Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK RIVIEW

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

Oleh :

Kelompok 6

Lili Nurindah Syari (4173351012)

Syara Fadila (4173351020)

Yuli Apriani (4173351026)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENDIDIKAN IPA (S1)

2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia, hidayah dan nikmatnya penulis dapat
menyelesaikan Critical Book Review Pendidikan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa ini.
Penulisan tugas ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah IPBA. Tugas ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran sendiri yang
bersumber dari buku sebagai referensi, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar
mata kuliah IPBA atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas ini. Juga kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya tugas ini.
Penulis berharap, dengan membaca tugas ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
semoga hal ini dapat menambah wawasan kita semua. Memang makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik. Demikan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang
membacanya, sehingga, menambah wawasan dan pengetahuan tentang energi matahari.

Medan, 8 Mei 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4

1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

Identitas Buku ................................................................................................................... 5

2.1 Matahari ........................................................................................................................ 6

2.2 Energi Matahari ............................................................................................................ 9

2.3 Iktan Proton – Proton .................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bagian ini, kita akan melihat pada matahari mengingat ini adalah salah satu
bintang di utama. Oleh karena itu, kita tidak akan membahas di setiap kedalaman topik
seperti bintik matahari, siklus bintik matahari, dan begitu sebaliknya, kita akan
berkonsentrasi pada struktur internal, sarana produksi energi, dan cara di mana energi
diangkut dari sumbernya ke bumi. Dengan pendekatan ini, mungkin untuk menggunakan
matahari sebagai patokan untuk membandingkan bintang ukuran yang berbeda. Karena
kemajuan tidak hanya dalam astronomi tetapi dalam komputasi juga, Para astronom telah
mampu menentukan kondisi di dalam matahari oleh penyelesaian persamaan beberapa yang
menggambarkan bagaimana Luminositas massa, suhu, dan tekanan perubahan dengan jarak
dari pusat matahari. Untuk menyelesaikannya, kita perlu mengetahui mekanisme dengan
mana energi diangkut seluruh Matahari, baik oleh radiasi atau konveksi, komposisi kimia
dari matahari, dan tingkat produksi energi pada setiap jarak tertentu dari pusat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu matahari ?
2. Apa sumber Enegi Matahari?
3. Bagaimana struktur Internal Matahari?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang matahari
2. Mengetahui sumber Enegi Matahari.
3. Mengetahui struktur Internal Matahari.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Identitas Buku

1. Judul : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa


2. Pengarang : Derlina Eva Ginting
3. Penerbit : FMIPA UNIMED
4. Tahun Terbit : 2011
5. Kota Terbit : Medan
6. ISBN : 978-602-9115-18-5
7. Tebal Buku : 134 halaman

5
1. Judul : Rahasia Alam Semesta
2. Pengarang : Drs. A Rahman Ritonga
3. Penerbit : CV Monora
4. Tahun Terbit : 1980
5. Kota Terbit : Jakarta
6. ISBN :-
7. Tebal Buku : 202 halaman

A. MATAHARI

Tidak ada benda angkasa yang sepenting matahari bagi kehidupan manusia. Matahari
menjadi sumber hidup bagi man binatang-binatang serta tumbuh-tumbuhan. Dengan adanya
matahari, kita memperoleh manfaat yang tak ternilai selama kehidupan manusia . Panas yang
diberikannya, cahaya yang dipancarka baik secara tidak langsung maupun langsung membuat
adanyak hidupan di atas bumi ini. Matahari berada rata rata 149.598 000 km dari bumi,
memancarkan cahaya ke segala penjuru dan mencapai bumi dengan hidupan di atas bumi dengan
makan tempo 8 menit lebih Karena panas yang dipancarkan matahari, mengakibatkan adanya air,
timbulnya sungai-sungai, laut atau lautan. Menimbul kan adanya embun, turunnya hujan,
membuat suburnya tumbuh tumbuhan, menimbulkan adanya bahan bakar, arang, batubara
minyak tanah, yang tadinya berasal dari benda benda hidup yang sangat banyaknya, yang hidup
berjuta - juta tahun yang lalu. Benda-benda hidup tadi kemudian masuk ke dalam tanah atau ke
dalam dasar lautan, yang karena matahari memberi tenaga benda-benda tadi jadi minyak tanah.

