Anda di halaman 1dari 7

REKAM MEDIS RSJ

Sumber: Jurnal ”ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI


RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT” Oleh Neni Rohaeni Univ.
Padjadjaran

RM merupakan sumber informasi yang berguna dalam menyediakan data


yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu RM
juga termasuk dalam faktor penting dalam penyediaan informasi yang akurat, cepat
dan berkesinambungan antar unit pelayanan, RM berguna dalam penentuan
tindakan medis serta sebagai alat komunikasi antar petugas pemberi pelayanan.
Penyelenggaraan RM dapat dilakukan secara manual maupun elektronik.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
269/MENKES/PER/III/2008, Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di RS maka perlu adanya sarana
yaitu Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS sangat erat
kaitannya dengan rekam medis.
SIRM adalah sebuah sistem yang mencakup hampir seluruh kegiatan di
rumah sakit, pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisis
dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung kegiatan rumah sakit.
SIRM ini cara kerjanya adalah dimana kita yang menginput data pasien
secara keseluruhan ke dalam aplikasi.
Penerapan sistem informasi rekam medis dipengaruhi oleh faktor SDM
sebagai pengguna sistem informasi yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan,
pengalaman, dan sikap dari pengguna informasi dalam penerapan sistem informasi
rekam medis. Selain pengguna, penerapan SIRM juga dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana prasarana yang terdiri dari software, hardware dan jaringan
pendukung.
Penerapan sistem informasi rekam medis yang tidak optimal
mengakibatkan output dari sistem yaitu kualitas informasi yang dihasilkan kurang
lengkap dan kurang relevan dengan kebutuhan pengguna informasi. Faktor lain
yang memengaruhi adalah kurangnya pengawasan dan evaluasi dari Instalasi SIMRS
dalam melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap sistem informasi rekam
medis yang disebabkan kurangnya personil serta dukungan sarana prasarana pada
Instalasi SIMRS.

Penyimpanan Rekam Medis


Menyimpan dokumen rekam medis dan menjaga kerahasiaan isi dokumen rekam
medis.
Ada yang namanya Unit Filing atau Bagian Penyimpan RM. Peran dan fungsi unit
filing dalam pelayanan rekam medis yaitu sebgai berikut :
- Menyimpan dokumen rekam medis Rawat Inap, Rawat Jalan, dan Gawat
Darurat.
- Penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan.
- Melindungi dokumen rekam medis dari kehilangan dan kerusakan
terhadap penggunaan dokumen rekam medis oleh pihak yang tidak
berwenang atas kerahsiaan isi dari data dokumen rekam medis.
- Melindungi dokumen rekam medis terhadap bahaya kerusakan fisik,
kimiawi dan biologi.
Cara Penyimpanan RM ada 3:
1. Penyimpanan secara sentralisasi
yaitu suatu sistem penyimpanan dengan cara menyatukan formulir –
formulir rekam medis milik seorang pasien kedalam satu kesatuan map
(folder) sesuai kedatangan pasien. Dalam 1 folder map isinya dokumen RM
rawat jalan, rawat inap maupun gaat darurat 1 pasien.
2. Penyimpanan secara Desentralisasi
yaitu suatu penyimpanan dengan cara memisahkan dokumen rekam medis
milik seorang pasien antara dokumen rawat jalan, dokumen rawat inap,
dokumen gawat darurat dalam folder tersendiri atau ruang atau tempat
tersendiri.
Biasanya dokumen rekam medis rawat jalan disimpan disuatu tempat
penyimpan atau di poliklinik masing- masing, sedangkan dokumen rekam
medis gawat darurat dan rawat inap disimpan di bagian filing Unit Rekam
Medis.
3. Penyimpanan secara Satelit
Yaitu suatu system penyimpanan dimana dokumen rekam medis rawat
jalan, rawat inap, dan gawat darurat disimpan pada unit tertentu yang
digunakan oleh pasien guna mendapatkan pelayanan yang berkelanjutan.

