Tugas Pengembangan SDM 3
Tugas Pengembangan SDM 3
2. sebutkan tiga pandangan dasar tentang kinerja dan tiga pandangan dasar tentang
pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Swanson dan Holton III (2001).
a. Pandangan dasar tentang Kinerja
1. Perspektif disiplin dalam kerja
Keanekaragaman pada perspektif kinerja dan focus utama yang perlu
dipertimbangkan dalam teori kinerja
Kinerja merupakan multidisiplin ilmu
Terdapat beragam disiplin ilmu kinerja.
Model- model kinerja memiliki penyimpangan disiplin ilmu
Adanya penyimpangan disiplin ilmu ini menunjukkan suatu kebutuhan
bentuk – bentuk kinerja dari disiplin ilmu lain.
Tidak menjadikan kinerja sebagai pandangan tunggal
Membatasi model –model kinerja untuk berfokus pada aspek – aspek
kinerja yang tepat untuk disiplin ilmu tersebut.
Kerancuan antara tingkatan dan indicator pada kinerja
Metrik dan tingkatan kinerja sangat penting tapi bukanlah kinerja itu
sendiri.
Subsistem pada model berbeda-beda keluasannya
Bagian dari penyimpangan disiplin ilmu direfleksikan dalam
subsistem. Pengembangan organisasi (OD) mendefinisikan kelompok
sebagai subsistem pertama mereka karena pengembangan organisasi
berfokus pada dimensi interpersonal organisasi.
2. Model Kinerja Level Individu
Karakteristik umum pada model HPT(Human Performance Technology) ini
adalah bahwa mereka berusaha untuk mendefinisikan kinerja individu dan
faktor – faktor utama.
Model Taksonomi Kinerja Individu dari Campbell
Model Campbell (1990) tentang kinerja individual masih dipandang
salahsatu model kinerja yang utama dalam psikologi industri.
Model Rekayasa Kinerja Gilbert
Gilbert (1978) dalam teorinya berpendapat bahwa kompetensi SDM
adalah fungsi dari kinerja yang layak (world performance), yang
merupakan rasio dari nilai pelaksanaan (valuable accomplishment)
terhadap biaya perilaku (costly behavior).Kekuatan pada kerangka
kinerja Gilbert adalah lebih menekankan baik pada individual mapun
lingkungan individual, menekankan pengaruh lingkungan pada
perilaku adalah dasar untuk perubahan kinerja dan menekankan nilai
pada perilaku sebagai ukuran investasi dalam kompetensi untuk
meningkatkan kinerja berbasis pengembangan SDM.
3. Model Kinerja Multilevel
a) Model Kinerja Rummler dan Brache
Rummler dan Brache mendefinisikan tiga level kinerja
1) Level organisasi, yaitu menekankan hubungan organisasi dengan
pasar serta kerangka dasar yang terdiri dari fungsi pokok organisasi.
2) Proses, yaitu alur kerja bagaimana kerja tersebut dilaksanakan
3) Pekerjaan, yaitu individu yang melakukan pekerjaan
b) Matriks diagnostik Kinerja Swanson
Swanson mempunyai dua komponen utama : tahapan kinerja dan variabel
kinerja.
b. Pandangan Pembelajaran
1. Metateori Pembelajaran
a) Andragogi
Merupakan serangkaian prinsip dan konsep belajar yang berguna untuk pembelajaran orang
dewasa. Andragogi merupakan pendekatan yang menggunakan prinsip fleksibilitas dan
penerapannya bersifat strategis untuk proses belajar orang dewasa yang lebih optimal.
b) Model Praktisi Andragogi
Knowles (Sudjana, 2005: 62) mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam
membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults
learn). Berbeda dengan pedagogi karena istilah ini dapat diartikan sebagai seni dan ilmu
untuk mengajar anak-anak (pedagogy is the science and arts of teaching children).
c) Experiental Learning Model
Penemunya adalah Kolb. Dalam model ini Kolb membagi 4 fase , yaitu :
Concrete experience
Observation ang reflection
Formation of abstract concept and generalization
Testing implications of new concept in new situations
Pendekatan ini memiliki keuntungan ganda yang menarik yaitu terhadap dasar pengalaman
belajar orang dewasa seperti halnya meningkatkan performance setelah training.
d) Informal and incidential learning
Pembelajaran informal merupakan kategori pembelajarn spontan. Pembelajaran spontan
merupakansuatu produk dari suatu aktivitas yang bukan merupakan bagian utama dalam
aktivitas tersebut.
e) Transformational learning
Merupakan suatu pembelajaran untuk membuat seseorang menjadi lebih kritisdan dapat
membuat sebuah sudut pandang baru yang lebih baik.
4. paradigma kinerja merupakan pendekatan yang paling mungkin untuk mencapai peran
strategis pengembangan SDM dalam organisasi. jelaskan mengapa demikian.
Jawaban :
Karena Paradigma kinerja merupakan pendekatan yang paling mungkin untuk mencapai
peran strategik pengembangan SDM dalam organisasi.