6
Matahari adalah sebuah bintang yang begitu dekat ke bum sehingga terasa panasnya dan
cahaya kelihatan sangat menyilaukan mata, jauh lebih dekat dibandingkan dengan bintang-
bintang lainnya. Dia mempunyai diameter 1.392.000 km atau mempu 385 000 km saja. Kalau
bumi diletakkan di pusat matahar dan bulan mengorbit seperti biasa, maka bulan masih tetap di
dalam matahari. Matahari terdiri dari gas yang sangat panas yang beratnya
33
1.991.000.000.000.000.000.000.000 ton atau 1,99 x 10 geram. Temperature atau suhu
matahari pada permukaannya.

Bola raksasa matahari dapat dibagi atas beberapa lapisan, lapisan yang paling bawah
yang merupakan inti matahari mempunyai diameter 300.000 mil, hampir 500.000 km
diameternya. Inti inilah yang merupakan jantung matahari, dan merupakan pabrik sumber tenaga.
Lapisan kedua ialah lapisan yang paling luas merupakan penggodokan atom-atom gas yang
sanagat padat yang seolah-olah terbungkus ketat dari atas kebawah. Lapisan ini dibombardir
terus menerus dengan sinar-sinar gamma pada atom-atom gas.

Lapisan berikutnya ialah, lapisan yang disebut fotosfer Apabila dilihat dengan
mempergunakan teleskop, maka permuka annya yang bersinar terang benderang dari sisi ke sisi,
disebut fotosfer yang berarti lapisan cahaya. Lapisan ini tebalnya hampir 130.000 km. Di sini
lapisan menerima tenaga yang kuat, yang dipancarkan dari lapisan bawahnya. Panas
permukaannya hanya tinggal 6000°C saja. Cahaya matahari kelihatan bersumber dari lapisan ini,
Permukaannya ada juga yang tidak mengeluarkan cahaya, karena temperaturnya kurang dari
pada 6000 C. Oleh sebab itu kelihatan kadang- kadang ada bintik-bintik hitam di permukaannya.

Lapisan berikutnya ialah lapisan atmosfer matahari. Lapisan ini terbagi dua, Lapisan
paling bawah adalah lapisan Kromoste dan lapisan paling luar yang disebut korona, Kromosfer
berarti lapisan warna, karena lapisan inilah yang memberikan warna matahari, yaitu warna antara
merah dengan merah jambu. Lapisar ini tebalnya sampai 16.000 km. Tanpa suatu alat tertentu
kita tidak akan dapat melihatnya, disebabkan cahayanya yang sang tajam menyilaukan. Alat
untuk mempelajarinya jalah spektroheliograf atau disingkat dengan spektrograf karena helio
(yang dihilangkan ) berarti matahari. Lapisan terakhir, sebagai lapisan paling luar adalah korona
yang berarti crown atau mahkota, korona ini membentang mulai dari permukaan matahari
sampai ke planet Merkurius atau mungkin lebih jauh lagi. Lapisan corona ini tidak dapat dilihat

7
karena sangat silau. Korona baru dapat dilihat kalau terjadi gerhana matahari sempurna, matahari
ditutupi oleh bulan bila dilihat dari bumi.

Permukaan matahari disebut kromosfer para ahli melihat diatas lapisan permukaan
matahari ini bermacam embun hidrogen atau kalsium yang kadang kadang twrlihat diatas dekat
bintuk hitam embun gas ini biasanya disebut flokoli perkataan yang berasaal dari bahasa latin
yang beraeti gumpalan wool memang kelihatan sepeti gumpalan bulu domba. Pada permukaan
matahari Sering juga terjadi ledakan jauh lebih besar akibatnya daripada semburan semburan
seperti yang sudah disebutkan kalau semburan itu bisa menjadi beribu bahkan bepuluh ribu
setiap saat di seluruh permukaan matahari.

