
peratutan tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :

1. Pada Faktor Resiko terdapat jenis resiko fisik yaitu lantai kamar mandi yang kotor serta
genangan air pada 3 kamar mandi dari 11 kamar mandi atau sebanyak 27,3%, Tampak Kotor
pada AC pada semua kamar sebanyak 100%, dudukan lampu yang copot di atap sebanyak 2
kamar dari 11 kamar yaitu sebanyak 18,1%, dan terdapat sampah yang non medis/rumah
tangga yang menumpuk dari semua tempat sampah yang tersedia di depan ruangan sebanyak
100%.
Kemungkinan yang akan terjadi : Resiko Tinggi Jatuh Pada Pasien, Gangguan Pernafasan,
serta resiko infeksi
Solusi : Lantai dibersihkan dengan cairan pembersih khusus kamar mandi, genangan air
disampu dengan sapu karet, AC dibersihkan secara berkala, tempat sampah diganti yang
lebih besar dan sampah dibuang jika sudah 2/3 dari permukaan tempat sampah, dudukan
lampu dibenahi
2. Pada Faktor resiko Biologi juga terdapat lalat dan kucing.
Kemungkinan yang akan terjadi : Infeksi silang karena sebagai vector, gangguan infeksi
pencernaan, serta infeksi nosocomial
Solusi : Bersihkan selalu tempat sampah , sterilisasi lingkungan yang terdapat banyak lalat,
dan dibersihkan dengan menggunakan sabun dan disemprot dengan anti lalat, dan
pengelolaan hewan peliharan yang berkeliaran di lingkungan rumah sakit.

50
51

3. Pada Faktor resiko Ergonomi terdapat ketinggian bed pasen kurang tinggi
Masalah yang akan terjadi : cedera pada perawat, akan menimbulkan penyakit LBP pada
perawat
Solusi : Pengecekan pada alat tinggi-rendah bed pasien secara berkala
4. Pada faktor resiko Psikososial terdapat perubahan penilaian pemberian reward
Masalah yang akan terjadi : Perawat kehilangan mood, kurang bersemangat dalam
bekerja, hilang inovasi kerja pada perawat.
Solusi : Selalu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan serta memberikan
reward dari ketua tim atau kepala ruangan terhadap perawat yang berprestasi.
5. Pada pengelolaan limbah terdapat masalah pada jalur jalur pengangkutan limbah karena
masih menggunakan jalur pasien/keluarga pasien dan penyimpanan di TPS limbah B3
Pemecahan masalah : Pengadaan kunci duplikasi pintu kea rah jalur khusus pengangkutan
limbah.
6. Pada laporan insiden tidak ditemukan KTD maupun KNC hanya ada resiko jatuh dan
infeksi saja, yaitu masih ditemukan perawat belum melakukan five moment hand hygine
hanya melakukan 2 moment hygine saja , dan terdapat siderrail yang tidak terpasang serta
tidak ada penulisan pemasangan alat medis, tidak ada bell di kamar mandi pasien, serta
tidak ada edukasi.
Solusi : Pemberian eduksi pada pasien dan keluarga tentang resiko jatuh, serta diskusi
dengan perawat ruangan untuk penyegaran tentang pasien safety, APD dan lainnya.

4.2 Saran

1. HAZARD
Solusi yang dapat dilakukan dengan cara: lakukan kebersihan koordinasi dengan bagian
sanitasi lingkungan, memperbaiki lantai koordinasi dengan IPSRS/bagian terkait, edukasi
kepada petugas mengenai cara mencegah kejadian yang tidak diharapkan akibat posisi tidak
ergonomis. Dilakukan penambahan / diadakan bantuan tenaga bila diperlukan (insidential),
diadakan penyegaran/refresh ilmu maupun fisik secara berkala, diberikan reward pada
petugas yang berprestasi untuk menghindari akibat psikososial.
52

2. SKP (SASARAN KESELAMATAN PASIEN)


Ketepatan identifikasi pasien: Sosialisasi/Refresh petugas tentang penggunaan gelang
identitas pasien dan edukasi fungsi gelang.
Peningkatan komunikasi efektif: dipertahankan jika sudah dan sosialisasikan SOP serah
terima pasien.
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai:
a. Sosialisaikan kembali teknik 6 benar pemberian obat
b. Dipertahankan jika sudah sesuai.
Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi: Dipertahankan

Pengurangan resiko infeksi terkait :


a. Dipertahankan jika sudah sesuai prosedur
b. Sosialisasikan dan monitoring evaluasi kepatuhan hand hygiene dan five moment hand
hygiene.
c. Sosialisasi /refresh petugas mengenai penggunaan APD yang tepat
d. Penambahan jumlah permintaan APD, dan ketersediaan handscrub.
Pengurangan resiko jatuh :
a. Pertahankan jika sudah sesuai prosedur
b. Sosialisasikan kembali tentang pengetahuan penanganan dan pencegegahan resiko
jatuh.
c. Edukasi ulang pasien dan kelurga tentang resiko jatuh
d. Koordinasi dengan unit terkait untuk pengecekan dan pemeliharaan berkala sarana
keselamatan pasien RS
53

3. PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS


Pemilahan dan pengemasan: Mengingatkan kembali pada petugas tentang pemilahan
sampah.
Pengumpulan dan pengangkutan:
a. Dipertahankan jika sudah sesuai SOP
b. Melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan APD
c. Melalui jalur khusus
Penampungan dan penyimpanan sementara: Koordinasi dengan pihak pengelola yang
berizin

Pengolahan / pemusnahan: Koordinasi dengan pihak pengelola yang berizin.


33

Anda mungkin juga menyukai