GANGGUAN PERILAKU PADA REMAJA


Sumber: Buku Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2 Oleh Maramis Tahun 2009
Penyebab gangguan perilaku pada remaja maupun pada anak-anak bisa
disebabkan dari anaknya sendiri atau mungkin dari lingkungannya, akan tetapi
kedua faktor ini saling mempengaruhi.
Faktor 1: Anaknya sendiri
1. Penyebab yang diturunkan
Sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada
anaknya. Karena anak itu mempunyai ciri dan sifat-sifat ini, maka suatu
keadaan atau hal tertentu mungkin menimbulkan stress pada anak yang
bersangkutan.
2. Penyebab yang diperoleh pada waktu anak berkembang
Gangguan otak seperti trauma kepala, ensefalitis, neoplasma dll dapat
mengakibatkan perubahan kepribadian. Anak dengan sindrom otak organic
ini mungkin menunjukkan hiperkinesa (pergerakan/aktivitas yang
berlebihan), kegelisahan, kecenderungan untuk merusak dan kekejaman.
Faktor 2: Lingkungan
1. Orang tua
Ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian
anak. Perkawinan yang tdk bahagia atau perceraian orangtua menimbulkan
kebingungan pada anak. Bila ortu hidup tdk rukun satu sama lain,
kebanyakan ortu itu menjadi tdk begtu konsekuen dalam hal mengatur
kedisiplinan anak tersebut, hal ini bisa menyebabkan anak menjadi tdk
disiplin, melawan ortu dan sebaliknya jika disiplin yang dilakukan secara
kaku dapat menimbulkan frustasi yang hebat pada anak. Selain itu juga
orangtua sering bertengkar didepan anak mereka yang dimana hal ini
membuat anak mereka menjadi frustasi dan stress sehingga anak tersebut
mencari kesenangan diluar.
Kepribadian ortu sendiri juga sangat penting. Misalnya ibu yang nerotik
atau psikopatik tdk dapat mengadakan hub yang baik antara anak dan
orangtua, sehingga perkembangan kepribadian anak akan terganggu.
Ortu anak dengan gangguan perilaku sering menunjukkan sikap menolak
terhadap anak mereka. Sikap menolak ortu tersebut disebabkan karena
perkawinan yang tdk bahagia, dan bisa disebabkan karena ibunya takut
hamil lagi karena takut kesulitan ekonomi dan kelahiran anak akan
menambah beban keluarganya. Contoh sikap menolak ortu terhadap
anaknya seperti:
- Menghukum anaknya secara berlebih-lebihan
- Anak tersebut kurng diperhatikan mengenai makanan, pakaian, kemajuan
di sklh dan kegiatan sosial.
- Kurng sabar terhadap anaknya dan mudah marah
- Ancaman-ancaman untuk mengusir anak
- Diperlakukan seperti anak tiri (dibeda-bedakan dengan anak lainnya)
- Sangat kritis terhadap anak tersebut
Tetapi kadang-kadang sikap menolak tersebut disembunyikan dan ditutupi
dengan sikap yang berlawanan dari ortu, yaitu sikap perlindungan yang
berlebihan. Orang tua yang seperti ini biasanya akan sangat memanjakan
anaknya misalnya membanjiri dengan bahan-bahan materiil seperti
mainan, pakaian dan makanan. Yang dimana akan terjadi asuhan yang
berlebihan. Keadaan ini dinamakan perlindungan berlebihan yang
kompensatoar. Akibat sikap menolak dari ortu ialah anak yang
bersangkutan menjadi agresif, ia memiliki keinginan untuk balas dendam
disertao dengan rasa tdk bahagia. Ia menjadi egoistic, tdk mau menurut
dan suka bertengkar. Ia ingin menarik perhatian dari lingkungannya. Karena
dengan kelakukan yang baik ia tdk mendapatkan perhatian dan kasih
saying, maka ia mencari jalan lain yaitu dengan cara menjengkelkan dan
menganggu lingkungannya berupa kenakalan yang anak tersebut lakukan.
2. Saudara-saudara
Rasa iri terhadap saudara-saudara adalah normal, biasanya akan terlihat
nyata pada anak pertama dan lbh bsr antara anak-anak dengan jenis
kelamin yang sama. Perasaan ini akan bertambah keras bila ortu
memperlakukan anak-anak tdk sama (pilih kasih). Untuk menarik perhatian
dan simpati ortu, anak-anak tersebut biasanya menunjukkan perilaku yang
agresif atau negativistik.
3. Orang-orang lain dirumah seperti nenek, saudara orangtua atau pembantu
rumah tangga, juga dpt mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
Nenek pada umumnya menunjukkan sikap memanjakan trhadap cucunya,
sehingga hal ini bisa membuat anak tersebut menjadi pribadi yang manja
yang tidak bsa bertanggungjawab atas dirinya sendiri.
4. Hubungan disekolahnya juga perlu diketahui
Tdk jarang guru yang sifatnya terlalu keras justru menimbulkan kenakalan
pada murid-muridnya, tapi jangan juga terlalu baik pada muridnya karena
bisa membuat murid tersebut manja.
5. Keadaan ekonomi
Gangguan perilaku lebih sering didapati pada anak-anak dari golongan
sosio ekonomi tinggi atau rendah. Bagi kalangan atas: hal ini terjadi
mungkin karena ortu mereka terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial
atau bagi kalangan rendah: hal ini terjadi mungkin karena ortu mereka
sibuk mencari nafkah sehingga lupa menyediakan waktu untuk
berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak mereka.

PENYEBAB PERSELINGKUHAN
Sumber:
Faktor-faktor penyebab terjadinya perselingkuhan diantaranya adalah
karena tidak adanya hubungan harmonis dalam keluarga, faktor ekonomi, sosial
dan psikologi.
Ketidakpuasan dalam perkawinan merupakan penyebab utama yang sering
dikeluhkan oleh pasangan, tetapi ada pula faktor-faktor lain di luar perkawinan
yang mempengaruhi masuknya orang ketiga dalam perkawinan, Tidak bertemunya
kebutuhan suami dan istri dalam rumah tangga. Kebutuhan istri meliputi
kebutuhan akan kasih sayang (affection), percakapan (conversation), ketulusan dan
keterbukaan (honesty and openness), komitmen finansial (financial commitment)
dan komitmen keluarga (family commitment). Sedangkan kebutuhan suami
meliputi kebutuhan seksual (sexual fulfillment), kebersamaan dalam rekreasi
(recreational companionship), memiliki pasangan yang menarik (an attractive
spouse), dukungan dalam rumah tangga (domestic support) dan kekaguman
(admiration).
Selain hal tersebut Tekanan juga merupakan penyebab dari adanya
perselingkuhan. Misalnya seorang istri overprotective terhadap suaminya, selalu
ingin dihubungi oleh suaminya, sedangkan suaminya sedang bekerja dan membuat
suaminya menjadi tdk nyaman dan tertekan, sehingga suaminya akan mencari
seseorang yang bisa memberikan kenyamanan dalam berkomunikasi. Hal ini jga
yang paling sering terjadi.

Anda mungkin juga menyukai