Tapi ledakan ini hanya terjadi satu, dua atau tiga kali setiap saat ledakan di matahari
menimbulkan pancaran gas yang membumbung tinggi keatas membentuk busur raksasa ada yang
berbentuk sepeeti pohon, pohon terbakar dan kain lain. Pancaran gas matahari ini disebut
prominens tinggi rata rata 30.100.000 m dan oanjangnya 160.000 km meskipun demikian ada
juga memancarkan gas sempurna sampai 400.000 km .

Prominens ini dapat dibagi 5

a. Pertama prominens aktif jenis prominens ini sifatnya bergerak cepat. Cepat datangnya dan
cepat hilangnya .biasanya suhu inu lebih tinggi dari prominens lainnya.
b. Prominens europtik yang berarti meledak. Jenis ini merupakan ledakan yang memabcarkan
gas tinggi secara vwrtikal dengan kecepatan 700 km perdwtik seperti terjadi pada tahun 1946.
Prominesn ini tiba tiba muncuk di oermukaan matahari dan kemudian setwlah mencaoai
ketingguan maksimum jatuh membentuk busur raksasa.
c. Spot juga disebut lup prominens busur seperti air yang disemprotkan dari selang bentun dan
geraknya mungkin sekali ditwntukan oleh oengaruh kuat medan magnetik.
d. Tornado jenis ini memang seperti tooan tornado beroutar putar keatas cecata vertikal ke atas
seperti puting beliung
e. Kuisen jenis ini menunjukkan prominens yang jecil jecik yang berubah dari nenit kemenit

8
B. Energi Matahari

Matahari sangat penting bagi manusia karena memberikan panas dan cahaya. Namun orang
– orang pada zaman dahulu belum tahu pentingnya matahari sebagai seluruh pemberi energi
yang sampai ke bumi melalui ruang angkasa. Tidak aka nada kehidupan flora dan satwa seperti
ini. energi matahari menempuh jarak ruang angkasa sejauh 150 km (93 juta mil) menuju bumi
sebagai radiasi elektromagnetik yaitu suatu bentuk energi yang meliputi cahaya sinar x dan
gelombang radio. Matahari memancarkan energi sebesar 3,6 x 1026 Joule/detik atau 3,6x1026
Watt. Berabad – abad lamanya manusia berspekulasi dari mana datangnya energi yang maha
dahsyat itu. Sampai pertengahan abad ke – 19 pada umumnya orang percaya bahwa matahari
merupakan bulatan api yang sangat besar. Apabila pembakaran merupakan sumber energi
matahari, maka kemudian timbul suatu pertanyaan, apakah yang merupakan bahan pembakaran
tersebut? Tidak mungkin menyediakan kayu, batu bara, minyak dan gas hydrogen, untuk
menimbulkan energi sebesar itu lebih dari beberapa ribu tahun.

Pendapat Para Ahli tentang Sumber Energi Matahari :


 Helmholtz . Para ahli abad ke – 19 tidak menerima pendapat bahwa matahari merupakan
benda, oleh karena itu harus memikirkan pendapat lain. Seorang ahli fisika kebangsaan
Jerman, Helmholtz mengemukakan pendapat bahwa cahaya dan panas timbul sebagai
akibat berkurangnya energi potensial didalam matahari, karena volume matahari
menyusut., Helmholtz menghitung pengurangan diameter matahari sebesar 84 meter
pertahun, cukup untuk memancarkan energi sebesar 84 meter pertahun, cukup untuk
memancarkan energi sebesar diatas selama 25 x 106 tahun. Sepanjang pengetahuan para
ahli bahwa umur matahari sudah melebihi 25 x 106 tahun, sekitar 25 x 109 tahun dan
ternyata matahari tidak menyusut sebagai perhitungan Helmholtz.
 Haus Bethe. Suatu teori lain menyatakan bahwa energi matahari berasal dan peristiwa
radioaktif. Ia mengemukakan bahwa didalam matahari terjadi suatu proses fusi
sebagaimana terjadi pada proses bom hydrogen bersatu membentuk sebuah inti helium
dan memancarkan energi, reaksi tersebut dikenal dengan ikatan proton – proton. Atom
dengan nomor atom yang lebih tinggi berubah menjadi dua atom yang lain dengan
nomor atom yang lebih rendah sambil memancarkan energi. Akan tetapi dalam

9
penyelidikan spektroskop bahwa di Matahari sangat sedikit atom berat seperti Radium,
Thorium, dan Uranium.

C. Ikatan – Ikatan Proton

Untuk menjelaskan energi matahari, kita perlu proses yang melibatkan terbanyak elemen di
bawah sinar matahari, hidrogen. Perpaduan hidrogen ke helium awalnya diusulkan pada tahun
1920 oleh astronom Britania A. S. Eddington, meskipun rincian itu tidak sepenuhnya dipahami
sampai tahun 1940. Hidrogen, yang merupakan unsur yang paling ringan, memiliki inti yang
terdiri dari hanya satu proton. Inti helium, namun, memiliki empat partikel — dua proton dan
dua neutron. Jadi empat inti hidrogen yang diperlukan untuk membuat satu helium inti. Tapi kita
tidak bisa mengharapkan empat proton bertabrakan dan langsung membuat inti helium. Ini tidak
mungkin terjadi, karena itu belum pernah terjadi sebelumnya-tidak bahkan sekali — dalam
sejarah alam semesta. Apa yang terjadi bukannya adalah serangkaian reaksi yang melibatkan dua
reaksi pada suatu waktu.
Serangkaian reaksi disebut reaksi ikatan proton-proton dimulai dengan interaksi antara
dua proton yang harus datang dalam 10−15 meter dari satu sama lain untuk reaksi nuklir terjadi.
Ada masalah kecil, namun, seperti proton yang bermuatan positif, dan, seperti magnet, mengusir
satu sama lain. Hasil tolakan ini saling bahwa kebanyakan tabrakan antara proton tidak
mengakibatkan reaksi apapun; Sebaliknya, dua proton membelokkan satu sama lain dan bergerak
terpisah. Pada suhu kamar, ada benar-benar ada kemungkinan bahwa dua proton akan
berbenturan dengan energi yang cukup untuk mendapatkan cukup dekat untuk menghasut reaksi.
Jadi, untuk apapun reaksi terjadi, kita memerlukan kondisi yang akan memungkinkan proton
bergerak pada kecepatan sangat tinggi; kondisi ini ada di pusat matahari (dan, Tentu saja,
bintang-bintang).

Pada inti matahari, suhu adalah 15 juta K, dan proton khas akan melakukan perjalanan di
sekitar 1 juta km/jam. Tetapi bahkan pada kecepatan fantastis ini, kemungkinan terjadi reaksi
sangat kecil. Jika kita bisa mekihat proton tunggal untuk melihat berapa lama itu akan

10
mengambil sebelum akhirnya bereaksi dengan lain proton dalam fusi nuklir, kami akan
menunggu untuk sekitar 5 miliar tahun. Nilai yang penting di sini adalah bahwa ada begitu
banyak proton dalam Inti matahari, 1034 setiap kedua dari mereka dapat mengalami reaksi.
Pada suatu temperature kira – kira sebesar 14 x 106 (seperti temperature yang terdapat pada
bagian dalam matahari) dapat terjadi reaksi inti (penyatuan beberapa inti atom menjadi sebuah
inti yang lain). Pada peristiwa rantai proton – proton terjadi suatu proses sebagai berikut :

1 H 1 1 H 1 1 H 2 1 e 0  
1 H 1 1 H 2  2 He 3 1 sin y

Proses terjadi dua kali :

2 He 3  2 He 3  2 He 3 1 H 1 1 H 1 41 H  2 He \4\ 21 e 0  sin y


 Dua buah proton bergabung membentuk sebuah deuteron dan sebuah proton
 Sebuah deuteron dan sebuah proton bersatu membentuk isotop ringan dan helium.
 Kedua reaksi terjadi dua kali
 Dua inti ringan 2 He 3 membentuk helium asli 2 He \4 \
Hasil dari rantai proton – proton ini adalah 4 buah hydrogen menjadi sebuah inti helium I energi.
Energi yang dipancarkan dapat dihitung dari perbedaan massa 4 atom hydrogen dengan massa
satu atom helium sebagai berikut :
Berat massa 4 atom hydrogen = 4,03258 amu
Berat massa 1 atom helium = 4,00387 amu
Perbedaan = 0,02871 amu

1
Berat 1 amu   berat atom oksigen
16
1 16
  gram, diamana N o bilangan Avogadro  6  10 23
16 N o
1 16
  gram  1,66  10  24 gram
16 6  10 23

Menurut teori relativita dari Einstein mengenai hubungan antar massa dan energi ialah energi E =
mc2 , dimana (m) adalah massa dalam satuan gram dan (c) adalah kecepatan cahaya dalam
cm/detik.

11
Satu gram massa setara dengan energi sebesar
E = 1 x c2 = 1 gr x (3 x 1010 cm/detik)2
= 9 x 1020 erg
Jadi 1 amu setara dengan energi sebesar = 1,66 x 10-24 x 9 x 1020 erg = 1,5 x 103 erg
Jadi dalam rantai proton – proton terdapat perbedaan massa sebesar 0,02871 amu setara dengan
energi sebesar =
E = 0,02871 x 1,5 x 103 erg = 4,3 x 105 erg

Dengan demikian jumlah inti hydrogen yang berubah dalam satu detik untuk memancarkan
energi sebesar 3,6 x 1026 joule/detik adalah :

4
 10 5  3,6  10 33  3,3  10 38 buah
4,3
3,3  10 38
yaitu dengan berat   5,5  1014 gram
6  10 23

 5,5  10 8 ton / det ik


 5,5  10 8 ton / det ik

Telah dikemukakan bahwa massa matahari adalah 2 x 1030 kg. atom hydrogen merupakan atom
paling terbanyak dimatahari, yaitu 80% dari jumlah matahari. Dengan demikian jumlah
hydrogen di matahari kira – kira adalah :

80
 2  10 30 kg  1,6  10 30 kg  1,6  10 27 ton
100
Untuk menghabiskan persediaan hydrogen di matahari diperlukan waktu selama :
1,6  10 27
T sec  2,9  10 8 det ik
5,5  10 8
 3,1  1011 tahun

Secara teori matahari akan mengeluarkan energi sebesar 3,6 x 1026 watt hanya selama 5 x 109
tahun lagi. Selanjutnya selama 6 x 109 tahun matahari akan mengembang dan mengeluarkan
energi lebih besar dari sekarang dan pada saat itu temeperatur bumi akan mencapai 500OC. pada

12
temperature setinggi itu tidak mungkin lagi ada mahkluk hidup di bumi, kemudian matahari akan
menyusut dan cahaya yang dipancarkannya akan lebih kecil. Selanjutnya matahari akan menjadi
dingin, tinggalah bola raksasa hitam tanpa cahaya.
Kemudian, Urutan langkah-langkah dalam rantai proton-proton ditunjukkan dalam gambar.2.

Gambar.2. Reaksi dari Ikatan Proton - Proton

 Langkah 1: Dua proton sekering untuk membentuk inti terdiri dari satu proton dan satu
neutron. Ini merupakan isotop hidrogen yang disebut deuterium 2H. Yang lain Produk
membentuk adalah elektron bermuatan positif, disebut satu positron +, dan satu neutrino,
partikel kecil dengan massa kecil. Positron tidak berlangsung lama, namun; segera bertemu
dengan elektron biasa, dan hasilnya adalah pembentukan dua sinar gamma yang cepat
diserap oleh gas sekitarnya, yang akibatnya memanas. Apa yang terjadi neutrino? Kita akan
membahas yang kemudian.
 Langkah 2: Deuterium sekarang sekering dengan proton, memproduksi inti helium 3 dia
dan sinar gamma. 3 dia inti terdiri dari dua proton dan satu neutron, sedangkan inti helium
biasa memiliki dua proton dan dua neutron. Langkah ini memproduksi 3 dia dari deuteron

13
terjadi sangat dengan cepat, sehingga deuteron khas dalam inti matahari akan bertahan untuk
hanya 4 detik sebelum bereaksi dengan proton.
 Langkah 3: Biasanya, reaksi akhir dalam rantai proton-proton memerlukan penambahan
dari neutron lain ke inti 3 dia, sehingga membuat normal 4He. Ini langkah terakhir dapat
melanjutkan dengan beberapa cara, dengan yang paling umum melibatkan tabrakan dua 3
dia inti. Masing-masing dari inti 3 dia ini dihasilkan dari sebelumnya, Pisahkan terjadinya
langkah 2 di tempat lain dalam inti. Hasil akhir inti normal 4He dan dua proton. Rata-rata,
inti 3 dia harus menunggu 4 juta tahun sebelum berpartisipasi dalam reaksi ini. Simbol
menandakan satu neutrino, + menunjukkan satu positron, dan menunjukkan foton. Bidang
jeruk mewakili proton, dan biru menunjukkan neutron. Hasil dari rantai reaksi adalah:
Meskipun dibutuhkan enam proton untuk membuat satu inti helium, ada kerugian bersih
hanya empat proton karena dua diregenerasi dengan langkah terakhir. Karena enam proton lebih
besar daripada dua proton dan inti helium, massa hilang dalam rantai proton-proton dan
dikonversi ke energi. Inti 4He yang dihasilkan setiap memiliki massa yang sedikit kurang dari
massa gabungan proton empat yang menciptakannya (dengan sekitar 0,7%). Energi yang
dihasilkan oleh jaringan satu proton-proton reaksi adalah 26.27 MeV, dan meskipun unit asing
bagi Anda, ini mengkonversi sekitar satu sepuluh juta dari jumlah energi yang dibutuhkan untuk
mengangkat setetes air. Seperti yang Anda lihat, hal ini tidak banyak energi; secara keseluruhan,
namun, matahari mengkonversi sekitar 600 juta ton hidrogen ke 596 juta ton helium setiap detik.
Hilang 4 juta ton masalah menjadi energi sesuai dengan persamaan terkenal dirumuskan oleh
Einstein: E = mc2. Neutrino membawa sekitar 2% dari energi ini dan jarang berinteraksi dengan
materi dan begitu lulus langsung ke ruang angkasa. Energi yang tersisa muncul sebagai energi
kinetik inti dan sebagai energi radiasi sinar gamma.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Matahari merupakan bola gas berukuran sangat besar. Jarak terdekatnya adalah
152.000.000 km, jarak terjauh 156.000.000 km dan jarak rata – ratanya 154.000.000 km. Unsure
– unsure utama penyusun matahari terdiri dari 76% unsure hydrogen dan 22% unsure helium.
Unsure – unsure yang lebih berat kira – kira hanya 2 % dan jumlah terbesar adalah unsur –
unsure oksigen, karbon, dan neon. Gangguan – gangguan pada atmosfer matahari : bintik
matahari, flage. Flare dan prominesa Menurut teori relativitas dari Einstein mengenai hubungan
antar massa dan energi adalah energi E = mc2

15

Anda mungkin juga menyukai